Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Makmur Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
GIZI, INFEKSI DAN IMUNITAS dr. Citrakesumasari, M.Kes
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT FKM UNHAS
2
DEFINISI GIZI Difinisi : Zat gizi (Nutrinition) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses – proses kehidupan. Struktur Kimia Makronutrien CH2OH OH DISAKARIDA dll CH Trigliserida CH2 O C CH2OH OH DISAKARIDA CH NH3+ CH3 COO- Asam amino dasar
3
DEFINISI INFEKSI Hasil invansi oleh mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan jaringan (Barbara A. Bannister : Infectius disease) MIKROORGANISME PATOGEN Virus, bakteri, parasit 3. Interaksi sekunder mekanisme pertahanan host dengan ad.1 atau ad.2 (tidak umum) Contoh : Glomerulonephritis (penyakit Bright) 2. Toksik (produk) mikrorganisme Akibat langsung mikroorganismenya Infeksi subtipe streplococil tertentu Contoh Infeksi Virus HIV/AIDS, Polio Bakteri TBC Parasit Malaria Jamur Panu
4
DEFINISI IMUNITAS Difinisi :
Kekebalan atau imunitas berasal dari bahasa latin immunis yang berarti bebas dari beban. Kekebalan atau imunitas adalah adanya mekanisme fisiologis dari tubuh untuk mampu mengingat, mengenal zat (protein) yang asing bagi tubuh untuk kemudian mampu menetralisasi, memetabolisasi dan memusnahkannya, tanpa menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh itu sendiri.
5
Aktifitas Fagositosis
Respon kompleks Metabolik Biokimia Endokrin Aktifitas Fagositosis Neraca (-) Neraca (+) Demam/sakit Inkubasi Sembuh Skema sekuensi dan waktu relatif dari onset berbagai respon fisiologis, biokimia, metabolik yang terjadi terhadap infeksi yang singkat
6
Keadaan Infeksi Scrimshaw et.al, (1959) : ada hubungan yang sangat erat antara infeksi dengan malnutrisi. Mereka menekankan interaksi yang sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi. Mekanisme patologisnya dapat bermacam – macam, baik secara sendiri – sendiri maupun bersamaan, yaitu : Penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya absorpsi. Peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penyakit diare, mual muntah dan perdarahan yang terus menerus. Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit (human host) dan parasit yang terdapat dalam tubuh.
7
REAKSI IMUN (IMMUNE REACTION)
Pertahanan tubuh terhadap invasi patogen dapat dibagi dalam tiga tahap yang utama : 1. Pertahanan tingkat pertama (first line of Defence) terdiri atas faktor – faktor non spesific yang menghalangi masuknya patogen/antigen ke dalam tubuh : - Barier alami (natural barrier) dari kulit dan selaput lendir - Efek mikrobisidal dari sekresi – sekresi - Mekanisme mukociliair pada paru – paru - Efek dari populasi komensal yang normal dari organisme mikro. 2. Pertahanan tingkat kedua (second line of Defence), tingkat di sini juga non spesifik : - Efek bakterisidal alami dari serum - Leukosit polimorfonuklear - Aktivasi komplemen melalui alternate pathway - Macrophage jaringan dan alveoli 3. Pertahanan tingkat ketiga (third line of Defence),merupakan respon imun yang spesifik yang membutuhkan pembentukan antobodi. Mekanisme ini biasanya merupakan peningkatan efektifitas pertahanan non spesifik.
8
Mekanisme Interaksi Antara Infeksi, Defisiensi Nutrisi dan Immunosupresi
Chandra, R.K, dan Newberne. P.M. 1977, Nutrition, Immunity, and Infection: mechanism of interaction, Plenum Press, NY
9
Membutuhkan Kapasitas tubuh Membentuk protein baru
PERTAHANAN TUBUH (Kekebalan) Innate Immunity Adative Immunity Membutuhkan Kapasitas tubuh Membentuk protein baru Defisiensi atau ketidakseimbangan zat makanan Yang mempengaruhi sintesa protein
10
Reaksi Kekebalan Tubuh pada KKP
Kekebalan Seluler Thymus kecil dan beratnya kurang, di daerah korteks terdapat penurunan jumlah limfosit, dalam keadaan luar biasa menjadi fibrotik. Kelenjar limfe, limpa menunjukkan perubahan dan penurunan jumlah sel yang selektif Kematangan kandungan dan diferensiasi dari T limfosit dirangsang oleh hormon thymus, ternyata pada KKP keaktifan hormon ini juga menurun
11
Zat Antibodi Zat antibody dibentuk sebagai reaksi tubuh terhadap zat asing oleh B sel dibawah pengaruh T limfosit dan makrofag. Diketahui 5 macam Ig dengan keaktifan antibody yaitu : IgG, IgA, IgM, IgD, IgE. Pada KKP didapatkan gangguan produksi IgA : masuknya kuman gram negatif ke dalam dinding usus dan memudahkan terjadinya septikimia, dan atropi dinding usus, penurunan enzim pencernaan.
12
Zat antibodi bereaksi langsung terhadapAg dan produknya dengan cara menetralisir kegiatannya atau merangsang kekebalan non-spesifik seperti sistem komplemen dan phagosit Ab mempunyai peran yang kecil pada kekebalan tubuh terhadap parasit karena parasit dapat cepat merubah sifat Ag-nya. Sebab lain karena Ab hanya berpengaruh pada salah satu tahapan pertumbuhan parasit, tergantung dari macamnya parasit.
13
Phagositosis Pertahanan tubuh terhadap jasad renik pada anak-anak dengan KKP tergantung dari kemampuannya melakukan phagositosis. Pada KKP semua tahapan phagositosis menurun (khemotaksis, pembentukan vacuola, terbunuhnya kuman dan pengeluaran sisa-sisa)
14
Sistem Komplemen Yang termasuk dalam unsur komplemen adalah netralisasi virus, sifat kemotaksis dari lekosit PMN, monosit, eosinofil, opsonisasi, dll Perkembangan terakhir menyebutkan pengaruh dari kekurangan vitamin-vitamin dan trace elemen misalnya vitamin B kom, Fe, Zn dan Cu.
15
Kekurangan Gizi di Dalam Rahim
Bayi KMK menunjukkan kelainan-kelainan anatomis yang khas seperti thymus yang kecil, jumlah limfosit lebih rendah. Pada BLR darah talipusat, menunjukkan kadar IgG lebih rendah, kadar ini jauh lebih rendah pada bayi KMK. Bayi KMK menunjukkan penurunan kemampuan bakterisid, kadar yang rendah dari komplemen, keaktifan opsonisasi menurun.
16
TERIMA KASIH
17
Adaptive immunity: Hasil dari jaringan limfoid tubuh L.B L . T karena dari Timus dulu Humoral Seluler= K.Limfotik (Ab) (Limfosit) A D Ig E G M Jaringan Limfoid = PTG untuk kehidupan Nodus Limfatikus Ag dari Perifer Limfa, Sumsum Tulang If lolos >>> tersebar didalam tubuh - Tonsila & Adenoid
18
Pengaruh Nutrisi Terhadap Faktor Pertahanan Tubuh
Umum : KEP Sinergis penyakitnya lebih parah (umumya bakteri & virus measle/campak) Antagonis (Parasitik) Contoh : Virus Zat makanan intraseluler tidak cukup, memperlambat pertumbuhan virus. begitu pula parasit yang harus memperoleh zat mak. dari tubuh tuan rumah. Bakteri mempunyai mekanisme reproduksi sendiri & kebut. zat makanannya pada umumya dipenuhi cairan dari jaringan tubuh yg malnutrisi. Khusus : < 1 Zat Makanan Fe, Zn, Vit.E, Vit. A, Pridoksin, Folic Acid
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.