Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN
Oleh Ribel Suhaemi Nainggolan Aries Fedli Bakara
2
Pentingnya Ekosistem Hutan Bagi Kehidupan
Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan dasar “basic needs” kehidupan manusia.
3
Melindungi tanah dari erosi dan longsor
Hidrologis Pengatur iklim Melindungi tanah dari erosi dan longsor FUNGSI HUTAN Area produksi embrio flora dan fauna Wadah daur unsur hara Sebagai paru-paru dunia Memberi sumbangan devisa negara
4
3.Melindungi tanah dari erosi dan longsor
Tujuh Fungsi Hutan : 1.Hidrologis Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada khirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan disimpan di dalam tanah dan tidak terbuang percuma. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi tanah dari erosi dan longsor. 2.Pengatur iklim Melalui kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat bahkan jika dikumpulkan areal hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru dunia. Siklus yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah 3.Melindungi tanah dari erosi dan longsor Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan disimpan di dalam tanah dan tidak terbuang percuma. Tanah tidak terbwa oleh air karena telah diserap dan disimpan oleh pepohonan.
5
4.Wadah Daur Unsur Hara Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman, dimana di dalam hutan ini terjadi daur unsur haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran permukaan tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur alami bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air yaang ada di sungai-sungai, maka bumi akan miskin nutrien. 5.Area Produksi Embrio Flora dan Fauna Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi hutan yang penting lagi adalah sebagai area yang memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal menembah keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah
6
6.Sebagai Paru-Paru Dunia
Keberadaan tumbuhan yang melimpah diwilayah hutan menghasilkan banyak oksigen dan menyerap banyak karbondioksida,hutan juga dapat berfungsi sebagai pengatur tata air yang dapat menanggulangi bencana . 7.Memberi Sumbangan Devisa Negara Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah. Hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat. Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turismenya, sebagai penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita miliki.
7
Penyebab Rusaknya Ekosistem Hutan
3.Perambaan Hutan 1.Illegal Logging 4.Serangan Hama & Penyakit 2.Kebakaran Hutan
8
Dampak Hutan Rusak Kehilangan berbagai jenis spesies Perubahan iklim
Mengakibatkan Banjir dan erosi tanah Terganggunya siklus air Mempengaruhi kualitas hidup Menyebabkan abrasi pantai Rusaknya ekosistem darat dan laut Mengakibatkan kekeringan Kerugian ekonomi
9
Upaya-upaya Untuk Melestarikan Lingkungan (Hutan)
1.Upaya Pelestarian oleh PBB upaya yang telah dilakukan oleh organisasi terbesar dunia tersebut yaitu dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dalam menangani kasus mengenai lingkungan termasuk didalamnya hutan, PBB melalui KTTnya menciptakan kebijakan mengenai pemafaatan,pengelolaan dan perlindungan lingkungan yang harus diterapkan oleh setiap negara anggota guna terselamatnya lingkungan
10
Stockholm, Swedia (Juni 1972)
Dilaksanakannya Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) atau Konvensi PBB mengenai Perdagangan Internasional Jenis-Jenis Flora dan Fauna Terancam Punah. Misi dan tujuan CITES adalah untuk menghindarkan jenis-jenis tumbuhan dan satwa dari kepunahan di alam melalui sistem pengendalian jenis-jenis tumbuhan dan satwa, serta produk-produknya secara internasional.
11
Konvensi Perubahan Iklim (FCCC): Kesepakatan Hukum yang telah mengikat telah ditandatangani oleh 152 pemerintah pada saat komperensi berlangsung. Tujuan pokok Konvensi ini adalah “Stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir pada tingkat yang telah mencegah terjadinya intervensi yang membahayakan oleh manusia terhadap sistem Iklim”. Konvensi Keanekaragaman Hayati: Kesepakatan hukum yang mengikat telah ditandatangani sejauh ini oleh 168 negara. Menguraikan langkah – langkah ke depan dalam pelestarian keragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan komponen – komponennya, serta pembagian keuntungan yang adil dan pantas dari penggunaan sumber daya genetik. Rio de Janeiro, Brazil ( Juni 1992)
12
Genewa, Swiss (Juli 1996) Amerika menerima temuan-temuan ilmiah mengenai perubahan iklim dari IPCC dalam penilaian kedua dan menolak penyeragaman penyelarasan kebijakan dan menyerukan pengikatan secara hukum target jangka menengah. Menghasilkan Deklarasi Genewa. Berisi 10 butir deklarasi antara lain berisi ajakan kepada semua pihak untuk mendukung pengembangan protokol dan instrumen legal lainnya yang didasarkan atas temuan ilmiah. Deklarasi ini juga menginstruksikan kepada semua perwakilan para pihak untuk mempercepat negosiasi terhadap teks protokol.
13
Johannesburg, Afrika Selatan (2002)
Isu sentral yang dibahas adalah antara lain: menghidupkan kembali komitmen politik pada tingkat paling tinggi mengenai pengelolaan hutan berkelanjutan, peningkatan kontribusi sektor kehutanan dalam upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, pembangunan pedesaan serta peningkatan kesejahteraan umat manusia.
14
Bali, Indonesia (Desember 2007)
[1] Respons atas temuan keempat Panel Antar Pemerintah (IPCC) bahwa keterlambatan pengurangan emisi akan menghambat peluang mencapai tingkat stabilitas emisi yang rendah, serta meningkatkan risiko lebih sering terjadinya dampak buruk perubahan iklim. [2] Pengakuan bahwa pengurangan emisi yang lebih besar secara global diharuskan untuk mencapai tujuan utama. [3] Keputusan untuk meluncurkan proses yang menyeluruh, yang memungkinkan dilaksanakannya keputusan UNFCCC secara efektif dan berkelanjutan. [4] Penegasan kewajiban Negara-negara maju melaksanakan komitmen dalam hal mitigasi secara terukur, dilaporkan dan dapat diverifikasi, termasuk pengurangan emisi yang terkuantifikasi. [5] Penegasan kesediaan sukarela Negara berkembang mengurangi emisi secara terukur, dilaporkan dan dapat diverifikasi, dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan, didukung teknologi, dana, dan peningkatan kapasitas. [6] Penguatan kerjasama di bidang adaptasi atas perubahan iklim, pengembangan dan alih-teknologi untuk mendukung mitigasi dan adaptasi. [7] Memperkuat sumber-sumber dana dan investasi untuk mendukung tindakan mitigasi, adaptasi dan alih teknologi terkait perubahan iklim.
15
2.Upaya oleh Pemerintah Tingkat Nasional
Dalam pelestarian hutan pemerintah harus proaktif dan berperan sebagai motor penggerak dan sebagai pelindung hutan yang utama. Hal-hal berikut ini yang telah dilakukan oleh pemerintah : a. Ketegasan Penegakan Hukum b. Menerapkan Birokrasi Paperless c. Menggalakan Pariwisata Hutan d. Kebijakan Hutan Lindung e. Reboisasi Tepat Sasaran dan Perawatan Pasca reboisasi f. Adipura
16
3. Upaya oleh Pemerintah Tingkat Daerah
Pemerintah tingkat daerah juga sangat berperan dalam upaya pelestarian lingkungan untuk kenyaman masyarakat sekitar sekaligus menjalankan program yang telah dibuat oleh pemerintah tingkat pusat,beberapa contoh upaya-upaya yang ditempuh dalam melestarikan lingkungan adalah: a. Membangun Hutan Kota b. Membangun Taman Kota c. Melaksanakan Gerakan Menanam Pohon
17
KESIMPULAN Ekosistem hutan saat ini sedang mengalami masalah yang serius,maraknya aksi penebangan hutan secara ilegal,perambaan hutan yang berlanjut pada pembakaran hutan,serangan hama dan lainnya menjadi permasalahan bersama yang harus dihadapi oleh masyarakat dunia khususnya Indonesia .PBB sebagai organisasi dunia yang terbesar telah mengeluarkan berbagai kebijkan-kebijakan melalui KTTnya untuk memanfaatkan,menjaga dan melestarikan lingkungan termasuk hutan.Pemerintah pusat dan daerah juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan serta program-program untuk pelestarian hutan,kita sebagai mahasiswa yang juga termasuk anggota masyarakat perlu ikut ambil bagian serta menyadari pentingnya fungsi hutan sebagai paru-paru dunia yang mana akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup apabila mengalami kerusakan dimulai dari lingkungan sekitar kita.
18
SEKIAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.