Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Thresya Febrianti, M. Epid

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Thresya Febrianti, M. Epid"— Transcript presentasi:

1 Thresya Febrianti, M. Epid
POPULASI DAN SAMPEL Thresya Febrianti, M. Epid

2 Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam penelitian atau pengamatan yang dilakukan. Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasi (representatif).

3 Kenapa menggunakan Sampel?
Adanya keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dll. Jadi yang paling ideal dan efisien adalah melakukan prosedur pemilihan populasi dan cara pengambilan sampel yang baik, dikenal sebagai prose sampling.

4 Contoh : Bila kita ingin mengetahui tingkat IQ murid SD di kota A, maka populasi yang dituju adalah murid-murid yang bersekolah di seluruh kota SD yang ada di kota A, akan tetapi untuk keperluan penelitian ini hanya diambil sejumlah kecil populasi, yang disebut dengan sampel, serta dianggap sudah mewakili seluruh karekteristik populasi yang akan diteliti.

5 Langkah-langkah dalam Proses Sampling
Langkah 1 : Menentukan populasi Langkah 2: Spesifikasi Sampling Frame Langkah 3: Spesifikasi unit sampling Langkah 4: Seleksi metode sampling

6 Langkah 1 : Menentukan Populasi
Empat komponen dari populasi yang sangat penting : Elemen, unit sampling, tempat, dan waktu. Misal : rencana penelitian : Mengetahui tingkat IQ murid SD di kota Tangerang Selatan tahun Maka komponen populasi nya: Elemen : Sekolah Dasar Unit sampling : Murid kelas I s/d VI Tempat : Kota Tangerang Selatan Waktu : Tahun 2015

7 Langkah 2: Spesifikasi sampling frame/ kerangka sampling
Tujuan : untuk memaparkan secara jelas dan spesifik dari elemen populasi. Terdiri dari dua, yaitu Target populasi : Seluruh SD di Kota Tangerang Selatan Populasi sampling : Murid kelas I s/d VI

8 Langkah 3 : Spesifikasi Unit Sampling
Unit dasar dari elemen populasi yang akan dijadikan sampel. Contoh : murid kelas I sampai dengan kelas VI

9 Langkah 4 : Seleksi Metode Sampling
Teknik Probabilitas : setiap individu atau objek pada suatu populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Non-probabilitas : hanya individu atau objek pada suatu populasi yang memenuhi persyaratan tertentu terpilih menjadi sampel.

10 Probability Sampling Method
Simpel random sampling Systematic sampling Stratified sampling Cluster sampling Multistage sampling

11 Simple random sampling
Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Keuntungan : ketepatan yang tinggi dan setiap unit sampel mempunyai probabilitas yang sama untuk diambil sebagai sampel, sampling error dapat dilakukan secara kuantitatif. Kerugian : populasi terlalu luas dan tersebar  tenaga, biaya mahal, waktu lama. Pemilihan sampel secara random biasanya menggunakan tabel random atau komputer.

12 Systematic Sampling Pengambilan sampel acak dilakukan secara berurutan dengan interval tertentu. Besarnya interval (i) dapat ditentukan dg membagi populasi (N) dengan jumlah sampel yang diinginkan (n) atau i=N/n

13 Keuntungan Sampling frame tidak mutlak dibutuhkan karena daftar responden dapat dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel. Mudah Sangat praktif jika populasi dalam bentuk kartu. Variasi akan lebih kecil dibanding cara lain. Waktu dan biaya yang lebih rendah dibanding dg simple random sampling.

14 Kekurangan Setiap unit sampel tidak mempunyai peluang yang sama utk diambil sebagai sampel. Misal : kita akan mengambil sampel acak sisitematik dg interval 10, utk unit sampel pertama punya peluang yg sama krn diambil secara acak sederhana, tp utk unit berikutnya sudah ditentukan berdasarkan interval. Bila terdapat suatu kecenderungan tertentu maka cara pengambilan sampel secara acak menjadi kurang sesuai.

15 Contoh Misal jumlah sampel yang diperlukan adalah 50 orang dari jumlah populasi penelitian sebanyak 100 orang. Maka k (angka kelipatan) dengan k = 100/50 =2 adalah Nomor : 00, 02, 04, 06, 08, 10, 12, 14, 16, 18 20, 22, 24, 26, 28, dst sampai jumlah 50 sampel.

16 Stratified sampling Pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi populasi ke dalam beberapa strata, di mana setiap strata adalah homogen, sedangkan antar setiap strata mempunyai sifat yang berbeda. Kemudian dilakukan pengambilan sampel dalam setiap strata. Pengambilan sampel pada setiap strata  simple random sampling dan dengan proporsi yang sama disebut Proportionate Stratified Simple Random Sampling

17 Keuntungan : Ketepatan yang lebih tinggi dengan simpangan baku yang lebih kecil dibandingkan dengan pengambilan sampel acak sederhana, terutama dilakukan sacara proporsional. Kelemahan : harus mengetahui kondisi populasi  stratifikasi dilakukan dg baik. Sulit membuat kelompok yang homogen.

18 Populasi penelitian dibagi menjadi kelompok atau strata
Populasi penelitian dibagi menjadi kelompok atau strata. Dipilih secara random dengan mempergunakan tabel random pada setiap strata.

19 Jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan = 300 murid
No. Kelas Jumlah Murid 1 Satu 102 2 Dua 100 3 Tiga 98 4 Empat 110 5 Lima 90 6 Enam Total 600 Jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan = 300 murid Jumlah sampel setiap kelas adalah 300 murid/6 kelas = 50 orang. Setiap kelas dipilih 50 sampel secara random dg tabel random

20 Cluster Sampling Unit sampling nya terdiri lebih dari satu eleme populasi, dimana setiap unit sampling adalah satu gugusan atau grup dari elemen populasi. Misal : survei mengenai kualitas air sumur penduduk di sebuah desa

21 Multistage Sampling Teknik pemilihan sampel yang dilakukan secara bertingkat dan biasanya berdasarkan pembagian wilayah kerja suatu pemerintahan. Misal : survei mengenai jamban sanitasi di Desa X, maka kita harus membagi lebih dulu unit samplingnya menjadi beberapa tingkat berdasarkan pembagian wilayah kerja pemerintah desa.

22 Non-probabilty Sampling Method
Convenience sampling  memilih sampel dengan cara seenaknya tanpa ada protokoler, misal seorang peneliti mengadakan interview pada setiap orang yang dijumpai di jalanan Quota sampling  dengan cara menentukan quota  ex : melakukan interview pada laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang sama.

23 Judgement sampling  memakai proses seleksi bersyarat
Judgement sampling  memakai proses seleksi bersyarat. Misal, sampel pasien hipertensi dengan kebiasaan merokok Panel sampling  sampel semi permanen yang dipilih untuk keperluan studi yang berkelanjutan. Purposive sampling  pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan apabila cara pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan orang-orang yang telah berpengalaman.

24 Keuntungan dari sampling
Data yang diperoleh lebih komprehensif dan representatif, serta merupakan refleksi dari karakteristik populasi yang sedang diteliti. Memerlukan dana serta tenaga pelaksana yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan sensus. Mudah dikerjakan dan hasilnya dapat segera dievaluasi dan dianalisa.

25 Kriteria Design Sampling yang Baik
Sampel yang diperoleh harus betul-betul mewakili karakteristik dari populasi yang sedang diteliti. Prosedur sampling harus sederhana dan praktis sehingga mudah dilaksanakan di lapangan. Efisien dan ekonomis serta dapat memberikan informasi selengkap-lengkapnya dengan biaya yang murah. Jumlah sampel yang ada harus adekuat sehingga dapat dipakai untuk keperluan generalisasi parameter populasi.

26 Terima kasih


Download ppt "Thresya Febrianti, M. Epid"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google