Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRidwan Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
ABFI INSTITUTE PERBANAS AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Christian Elin Indah Ivan Vandi Hutapea Tantan Heryana Reza Heidar Muhammad Muhrom Bintang Bayanrini Rahmat Hadiwijaya Kelompok 3
2
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
Audit Penggajian dan Kepegawaian meliputi : Perolehan pemahaman atas pengendalian intern Penetapan resiko pengendalian Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi Prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo
3
Perbedaan penting antara siklus pengkajian dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum:
Hanya ada satu golongan transaksiuntuk pengkajian. Transaksi – transaksi lebih signifikan dari pada akun-akun neraca terkait. Pengendalian interen atas pengkajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif, bahkan pada perusahaan kecil sekalipun.
4
Secara keseluruhan tujuan didalam audit penggajian dan kepewaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi siklus itu dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dua tujuan Audit utama terkait saldo dalam pengujian hutang penggajian adalah : Yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar (keakuratan) dan Transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam priode yang benar (Pisah Batas)
5
Dokumen dan catatan-catatan untuk menilai resiko pengendalian dan mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantive terhadap transaksi : Catatan Kepegawaian (Personal Recard) Formulir Otoritas Pengurangan (Deduction Authorization Form) Formulir Otoritas Tarif (Rate Authorization Form) Pencatatan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji (Timekeeping & Payroll Preparation) Kartu Absen (Time Cards)
6
Tiket Waktu Kerja (Job Time Ticket)
Berkas Transaksi Gaji (Payroll Transaktion File) Jurnal/Daftar Gaji (Payroll Journal/Listing) Berkas Induk Gaji (Payroll Master File) Pembayaran Gaji (Payment Payroll) Cek Gaji (Payroll Check) Rekonsiliasi Akun Bank Gaji Rekonsiliasi Surat Pemberitahuan Pajak Gaji dan Pembayaran Pajak Formulir W-2
7
Pengendalian-pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan kepegawaian guna mengestimasi pengendalian resiko : Pemisahan Tugas yang Memadai Otoritas yang Tepat Dokumen dan Catatan yang memadai Pengendalian Fisik terhadap Aktiva dan Catatan Pemeriksaan Independent terhadap Kinerja Penyusunan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pembayaran Pemotongan Pajak Penghasilan dan Pemotongan Lain Tepat Waktu Hubungan antara Gaji dan Penilaian Persediaan Pengujian Penggajian Fiktif
12
Kemungkinan Salah Saji
Prosedur Analitik Kemungkinan Salah Saji Bandingkan saldo akun beban pengajian dengan tahun lalu (sesuaikan jika ada peningkatan tariff dan volume karyawan) Salah saji atas Beban Gaji Bandingkan tenaga kerja kerja langsung dengan penjualan dengan tahun lalu Salah saji tenaga kerja dan persediaan Bandingkan Beban komisi sebagai presentase dari penjualan dengan tahun lalu Salah saji beban komisi dan hutang komisi Bandingkan Beban PPh 21 sebagai presentase dari gaji dengan tahun lalu (sesuiakan jika ada perubahan tariff PPh 21) Salah saji beban pajak penghasilan pegawai dan hutang pajak penghasilan pegawai Bandingkan akun beban pajak penghasilan pegawai yang terhutang dengan tahun lalu Salah saji beban pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang terhutang
13
Tujuan audit siklus jasa personalia, yaitu untuk mendapatkan keyakinan
atas : 1. Asersi keberadaan dan keterjadian 2. Asersi kelengkapan 3. Asersi hak dan kewajiban 4. Asersi penilaian dan pengalokasian 5. Asersi pelaporan dan pengungkapan
14
apakah seluruh saldo biaya gaji, utang gaji, tunjangan, dan saldo rekening lain yang terkait benar-benar ada pada tanggal neraca dan tidak ada transaksi pembayaran gaji fiktif. Asersi keberadaan dan keterjadian
15
Asersi keberadaan dan keterjadian
Transaksi biaya gaji tercatat menggambarkan kompensasi atas jasa yang dihasilkan pegawai dalam suatu periode, dan seperti yang tercantum dalam laporan rugi laba.
16
Pajak penghasilan gaji tercatat menggambarkan pajak penghasilan yang harus dipotong dan dibayarkan sesuai jumlah kompensasi yang diterima pegawai dalam suatu periode. Asersi keberadaan dan keterjadian
17
Asersi keberadaan dan keterjadian
Saldo utang gaji dan utang pajak menggambarkan jumlah yang harus dibayar entitas pada tanggal neraca.
18
Asersi Kelengkapan Apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan. Auditor akan mencoba mendeteksi apakah ada transaksi pembayaran gaji yang belum tercatat.
19
Asersi Kelengkapan Biaya gaji, dan pajak penghasilan pegawai, yang tercatat, meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan sebagai imbalan atas jasa pegawai selama satu periode
20
Asersi Kelengkapan Pajak penghasilan gaji tercatat meliputi seluruh pajak penghasilan pegawai yang harus dipotong dan dibayarkan atas seluruh kompensasi yang diterima pegawai dalam suatu periode.
21
Asersi Kelengkapan Saldo utang gaji, dan pajak penghasilan, yang tercatat, meliputi semua jumlah yang menjadi kewajiban entitas pada tanggal neraca.
22
Asersi Hak dan Kewajiban
Memastikan apakah entitas mempunyai kewajiban legal atas biaya gaji, utang gaji, dan pajak penghasilan pegawai. Tujuan asersi hak dan kewajiban adalah bahwa utang gaji, serta pajak penghasilan yang dibebankan merupakan kewajiban legal entitas pada tanggal neraca.
23
Asersi penilaian dan pengalokasian
Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperolen bukti mengenai apakah saldo biaya gaji, tunjangan, utang gaji, dan pajak penghasilan pegawai telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
24
Asersi penilaian dan pengalokasian
Berikut rincian tujuan audit asersi penilaian atau pengalokasian: Biaya gaji merupakan ringkasan jumlah akurat dari penerimaan bruto pegawai yang dihitung secara tepat untuk setiap periode pembayaran. Biaya pajak penghasilan pegawai telah dihitung secara tepat dengan menggunakan tarif pajak penghasilan yang tepat. Utang biaya gaji, dan biaya pajak penghasilan pada tanggal neraca telah ditentukan secara tepat
25
Asersi pelaporan dan pengungkapan
Selain memperoleh bukti mengenai keempat asersi tersebut di atas, auditor periu menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca.
26
Asersi pelaporan dan pengungkapan
Berikut rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan: Biaya gaji, pajak penghasilan pegawai, telah diidentifikasikan dan dikelompokkan secara tepat dalam laporan rugi laba Rekening utang biaya gaji, dan utang pajak penghasilan pegawai telah diidentifikasikan dan dikelompokkan secara tepat dalam neraca sebagai utang lancar.
27
Pengujian Subtantif Saldo Jasa Personalia
Tentukan tingkat resiko deteksi yang diterima untuk masing- masing asersi terkait signifikan. Tinggi rendahnya resiko deteksi tergantung pada besarnya resiko audit yang ditetapkan, resiko bawaan, dan resiko pengendalian.
28
MATERIALITAS, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT
Komponen biaya operasi terbesar. Resiko bawaan asersi penilaian mungkin saja tinggi karena kompleksitas perhitungan biaya gaji. Kebanyakan organisasi memperluas struktur pengendalian intern atas transaksi gaji. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak material. Oleh karena itu, auditor menerapkan pendekatan tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah untuk beberapa asersi.
29
Pemahaman SPI Siklus Jasa Personalia Review pendahuluan
Dokumentasi sistem Menganalisa alur transaksi Identifikasi pengendalian untuk memperoleh keyakinan
30
PERTIMBANGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Pemahaman struktur pengendalian siklus jasa personalia meliputi pertimbangan lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.
31
Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian yaitu:
Pertanggungjawaban urusan pegawai ada pada kepala bagian personalia Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standard dan anggaran serta perhitungan varians Adanya internal auditor Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan
32
Prosedur pengendalian
Otorisasi yang sehat Pemisahan tugas yang memadai Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai Pengendalian atas akses Pelaksanaan pemeriksaan independent Prosedur pengendalian
33
PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN
Proses pengevaluasian efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern Mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.
34
Identifikasi salah saji potensial, pengendalian yang perlu, dan pengujian pengendalian yang mungkin dilakukan. Salah saji dan pengendalian yang perlu dikembangkan auditor berdasar pengetahuannya atas pengolahan transaksi pembelian atau checklist standar milik kantor akuntan publiknya. Melalui pemahaman struktur pengendalian intern klien, auditor dapat mengetahui apakah pengendalian yang diperlukan, telah dirancang dan dijalankan oleh klien Pengujian pengendalian yang dilakukan dapat menghasilkan bukti mengenai efektivitas rancangan dan operasi pengendalian dalam transaksi pembelian. Bukti tersebut kemudian digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian untuk setiap asersi yang signifikan yang terkait dengan transaksi investasi.
35
Dalam primarily substantive approach, pemahaman struktur pengendalian intern dipakai untuk perencanaan audit dan perancangan pengujian subtantif. Auditor menggunakan pemahaman yang diperoleh untuk mengidentifikasi salah saji yang potensial. Pengidentifikasian salah saji tersebut digunakan untuk merancang pengujian subtantif.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.