Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARADIGMA PENYULUHAN PERTANIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARADIGMA PENYULUHAN PERTANIAN"— Transcript presentasi:

1 PARADIGMA PENYULUHAN PERTANIAN

2 PERUBAHAN DALAM PEMB. PERTANIAN PENYULUHAN PERTANIAN
KONSEKWENSI LANGSUNG PERUBAHAN DALAM PEMB. PERTANIAN PERUBAHAN PENYULUHAN PERTANIAN TUJUANNYA AGAR PENYULUHAN PERTANIAN DAPAT LEBIH BERDAYA GUNA DAN BERHASIL GUNA DALAM MENDUKUNG PEMB. PERTANIAN. TERJADI PERUBAHAN CONTEXT MAUPUN CONTENT PEMBANGUNAN PERTANIAN APABILA DIBANDINGKAN ANTARA MASA SEBELUM KRISIS VS SESUDAH KRISIS, MELIPUTI : PERUBAHAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN, KEBEBASAN PETANI, TUNTUTAN PENTINGNYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KEPUTUSAN INDONESIA MERATIFIKASI PERJANJIAN WTO

3 PERBEDAAN ANTARA SENTRALISASI VS DESENTRALISASI :
IMPLEMENTASI UU No. 22 TAHUN 1999 TENTANG OTONOMI DAERAH, MENUNTUT PERUBAHAN PEMB. PERTANIAN DARI SENTRALISASI TOP DOWN MENJADI DESENTRALISASI BOTTOM UP. PERBEDAAN ANTARA SENTRALISASI VS DESENTRALISASI : A. SENTRALISASI : Pemerintah Pusat Adalah Eksekutor (Pelaksana) Pembangunan Pemerintah Pusat Yang Menggerakkan Pemb. (Gov. Driven), Perencanaan, Strategi, Pelaksanaan, Monitoring Dan Evaluasi, Serta Pembiayaan Ditentukan Oleh Pemerintah Pusat. Hasil Pembangunan Adalah Bias Perintah Pusat. B. DESENTRALISASI : Peran Masyarakat Diharapkan Dominan Pemerintah, Terutama Pemerintah Daerah Menjadi Fasilitator Dan Motivator Pembangunan Di Daerah Masing-masing. Masyarakat Yang Menggerakkan Pembangunan (People Driven) Perencanaan, Strategi, Pelaksanaan, Monitoring Dan Evaluasi, Serta Pembiayaan Semua Ditentukan Oleh Masyarakat Dengan Difasilitasi Oleh Pemerintah Daerah.

4 IMPLEMENTASI UU No. 12 TAHUN 1992,
Tentang Budidaya Tanaman Memberikan Kebebasan Kepada Petani Untuk Memilih Komoditas Yang Akan Di Usahakan. Petani Berhak Menuntut Ganti Rugi Kepada Pemerintah Sebagai Akibat Dari Anjuran Penyuluhan Pertanian Yang Kurang Tepat. Esensi Dari Uu Tersebut Adalah Menempatkan ‘Agribisnis Oleh Petani” Bukannya “Agribisnis Untuk Petani”. Artinya Penyuluh Pertanian Dan Aparat Pimpinan Serta Aparat Pertanian Lainnya Hanya Memberikan Fasilitas Agar Petani Mampu Mengambil Keputusan Sendiri Dengan Jalan : Membantu Menganalisis Situasi Yang Sedang Mereka Hadapi Dan Melakukan Perkiraan Kedepan, Membantu Petani Menemukan Masalah, Membantu Petani Memperoleh Pengetahuan/Informasi Guna Memecahkan Masalah, Membantu Petani Mengambil Keputusan, Membantu Petani Menghitung Besarnya Resiko Atas Keputusan Yang Diambil.

5 Perubahan Content/Tujuan Pembangunan Pertanian :
Sebelum Masa Krisis Tujuan Pemb. Pertanian Adalah Untuk Meningkatkan Produksi Setelah Masa Krisis Adalah Untuk Meningkatkan Pendapatan, Sehingga Kita Perlu Meningkatkan Produktivitas Serta Meningkatkan Nilai Tambah. UNTUK MENCAPAI TUJUAN INI YANG KITA BANGUN ADALAH YANG MELIPUTI : 1. Pemb. Sistem Hulu, 2. On Farm (Usahatani), 3. HILIR 4. JASA PENUNJANG

6 PENYULUHAN AGRIBISNIS
PERUBAHAN PARADIGMA : PENYULUHAN AGRIBISNIS PENYULUHAN PERTANIAN

7 PETANI KEL. TANI GAPOKTAN PETANI GAPOKTAN KELOMPOKTANI KONTAK TANI
adalah perorangan beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian (secara Umum) yang meliputi usaha hulu, usahatani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. PETANI adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakaraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota KELOMPOKTANI adalah ketua atau mantan ketua Kelompoktani yang masih aktif sebagai anggota dan diakui kepemimpinannya dalam menggerakkan anggota/petani untuk mengembangkan usahanya. KONTAK TANI adalah Gabungan beberapa Kel.tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. GAPOKTAN

8 KARAKTERISTIK KELOMPOKTANI
Kelompoktani pada dasarnya adalah organisasi non formal di pedesaan yang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani”, memiliki karakteristik : 1. Ciri Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusahatani. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama. 2. Unsur Pengikat Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya. Adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya. Adanya Kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang-kurangnya sebagian besar anggotanya. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh Masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan.

9 3. Fungsi Kelas Belajar : merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera. Wahana Kerjasama : merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelomoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usataninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Unit Produksi : Usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota, secara keseluruhan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

10 - Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian
1. Penyuluhan adalah Jasa Informasi 2. Informasi relevan dgn kondisi Lokalitas 3. Materi penyuluhan Berorientasi Agribisnis 4. Gunakan Pendekatan Kelompok 5. Fokus pada Kepentingan Petani 6. Pendekatan Humanistik-Egaliter 7. Kembangkan sifat Profesionalisme 8. Utamakan Akuntabilitas 9. Upayakan agar Memuaskan Petani.

11 JASA INFORMASI Bertani dalah profesi petani  pertanian harus dapat memberi kehidupan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya. Untuk itu pertanian harus bisa lebih produktif, efisien dan menguntungkan. Untuk itu petani harus inovatif. Untuk inovatif petani harus selalu mendapat informasi baru tentang dunia pertaniannya. Penyuluhan Pertanian berperan menjadi penyedia dan pemasok informasi yang diperlukan para petani untuk bisa bertani dan hidup lebih baik secara berkelanjutan.

12 2. LOKALITAS Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah  Penyuluh Pertanian menjadi tanggungjawab daerah. Kesejahteraan petani menjadi tanggungjawab pemerintah daerah yang bersangkutan. Ekosistem daerah praktis berbeda dengan daerah lainnya. Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian harus sesuai dengan ekosisten dan kondisi daerah yang bersangkutan. Perlu ada uji coba setempat (lokal). Fungsi BPTP dan penghimpunan informasi yang relevan dengan kondisi lokal sangat perlu.

13 3. BERORIENTASI AGRIBISNIS
Usahatani adalah bisnis; semua petani mencari keuntungan. Sistem agribisnis terdiri dari subsistem hilir, on-farm dan hulu. Interaksi atau linkages antara semua subsistem itu harus diusahakan agar tidak merugikan petani, sebaliknya harus lebih menguntungkan petani  berpihak pada petani.

14 4. PENDEKATAN KELOMPOK Proses pembelajaran petani terjadi dalam kelompok petani dan antara mereka sendiri. Penyuluhan dilakukan dengan lebih banyak dengan pendekatan kelompok; pendekatan individual dilakukan bila sangat perlu saja.  lebih efisien dan efektif. Interaksi dalam kelompok tani sangat penting sebagai forum belajar bersama, berdemokrasi dan mengambil keputusan.  kearah kemandirian masyarakat petani yang tak tergantung pada pihak lain (penyuluh, pemerintah, dll) Untuk itu kepemimpinan diantara petani akan muncul dan berkembang, dilanjutkan dengan pembinaan oleh Penyuluh. Konsekuensinya: Penyuluh harus dipersiapkan dengan baik agar dapat melakukan pendekatan semacam itu.

15 5. FOKUS PADA KEPENTINGAN PETANI
Kalaupun ada kepentingan lain (nasional), tetap kepentingan petani adalah yang pertama. Eksploitasi petani harus dihentikan; Kalau tidak mereka justru akan selalu menjadi beban nasional. Padahal mereka bisa menjadi andalan nasional. Kepentingan petani wajar yaitu mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan, mendapatkan imbalan yang wajar dan adil. Untuk itu penyuluh pertanian di tingkat lapangan perlu diberi otonomi agar dapat memusatkan perhatiannya pada kepentingan petani itu.

16 6. PENDEKATAN HUMANISTIK - EGALITER
Menempatkan petani sejajar dengan penyuluh dan diperlakukan secara humanistik (mahkluk yang punya martabat dan harga diri, kepentingan, kebutuhan, pendapat, pengalaman dan kemampuan. Hentikan pandangan kepada petani sebagai lebih rendah dari penyuluh. Pendekatan humanistik - egaliter akan menciptakan hubungan penyuluh dengan petani menjadi saling menghargai dan saling membutuhkan. Jika kepentingan petani diperhatikan, petani akan merespon secara positif kepada usaha penyuluh.

17 7. PROFESIONALISME Penyuluhan Pertanian yang profesional:
Tepat dan benar secara teknis, sosial, budaya dan politik. Efektif karena direncanakan dan dilaksanakan secara baik dengan dukungan tenaga ahli dan terampil. Didukung pula oleh sarana yang memadai. Tersedia berbagai informasi yang relevan dan terkini. Penyuluh mendapatkan pelatihan secara berkala tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kepentingan petani yang dinamis.

18 8. AKUNTABILITAS Maksudnya setiap hal yang akan dilakukan telah difikirkan, direncanakan, dan dilaksana-kan dengan sebaik-baiknya agar proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Sistem pertanggungjawaban ini harus ada dan dilaksanakan. Merupakan penyeimbang prinsip otonomi. Merupakan bagian dari evaluasi kinerja profesional penyuluh  reward & punishment. Merupakan pertanggungjawaban administrasi dan moral terhadap penggunaan dana pemerintah daerah atau rakyat.

19 9. MEMUASKAN PETANI Apapun yang dilakukan dalam penyuluhan harus diusahakan agar dapat memuaskan petani. Petani akan merasa puas bila kepentingannya diperhatikan dan dipenuhi. Penyuluhan adalah melayani kepentingan dan kebutuhan petani. Program penyuluhan pertanian disusun berdasarkan hasil identifikasi masalah, kepentingan dan kebutuhan petani di daerah yang bersangkutan. Materi dan cara penyajian materi itu harus memuaskan  pelayanan sepenuh hati.

20 Kesembilan unsur atau prinsip itu harus dipadukan dalam Sistem Penyuluhan Pertanian yang merupakan bentuk implementasi paradigma baru Penyuluhan Pertanian. Dalam Proses Implementasinya perlu diperhatikan unsur kelembagaan dan unsur SDM-nya, yang keduanya harus dikembangkan sesuai dengan keperluan penggunaannya. Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kemauan politik baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, berupa Undang-Undang Penyuluhan Pertanian maupun Peraturan Daerah yang akan menjamin bisa dilakukannya Penyuluhan Pertanian itu secara mencukupi dan berkelanjutan.

21 SYUKURILAH ANDA TIDAK PERLU SEPERTI SAUDARA-SAUDARA KITA INI .....
TERIMAKASIH SYUKURILAH ANDA TIDAK PERLU SEPERTI SAUDARA-SAUDARA KITA INI .....


Download ppt "PARADIGMA PENYULUHAN PERTANIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google