Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYandi Tedjo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
DISTRES SPIRITUAL PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2
TUJUAN Mahasiswa mampu mengenal distres spiritual
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Distres spritual Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan distres spiritual Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien distres spiritual
3
Sehat Jiwa Perilaku positif, aktualisasi diri dan selalu berkembangnya integritas diri, otonomi dan persepsi terhadap realita yang baik sesuai dengan perannya di lingkungan
4
Pengertian Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besar dari diriny(Tuhan YME (Nanda, 2005). Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan biologis dan psikososial (Varcarolis, 2000
5
Rentang sehat Jiwa Dinamis bukan statis
1. Rentang di mulai dari sehat optimal sampai mati 2. Ada tahapan-tahapan 3. Adanya variasi tiap individu
6
Faktor resiko Perubahan tempat tinggal
Perubahan lingkungan ( bencana alam) Ganguan fisik dan mental Faktor psikososial
7
Faktor resiko psikososial
Anxietas Depresi Kehilangan pasangan Harga diri rendah Perubahan pola ibadah Kehilangan Hubungan yang tidak efektif
8
Batasan karakteristik
Kecemasan Sulit tidur Kelelahan Ketakutan Menangis Kepuasan tentang identitas Kepuasan tentang arti hidup Kepuasan tentang kemampuan diri
9
PENYEBAB Menurut Budi anna keliat (2011) penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut : 1. Pengkajian Fisik Abuse 2. Pengkajian Psikologis Status mental, mungkin adanya depresi, marah, kecemasan, ketakutan, makna nyeri, kehilangan kontrol, harga diri rendah, dan pemikiran yang bertentangan (Otis-Green, 2002).
10
KARAKTERISTIK DISTRES SPIRITUAL
Hubungan dengan diri Hubungan dengan orang lain Hubungan dengan seni, musik, literatur dan alam Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
11
Hubungan dengan diri Ungkapan kekurangan Harapan Arti dan tujuan hidup
Perdamaian/ketenangan Penerimaan Cinta Memaafkan diri sendiri Keberanian Marah Kesalahan Koping yang buruk
12
Hubungan dengan orang lain
Menolak berhubungan dengan tokoh agama Menolak interaksi dengan tujuan dan keluarga Mengungkapkan terpisah dari sistem pendukung Mengungkapkan pengasingan diri
13
Hubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam
Ketidakmampuan untuk mengungkapkan kreativitas (bernyanyi, mendengarkan musik, menulis) Tidak tertarik dengan alam Tidak tertarik dengan bacaan keagamaan
14
Ketidakmampuan untuk berdo’a
Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya ( hubungan dengan tuhan YME ) Ketidakmampuan untuk berdo’a Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan Mengungkapkan terbuang oleh atau karena kemarahan Tuhan Meminta untuk bertemu dengan tokoh agama Tiba-tiba berubah praktik agama Ketidakmampuan untuk introspeksi Mengungkapkan hidup tanpa harpaan, menderita
15
Diagnosa keperawatan Distres spiritusl Resiko distres spiritual
16
Pengkajian untuk pasien yang mengindikasikan adanya ketaatan beragama, kaji adanya indicator langsung status spiritual pasien dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: apakah anda merasa keimanan anda dapat membantu anda? Dengan cara apa keimanan tersebut penting bagi anda saat ini? Bagaimana saya dapat membantu anda menjalankan keimanan anda? Misalnya, apakah anda ingin saya membacakan buku doa untuk anda? Apakah anda menginginkan kunjungan dari penasihat spiritual atau layanan keagamaan dari rumah sakit? Tolong beritahu saya tentang aktivitas agama tertentu yang penting bagi anda
17
tentukan konsep ketuhanan pasien dengan mengamati buku-buku yang ada disamping tempat tidur atau program televise yang dilihat pasien. Juga catat apakah kehidupan pasien tampak memiliki arti, nilai, dan tujuan Tentukan sumber-sumber harapan dan kekuatan pasien. Apakah Tuhan dalam arti tradisional, anggota keluarga, atau keluatan “bersumber dari dalam dirinya”? catat siapa yang paling banyak diperbincangkan oleh pasien, atau tanyakan, “siapa yang paling penting bagi anda”? Amati apakah pasien sedang berdoa ketika anda memasuki ruangan, sebelum makan, atau sesudah tindakan Amati barang-barang, seperti literature keagamaan, Rosario, kartu ucapan semoga lekas sembuh yang bersifat keagamaan di samping tempat tidur pasien Dengarkan pandangan-pandangan pasien tentang hubungan antara kepercayaan spiritual dan kondisi kesehatannya, terutama untuk pernyataan, seperti, “mengapa Tuhan membiarkan hal ini menimpa saya” atau “jika, saya beriman, saya pasti akan sembuh”
18
Aktivitas kolaborasi Komunikasikan kebutuhan nutrisi (misalnya, makanan halal, diet vegetarian, dan diet tanpa daging babi) dengan ahli gizi Minta konsultasi spiritual untuk membantu pasien dan keluarga menentukan kebutuhan pascahospitalisasi dan sumber-sumber dukungan di masyarakat
19
Dukungan spiritual
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.