Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELAPA SAWIT.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELAPA SAWIT."— Transcript presentasi:

1 KELAPA SAWIT

2 Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit
Divisio : Spermatophyta Class : Angiospermae Sub Class : Monocotiledoneae Ordo : Palmales Family : Palmaceae Genus : Elaeis Species : Elaeis guinensis Jack

3 Sentra produksi kelapa sawit Indonesia :
1. Sumatra Utara 2. Riau 3. Sumatra Selatan 4. Kalimantan Barat 5. Jambi

4 Manfaat dan Kegunaan Kelapa Sawit
Daging buah (sabut) → CPO → serat untuk bahan bakar → sludge/lumpur sawit untuk bahan pembenah tanah dan pakan ternak 2. Inti (kernel) → minyak inti/KPO → bungkil untuk pupuk dan pakan ternak → cangkang untuk bahan bakar, arang karbon, dan pengeras jalan

5 3. Tandan kosong → kompos → jika dibakar menghasilkan abu yang
mengandung 30 – 40% K2O sehingga dapat dijadikan pupuk K → menghasilkan bahan serat 4. Batang dan pelepah → bahan bangunan dan mebel → dibuat silase untuk pakan ternak

6 Morfologi Tanaman Kelapa Sawit

7 Akar Sistem perakaran serabut, terdiri dari akar primer, skunder, tersier dan kwarter yang berfungsi sebagai akar rambut Daerah perakaran paling banyak berada pada 0 – 50 cm ke arah bawah dan 2 – 2,5 m ke arah samping

8 Batang Tidak berkambium dan tidak bercabang
Pertambahan tinggi baru terlihat pada saat tanaman berumur 3 – 4 tahun

9 3. Daun Berupa pelepah, berdaun majemuk, pada pangkal pelepah terdapat duri Produksi daun 20 s/d 24 helai/tahun (tergantung varietas, tanah, iklim, umur dan teknik budidaya)

10 Bunga Tersusun dalam tandan, berumah satu (tandan jantan dan betina terpisah) Tandan jantan lonjong dan lebih kecil, pada tanaman muda produksi tandan – 6 tandan/tahun, sedangkan pada tanaman dewasa 7 – 10 tandan/tahun Tandan betina bulat dan lebih besar, tanaman muda menghasilkan 15 – 25 tandan/tahun dan tanaman dewasa 9 – 15 tandan/tahun

11

12 Buah Mulai berbuah umur 3 tahun, tetapi biasanya buah pertama (buah pasir) tidak dipakai/dibuang Pembentukkan buah mulai dari penyerbukan sampai panen ± 6 bulan Pembentukan minyak pada saat umur buah ± 5 bulan

13 Berat tandan pada tanaman yang baru berbuah ± 3 – 6 kg/tandan, sedangkan pada tanaman dewasa ± 30 – 60 kg/tandan Berat /buah ± 30 g Struktur buah terdiri dari kulit buah, daging buah, cangkang dan inti/kernel Kandungan minyak pada kulit dan daging buah ± 24%, sedangkan pada inti ± 4% Kualitas minyak lebih baik pada inti sawit.

14

15 Buah Abnormal

16 Jenis/Varietas Kelapa Sawit
Berdasarkan tebal tipisnya cangkang a. Dura daging buah tipis, cangkang tebal, inti kecil b. Pisifera daging buah tebal, cangkang sangat tipis, inti kecil, kebanyakan buah betina steril c. Tenera daging buah tebal, cangkang tipis, inti kecil

17

18 Berdasarkan warna buah
a. Nigrescens buah muda ungu kehitaman, buah tua jingga kemerahan b. Virescens buah muda hijau, buah tua jingga kemerahan dengan bagian ujung tetap berwarna hijau c. Albescens buah muda keputihan, buah tua kekuningan dengan bagian ujung ungu kehitaman

19 Nigrecens

20 Virescens

21 Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
12° LU s/d 12° LS, dengan ketinggian tempat – 400 m dpl Curah hujan opt 2000 – 2500 mm/tahun, merata sepanjang tahun Lama penyinaran 5 – 7 jam/hari Suhu opt 27ºC - 32ºC 5. Kelembaban ± 80% 6. Tanah gembur dan subur, drainase baik, solum tanah ± 1 m, tekstur ringan, kemiringan lahan º, pH tanah opt

22 Teknik Budidaya Kelapa Sawit
Pembibitan Jenis bibit → benih/bibit liar → benih unggul → bibit kultur jaringan Pemesanan kecambah → kebutuhan benih berdasarkan luas areal penanaman → keperluan untuk seleksi 20% dan penyulaman 5%

23 Pembibitan pada kelapa sawit terdiri dari 2
tahap yaitu: Pre nursery dan Main nursery

24 Pre Nursery Berlangsung ± 3 bulan
Ukuran polibek ± 15 x 15 cm, diisi tanah top soil dan polibek disusun rapat pada bedengan Kecambah ditanam dengan kedalaman ± 3 cm, bagian yang tumpul di dalam tanah dan yang runcing di atas tanah Sampai ± 8 minggu perlu naungan ± 70% Penyiraman dilakukan pagi dan sore

25 Kecambah Kelapa Sawit

26 Pemupukan mulai dilakukan saat bibit berumur ± 1 bln menggunakan pupuk daun dengan interval 1 x 1 minggu. Saat bibit berumur ± 2 bulan, pemupukan menggunakan pupuk NPK sebanyak 1 g per polibek setiap 1 x 1 minggu Pada minggu ke 9 dilakukan pemisahan bibit double tan. Bibit cabutan ditanam kembali di polibek lain, diletakkan di bedeng terpisah karena pertumbuhannya lebih lambat

27 Pemindahan Bibit Double Tan

28 Setelah bibit berumur ± 3 bulan (berdaun 4 – 5 helai), pindahkan ke main nursery
Seleksi terhadap bibit abnormal dilakukan pada minggu ke 5 dan minggu ke 12

29 Pembibitan Pre Nursery

30 Bibit Abnormal

31 Bibit Abnormal

32 Main Nursery Berlangsung ± 9 bulan
Ukuran polibek 40 x 50 cm (± 15 – 20 kg tanah), polibek disusun dengan jarak x 90 x 90 cm Bibit dari pre nursery pindahkan ke main nursery dengan cara putaran

33 Pemeliharaan terdiri dari:
Penyiraman ± 2 liter/hari Penyiangan 2 x 1 bulan (dalam polibek) dan 1 x 1 bulan (luar polibek) Pengendalian HPT Seleksi bibit dilakukan setiap 2 bulan sekali Pemupukan menggunakan pupuk majemuk setiap 1 x 2 minggu, apabila terlihat defisiensi boron tambahkan 40g borat/200 l air untuk bibit

34 Pembibitan Main Nursery

35 Bibit Abnormal

36 Bibit Abnormal Jarak anak daun jauh Kerdil Pelepah pendek
Sudut anak daun tajam Pelepah pendek

37 Sebelum penanaman lubang tanam diberi pupuk P ± 250-500 g/lubang
Minggu sebelum penanaman dilakukan pemutaran pada polibek di pembibitan untuk melepas akar-akar yang mungkin menembus polibek Sebelum penanaman lubang tanam diberi pupuk P ± g/lubang

38 Bibit ditanam di tengah lubang dengan mengikut-sertakan tanah dari polibek main nursery, kemudian lubang tanam ditutup kembali dengan memasukkan top soil terlebih dulu baru untuk memadatkan masukkan sub soil. Bila pH tanah rendah, taburkan 500 g dolomit per tanaman di sekitar bibit Batang/umbut tanaman diolesi dengan Zn fosfit untuk proteksi terhadap babi hutan dan landak Waktu tanam pada awal musim hujan

39 Pemeliharaan a. Penyulaman dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan interval 1x1 bulan Setelah TBM III masih dapat penyulaman sampai TM II dengan interval waktu 1x1 tahun b. Pemberantasan gulma pada gawangan dilakukan 1x1 bulan

40 TBM I dengan jarak 1 m dari tanaman
c. Penyiangan piringan pada TBM I dengan jarak 1 m dari tanaman TBM II dengan jarak 1,5 m dari tanaman TBM III sampai TM dengan jarak 2 m dari tanaman Penyiangan piringan dilakukan secara manual dan bila terdapat lalang yang tumbuh sporadis dilakukan wipping atau pengusapan lalang menggunakan herbisida sistemik

41 d. Pemangkasan / penunasan / pruning
Tujuan pemangkasan pelepah agar sirkulasi udara baik untuk penyerbukan, distribusi fotosintat efisien, tidak menghalangi pembesaran buah, memudahkan panen, dan mengurangi kelembaban. Jumlah pelepah pada tanaman dewasa dipertahankan ± pelepah

42 Ada 3 macam pemangkasan, yaitu:
Pemangkasan pasir, yaitu membuang pelepah daun yang kering pada TBM (saat tanaman berumur ± 18 bulan) Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan pada TM dengan rotasi 1x8 bulan 3. Kastrasi, yaitu pemangkasan tandan bunga saat tanaman berumur bulan dengan rotasi 1x1 bulan

43 e. Konsolidasi pokok, yaitu menegakkan pohon yang miring pada TBM I s/d III
f. Inventarisasi pokok, yaitu menghitung jumlah pohon/ha untuk kebutuhan penyulaman dan pemupukan, dengan rotasi 1x1 tahun g. Pengendalian HPT h. Pemupukan, harus mengikuti kaidah 4T (tepat jenis, dosis, cara dan waktu)

44 5. Panen Kelapa Sawit

45 → Kriteria matang panen TBS berdasarkan fraksi yang terdiri dari:
Fraksi 00: tidak ada brondol (sangat mentah) Fraksi 0: 1-12,5% buah luar brondol (mentah) Fraksi 1: 12,5-25% buah luar brondol (matang) Fraksi 2: 25-50% buah luar brondol (matang I) Fraksi 3: 25-75% buah luar brondol (matang II) Fraksi 4: % buah luar brondol (lwt mtng I) Fraksi 5: buah dalam ada yang brondol → Fraksi yang terbaik untuk dipanen adalah fraksi 1-3

46

47 → Untuk menentukan tenaga panen perlu
dilakukan penghitungan kerapatan panen, yang dilakukan 1 hari sebelum panen. → Cara menghitung kerapatan panen: 1. ambil sampel 10 baris tanaman dan masing masing baris terdiri dari 10 tanaman, sehingga jumlah sampel seluruhnya 100 tanaman 2. hitung jumlah tandan matang panen, jika ada 25 tandan yang matang panen, maka kerapatan panennya 25 : 100 atau 1 : 4, yang artinya setiap 4 pohon ada 1 tandan matang panen

48 → Cara panen Panen jongkok, menggunakan dodos, pada tanaman dengan tinggi 2-5 m Panen berdiri, menggunakan kampak, pada tanaman dengan tinggi 5-10 m Panen egrek, menggunakan egrek, pada tanaman dengan tinggi >10 m

49 Cara Panen Kelapa Sawit


Download ppt "KELAPA SAWIT."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google