Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Penyusun : FASKAH EVRILIANI RIKO RAHMAT
2
Sejarah Berdiri Negara Palestina
Negara Palestina adalah sebuah nama untuk menyebut wilayah Ba rat Daya negeri Syam. Sebuah wilayah yang terletak di bagian barat benua Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Palestina terletak di titik strategis penting, karena dianggap sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika, di samping sebagai sentra yang mempertemukan wilayah dunia Islam. Nama klasik yang terkenal untuk sebutan negeri ini adalah “tanah Kan’an”, karena yang pertama kali bermukim di sini yang dikenal dalam sejarah adalah bangsa Kan’an, Wilayah Palestina pada mulanya ditinggali oleh beberapa bangsa, yaitu bangsa Ammonit dan Philistine. Lalu, sekitar tahun 1000 SM, Palestina ditaklukan oleh Raja Thalut dan Daud a.s. Daud a.s. dan keturunannya, yang merupakan bangsa yahudi, akhirnya menjadi raja di sana dan Palestina menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM – 135 M. Palestina sendiri sempat dikuasai oleh Kerajaan Persia, Babilonia, Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam rentang waktu tersebut. penekanan tetapi memperlakukan daerah jajahannya dengan lembut untuk mempersatukan warga negeranya dengan bangsa jajahannya. Namun, di dalam kasus bangsa Yahudi, cara ini tidaklah berhasil. Seringkali timbul huru-hara dari bangsa Yahudi. Hal ini menyebabkan akhirnya Roma berlaku keras kepada bangsa Yahudi dan mengeluarkan dekrit yang mematikan nasionalismen bangsa Yahudi dengan cara melarang berbagai peribadatan mereka. Pada akhirnya dekrit ini membuat sebuah pemberontakan besar dari orang Yahudi yang dipimpin oleh Barcocheba di Jerussalem. Raja Hadrian yang saat itu memimpin Roma mengirimkan Julius Sevenus dan tentara yang jumlahnya besar untuk Pada saat itu, biasanya Roma tidak melakukan memadamkan pemberontakan dan menaklukan Jerussalem. Pada saat itu, bangsa Yahudi kalah dan dikeluarkan peraturan mereka dilarang masuk ke kota apapun alasannya. Jerussalem dijadikan koloni Roma dan tempat peribadatan Yahudi, haikal Yahudi, diganti dengan candi lambang supremasi Roma, candi Yupiter. Mulai saat itu bangsa Yahudi tersebar ke luar Palestina. Namun, ada sebagian kecil yang tetap bertahan di sana.
3
Keterangan : Nama resmi: Palestine ---- Bahasa resmi: Arab
Ibukota: Yerusalem Barat ---- Luas wilayah (km2): 6.055 ---- Penduduk: orang [per 2005] Etnis: Arab Agama: Islam 97,8%, Kristen 2,1%, dan lainnya 0,01% Jenis kekuasaan: Republik ---- Bentuk negara: Kesatuan (Otoritas Pusat)
4
Palestina Di Kuasai Islam
Islam muncul tahun 610 M di bawah kepemimpinan Muhammad saw. Di selang tahun M, suku-suku di daerah Arab berhasi l dipersatukan di bawah kepemimpinannya yang asalnya saling bermusuhan. Kerajaan Islam (Kekhalifahan Islam) setelah Muhammad saw meninggal di bawah pemimpin Abu Bakar ( M) berusaha merebut daerah Palestina dari tangan Bizantium. Namun, usaha tersebut tidak berhasil dan akhirnya baru berhasil ketika Kekhalifahan Islam dipimpin oleh Umar ra. Pada tahun 636, Bizantium jatuh. Di bawah kepemimpinan Umar ra. terjadi perjanjian damai di Jerussalem antara pemerintahan Umar dengan umat Kristen yang dipimpin oleh Uskup Sophronius. Umar sendiri sempat mengunjungi The Holy Rock (tempat ibadah Daud as. dan tempat Haikal Yahudi) dan tempat itu menjadi Masjid Umar. Muncullah pengaruh Islam di Jerussalem. Perselisihan yang terjadi di antara kepemimpinan umat Islam setelah zaman Muhamamad saw dan Khulafaurrasyidin (4 sahabat Nabi Muhamamad saw yang memimpin setelah nabi wafat) menyebabkan munculnya berbagai dinasti yang berganti memimpin Islam dari Dinasti Muawiyah sampai dengan Dinasti Abbassiah. Pada tahun , khalifah Abdul Malik dari Dinasti Abbasiah memperindah tempat suci Jerussalem dengan membangun Kubah Al-Sakhrah, atau Dome of the Rock. Pada tahun 929, terjadi pemberontakan kaum Qaramithah yang merampas Mekkah. Hal ini menyebabkan banyaknya eksodus bangsa Arab ke Jerussalem. Pada tahun 1969, Mesir, diduduki dinasti Fathimah yang menyatakan kemerdekaannya dari Dinasti Abbassiyah. Terjadi pertikaian antara kedua dinasti tersebut sampai dengan 1072 dan akhirnya Palestina dikuasai oleh Dinasti Fathimiah. Gereja Holy Sepulchre hancur saat serangan Dinasti Fathimiah ke Dinasti Abbasiyah.
5
Asal Usul Nama Palestina
Sejak kekalahan Israel dalam pemberontakan mereka yang ketiga melawan Kekaisaran Roma pada 135 M, tanah Israel memiliki nama alias yang kita kenal sebagai Palestina. Nama ini sudah menjadi nama yang sedemikian terkenal. Kaisar Roma pada saat itu, Hadrian, dengan asumsi karena kebenciannya terhadap bangsa Israel, dengan sengaja menggantikan nama wilayah tempat tinggal bangsa Israel menjadi Palestina yang dimaksud sebagai penghinaan bagi orang Israel. Hadrian mengetahui bahwa musuh Israel yang tinggal dalam wilayah yang sama adalah bangsa Filistin dan nama Palestina memiliki asal usul dari kata Filistin. Kata Palestina (bahasa Arab: دولة فلسطين) berasal dari bahasa Suryani dengan asal kata Filistin, yaitu suatu bangsa yg datang dari Laut Tengah Mediterania menduduki pantai selatan Kanaan. Kemudian bangsa Israel datang dari Mesopotamia dan berhasil mengalahkan bangsa Filistin dalam peperangan dan mengusir bangsa ini ke utara. Pada masa-masa berikutnya, wilayah pendudukan bangsa Israil ini diberi nama dengan Filistea yg diperkenalkan pertama kali oleh Herodutus untuk menamai daerah di sebelah selatan Siria. Dengan ejaan ‘Palaestina’, kemudian istilah nama itu dipakai oleh bangsa Romawi juga. Pada masa berikutnya, wilayah itu kemudian dibagi dua menjadi wilayah Yudea dan Samaria. Orang “Palestina” masa kini, terutama mereka yang tinggal di daerah Gaza, memegang paham di atas sebagai dasar utama bahwa mereka berhak tinggal di daerah tersebut dan mengaku bahwa mereka adalah keturunan bangsa Filistin, sama seperti pengakuan Israel yang merujuk pada sejarah Kitab Suci. Hal menarik dari pengakuan tersebut adalah fakta bahwa bangsa Filistin telah punah tahun yang lalu dan telah berbaur dengan bangsa lain di wilayah sekitar mereka. Istilah “Palestina” yang kita dengan masa kini mulai terdengar pada masa Perang Enam Hari pada Tiga tahun sebelum perang tersebut, Palestinian Liberation Organization (PLO) dibentuk untuk membebaskan “Palestina,” yang saat itu Israel dan Yordania termasuk dalam wilayahnya. Arafat memimpin pasukan Palestina Yordan dalam sebuah revolusi melawan pemerintahan Yordan. Saat ia kalah, ia membawa PLO-nya ke Lebanon selatan dan akhirnya pindah (atas saran negara-negara Arab) ke Israel pada 1980an.
6
Sistem Politik & Pemerintahan
Sistem politik Palestina diatur oleh Demokrasi Parlementer disebut sebagai Dewan Legislatif ( PLC ) . Presiden saat ini adalah Mahmoud Abbas dan Kepala Pemerintahan adalah Perdana Menteri , Salam Fayyad . Presiden dipilih setiap empat tahun dan dia menunjuk Perdana Menteri Dewan Legislatif Palestina PLC adalah sebuah badan yang dipilih dari 132 wakil, dan harus menyetujui semua posisi pemerintahan kabinet yang diusulkan oleh Perdana Menteri. Peradilan Cabang belum diformalkan dengan benar. Presiden PNA dipilih langsung oleh rakyat, dan pemegang posisi ini juga dianggap sebagai panglima angkatan bersenjata. Perdana Menteri adalah kepala dinas keamanan di wilayah Palestina. Perdana Menteri memilih menteri kabinet dan menjalankan pemerintah, bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sistem pemerintahan: Parlementer Kepala negara adalah presiden, kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri. Badan politik utama Palestina adalah presiden, parlemen, administrasi negara, dan pengadilan. Presiden adalah kepala negara, pelindung konstitusi, dan kesatuan warganegara. Tugas utama presiden, dengan demikian, adalah bertanggung jawab untuk kelestarian negara dan kemerdekaan bangsa serta memelihara keteraturan dan hukum di kehidupan publik. Cabang eksekutif Palestina dipegang oleh dewan menteri (kabinet) yang dikepalai oleh perdana menteri. Program-program dewan menteri harus disetujui terlebih dahulu oleh parlemen sebelum dilaksanakan.
7
Pengakuan Atas Palestina
Perjuangan Palestina untuk mendapat pengakuan dunia sebagai negara berdaulat akhirnya mendapat hasil gemilang. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Kamis (29/11/2012) secara mayoritas mengakui Palestina sebagai sebuah ‘negara non-anggota’ di organisasi dunia itu. Sebuah kemenangan bagi Palestina, khususnya Presiden Mahmud Abbas, di mata Amerika dan Israel yang menentangnya. Dari 193 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 138 negara anggota menyetujui Palestina tidak lagi hanya berstatus sebagai “entitas pengamat” melainkan sudah menjadi “negara pengamat non-anggota.” Ini merupakan hasil pemungutan suara Majelis Umum PBB, Kamis 29 November Namun, pengakuan Palestina ini tidak disetujui semua negara anggota Majelis Umum PBB, terutama AS dan Israel. Sembilan negara menentang, 41 abstain, serta tiga negara tidak ikut serta dalam pemungutan suara untuk menaikkan status Palestina dari “entitas pengamat” menjadi “negara pengamat non-anggota” di PBB. Dengan dikabulkannya permohonan Palestina melalui pemungutan suara, maka secara tidak langsung kedaulatan Palestina sebagai negara sudah diakui.
8
Konflik Palestina - Israel
Sejarah Konflik antara Israel – Palestina di latar belakangi oleh klaim kedua bangsa tersebut atas wilayah yang sama, yakni Palestina. Seperti yang dikemukakan oleh Kriesberg (1998) bahwa suatu konflik akan muncul ketika dua atau lebih orang atau kelompok memiliki keinginan aytau tujuan yang saling bertentangan, “A conflict exists when two or more persons or groups manifest they belief that they have incompatible goals maka kedua belah pihak tersebut pun telah sejak lama berperang untuk memperebtkan wilayah ini. Sejarah membuktikan bahwa klaim kepemilikan atas wilayah Palestina memang cukup sulit untuk diputuskan. 3000thn yang lalu penamaan “Israel “ dan “palestina” berasal dari dua bangsa yang masuk ke wilayah tersebut pada waktu yang bersamaan, yakni abad ke-12. Kata Israel berasal dari bangsa Yahhudi yang menyebut diri mereka Bani Israel (the people or tribe of Israel), yang mana mempercayai bahwa tanah tersebut telah diberikan kepada mereka oleh Tuhan (Eretz Israel/Land of Israel). Sedangkan kata Palestina berasal dari bangsa Philistines, yaitu masyarakat asli Yunani, yang menetap dddi sekitar pantai Palestina bersamaan ketika Yahuddi menguadsai bukit-bukit di bagian dalam wilayah tersebut. Hampir dua ratus tahun kemudian Yahudi bersatu untuk mengalahan Philistines dan masyarakat lain yang berada di Palestina. Tak lama setelah itu Kerajaan Israel pun kemudian berdiri sekitar tahun 1000SM.
9
Ringkasan Konflik Israel –Palestina
Zionisme Pada akhir tahun 1800, sebuah kelompok di Eropa berkeinginan untuk menguasai tanah ini. Dikenal sebagai Zionist, yaitu mereka yang mewakili kaum minoritas ekstrim bangsa Yahudi. Tujuan mereka adalah menciptakan Tanah Air bagi orang Yahudi. Mereka pernah mempertimbangkan beberapa lokasi di Afrika dan di Amerika, sebelum akhirnya menetapkan tanah Palestina yang akan dijadikan tempat tujuan. Mula-mula, imigrasi ini tidak menimbulkan masalah.Namun demikian, ketika makin banyak lagi kaum Zionist berimigrasi ke Palestina – banyak yang menyatakan keinginannya terang-terangan akan mengambil alih tanah Palestina untuk Negara Yahudi – penduduk asli menjadi makin lama tersadarkan. Akhirnya pekelahian pecah, dengan gelombang kerusuhan yang meningkat. Ketika Hittler mulai berkuasa, dibarengi dengan kegiatan Zionist untuk melakukan sabotase atas usaha penempatan pengungsi Yahudi di Negara-negara barat, menjadikan meningkatnya imigrasi kaum Yahudi ke Palestina, dan konflik tumbuh membesar.
10
Perang 1947 – 1949 Rancangan Partisipasi Perserikatan BangsaBangsa
Akhirnya PBB memutuskan untuk turun tangan. Namun demikian, tidak dengan mengajukan prinsip “rakyat menentukan nasibnya sendiri”, dimana rakyat menciptakan negara mereka dan sistim pemerintahannya, PBB memilih untuk mengaitkan ke belakang pada strategi abad pertengahan, yang mana memberi kesempatan bagi kekuatan luar membagi tanah orang lain. Dibawah tekanan yang cukup besar dari Zionist, PBB mengusulkan melepas 55% tanah Palestina untuk digunakan sebagai Negara Yahudi – menepis kenyataan bahwa kelompok ini meliputi hanya 30% dari total penduduk, dan memiliki hanya 7% tanah. Perang 1947 – 1949 Sementara secara luas dilaporkan, bahwa peperangan yang dihasilkan akhirnya melibatkan tentara dari 5 Negara Arab, tak banyak diketahui bahwa faktanya, selama peperangan terjadi, kekuatan Angkatan Bersenjata Zionist jauh melampaui seluruh kekuatan pasukan Arab dan Palestina, sering melebihi hingga 2 atau 3 kalinya. Apalagi tentara Arab tidak sampai menginvasi Israel, terlihat jelas bahwa kancah peperangan hanya berada di tanah/wilayah/negara Palestina. Pada akhir peperangan, Israel telah menaklukkan 78% kekuasaan Palestina; ¾ rakyat Palestina menjadi pengungsi; lebih dari 500 kota dan desa dienyahkan; dan peta baru ditetapkan, yang mana setiap kota besar, sungai, dan wilayahnya diberi nama baru dengan bahasa Hebrew, dan segala peninggalan budaya Palestina kemudian dihapus. Dalam beberapa dekade Isreal menyangkal keberadaan dari penduduk Palestina tersebut, sebagaimana Perdana Menteri Golda Meir mengatakan: “Tak ada sesuatu yang bisa disebut sebagai Bangsa Palestina”
11
Keterlibatan Amerika Hasil terbesar akibat dari lobby dengan kepentingan khusus bagi kaum Yahudi, Pembayar Pajak Amerika merelakan harta miliknya kepada Israel US$ 8 juta tiap harinya, dan sejak terciptanya Negara Israel, mereka menyumbangkan dana kepada Israel melebihi sumbangan kepada negara manapun. Sekarang banyak rakyat Amerika yang makin menyadari bagaimana Israel menggunakan/menghabiskan pemberian mereka, dan berniat mengakhiri. Perang 1967 & USS Liberty Di tahun 1967, Israel menaklukkan lagi tanah-tanah Palestina. Menyertai “Perang 6 Hari”, dimana pasukan Israel melancarkan penyerangan mendadak ke Mesir yang meraih sukses besar, Israel berhasil menguasai sisa 22% tanah Palestina, meliputi West Bank dan Jalur Gaza. Karena, sesuai ketentuan hukum internasional yang tak mengijinkan untuk menguasai wilayah melalui perang, tanah yang dikuasai ini tidak termasuk wilayah Israel. Demikian juga meliputi wilayah Mesir yang kemudian dikembalikan dan wilayah Suria yang sekarang masih diduduki. Juga selama Perang 6 Hari, Israel menyerang Kapal Perang Amerika, The USS Liberty, menewaskan dan melukai lebih dari 200 awak kapalnya. Presiden Lyndon Johnson menyebutnya kecelakaan penyerangan bala bantuan, untuk tidak mempermalukan sekutunya. ( Dalam catatan Moorer, mantan Kepala Staf Gabungan, didapati bahwa penyerangan ini sebetulnya “aksi perang melawan Amerika”, fakta yang hanya ditayangkan oleh sedikit Media.
12
Konflik Masa Kini Ada dua isu utama pada batang tubuh (core) konflik berkepanjangan ini: Pertama, ada akibat yang tak terhindarkan, mundulnya konsep untuk mewujudkan lahirnya sebuah Negara yang mendasarkan pada kesamaan ethnik, terutama ketika sebagian besar lahir di luar negeri. Padahal penduduk asli dari yang sekarang disebut Israel, dulu 96% adalah Muslim dan orang-orang Kristen, namun, para pengungsi ini dilarang kembali untuk menempati rumah mereka lagi, yang telah secara sepihak dinyatakan sebagai Negara Yahudi. ( dan di seluruh Israel terjadi diskriminasi) Kedua, pendudukan yang terus menerus dilakukan tentara Israel dan perampasan tanah milik perorangan di West Bank dan juga pengendalian Jalur Gaza sangatlah opresif, dengan rakyat Palestina hanya sedikit memiliki kewenangan atas tanah mereka sendiri. Lebih dari orang Palestina, laki-laki, perempuan dan anak-anak dijebloskan ke penjara. Hanya sedikit dari mereka yang diadili dengan selayaknya. Penyiksaan adalah hal yang biasa ditemui. Secara periodik laki-laki, perempuan, dan anak-anak dilucuti dalam pemeriksaan; rakyat dipukuli, perempuan melahirkan dilarang dibawa ke rumah sakit; makanan dan obat-obatan dilarang memasuki wilayah Gaza, membuahkan meningkatnya krisis kemanusiaan. Tentara Israel menginvasi tiap hari, menimbulkan luka-luka, melakukan penculikan dan kadang membunuh penduduk. Sesuai kesepakatan perjanjian damai Oslo tahun 1993, sebenarnya wilayah ini harus menjadi Negara Palestina akhirnya. Namun demikan, setelah bertahun-tahun penguasaan Israel, dengan disertai perampasan dan penyitaan yang dilakukan, keadaan terus menerus menjadi lebih buruk, hingga membuat penduduk Palestina berontak, sebelum negaranya terbentuk. Pecahnya pemberontakan ini dinamai “Intifada” yang dimulai pada bulan September tahun 2000.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.