Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Sistem dan Peredaran Darah
Kelompok 6: AFIA SUNARNI ALIF KAHFI ANanDYA JAZZY Bryan Hikaru Dionisius M. Rahma Andini Theresia Ghandeswari
2
A. Darah
3
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi.
Berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
4
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.
5
Plasma darah, terdiri atas air (± 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen). Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
6
KOMPONEN DARAH Meliputi Sel Darah Merah (Eritrosit) Sel Darah Putih
(Leukosit) Platelet (Trombosit) Plasma Darah
7
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Besi dari hemoglobin disimpan dihati Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang Eritrosit yang usang dihancurkan limpa Hemoglobin terlepas dan dipecah di hati Pigmen empedu di eksresikan di dalam empedu Asam amino dibentuk dari rantai globin membentuk protein baru
8
Sel Darah Putih (Leukosit)
10
Platelet (Trombosit)
11
Plasma Darah
12
B. Golongan Darah dan transfusi darah
Golongan Darah ditemukan oleh Ilmuwan bidang kedokteran asal Austria, Karl Landsteiner. Dari temuannya dicetuskanlah Hukum Landsteiner. Video
13
Hukum LAndsteiner Hukum Landsteiner menyatakan bahwa bila aglutinogen bertemu dengan zat antinya (aglutinin), maka akan terjadi aglutinasi atau penggumpalan darah.
14
Transfusi DArah 1) Golongan darah A hanya bisa mendonorkan darah kepada golongan darah A dan AB dan menerima darah dari golongan darah A dan O. 2) Golongan darah B hanya bisa mendonorkan darah kepada golongan darah B dan AB dan menerima darah dari golongan darah B dan O. 3) Golongan darah AB hanya bisa mendonorkan darah kepada golongan darah AB saja dan menerima darah dari semua golongan darah (A, B, AB dan O) maka dari itu golongan darah AB disebut sebagai resipien universal. 4) Golongan darah O bisa mendonorkan darah kepada semua golongan darah (A, B, AB,dan O) dan menerima darah dari golongan darah O saja, maka dari itu golongan darah O disebut sebagai donor universal.
15
C. Alat-Alat dan sistem Peredaran Darah
Jantung
16
Jantung adalah sebuah rongga organ berotot yang memompa darah ke pembuluh darah dengan berirama yang berulang Berfungsi sebagai pemompa darah Berdenyut kali permenit pada saat manusia beristirahat, dan 200 kali permenit saat beraktivitas Jantung menempel pada rongga dada di bagian tengah dada di atas diafragma Jantung terdiri atas otot jantung (miokardium) yang bagian luarnya dilapisi (perikardium) yang terdiri dari 2 lapisan Jantung dibedakan atas 4 ruang, serambi/atrium kanan, serambi/atrium kiri, bilik/ventrikel kanan, bilik/ventrikel kiri
17
Mempunyai otot lebih tebal dari serambi
Serambi/Atrium Ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Di antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat katup valvula bikuspidalis pada fetus, dan terdapat lubang yang disebut foramen ovale. Serambi Kanan, terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru. Serambi Kiri, terletak di kiri superior jantung, berukuran lebih kecil, dinding lebih tebal dari serambi kanan. Menampung empat vena palmunolis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru. Bilik/Ventrikel Mempunyai otot lebih tebal dari serambi Bilik Kanan, terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan bilik kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru. Bilik Kiri, terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Dinding 3x lebih tebal dari bilik kanan. Darah meningalkan bilik kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
18
Cara Kerja Jantung
19
B. Pembuluh darah Pembuluh darah merupakan tempat darah mengalir, baik yang menuju jantung atau meninggalkan jantung. Dibagi menjadi tiga, yaitu : Arteri, Vena, Kapiler Video
20
Spesifikasi Arteri/Nadi Vena Kapiler Fungsi Membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Mengangkut darah yang miskin oksigen kembali ke jantung setelah bergerak ke berbagai bagian tubuh. Berperan penting dalam pertukaran oksigen, nutrien, dan sampah. Dinding Tebal dan elastis. Tipis dan kurang elastis. Tipis dan permeable. Arah aliran Meninggalkan jantung. Menuju jantung. Berawal dari arteriol, berakhir pada venula. Tekanan Kuat. Kalau terpotong, darah memancar. Lemah. Kalau terpotong darah menetes. Peralihan antara sistem tekanan tinggi dan sistem tekanan rendah. Darah di dalamnya Banyak mengandung oksigen, kecuali di paru-paru. Banyak mengandung CO2, kecuali vena di paru-paru. Banyak mengandung oksigen. Letak Lebih ke dalam. Dekat permukaan tubuh. Berada di antara arteri dan vena. Klep Hanya satu pada pangkal nadi. Banyak di sepanjang pembuluh. Tidak memiliki klep.
21
Proses Peredaran Darah
Peredaran darah kecil Bilik kanan - Arteri pulmonalis - paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri. Peredaran darah besar Bilik kiri – Aorta – Arteri - Arteriola - Kapiler – Venula – Vena kava superior dan vena kava inferior– serambi kanan.
22
d. Proses Pembekuan Darah
1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase. 2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (CA2+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K. 3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Video
23
E. Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
ANEMIA HEMOFILIA HIPERTENSI ERITROBLASTOSIS FETALIS VARISES LEUKIMIA HIPOTENSI TROMBUS SKLEROSIS MIOKARDITIS
24
Leukimia Leukimia ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam. Keadaan ini sangat berbahaya karena sel sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit sehingga menghambat pembentukan eritrosit.
25
Hemofilia Kelainan yang bersifat genetis. Penderita tidak mampu melakukan proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses pembekuannya sangat lama sehingga darah terus mengalir.
26
Anemia Penyakit kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah Hipertensi Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih besar dari mm Hg atau tekanan diastole mmHg Hipotensi Tekanan darah rendah yaitu tekanan sistole dan diastolenya dibawah 90/70 mmHg Varises Pelebaran pada pembuluh balik, umumnya terdapat dibagian betis. Bila pelebaran pembuluh terjadi pada anus disebut ambien.
27
Trombus Gumpalan pada nadi tajuk / arteri coronaria. Erithroblastosis Fetalis Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena antibodi rhesus ibu Miokarditis Penyakit radang pada otot jantung Sklerosis Gangguan pengerasan pada pembuluh darah
28
Sistem Rhesus Sistem penggolongan berdasarkan rhesus ini ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener pada tahun Disebut “rhesus” karena saat itu Landsteiner-Wiener melakukan riset dengan menggunakan darah kera 'rhesus' (Macaca mulatta), salah satu spesies kera yang banyak dijumpai di India dan Cina. Penelitian itulah yang menyimpulkan, sel darah merah yang mempunyai faktor protein (antigen) disebut rhesus positif RhD+ dan RhD- untuk sel darah merah yang tidak memiliki faktor protein.
29
Mengenali rhesus khususnya rhesus negatif menjadi begitu penting karena di dunia ini hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif. Persentase jumlah pemilik rhesus negatif berbeda-beda antar kelompok ras. Pada ras bule (seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia), jumlah pemilik rhesus negatif sekitar 15 – 18%. Sedangkan pada ras Asia, persentase pemilik rhesus negatif jauh lebih kecil. Menurut data Biro Pusat Statistik 2010, hanya kurang dari satu persen penduduk Indonesia, atau sekitar 1,2 juta orang yang memiliki rhesus negatif. Karena persentasenya sangat kecil, jumlah pendonor pun amat langka, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit.
30
Pemilik rhesus negatif tidak boleh ditranfusi dengan darah rhesus positif. Ini dikarenakan sistem pertahanan tubuh si reseptor (penerima donor) akan menganggap darah (rhesus positif) dari donor itu sebagai “benda asing” yang perlu dilawan seperti virus atau bakteri. Sebagai bentuk perlawanan, tubuh reseptor akan memproduksi "anti-rhesus". Saat transfusi pertama, kadar antirhesus masih belum cukup tinggi sehingga relatif tak menimbulkan masalah serius. Tapi pada tranfusi kedua, akibatnya bisa fatal karena antirhesus mencapai kadar yang cukup tinggi. Anti- rhesus ini akan menyerang dan memecah sel-sel darah merah dari donor, sehingga ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa pemecahan sel-sel darah merah itu. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan tujuan tranfusi darah tak tercapai, tapi malah memperparah kondisi si reseptor sendiri.
31
Jaringan limfe Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung . Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Getah Bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit. Yang merupakan bagian dari sel darah putih.
32
Getah Bening Beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh getah bening yang berada paralel dekat pebuluh balik darah vena. Getah bening dapat keluar dari pembuluh getah bening membahasi rongga-rongga dan jaringan antarsel. Fungsi jaringan limfa adalah untuk mengangkat cairan jaringan, Protein, Lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
33
Fungsi Jaringan Limfe Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah Mengangkut limfosit Membawa lemak emulsi dari usus Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran Menghasilkan zat antibody
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.