Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONSEP DAN TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONSEP DAN TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH"— Transcript presentasi:

1 KONSEP DAN TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH
Mata Kuliah Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

2 Akuntansi merupakan domain Muamalah dalam kajian Islam
Akuntansi merupakan domain Muamalah dalam kajian Islam. Artinya diserahkan pada kemampuan akal pikiran manusia untuk mengembangkannya. Dalam pengembangan akuntansi syariah, manusia harus tetap mengacu pada Syariat Islam yang ditentukan Allah SWT. Al Quran dan Sunnah hanya membekalinya dengan beberapa sistem nilai seperti landasan etika, moral, kebenaran, keadilan, kejujuran, terpercaya, bertanggungjawab dan sebenarnnya. Mengenai konsep double entry accounting system dalam akuntansi, ayat Al-Baqarah 282 sangat relevan dengan konsep keseimbangan atau neraca “2-8-2”. Juga ayat al-Quran lainnya seperti Surah Adz-Dzariyat ayat 49 dan Surah Yasin ayat 36.

3 Sebuah contoh: dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah kita dapat melihat bahwa tekanan Islam dalam kewajiban melakukan pencatatan adalah: Menjadi bukti dilakukannya transaksi Menjaga agar tidak terjadi manipulasi atau penipuan baik transaksi maupun hasil dari transaksi (laba). Penekanan ini didukung oleh ratusan ayat yang dapat dijadikan sumber moral akuntansi seperti berkewajiban bertakwa, berlaku adil, jujur, menyatakan yang benar, memilih yang terbaik, berguna, menghindari yang haram, jangan boros, jangan merusak, jangan menipu. Instrumen-instrumen ini bisa menjadi landasan teoretis dari akuntansi syariah.

4 KONSEP AKUNTANSI SYARIAH
Dasar-dasar Akuntansi dalam Al-Quran Pemikiran-pemikiran Tentang Akuntansi Syariah Tujuan Pendidikan Akuntansi Syariah Ide Dasar Pengembangan Akuntansi Syariah

5 Landasan/Dasar Alquran
Al-Baqarah ayat 282 Surah Adz-Dzariyat ayat 49 dan Surah Yasin ayat 36.

6 Al-Baqarah ayat 282 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya

7 Surah Adz-Dzariyat ayat 49
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.

8 Surat Yasin ayat 36 Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

9 Pemikiran-pemikiran Tentang Konsep Akuntansi Islam
Gambling dan Karim (1986): Mereka mengemukakan “colonial model” yang menyebutkan bahwa jika masyarakatnya Islam, maka mestinya pemerintahanya akan menerapkan syariat Islam dan mestinya teori akuntansinya teori akuntan Islami. Oleh karena itu, sehurusnya pemerintahan tersebut memiliki akuntansi yang menekankan pada aspek sosial dan sistem zakat dan baitul mal yang tidak dikenal dalam akuntansi kapitalis.

10 DR. Scott seorang penulis yang banyak memperhatikan tentang etika dan moral dalam melahirkan akuntansi. Ia selalu menggunakan kriteria keadilan dan kebenaran dalam merumuskan setiap teori akuntansi yang disebut dengan ethical theory of accounting. Menurutnya bahwa penyajian laporan keuangan harus memperhatikan semua pihak (user) dalam memberlakukanya secara adil dan benar. Begitu juga dalam akuntansi Islam harus sarat dengan nilai-nilai etika ini.

11 Sharri Hamid, Russel Craig, dan Frank Clarke (1993) mengemukakan dua hal:
Bahwa Islam sebagai agama yang memiliki aturan-aturan khusus dalam sistem keuangan yang memerluakan akuntansi yang khusus pula yang dapat mengakomodasi ketentuan syariah tersebut. Islam dapat mendorong internasionalisasi dan harmonisasi akuntansi yang sekarang diperankan oleh AAOIFI atau IFRS (internasional financial reporting standard)

12 Thosikabu Hayashi (1989) dalam tesisnya berjudul “On Islamic Accounting” mengatakan beberapa hal:
Dalam akuntansi Islam ada “Meta Rule” yaitu hukum syariah yang berasal dari Tuhan. Akuntansi Islam harus menuntut perusahaan supaya memiliki etika dan tanggung jawab sosial. Dalam konsep Islam ada pertanggungjawaban di akhirat Akuntansi diterjemahkan sebagai muhasabah(perenungan). Dalam hal zakat, konsep pengukuran, pengakuan, dan pelaporan harus berbeda dengan konsep akuntansi barat.

13 Muhammad Akram Khan merumuskan tujuan akuntansi Syariah sebagai berikut:
Penentuan Laba Rugi yang tepat Mempromosikan dan Menilai Efisiensi kepemimpinan Ketaatan kepada hukum Syariah Keterikatan pada keadilan Melaporkan dengan baik Perubahan dalam praktek akuntansi

14 Rose Haniffa (2002) mengemukakan tentang perlunya akuntabilitas dan tranparansi dalam akuntansi, dari aspek akuntabilitas ini informasikan yang dibutuhkan: Amanah: memproduksi barang dan jasa yang halal Memenuhi kewajiban kepada Allah dan manusia Mengejar laba sesuai syariah Mencapai tujuan perusahaan Adil kepada karyawan dan masyarakat Meyakinkan bahwa kegiatan perusahaan tidak merusak lingkungan Mengganggap tugas adalah berdimensi dari ibadah

15 Sedangkan dalam kontek transparan, beliau merinci sebagai berikut:
Memberikan informasi mengenai kegiatan yang halal Memberikan informasi tentang kebijakan keuangan dan investasi Informasi mengenai kebijakan kepegawaian Informasi mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat Informasi menyangkut sumber dan perlindungan alam.

16 Tujuan Pendidikan Akuntansi Syariah
Tujuan dari pendidikan akuntasi syariah adalah untuk menciptakan manusia yang bertakwa, beriman dan dalam kehidupannya tetap dalam jalan shiratal mustaqim sesuai syariat Islam. Secara normative dengan mempelajari dan menerapkan akuntansi syariah menjadikan seserang itu semakin bertambah iman kepada Allah SWT sesuai dalam Surat al-Anfal ayat 2.

17 Akuntansi Syariah vs Akuntansi Kapitalis
Menurut teori colonial model Gambling dan Karim, jika akuntansi itu berbeda dalam filosofinya, maka berbeda pula tekniknya. Akuntansi Syariah: Filosofinya berdasarkan pada filosofi Islam yang tertuang dalam Alquran dan Sunnah. Konsep/prinsip: bertanggungjawab di dunia dan akhirat, keadilan, kejujuran dan ketaatan pada syariah. Tekniknya banyak persamaan dengan teknik akuntansi konvensional.

18 Tekniknya banyak persamaan dengan teknik akuntansi syariah.
Akuntansi Kapitalis/konvensional: Filosofinya berdasarkan pada ideologi sekuler yang tidak mengenal Tuhan. Pemikiran yang didasarkan pada rasio dan nafsu. Konsep/prinsip: tidak bertanggungjawab pada akhirat, berpihak pada kapitalis, orientasi keuntungan semata, dll. Tekniknya banyak persamaan dengan teknik akuntansi syariah.

19 Menurut Sahul Hamid (2001) secara garis besar, perbedaan antara akuntansi Islam dan Akuntansi konvensional: Isu Ak. Konvensional Ak. Syariah Tujuan Akhir Manfaat bagi keputusan investor dan kreditur, orientasi pasar modal Orientasi falah dan maslahah, kesejahteraan sosial dan akuntabilitas islami Pengguna Pelaku Pasar dan suplier keuangan Masyarakat dan stakeholder Nilai yang dibawa Pengukuran secara moneter terhadap kegiatan ekonomi internal Pengukuran terhadap kegiatan sosial ekonomi, termasuk eksternalitas, pelanggaran syariah, tidak selalu keuangan Pengukuran Moneter, historic cost Moneter dan non-moneter, balance store card, current valuation disclosure Semua kegiatan ekonomi “material” Kegiatan sosial ekonomi dan kepatuhan syariah.

20 Akuntansi Islam dan ROSO (Return On Social Objective)
Dalam penerapan CRS (corporate social responsibility), perusahaan saat ini tidak saja mengukur dari aspek aspek keuangan saja (ROE, ROA, ROI, dan EPS) namun juga dituntut untuk memperhatikan aspek sosial dari perusahaan tersebut. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana tanggungjawab perusahaan itu terhadap publik atau sosial. Dalam hal ini, akuntansi yang memang memiliki nilai-nilai sosial dan melarang penganutnya untuk melakukan perusakan harus memiliki sistem untuk mengukur dan melaporkan aspek sosial ini artinya tidak merusak bumi dan penghuninya.

21 Akuntansi Islam mengejar Return Dunia Akherat
Akuntansi Islam ini diarahkan untuk mengejar kesejahteraan dunia akhirat, material dan moral, harta dan pahala, mengejar al-falah, sehingga ROE (Return on Equity) dan ROA (Return on Asset) nya dilanjutkan dengan return dunia akhirat.

22 Laporan Kuantitatif dan Kualitatif
Selama ini pengukuran akuntansi masih bersifat ekonomi, kuantitatif, moneter atau berupa ukuran yang bernilai uang. Akuntansi sebagai sistem informasi mencoba mengukur peristiwa ekonomis yang dialami dan dilakukan perusahaan yang berdampak pada posisi keuangan dan hasil usahanya. Sehingga bentuk jenis informasi yang utama diberikan akuntansi adalah informasi keuangan. Namun permasalahan saat ini adalah bagaimana dengan pengukuran terhadap masalah eksternal perusahaan, seperti masyarakat?

23 Untuk itu, dalam kaitan dengan wacana CSR (corporate social responsibility), maka seharusnya perusahaan melaporkan kegiatan usahanya tidak saja masalah keuangan, akan tetapi bagaimana mengukur manfaat (keuntungan) masyarakat (sosial benefit) dan kerugian bagi masyarakat (social cost) yang berada di luar perusahaan. Perusahaan bisa membuat laporan perusahaan dengan konsep “even approach” laporan berupa narasi tentang kejadian yang dianggap penting yang mempengaruhi jalannya perusahaan.

24 Nilai-nilai Islam dan Perumusan Teori Akuntasi Islam
Dalam merumuskan kerangka teori akuntansi Islam, maka nilai-nilai Islam harus ada di dalamnya. Ada beberapa karakter yang relevan dengan perumusan kerangkan teori dan tujuan akuntansi syariah: Islam adalah general system yang bersifat komprehensif atau kaffah Islam berasal dari Allah dan Allah lah yang menjaganya Semua aturan dimaksudkan dan dibebankan kepada manusia yang mukallaf yang juga berfungsi sebagai khalifatullah.

25 Lanjutan….. 4. Allah menurunkan syariat Islam untuk menjadi pedoman bagi manusia untuk hidup di bumi dan kembali kepada-Nya dengan selamat dan masuk surga Jannatun naim. 5. Islam memiliki sifat keseimbangan misalnya aspek material dan spiritual atau moral secara bersama-sama. 6. Islam memiliki horison jangka panjang tidak hanya dunia tetapi juga akhirat 7. Semua kegiatan, model harus diniatkan sebagai bagian dari Ibadah kepada Allah SWT.

26 Wallahu a’lam bi ash-showab


Download ppt "KONSEP DAN TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google