Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONDISI & PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM MASSAL MEBIDANGRO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONDISI & PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM MASSAL MEBIDANGRO"— Transcript presentasi:

1 KONDISI & PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM MASSAL MEBIDANGRO
PEMPROV. SUMATERA UTARA DINAS PERHUBUNGAN KONDISI & PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM MASSAL MEBIDANGRO Disampaikan oleh ; ANTHONY SIAHAAN, SE, ATD, MT Kadishub Prov. Sumut Medan, 16 Oktober 2012

2 Jaringan Jalan Mebidangro
Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, MEBIDANGRO ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala wilayah Provinsi Sumatera Utara, dan wilayah nasional/internasional yang lebih luas

3 Jumlah Angkutan Umum Yang Melayani di wilayah Mebidangro
Jenis Pelayanan Perusahaan Plafon Realisasi % 1. Angkot Medan 27 18.811 13.529 77,41 2. Angkot Binjai 7 784 554 3,17 3. Angdes D. Serdang 20 3.141 1.618 9,26 4. Angdes Karo 1.784 1.127 6,45 5. AKDP (MPU) 11 487 536 3,07 6. AKDP (BUS) 10 172 113 0,65 JUMLAH 102 25.179 17.477 100,00

4 Kondisi Sarana Angkutan Umum Mebidangro
Dominasi kendaraan ukuran kecil (12 seat)  inefisiensi penggunaan ruang jalan dan penggunaan BBM Usia kendaraan di atas 10 tahun  Kurang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang, tidak ramah ligkungan, boros bbm, biaya maintenance tinggi Kecenderungan peningkatan jumlah sarana angkutan umum load factor rata-rata 41%

5 Kondisi Prasarana Jalan/Simpul Mebidangro
Pertumbuhan panjang jalan cenderung statis  tidak seimbang dengan peningkatan jumlah sarana Terminal belum berfungsi maksimal  melekat kesan kurang aman /nyaman, /kurang memberikan daya tarik pelaku perjalanan Pengawasan persyaratan operasional (perizinan) di terminal tidak berjalan dengan baik  lebih dominan target retribusi Letak yang tidak sesuai orientasi pergerakan penumpang  tidak masuk terminal

6 Sistem Operasional Angkutan Umum Mebidangro
Dampak sistem setoran  Beban keuangan diteruskan ke supir, tekanan, kejar taget setoran, keselamatan terancam Manajemen pengelolaan armada kurang profesional  multi owners, pengemudi = pemilik Pola pengembangan jaringan trayek : Belum dilandasi suatu kajian komprihensive, Kurang didekati dengan pola permintaan perjalanan dan preferensi pengguna jasa, Ditangani secara parsial, masing-masing Pemko/Pemkab lebih fokus penataan angkot/angdes berbasis wilayah administratif

7 Indikasi (Negatif) Perkembangan Pelayanan Angkutan Mebidangro
Tingkat penggunaan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor meningkat drastis Sarana angkutan cenderung bertambah, sementara load factor rata-rata masih dibawah 40% Angkutan umum menjadi opsi terakhir pelaku perjalanan Pelanggaran trayek oleh operator angkutan umum diperbatasan, yang sering berakhir dengan konflik antar pengemudi angkutan Tingkat kemacetan cenderung meningkat, social cost yang ditanggung masyarakat sangat tinggi Keberadaan angkutan plat hitam liar cenderung meningkat, dan merugikan angkutan umum reguler

8 Estimasi Perkembangan Kendaraan Vs Jalan di Kota Medan
2020 *) asumsi 80% kendaran yg terdaftar beroperasi di Kota Medan

9 Unjuk Kerja Transportasi Jalan MEBIDANGRO

10 UNJUK KERJA RUAS JALAN UTAMA DI WILAYAH MEBIDANG (STUDI, 2007)
No. Ruas Jalan Fungsi Jalan Volume smp/jam Kecepatan (km/jam) VCR Tingkat Pelayanan Eksisting Standar 1 Binjai - Tanjungpura Arteri 1032 49 0,37 B 2 Jalan Amir Hamzah (Binjai) Kolektor 1112 46 0,40 3 Jalan Soekarno-Hatta (Binjai) 1054 47 0,36 4 Jalan Jend. Gatot Subroto (Medan) 1121 35 0,41 C 5 Jalan Binjai Raya (Medan) 1063 37,0 0,45 6 Jalan Asrama (Medan) 36,0 0,43 7 Jalan Helvetia (Medan) 1165 8 Jalan Kapten Sumarsono (Medan) 1164,65 9 Jalan Pertempuran (Medan) 38,0 0,50 10 Jalan Yos Sudarso (Medan) 1084 0,32 11 Medan - Belawan (Medan) 1098 42 0,38 12 Jalan Sunggal (Medan) 864 36 0,42 13 Medan - Binjai 1256 14 Lubuk Pakam - Perbaungan 1555 35,0 0,54 15 Medan - Tembung - Lubuk Pakam 1080 0,35 16 Medan - Bts.Tanah Karo 966 41,0

11 LOAD FACTOR ANGKUTAN UMUM
No No Trayek Trayek Load Factor Dinamis Rerata Maks 1 Koperasi 65 Pinang Baris - Bandar Selamat 0,33 0,92 2 Damri 4137 Binjai - Olimpia 0,26 0,74 3 Koperasi 61 Sambu - Simalingkar 0,25 0,58 4 Damri 4069 Olimpia - Lubuk Pakam 0,17 0,30 5 Mekarjaya 117 Panang Baris - Belawan 1,00 6 Koperasi 28 Belawan - Bandar Selamat 0,41 7 Koperasi 07 Bandar Selamat - Ampelas 0,48 8 Mitra 30 Ampelas - Belawan 0,47 9 Nasional 38 Sambu - Tj Anom 0,42 0,75 10 Rahayu 120 Ampelas - Pinang Baris 0,69 11 Morina 81 0,22 12 Gajah Mada 94 Ampelas - Tj Kusta 13 Nasional 17 P Simalingkar - Sambu 0,65 14 HPUM 06 0,44 Load Factor Rata-Rata : 0,41

12 PREDIKSI PERJALANAN KENDARAAN PER HARI
MEBIDANG (STUDI, 2007) Perjalanan Internal Mebidang Tahun Angkutan Total /hari Umum Pribadi 2012 2017 2022 2027 Perjalanan Eksternal Mebidang

13 Mode Share Perjalanan Orang DI Mebidang (Studi, 2007)

14 Desire Line Pergerakan Penumpang Mebidangro

15 Desire Line Pergerakan Penumpang Mebidangro

16 Mengapa Mebidangro Perlu Angkutan Umum Massal...?

17 Kondisi Mebidangro Saat Ini.....

18 STRATEGI IMPLEMENTASI
Kondisi Ideal : Perencanaan transportasi perkotaan dalam sistem AGLOMERASI( tidak mengenal batas wilayah); Nasional Regional Lokal Koridor Rencana Tata Ruang & Lingkungan Rencana Transport/ Jalan

19 Urgensi Penyediaan Angkutan Umum Massal Mebidangro......(1)
Pasal 158 UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)  Pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di kawasan perkotaan. (Kawasan Megapolitan, Kawasan Metropolitan dan Kawasan Perkotaan Besar) PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN  menetapkan Kawasan Mebidangro termasuk dalam KAWASAN STRATEGIS NASIONAL, yang membutuhkan dukungan aksesibilitas dan mobilitas yang handal dan berkualitas

20 Urgensi Penyediaan Angkutan Umum Massal Mebidangro......(2)
Perpres No.62 Tahun 2011tentang RTR Mebidangro, menetapkan BRT sebagai salah satu program dalam pengembangan sistem jaringan transportasi Mebidangro Mebidangro sebagai kawasan metropolitan dengan pergerakan komuter yang tinggi (thn 2012, perjalanan eksternal /hari)  membutuhkan pelayanan angkutan massal untuk meningkatkan efisiensi pergerakan orang dijalan Penyediaan pelayanan angkutan umum yang berbasis administratif diwilayah Mebidang, sudah tidak sesuai dengan karkateristik pergerakan penumpang komuter  berpotensi menimbulkan konflik pelayanan antar operator angkutan

21 Koridor BRT Di Wilayah Mebidang (Studi, 2007)

22 Koridor Pelayanan BRT Mebidang (studi, 2007)
NO NAMA KORIDOR RUTE YANG DILALUI 1 P.Baris – G. Pantimpus Terminal P. Baris – Jl. G.Subroto – Jl.Iskandar Muda-Jl. Gajah Mada-Jl. S.Parman- Jl. G.Pantimpus - Jl.Balai Kota-Jl. Perintis Kemerdekaan 2 B. Katamso – Yos Sudarso Jl. Brigjen Katamso – Jl. Pemuda – Jl. Ahmad Yani – Jl. Balaikota – Jl. Puteri Hijau – Jl. Yos Sudarso (Simpang Brayan) 3 Amplas – Irian Barat T. Amplas – Jl. SM.Raja – Jl. Cirebon – Jl. Irian Barat 4 Perintis kemerdekaan – Kuala Namu Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Moh Yamin – Jl. Letda Sujono – Kuala Namu 5 J. Ginting – Raden Saleh Jl. J.Ginting – Jl. S Parman – Jl. Kapten Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh 6 Asrama – Kol. Bejo Jl. Asrama – Jl. Kap. Sumarso – Jl. Helvetia – Jl. Pertempuran – Jl. Pertahanan – Jl. Cemara – Jl. Kol. Bejo 7 Nasution – Pinang Baris Jl. AH Nasution – Jl. N. Surbakti – Jl. Flamboyan Raya – Jl. Sakura Raya – Jl. TB Simatupang – T. Pinang Baris 8 Terminal Binjai – Terminal Pinang Baris Jl. Medan - Binjai 9 Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam Jl. Medan – Lubuk Pakam

23 PROFIL RUAS JALAN KORIDOR 1 (PINANG BARIS – GURU PATIMPUS)

24 PENUTUP Implementasi BRT Mebidang membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh stake holder terkait, baik unsur masyarakat/pelaku perjalanan, operator angkutan, maupun pemerintah kab/kota terkait Perbaikan pelayanan angkutan umum (BRT) merupakan salah satu solusi penanganan permasalahan lalu lintas, melalui penyediaan pelayanan angkutan umum yg handal & berkualitas untuk mendorong pengguna angkutan pribadi beralih ke angkutan umum. Pengoperasian BRT Mebidang perlu didukung oleh kebijakan lain yang pro kepada angkutan umum, dengan target mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

25 & Sekian Terima Kasih


Download ppt "KONDISI & PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM MASSAL MEBIDANGRO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google