Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif"— Transcript presentasi:

1 BAB 14 SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI

2 Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
Sampel yang representatif merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sample audit yang memiliki kesamaan dengan populasi. Artinya bahwa hal yang ada pada sample juga ada pada yang tidak termasuk sebagai sample. Dua hal yang mengakibatkan sampel tidak representatif : Resiko Nonsampel : resiko dimana tes audit tidak menemukan adanya sampel yang diabaikan. Penyebabnya : kegagalan auditor menemukan sampel yang diabaikan dan yang tidak sesuai atau tidak efektifnya prosedur audit Resiko Sampling : resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sampel tidak representatif. Resiko sampling merupakan bagian dari sampel yang pengujiannya hanya sebagian kecil dari keseluruhan populasi. Cara untuk pengawasan resiko sampel : menyesuaikan ukuran sampel menggunakan metode pemilihan sampel sesuai dengan materi populasi

3 Tujuan 14-2 Membedakan antara statistic dan nonstatistical sampling dan antara probalistik sampel dan nonprobalistik sampel SAMPEL STATISTIK VERSUS NON STATISTIK DAN PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK Perbedaan dan Persamaan sampel statistic dan non statistik Persamaan Keduanya mempunyai kesamaan dalam tiga langkah : merencanakan sampel tujuan perencanaan sample akan meyakinkan bahwa tes audit dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan memperkecil kemungkinan kesalahan non sampel memilih sampel dan melaksanakan test pemilihan sampel ditentukan dengan cara pemilihan materi sampel dari populasi dan melaksanakan tes adalah melakukan penguojian dokumen dan membuat prosedur audit lainnya mengevaluasi hasilnya pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit Perbedaan : Sampel statistic berbeda dengan sampel non statistik dalam mengaplikasikan aturan matematis berkaitan dengan perhitungan (ukuran) dari resiko sampel dalam merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil

4 Sampel Probabilistik & Sampel Non Probabilistik
Pemilihan Sampel probabilistik : metode pemilihan sampel dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilistik yang disertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak Pemilihan Sampel Non Probabilistik : metode pemilihan sampel dimana auditor lebih mennggunakan pertimbangan professional dibandingkan dengan metode probabilistik Metode Non Probabilistik meliputi : Pemilihan sampel langsung Pemilihan sampel blok Pemilihan sampel sembarang Metode Probabilistik meliputi : Pemilihan sampel acak sederhana Pemilihan sampel sistematis Pemilihan sampel probabilistic proporsional Pemilihan sampel stratifikasi

5 Metode Pemilihan Sampel NonProbabilistik Pemilihan Sampel Langsung
Pemilihan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan ukuran ukuran yang dibuat oleh auditor. Ukuran ukuran yang digunakan : Materi Yang Paling Mungkin Berisi Kesalahan, auditor bisa mengidentifikasi populasi mana yang paling mungkin salah Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih. Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar Pemilihan Sampel Blok Adalah pemilihan beberapa materi secara berurutan Pemilihan Sampel Sembarang Adalah memilih materi dengan mengabaikan biasa pada auditor.

6 Tujuan 14-3 Penarikan Sampel Yang Representatif
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK Pemilihan Sampel Acak Sederhana Sampel Random, adalah pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, digunakan untuk sampel yang populasinya tidak terbagi-bagi untuk tujuan audit. Tabel Nomor Random, ketika sampel random sederhana dipilih metode harus memastikan bahwa semua materi dalam populasi mempunyao kesempatan yang sama untuk dipilih. Komputer Pengacak Angka, digunakan untuk memahami penggunaan table angka random sebagai konsep pemilihan sampel random sederhana. Pemilihan Sampel Sistematis Dalam pemilihan sampel ini auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untk sampel berdasarkan ukuran interval. Interval ditentukan dengan membagi ukuran populasi dengan banyaknya materi sampel yang diinginkan Probabilitas proporsional terhadap ukuran dan Pemilihan Sampel Stratifikasi Metode pertama adalah evaluasi dengan menggunakan unit sampel keuangan dan yang kedua menggunakan sampel variabel

7 Tujuan 14-4 Tentukan dan jelaskan sampel audit untuk tingkat pengecualian
PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN Sampel audit untuk tes pengawasan dan tes substantive transaksi digunakan untuk memperkirakan proporsi materi dakam populasi yang berisi karakteristik atau dari atribut kepentingan, proporsi ini disebut tingkat kejadian atau tingkat pengecualian dan berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap jumlah total materi populasi, pada umumnya berbentuk persentase. Auditor tertarik dengan kejadian jenis pengecualian di dalam populasi data akunting berikut : Penyimpangan dari pengawasan yang dibentuk klien Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo Perhitungan tingkat pengecualian tertinggi (Compute Upper Exception Rate) – merupakan batas tertinggi yang diperbolehkan dalam pengecualian populasi, tingkat pengecualian dalam populasi pada ARACR (Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low)

8 Tujuan 14-5 Menggunakan sampel nonstatistik dalam tes pengawasan dan tes substantive transaksi
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasan dan tes substantif transaksi dibagi menjadi 14 langkah dalam tiga bagian yaitu Merencanakan Sampel Menentukan tujuan pengujian audit Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan Menentukan atribut dan kondisi pengecualian Menentukan populasi Menentukan unit sampel Menentukan toleransi tingkat pengecualian Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah Menentukan tingkat pengecualian populasi Menentukan ukuran sampel awal

9 Pemilihan Sampel Melaksanakan Prosedur Audit Menggeneralisasikan sampel pada populasi Menganalisis pengecualian Memutuskan diterimanya populasi

10 Menetapkan Sasaran Tes Audit
Istilah yang digunakan dalam sampel audit

11 Menentukan Bagaimana Sampling Audit Diaplikasikan
Aplikasi sampel audit direncanakan auditor ditujukan untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sampel. Auditor perlu menguji program audit dan memutuskan prosedur audit di mana sampel akan dipublikasikan Menentukan Kondisi Pengecualian Ketika sampel audit digunakan, auditor harus secara hati hati menentukan karateristik (atribut) yang sedang diuji dan kondisi pengecualian. Ketiadaan satupun atribut materi sampel akan menjadi pengecualian bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila auditor secara khusus menetapkan kondisi pengecualian Menentukan Populasi Populasi merupakan sekumpulan data yang diharapkan auditor untuk dapat digeneralisasikan. Audior harus hati hati menentukan populasinya, harus konsisten dengan sasaran dari tes audit

12 Menentukan Unit Sampel
Pertimbangan utama dalam menentukan unit sampel adalah harus konsisten dengan sasaran tes audit. Jadi, menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya akan menentukan unit sampel yang sesuai Menetapkan Angka Pengecualian Menetapkan toleransi tingkat pengecualian (TER-Tolerable Exception Rate) memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan tingkat pengecualian yang diijinkan auditor untuk populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanaan dibuat. TER adalah hasil penilaian auditor, TER yang pantas adalah pertanyaan kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit. TER mempunyai dampak yang signifikan terhadap ukuran sampel. Besarnya ukuran sampel lebih diperlukan untuk TER yang rendah daripada TER yang tinggi.

13 Menentukan Resiko yang Dapat Diterima pada Penilaian Resiko Pengawasan yang Terlalu Kecil
ARACR – Acceptable Risk of Assessing Control Risk too low adalah resiko auditor dalam menerima pengawasan efektif (atau tingkat kesalahan keuangan yang dapat ditolerir) ketika tingakt pengecualian populasi lebih besar dibandingkan dengan TER. ARACR adalah ukuran auditor dalam menentukan resiko, pertimbangan utama adalah bagaimana rencana auditor untuk mengurangi penilaian resiko pengawasan sebagai dasar untuk tes rincian saldo. Makin rendah TER maka makin rendah ARACR yang dipilih dan merencanakan tes rincian saldo.

14

15 Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi Perkiraan tingkat pengecualian populasi harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel yang sesuai. Jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Exception Rate-EPER) rendah, ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir auditor.

16 Menentukan Ukuran Sampel Awal
Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER. Ukuran populasi tidak sama pentingnya dengan faktor lainnya yang secara khusus dapat diabaikan, terutama untuk populasi yang besar Memilih Sampel Sampel dapat dipilih dengan menggunakan metode nonprobabilistik atau probabilistik yang telah dibahas sebelumnya. Melaksanakan Prosedur Audit Auditor melaksanakan prosedur audit dengan pengujian masing masing item dalam sampel untuk menentukan apakah konsisten dengan ketentuan untuk mencatat pembukuan dari semua pengecualian yang ditemukan. Generalisasi dari Sampel ke Populasi Tingkat pengecualian sampel (Sample Exception Rate – SER) dapat dengan mudah dihitung dari hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran sampel

17

18 Metode nonstatistik, memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel untuk populasi :
tambahkan perkiraan kesalahan sampel dengan SER untuk mendapatkan tingkat pengecualian atas (calculation Upper Exception Rate) Karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko pengawasan terendah. kurangi tingkat pengecualian sampel dengan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir, misalnya adalah kalkulasi kesalahan sampel (TER-SER = kalkulasi kesalahan sampel) dan evaluasi apakah kesalahan sampel yang dihitung cukup besar untuk mengindikasikan tingkat pengecualian populasi yang dapat diterima.

19 Analisa Pengecualian Sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya tetapi tingkat pengecualian yang tidak dikenal mungkin melebihi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir, diperlukan penelitian satu persatu pengecualian untuk menentukan uraian dalam pengawasan internal yang menyebabkannya Menentukan Populasi yang Dapat Diterima Ketika auditor menyimpulkan TER & SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik yaitu : Merevisi TER & ARACR Memperbesar Ukuran Sampel Revisi Penilaian Resiko Pengawasan Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen Dokumentasi yang memadai Yang terpenting adalah auditor harus tetap melakukan pencatatan yang memadai pada prosedur yang dilaksanakan, metode ini digunakan untuk pemilihan sampel dan melaksanakan tes, hasil yang didapatkan dari tes dan kesimpulan diambil.

20 Tujuan 14-6 Menentukan dan Membuat Nomor Sampel dan Distribusi Sampel
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASARKAN STATISTIK (ATRIBUT SAMPEL) Pembagian Sampel Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik. Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusi semua kemungkinan sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan. Misalnya ya atau tidak.

21 Tujuan 14-7 Menggunakan Atribut Sampel pada Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT Merencanakan Sampel Tentukan sasaran tes audit. Untuk setiap atribut sampel dan sampel nonstatistik Tentukan apakah sampel audit dapat diterapkan. Untuk setiap atribut sampai sampel non statistic. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian. Untuk atribut sampel dan sampel non statisik Tentukan populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic Tetapkan unit sampel. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic. Tetapkan tingkatan pengecualian yang dapat ditolerir, untuk atribut sampel dan sampel non statistic Tetapkan penilaioan resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa dierima Perkirakan tingkat pengecualian populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic. Tentukan ukuran sampel awal.

22 Pemilihan Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
Penggunaan Tabel : Langkah langkahnya : memilih table yang sesuai dengan ARACR menempatkan TER pada bagian atas table menempatkan EPER pada kolom kiri perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antara TER & EPER adalah ukuran sampel awal Pemilihan Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit Pemilihan sampel. Perbedaan satu-satunya dalam pemilihan sampel statistic dan sampel non statistic adalah pada penggunaan metode probabilistik untuk sampel statistic. Baik sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk atribut sampel Melaksanakan prosedur audit. Semua untuk sampel statistic dan non statistik

23 Mengevaluasi Hasil Penggunaan Tabel
Generalisasi sampel kepada populasi. Untuk atribut sampel, auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) pada ARACR tertentu, kemudian menggunakan program computer atau tabel khusus yang dibuat dari rumus statistic. Penggunaan Tabel pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR. ARACR ini harus sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit di bagian atas tabel carilah ukuran sampel baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian sampai bertemu dengan persilangan ukuran sampel pada baris yang sesuai. Angka pada persilangan itu CUER nya.

24 Menentukan populasi yang dapat diterima.
Menganalisis Pengecualian. Sama untuk atribut sampel dan sampel non statistic Menentukan populasi yang dapat diterima. Metodologi untuk menentukan populasi yang dapat diterima pada sampel atribut dan sampel non statistic adalah penting. Untuk atribut sampel, auditor mambandingkan CUER dengan TER masing masing atribut Sebelum popukasi diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil sampel yang kurang dari atau sama dengan TER dengan didasarkan pada ARACR.


Download ppt "Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google