Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Suharto Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI INTEGRATIF
Penelitian Unggulan PT 2014
2
Latar Belakang Masalah
Perubahan Kurikulum Mindset guru penjas terhadap mapel penjas sebagai mapel yang terpisah Tingkat pengetahuan yang kurang dan lemahnya kompetensi guru penjasorkes dalam pendekatan integratif
3
Rumusan Masalah Penelitian Tahap I
Bagaimana pengembangan pembelajaran penjasorkes dengan menggunakan pendekatan integratif. Penelitian Tahap II Bagaimana tingkat keefektifan desain pembelajaran penjasorkes dengan menggunakan pendekatan integratif, sehingga guru mampu membuat dan menerapkan dalam pembelajaran.
4
Penelitian Pengembangan
Tahun I Penelitian Pengembangan Mengembangkan Desain Model Pembelajaran Penjasorkes berbasis Pendekataan Integratif Tahun II Penelitian Pengembangan Menguji Keefektifan Desain Model Pembelajaran pada Skala yang Terbatas Tahun III Penelitian Pengembangan Menguji Keefektifan Desain Model Pembelajaran pada Skala yang lebih luas
5
Tujuan Penelitian (1) memperbaiki mindset guru penjasorkes (2) meningkatkan kompetensi guru penjasorkes dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes menggunakan pendekatan integratif, (3) menghasilkan darft buku pegangan guru (4) menghasilkan kumpulan RPP untuk pembelajaran penjasorkes yang menggunakan pendekatan tematik integratif.
6
Manfaat Penelitian Membantu guru penjasorkes dalam implementasi kurikulum 2013 yang akan segera dilaksanakan pada tahun ajaran Peningkatan kualitas proses pembelajaran penjasorkes seiring dengan peningkatan kompetensi guru yang dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan, sehingga diharapkan dapat mendukung hasil belajar siswa secara keseluruhan.
7
Metode Penelitian Penelitian Pengembangan
Tiga metode digunakan secara beriringan, yakni deskriptif, evaluatif, dan eksperimen. Metode deskriptif digunakan dalam studi awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada, mencakup studi literatur, kebutuhan pengguna, faktor pendukung dan penghambat.
8
Lanjutan Metode evaluasi digunakan untuk menilai proses ujicoba pengembangan produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian ujicoba, dan setiap ujicoba dilakukan evaluasi untuk perbaikan produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji produk yang dihasilkan dengan menyertakan kelompok pembanding. Pengujian dilakukan menggunakan instrumen angket, wawancara, dan observasi , serta peer debriefing dan intelectual sharing (Denzin & Lincoln, 1994).
9
Produk Penelitian Draf model pembelajaran pendidikan jasmani integratif , terdiri dari: Pemataan kompetensi RPP Bahan ajar Buku panduan guru
10
Penelitian tahap 1 Mengembangan model RPP Mapel Penjasorkes menggunakan Pendekatan Integratif. Mengembangan bahan ajar untuk mendukung pembelajaran penjasorkes yang menggunakan pendekatan integratif Menguji kelayakan model RPP dan bahan ajar dengan expert jugdement
11
Kaji literatur Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu melalui upaya uji dan coba, eksplorasi, dan penemuan. Sedangkan belajar keterampilan gerak adalah suatu proses aktif, dipengaruhi oleh faktor tugas gerak itu sendiri, individu (siswa), dan lingkungan (Gallahue dan Ozmun, 1998). Belajar gerak itu dapat diartikan sebagai proses mengorganisir informasi, disimpan dalam memori, dan siap digunakan dalam berbagai kebutuhan atau keadaan. Dalam konteks gerakan, konsep belajar kognitif menggunakan aktivitas jasmani yang siap dimanifestasikan.
12
5 konsep hubungan belajar gerak dengan kognisi (Gallahue dan Ozmun ,1998)
Konsep belajar keterampilan. Konsep ini secara khusus berkaitan dengan bagaimana tubuh harus bergerak Konsep belajar gerak. Konsep ini berhubungan dengan bagairnana tubuh dapat bergerak. Konsep belajar aktivitas. Konsep ini beurusan dengan kemana tubuh harus bergerak. Konsep belajar kebugaran. Konsep ini berkaitan dengan apa yang harus dilakukan siswa dalam upaya mendapatkan dan memelihara kesehatan di keseharian hidupnya. Konsep belajar akademis. Konsep ini melibatkan aktivitas gerakan sebagai alat penguatan konsep berbahasa seni, matematik, ilmu eksakta, dan ilmu sosial.
13
Model pembelajaran integratif (Graham (2004:669)
keterkaitan isi, keterkaitan-berbagi, dan unit tematik Semua kombinasi pengajaran konsep dan keterampilan dari paling tidak dua bidang matapelajaran. Pendekatan keterkaitan isi dapat diterapkan oleh satu orang guru secara independen, sementara pendekatan keterkaitan-berbagi dan unit tematik, keduanya membutuhkan upaya kolaboratif antara paling tidak dua orang guru dari berbagai bidang matapelajaran dalam kurikulum sekolah.
14
Pendekatan Keterkaitan--Isi
Pendekatan keterkaitan-isi diterapkan oleh satu orang guru untuk menghubungkan isi dari paling tidak dua bidang matapelajaran. Satu isi mata pelajaran dapat dijadikan fokus pembelajaran, sementara keterampilan dan konsep dari matapelajaran lain memperkuat atau meningkatkan pengalaman belajar dan memberikan kesempatan praktik belajar keterampilan dan konsep dalam matapelajaran lainnya. Guru pendidikan jasmani dapat menemukan cara untuk memperkuat isi pembelajaran tanpa melupakan fokus utama tema keterampilan, konsep gerak, konsep kebugaran dengan menggunakan pendekatan keterkaitan isi.
15
Langkah pengembangan pembelajaran terintegrasi
Manakala guru telah memilih suatu kelas dan guru tersebut akan melakukan pembelajaran integrasi yang menggunakan pendekatan keterkaitan—isi, pertama guru perlu mengkaji ruang lingkup isi, urutan, dan standar kompetensi untuk mengintegrasikan matapelajaran dan membandingkannya dengan isi/materi matapelajarannya sendiri. Kemudian, memilih keterampilan/konsep bagi setiap matapelajaran yang akan diintegrasikan, dan merancang pengalaman pembelajaran yang akurat dan tepat yang memfokuskan pada konsep yang telah dipilih.
16
Mengembangkan RPP Menentukan kompetensi yang terkait dengan pembelajaran penjasorkes (keterkaitan bidang ilmu), tujuan pengintegrasian membantu penguasaan kompetensi tertentu yang dipesepsikan sulit untuk dikuasai secara tuntas, kurang menarik, karena itu terpilih: IPA, Bahasa Inggris, IPS Peta kompetensi: memetakan kompetensi dasar dari setiap mapel terkait, mengidentifikasi kompetensi dasar Penjasorkes dan kompetensi dasar mapel tertentu yang dapat diintegrasikan
17
Lanjutan Mengembangkan RPP sesuai standar proses pada kurikulum 2013 permendikbud no. 65 tahun 2013 Menguji kelayakan RPP dengan expert judgement
18
Mengembangkan bahan ajar
Mengidentifikasi bahan ajar yang diperlukan dalam PBM sesuai RPP yang dikembangkan Menyusun bahan ajar dengan melibatkan ahli dan guru mapel dari kompetensi yang diintegrasikan ke dalam mapel penjasorkes Menguji kelayakan bahan ajar dengan expert judgement
19
Menyusun instrumen penelitian
Instrumen keterkaitan kompetensi Instrumen kelayakan RPP Instrumen kelayakan bahan ajar
20
Membuat draf buku panduan guru penjasorkes dalam menggunakan pendekatan integratif
Menyusun sistematika penulisan buku Kaji literatur Mengembangkan isi Menentukan RPP yang mewakili keterkaitan dengan masing-masing mapel
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.