Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
POPULASI DAN SAMPEL
2
Materi ajar Populasi dan Sampel : 1. Populasi 2. Sampel
3. Teknik Sampling 4. Probability Sampling 5. Nonprobability Sampling 6. Berbagai cara menentukan jumlah dan ukuran sampel 7. Berbagai cara menentukan/menetapkan individu sampel Kompetensi dasar: Menetapkan populasi dan sampel dalam suatu penelitian perpustakaan dan informasi
3
PENGERTIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari/diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian) Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan Populasi mencakup jumlah (kuantitas) dan karakteristik/sifat yang ada pada obyek/subyek yang akan diteliti.
4
Sifat Populasi Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi yang homogen dan heterogen. a. Populasi homogen adalah sumber data yang unsur-unsur atau elemennya memiliki sifat yang mendekati sama. b. Populasi heterogen adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang berbeda (bervariasi).
5
Contoh: Judul Penelitian: Persepsi Pengguna Terhadap Fasilitas Penelusuran Informasi di Perpustakaan Umum Kota Medan Rumusan populasi: Populasi Penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota di Perpustakaan Umum Kota Medan tahun Berdasarkan data keanggotaan diperoleh populasi sebanyak 4500 orang, dengan perincian: Siswa SD = 150 orang, SMP = orang, SMA = orang, SMK = 500 orang, Mahsiswa = 1.250, PNS = 50 orang dan Karyawan Swasta 25 orang dan lainlain 25 orang
6
Contoh : Judul Penelitian: Tingkat Keterpakaian Koleksi Bidang Ilmu Hukum pada Perpustakaan Universitas Mr. XXX Rumusan populasi: Populasi penelitian ini adalah seluruh koleksi bidang ilmu hukum pada Perpustakaan Universitas Mr. XXX Berdasarkan data dari katalog online diperoleh sejumlah 3500 judul eksemplar (item) Kelas 340: .... Judul, .... Eks Kelas 341: Judul, Eks Kelas 342: s.d 349.
7
Sampel Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi
8
ALUR KERJA DENGAN SAMPEL
POPULASI SAMPEL TEMUAN
9
Mengapa perlu sampel a. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka cukup meneliti samapel. Oleh karena itu, penggunaan metode sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenga untuk penelitian. b. Dalam kasus tertentu, kita mungkin menghadapi objek yang mudah rusak atau berbahaya, misalnya bola lampu, kendaraan, komputer, atau ujicoba senapan dan peluruh. Hal ini tidak memungkinkan meneliti seluruh populasi. c. Untuk populasi yang homogen, seperti darah dalam tubuh seseorang, kadar garam pada air laut, maka kita tidak perlu mengadakan penelitian terhadap seluruh elemen populasi. Catatan: Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya diberlakukan untuk populasi.
10
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan Misalnya 1% (0,01) , 5% (0,05), 10% (0,1) Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (Level of significance), Misalnya 99%, 95%, 90%.
11
Syarat sampel yang baik
Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah masyarakat Batak (Toba, Angkola/Mnadailing, Simalungun, Karo dan Dairi) sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya orang Batak Toba saja, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya diukur (orang Batak). Sampel yang valid ditentukan oleh dua pertimbangan yaitu: (a) Akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel, (b) Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi
12
Teknik Sampling Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, namun teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (a) probability sampling dan (b) non probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area sampling). Sedangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling.
13
Penentuan Jumlah Sampel (Ukuran sampel)
Berbagai-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi. Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.
14
Beberapa cara yang sering dilakukan peneliti untuk menentukan jumlah sampel:
Menjadikan semua populasi menjadi sampel (total sampling). Cara ini dilakukan apabila jumlah populasi kecil/sedikit. Berdasarkan besaran persentase, mengikuti pendapat ahli. Misalnya, Gay dan Diehl, (1992) menyatakan untuk penelitian deskriptif yang jumlah populasinya besar, maka jumlah sampel cukup 10% dari populasi. Contoh: Jumlah populasi 800, maka jumlah sampel adalah 10% x 800 = 80 orang. Menggunakan rumus. Ada banyak rumus menentukan jumlah sampel:
15
Menentukan ukuran sampel menurut Slovin
Menggunakan rumus : n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2% (0.02) atau 5% (0.05) atau 10% (o.1)
16
Contoh soal: Contoh Soal : Populasi penelitian adalah 800 orang, maka jumlah sampel dengan rumus Slovin adalah: = 266,6 dibulatkan menjadi 267
17
Menurut rumus Taro Yamane
Catatan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = level signifikansi yang diinginkan (umumnya/biasanya 0,05 untuk bidang non-eksak dan 0,01 untuk bidang eksakta).
18
Menggunakan Tabel
19
Contoh soal: Contoh Soal : Populasi penelitian adalah 800 orang, maka jumlah sampel dengan rumus Slovin adalah: = 266,6 dibulatkan menjadi 267
20
Jika Populasi penelitian ini berstrata, misal berdasarkan jenjang pendidikan:
SD = 100 SMP = 200 SMA = 250 SMK = 50 Mahasiswa = 200 Total Populasi 800 orang dan sampel 267 orang Bagaimana penentuan sampel pada strata ? Sampel dari SD = 100/800 x 267 = 33, 37 = 33 Sampel dari SMP = 200/800 x 267 = 66,75 = 67 Sampel dari SMA = 250/800 x 267 = 83,43 = 83 Sampel dari SMK = 50/800 x 267 = 16,68 = 17 Sampel dari Mah. = 200/800 x 267 = 66,75 = 67 Total 267
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.