Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Kurnia Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SEJARAH ARSITEKTUR DUNIA LE CORBUSIER DOSEN : IR. RITA WALARETINA, MSA
KELOMPOK DIMAS SEPTI TRIARDI HANI AMANDA PARAMITHA SITI NADYA FAHRANAZ YAUMADINA LARASATI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS TRISAKTI 2015
2
Biografi Le Corbusier terlahir dengan nama Charles-Edouard Jeanneret-Gris di Swis pada tanggal 6 Oktober Pada tahun 1917, ia pindah ke Paris dengan memakai nama samaran Le Corbusier. Dalam dunia arsitektur ia mengutamakan pembangunan dengan menggunakan baja, beton bertulang dan bentuk-bentuk geometris elemental. Lukisan Le Corbusier menekankan bentuk dan struktur yang jelas, sehingga menjadi kekhasan tersendiri dalam desainnya.
3
Biografi – Le Corbusier
Pada usia 13, Le Corbusier meninggalkan sekolah dasar untuk menghadiri Arts Décoratifs di La Chaux-de-Fonds, di mana ia mempelajari seni dan deskorasi. Di sekolah ini Le Corbusier bertemu dengan gurunya, L'Eplattenier, yang menyarankan Le Corbusier untuk mempelajari arsitektur. Pada tahun 1907, setelah mendesain rumah pertamanya, Le Corbusier menempuh perjalanan ke Eropa Tengah dan Mediterania dan bekerja pada arsitek – arsitek eropa seperti Auguste Perret, pelopor konstruksi beton bertulang, dan Peter Behrens dari Oktober 1910 hingga Maret 1911 di Berlin. Pada 1912, Le Corbusier kembali ke La Chaux-de-Fonds untuk mengajar bersama L'Eplattenier dan membuka praktek arsitektur sendiri. Pada tahun 1917, Le Corbusier pindah ke Paris dan bekerja sebagai arsitek struktur beton di bawah kontrak pemerintah.
4
Biografi – Le Corbusier
In 1923, Le Corbusier menerbitkan buku Vers une Architecture (Toward a New Architecture). Pada , ia membangun sebuah kota pekerja yang terdiri dari 40 rumah dengan gaya rumah Citrohan di Pessac, dekat Bordeaux. Sayangnya pemilihan desain dan warna memicu pertentangan dari pihak yang berwenang sehingga kota ini tidak dihuni selama 6 tahun. Pada 1930an, Le Corbusier kembali merumuskan teori-teorinya tentang urbanisme, yaitu La Ville radieuse (The Radiant City) pada tahun 1935
5
Konsep Five Point of New Architecture, 1926
Konsep ini digunakan untuk membuat suatu jenis bangunan baru yang berbeda dengan bangunan-bangunan sebelumnya. Konsep ini terdiri dari : Pilotis Pilotis merupakan metode konstruksi dalam bangunan yang baru dan modern pada eranya. Konstruksi ini berupa dinding pendukung dengan pola grid yang diperkuat dengan kolom beton bertulang. Gb.1 Unité d'habitation Marseille, France Sumber :
6
Konsep - Five Point of New Architecture
2. The Roof Gardens Penggunaan beton bertulang menuntut perlindungan terhadap perubahan suhu pada bangunan. Hal ini dapat dicegah dengan pemeliharaan kelembaban pada atap beton, salah satunya dengan pembangunan roof garden. Gb.2 Villa Savoye Sumber: 3. The Free Designing of The Ground-Plan Berkat konstruksi yang digunakan, dinding interior dapat diletakkan dimana saja bila diperlukan. Sehingga menghasilkan kebebasan bagi para desainer dalam mendesain ground plan. Gb.3 Villa Savoye Ground Plan Sumber: rubens.anu.edu.au
7
Konsep - Five Point of New Architecture
4. The Horizontal Window Penggunaan metode konstruksi rangka beton menghasilkan bukaan persegi panjang di façade, sehingga jendela/ bukaan yang terbentuk adalah horizontal. Jendela horizontal ini ternyata sangat efektif karena pencahayaan ruangan menjadi maksimum dibandingkan jendela berbentuk vertikal. Gb.4 Villa Savoye Ground Plan Sumber: 5. Free Design of the Façade Konstruksi rangka beton yang digunakan menyebabkan adanya pemisahan bagian eksterior bangunan dengan rangka strukturalnya, sehingga desainer dapat mendesain façade bangunan secara bebas. Gb.5 Notre dame du haut Sumber:
8
Le Corbusier Unity d’Habitation
9
Site Plan
10
Unity d’Habitation Lokasi : Merseilles, Prancis Arsitek : Le Corbusier
Tahun : Biasa disebut Maison du Fada (House of the Crazies). Unite d’Habitation bangunan yang didirikan untuk temat tinggal bagi orang-orang yang tidak memiliki rumah akibat Perang Dunia II yang menyebabkan kehancuran. Bangunan ini mengusung konsep perancangan sesuai dengan namanya yaitu Unite d’Habitation yang berarti hunian dalam satu unit. Lokasinya dianggap sesuai untuk membuat bangunan seperti ini karena berada di pingiran kota dengan konsep “Ville Radieuse” atau Kota Bersinar, dimana semua bangunan harus mendapatkan sinar matahari dan aliran udara yang ideal.
11
Tempat bermain anak-anak
Bangunan ditujukan bagi para dokter, wartawan, arsitek serta profesi dan kategori sosial-ekonomi yang setara. Bangunan berlantai 18 ini dibangun untuk rumah bagi1.600 orang, terkenal sebagai “vertical city in the sky” dengan fasilitas –fasilitas pendukung seperti toko, tempat bermain anak-anak dan restoran. Tempat yang digunakan sebagai toko-toko. Tempat bermain anak-anak Restoran
12
Tempat bermain anak (outdoor) Cafe Tempat penitipan bayi Tepat parkir
Selain toko, tempat bermain anak-anak dan restoran terdapat fasilitas-fasilitas lain, diantaranya : Ruang pertemuan Gedung olahraga Teras Kolam renang Jogging track Tempat bermain anak (outdoor) Cafe Tempat penitipan bayi Tepat parkir Tempat bermain anak (atap) Teras (atap) Teras (atap)
13
Kolom renang Kolom renang Jogging track Ruang kebugaran Tempat parkir
14
Unity d’Habitation terdiri dari 18 lantai utama
Unity d’Habitation terdiri dari 18 lantai utama. 337 buah kamar huni dengan 23 unit yang berbeda. Denah Tipikal Hunian Kamar huni Lorong/sirkulasi Kamar huni
15
Dalam bangunan ini mayoritas unitnya memiliki dua bulah lantai (besar) dan sebagian hanya satu lantai, sehingga penampangnya berbentuk L. Lorong hanya terdapat pada lantai ganjil. Unit tersebut seperti suatu blok yang dimasukkan ke dalam rak atau kerangka yang besar dari kolom dan balok beton.
16
Tampak Belakang Denah Tipikal
17
Potongan Hunian Potongan membujur Keterangan : Balkon Kamar tidur anak
Kamar tidur orang tua Ruang tengah Ruang Keluarga Ruang Makan Dapur Lorong
18
Potongan Hunian Potongan Melintang Menara untuk lift
Cerobong ventilasi Tempat bermain anak Lorong/Sirkulasi Pelayanan umum Teras Servis Foyer/Tempat parkir Potongan Melintang
19
Material Material yang digunakan semuanya adalah beton bertulang yang dicetak menggunakan kayu dengan sistem beton exposed. Dalam merancang konstruksi ini berasal dari konsep Le modular yaitu standar ukuran manusia yang tersusun lengkap dalam bentuk tubuh.
20
Konsep Le Modulor Konsep Le Modulor
21
Chapelle Notre Dame du Haut by : Le Corbusier
22
Chapelle Notre Dame du Haut
Chapelle Notre Dame du Haut terletak di Ronchamp 300 km di sebelah timur-selatan Paris, Prancis. Notre Dame de Haut letaknya sangat terpencil, di atas bukti karena bangunan ini didirikan sebagai tempat ibadah yang suci dan jauh dari keramaian.
23
Chapelle Notre Dame du Haut
Dibangun pertama kali pada abad ke-18. Awalnya bangunan ini merupakan gereja yang dibuat untuk Maria-Kudus di Ronchamp dengan nama Notre Dame du Haut (Our Lady of the Heights). Tahun 1799 Uskup Besancon membeli kapel Notre Dame de Haut setelah sebelumnya pada masa Revolusi Prancis, kapel ini diperjual-belikan sebagai properti nasional untuk dikembalikan kembali seperti awal sebagai tempat ibadah. Pada tahun 1949, keturunan dari Uskup Besancon meminta Le Corbusier untuk merancang kembali kapel ini akibat peristiwa kebakaran pada tahun 1944 yang mengakibatlan terjadinya kerusakan parah pada kapel. 4 April 1954, kapel Notre Dame de Haut diresmikan sebagai tempat ibadah sekaligus tempat ziarah bagi kaum Kristian.
24
Kapel ini berwarna putih dengan banyak bukaan-bukaan kecil di setiap sisinya (jendela) bertema religius Katolik Kerangka atapnya terinspirasi dari cangkang kepiting yang membentang untuk ruang di dalamnya.
25
Denah Notre Dame de Haut
Keterangan : Pusat Altar Altar bagian luar Tempat bagi pegawai gereja Altar (untuk berdoa)
26
Tampak Kanan Tampak Belakang Material dinding menggunakan beton dan atap menggunakan beton bertulang Site Plan
27
Contoh Arsitektur modern Masa Periode Pembangunan
“SAINTE MARIE DE LA-TOURETTE “ Masa Periode Pembangunan Sainte Marie de La-Tourette adalah biara pada periode Ordo Dominikan Le Corbusier mendesain bangunan tersebut dimulai ketika bulan Mei tahun 1953 pada saat beliau berada di Arbresle, Perancis dimulai pembangunan pada tahun 1956 Pembangunan berakhir pada tahun 1960 Sumber: Direnovasi kembali pada tahum 1981 didesain oleh arsitek Le Corbusier dan Iannis Xenakis. terletak pada sebuah lembah dekat Lyon, Perancis Terlihat dari permukaan tanah yang dibuat berkontur dengan pandangan luas menghadap hamparan hutan yang hijau dan didesain dengan gaya modern. Konsep yang digunakan Le Corbusier pada bangunan biara ini adalah konsep ketenangan jiwa yang berpadu dengan alam sekitar.
28
Denah berisi seratus kamar untuk guru – guru dan murid – murid, hall untuk belajar, dan sebuah hall untuk bekerja dan satu untuk rekreasi, sebuah perpustakaan dan sebuah ruang makan. Di sana juga terdapat sebuah gereja, dimana jemaat beribadah dan jalur sirkulasi dimana menghubungkan semua bagian dari bangunan tersebut Tampak La Tourette Potongan Kolom di bagian bawah bangunan menjadi kolom struktur yang mengangkat bangunan.
29
Chandigarh Pada tahun 1950 Le Corbusier berhubungan dengan pemerintahan India dengan ditunnjuknya ia menjadi pengawas dalam pembangunan chardigarh ibukota baru menggantikan Lahore di Punjab, yg hingga sekarang menjadi bagian dari pakistan. Chandigarh adalah sebuat ota di India bagian utara lebih kurang 300 km dari Delhi, ibukota negara bagian Himachal Pradesh. Le Corbusier sempat merancang tipe-tipe bangunan perumahan, tetapi kemudian ia berkonsentrasi pada perancangan Capitol atau pusat pemerintan. A D C E B G H Denah Chandiarh 3 7 4 1 6 Gedung Parlemen (Assembly) Kantor Pemerintah (Secretariat) Istana Gubernur Gedung Pengadilan La Fosse de la consideration Kolam-kolam Istana Gubernur Patung Tangan Terbuka (La Main Ouver). 5 2 Denah Pusat Pemerintahan
30
Chandigarh Semua gedung dalam Kompleks Capitol menggunakan sistem beton bertulang exposed. Dalam gedung pengadilan, kosep ‘Brise soleil’ menggunakan kisi-kisi juga beton exposed berbentuk kotak-kotak didepan jendela, sehingga yg masuk kedalam ruang adalah “sinar matahari lembut”, selain pula udara segar dapat masuk dengan bebas. Kolom-kolom menyatu dengan dinding tegak dan menerus tinggi hingga atap. Dibagian badan atau bagian tengah antara atap dan lantai dasar dari gedung terdapat kisi-kisi (sunshade) berupa deretan kotak-kotak. Pada bagian kiri deretan kisi tersebut terhenti oleh tiga kolom dinding yg langsung menerus ke atap.
31
Chandigarh Gedung ini memanjang seperti pada sebagian besar rancangan le corbusier bertujuan agar unit bangunnan menjadi tipis, sehingga terjadi penghawaan silang dan pencahayaan alami dari kedua sisi dengan baik. Atapnya datar, pada pinggirnya atau bagian dari titisan bentuknya agak melengkung. Dalam rangka menerapkan konsep ‘ Brise soleil’ tritisan dibuat sangat lebar. Kolom-kolom berderet membentuk bidang-bidang horisontal relatif tinggi dibanding dengan skala manusia membuat gedung ini berkesan monumental dan berwibawa.
32
Chandigarh Komposisi dari kolom, sunshade, atap, tritisan dan lain-lain membentuk pandangan yg cukup mengesankan. Gedung Eksekutif (seekretariat), bentuknya lebih pipih dibanding Gedug Pengadilan, sehingga sinar matahari dan udara dapat masuk dan melintas dalam ruang dengan sangat baik. Meskipun lebih besar dan lebih panjang dibanding dengan Gedung Pengadilan tetapi bentuknya lebih sederhana. Bagian depan berupa komposisi cukup ramai dari garis dan bidang horisontal, vertikal elaborasi dari kisi-kisi, balustrade, kolom dan balok. Kisi-kisi berfungsi sebagai penahan sinar matahari.
33
Daftar Pustaka Sumalyo, Yulianto Arsitektur Modern: Akhir Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.