Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Sistem Traksi PT Len Industri
2
Pendahuluan Kereta Rel Listrik (KRL) atau dalam bahasa Inggris disebut juga Electrical Multiple Unit (EMU) merupakan salah satu moda transportasi darat yang dapat menampung banyak penumpang. Berbeda dengan moda transportasi darat lain seperti mobil, KRL tidak menggunakan sistem motor bakar melainkan menggunakan sistem yang disebut dengan sistem traksi.
3
Klasifikasi KRL dapat diklasifikasikan berdasar: Tegangan Arus
Arus searah (DC) Arus bolak-balik (AC) Perbedaan frekuensi Kontak sistem Catenary (overhead line) Rel ketiga (third rail)
4
Klasifikasi (Tegangan & Arus)
Contoh klasifikasi KRL:
5
Klasifikasi (Kontak Sistem)
6
Klasifikasi (Kontak Sistem)
7
Sistem Propulsi Sistem propulsi merupakan sistem penggerak pada KRL
Sistem propulsi dapat diklasifikasikan berdasarkan motor traksi yang digunakan: Motor DC Motor AC
8
Sistem Traksi KRL pada umumnya mempunyai konfigurasi:
Dua trailer car dengan kabin masinis. Dua motor car dengan sistem propulsi. Formasi: TC1 – M1 – M2 – TC2
9
Sistem Traksi (Propulsi & Auxiliary)
10
Sistem Traksi (Pantograph)
Pantograph berfungsi untuk menyalurkan daya dari catenary ke sistem propulsi KRL
11
Sistem Traksi (Arrester & Fuse)
Arrester berfungsi untuk melindungi sistem KRL dari tegangan lebih akibat sambaran petir pada catenary Fuse berfungsi untuk melindungi sistem KRL dari short circuit
12
Sistem Traksi (Main Switch & Auxiliary Switch)
Main switch berfungsi untuk menyambung atau memutus hubungan antara pantograph dan VVVF Inverter. Auxiliary switch berfungsi untuk memparalel atau memutus hubungan antara pantograph yang satu dengan yang lain.
13
Sistem Traksi (Master Controller)
Master Controller (MC) berfungsi sebagai antarmuka manusia – mesin (human-vehicle interface) untuk sistem traksi. MC menterjemahkan perintah masinis untuk akselerasi dan pengereman menjadi perintah elektronik (electronic-commands) dan mengirimnya ke kontrol VVVF Inverter. MC akan dipasang pada meja masinis (driver’s desk).
14
Sistem Traksi (VVVF Inverter)
VVVF Inverter berfungsi sebagai power supply motor traksi. VVVF Inverter mengatur tegangan DC catenary menjadi tegangan AC untuk motor traksi. Output VVVF Inverter berupa variasi tegangan dan variasi frekuensi.
15
Sistem Traksi (Motor Traksi )
Traksi motor merupakan sistem penggerak pada KRL Umumnya 1 VVVF Inverter digunakan untuk mengontrol 4 motor traksi. Motor traksi yang sekarang lazim digunakan adalah motor induksi.
16
Sistem Traksi (Breaking Resistor)
Pada saat KRL akselerasi, motor traksi akan menarik daya dari catenary, namun jika KRL deselerasi (mengerem), motor traksi akan menjadi generator yang akan mensuplai daya. Daya yang dihasilkan motor traksi akan dikirim balik ke catenary, namun apabila daya ini melebihi ambang batas catenary yang dibolehkan, daya ini akan dibuang ke breaking resistor sebagai panas.
17
Sistem Traksi (Return Current Device)
Return current device (RCD) berfungsi sebagai jalur arus balik negatif KRL. RCD dipasang di roda bodie, yang terhubung dengan rel kereta. Rel kereta untuk sistem KRL merupakan jalur negatif dari power supply substation.
18
Sistem Traksi (Static Inverter)
Static Inverter (SIV) merupakan catu daya bantu di sistem KRL yang berfungsi untuk mensuplai kebutuhan tegangan rendah KRL Output SIV berupa tegangan 220/380 VAC 50 Hz dan 110 VDC. Output tegangan 110 VDC di-backup dengan batere.
19
Sistem Traksi (Beban SIV)
11o VDC; digunakan untuk suplai kontrol KRL, seperti kontrol VVVF Inverter, kontrol SIV, master controller, dll. 220/380 VAC; digunakan untuk suplai kebutuhan penerangan, kompresor udara, sistem pendingin seperti fan atau air conditioner. Daya SIV menyesuaikan dengan kebutuhan beban KRL, untuk sistem tanpa AC, daya SIV cukup hanya 50 kVA. Namun untuk sistem dengan AC, daya SIV bisa mencapai 250 kVA.
20
Sistem Traksi (Braking System)
Ada dua jenis pengereman: Dynamic braking Pneumatic braking Dynamic braking adalah pengereman dengan elektronik, yaitu VVVF Inverter akan mengurangi kecepatan motor traksi. Dynamic braking aktif hingga batas kecepatan tertentu, setelah batas dicapai sistem pengereman berganti menjadi pneumatic braking.
21
Sistem Traksi (Braking System)
Brake Control Unit (BCU) berfungsi untuk mengaktifkan pneumatic braking jika regenerative braking sudah mencapai ambang batasnya. BCU menerima input dari kontrol VVVF Inverter. Mode pengereman: Service brake Emergency brake Parking brake Sistem persedian udara untuk pneumatic braking menggunakan kompresor dan motor-kompresor.
22
Sistem Gardu Traksi Gardu Traksi adalah Fasilitas penyedia Daya untuk operasi sistem Kereta Api Listrik. Dalam Operasi Kereta Api Listrik, dibutuhkan Daya untuk menggerakkan mesin Kereta. Kebutuhan dalam operasional Kereta Listrik dihitung berdasarkan Bobot Kereta, Headway, dan jarak antar Gardu Traksi.
23
Single Line Blok Diagram Gardu Traksi
Sistem Gardu Traksi Single Line Blok Diagram Gardu Traksi
24
The End
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.