Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida"— Transcript presentasi:

1 Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida
JOB ORDER COSTING Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida

2 Pengertian Job Order Costing/ Harga Pokok Pesanan merupakan sistem atau metode pengakumulasian/ pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan berdasarkan pesanan.

3 Kartu Harga Pokok Pesanan
Kartu Pesanan PT “KITA AJA” JL. Stei Indonesia No. : ……. Kartu Harga Pokok Pesanan Pemesan : ………… Produk : ………... Spesifikasi Produk : ……...... Jumlah : ………… Tgl Dipesan : ……………. Tgl Mulai dikerjakan :…………….. Tgl Dibutuhkan : ……………. Tgl Selesai :…………….. Biaya Bahan Baku By. Tenaga Kerja BOP Keterangan Tgl Pemakaian Kuantitas Jumlah

4 KARAKTERISTIK BY. PESANAN
Sifat produksi : terputus-putus Tujuan produksI : untuk memenuhi pesanan Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan Dasar produksi : atas dasar order Pencatatan : pada kartu harga pokok pesanan By. Per unit : total by. Produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead)

5 Manfaat Penentuan Harga Pokok Pesanan
Menentukan Harga Jual Mempertimbangkan menolak/ menerima suatu pesanan Memantau Realisasi Biaya Menghitung L/R tiap pesanan Menentukan harga pokok persediaan produk jadi & produk dlm proses

6 Metode Penentuan Harga Pokok
1. Full Costing metode yang memperhitungankan semua unsur biasa produksi (variabel & tetap) 2. Variabel Costing metode yang memperhitungkan by.produksi yang berperilaku variabel

7 Pembebanan Biaya ke Produk
Biaya Langsung Biaya Bahan Baku PRODUK Biaya Tenaga Kerja Alokasi Biaya tdk Langsung B O P

8 ARUS BIAYA B O P Tenaga Kerja Bahan Baku Bahan Baku Langsung
Bahan tdk Langsung Barang Dalam Proses(BDP) B O P Barang Jadi Tenaga Kerja tdk Langsung Tenaga Kerja Langsung Harga Pokok Penjualan Tenaga Kerja

9 Contoh Soal PT Kita Aja memiliki usaha dalam bidang percetakan.Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi pesanan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Untuk dapat mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor, dan identitas. Dalam bulan Januari PT Kita Aja mendapat pesanan sebagai berikut: Dari PT Cahaya (001) berupa mencetak undangan sebanyak Rp 3.500,- per lembar. Dari PT Naga (002)berupa mencetak pamflet iklan sebanyak Rp 1.500,- per lembar.

10 * Kertas jenis X 85rim@Rp 12.000 = Rp 1.020.000
Pembelian bahan baku & bahan penolong: Bahan baku : * Kertas jenis X = Rp * Kertas jenis Y = Rp * Tinta jenis A 5 kg @Rp = Rp * Tinta jenis B = Rp Jumlah bahan baku yang dibeli Rp Bahan penolong : Bahan penolong P = Rp Bahan penolong Q 60 lt @Rp = Rp Total bahan penolong = Rp Total bahan baku dan penolong Rp

11 Jurnal Mencatat pembelian bahan baku Jurnal 1
Persediaan bahan baku Rp Utang dagang Rp Mencatat pembelian bahan penolong Jurnal 2 Persediaan bahan penolong Rp Utang dagang Rp

12 Pemakaian bahan baku untuk pesanan 001 :
Kertas jenis X = Rp Tinta jenis A 5 kg @Rp = Rp Jumlah bahan baku untuk pesanan 001 = Rp Pemakaian bahan baku untuk pesanan 002 : Kertas jenis Y = Rp Tinta jenis B 25 kg @Rp = Rp Jumlah bahan baku untuk pesanan 002 = Rp Jumlah bahan baku yang di pakai Rp

13 Bahan penolong yang dipakai untuk kedua pesanan tersebut :
Bahan penolong P = Rp Bahan penolong Q 40 lt @Rp = Rp Jumlah bahan penolong yang di pakai = Rp Jurnal 3 BDP-BBB Rp Persediaan Bahan baku Rp (Mencatat pemakaian bahan baku) Jurnal 4 BOP Sesungguhnya Rp Persediaan Bahan Penolong Rp (Mencatat pemakaian bahan penolong)

14 Pencatatan biaya tenaga kerja
Upah langsung pesanan 001 4.500= Rp Upah langsung pesanan 4.500= Rp Upah tidak langsung Rp Jumlah upah Rp Gaji karyawan adm & umum Rp Gaji karyawan bag pemasaran Rp Jumlah gaji Rp Jumlah biaya tenaga kerja Rp Pencatatan BTK dilakukan melalui 3 tahap berikut: Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja Pencatatan pembayaran gaji dan upah

15 Jurnal a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan Jurnal 5 Gaji dan upah Rp utang gaji dan upah Rp b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja Jurnal distribusi biaya tenaga kerja Jurnal 6 BDP-BTKL Rp BOP Sesungguhnya Rp B. Adm & Umum Rp B. Pemasaran Rp Gaji dan upah Rp c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah Jurnal 7 Utang Gaji dan Upah Rp Kas Rp

16 4. Pencatatan BOP BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BTKL. BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb: Pesanan % x Rp = Rp Pesanan % x Rp = Rp Rp Jurnal 8 BDP-BOP Rp BOP yang dibebankan Rp

17 Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 1.800.000
Misalnya biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi selain bahan penolong dan BTKL: Biaya depresiasi mesin Rp Biaya depresiasi gedung pabrik Rp Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp Biaya pemeliharaan mesin Rp Biaya pemeliharaan gedung Rp Jumlah Rp Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya: Jurnal 9 BOP Sesungguhnya Rp Biaya depresiasi gedung pabrik Rp Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp

18 Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Tenaga Kerja Langsung) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal 10 BOP yang dibebankan Rp BOP Sesungguhnya Rp Debit : Jurnal 4 Rp Jurnal 6 Rp Jurnal 9 Rp Rp Kredit : Jurnal 10 Rp Selisih pembebanan kurang Rp Jurnal 11 Selisih BOP Rp BOP Sesungguhnya Rp

19 5. Pencatatan BOP BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BBB. BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb: Pesanan % x Rp = Rp Pesanan % x Rp = Rp Rp Jurnal 12 BDP-BOP Rp BOP yang dibebankan Rp

20 Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Bahan Baku) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal 13 BOP yang dibebankan Rp BOP Sesungguhnya Rp Debit : Jurnal 4 Rp Jurnal 6 Rp Jurnal 9 Rp Rp Kredit : Jurnal 13 Rp Selisih pembebanan kurang Rp Jurnal 14 Selisih BOP Rp BOP Sesungguhnya Rp

21 BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:
6. Pencatatan BOP BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BTKL+BBB. BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb: Pesanan % x (Rp Rp ) = Rp Pesanan % x (Rp Rp ) = Rp Rp Jurnal 15 BDP-BOP Rp BOP yang dibebankan Rp

22 Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Bahan Baku) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal 16 BOP yang dibebankan Rp BOP Sesungguhnya Rp Debit : Jurnal 4 Rp Jurnal 6 Rp Jurnal 9 Rp Rp Kredit : Jurnal 16 Rp Selisih pembebanan lebih Rp Jurnal 17 Selisih BOP Rp BOP Sesungguhnya Rp

23 Dari perhitungan tarif BOP pada point 4, 5, dan 6 dapat disimpulkan bahwa perhitungan tarif dengan pendekatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) itu lebih menguntungkan, karena selisih BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya relatif lebih kecil sehingga lebih menguntungkan.

24 Pencatatan harga pokok produk jadi pesanan 001 dihitung sbb: Biaya Bahan Baku (BBB) Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp BOP Rp Jumlah harga pokok pesanan 001 Rp Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi: Jurnal 18 Persediaan Produk Jadi Rp BDP-BBB Rp BDP-BTKL Rp BDP-BOP Rp

25 Pencatatan harga pokok produk jadi pesanan 002 dihitung sbb: Biaya Bahan Baku(BBB) Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp BOP Rp Jumlah harga pokok pesanan 002 Rp Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi: Jurnal 19 Persediaan Produk Jadi Rp BDP-BBB Rp BDP-BTKL Rp BDP-BOP Rp

26 Pencatatan harga pokok produk yang dijual
Jurnal 20 Harga pokok penjualan (001) Rp Persediaan Produk Jadi (001) Rp Jurnal 21 Harga pokok penjualan (002) Rp Persediaan Produk Jadi (002) Rp

27 Terima Kasih


Download ppt "Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google