Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tinjauan farmakokinetika

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tinjauan farmakokinetika"— Transcript presentasi:

1 Tinjauan farmakokinetika
Relin yesika

2 PENDAHULUAN Farmakkinetika adalah ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh yang meliputi proses Absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekresi (ADME)

3 ABSORPSI Merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian kedalam darah bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai dengan rektum), kulit, paru-paru, dan otot.

4 Absorpsi Absorpsi suatu obat adalah Pengambilan obat dari permukaan tubuh (termasuk juga mukosa saluran cerna)atau di tempat–tempat tertentu dalam organ dalaman kedalam aliran darah atau kedalam sistem pembuluh limfe.Dari aliran darah atausistem pembuluh limfe terjadi distribusi obat kedalam organisme keseluruhan.

5 MEKANISME ABSORPSI Penetrasi senyawa melalui membran dapat terjadi sebagai berikut: 1.Difusi (Pasif murni) Pada difusi pasif,sesuai dengan hukum Fick,transpor senyawa berbanding langsung dengan landaian konsentrasi,luas permukaan membran,koefisien distribusi senyawa yang bersangkutan serta koefisien difusi dan berbanding terbalik dengan tebal membran.

6 2.Difusi Terfasilitasi Pada difusi melalui pembawa (terfasilitasi),molekul hidrofil misalnya fruktose,berikatan dengan suatu pembawa,yang merupakan protein membran khusus.pembawa dan kompleks pembawa-substrat dapat bergerak bebas dalam membran,dengan demikian penetrasi zat yang di transpor melalui membran sel lifopil kedalam bagian dalam sel di permudah.

7 3.Transpor aktif Suatu senyawa proses yang membutuhkan energi dapat di hambat secara kompetitif oleh senyawa dengan struktur kimia yang mirip dan secara tak kompetitif oleh racun metabolisme. untuk beberapa obat yang secara kimia berdekatan dengan senyawa-senyawa ini, dapat diduga kemungkinana besar terjadi transpor aktif

8 . 4.Pinositosis, Pagositosis dan Persorpsi Pada pinositosis, tetesan-tetesan cairan kecil diambil dari saluran cerna. pada pagositosis, partikel zat padat diambil dari saluran cerna, membran permukaan berputar keatas dan bahan ekstrasel ditutup secara vesikular. pada persopsi bagian-bagian padat, kadang-kadang malah seluruh sel, antar sel.

9 Faktor-faktor yang terpenting dalam absorpsi obat adalah:
Sifat fisiko kimia bahan obat, terutama sifat stereokimia dan kelarutannya. Besar partikel Sediaan obat Dosis

10 Rute pemberian dan tempat pemberian
Waktu kontak dengan permukaan absorpsi Besarnya luas permukaan yang mengabsorpsi Nilai ph Integritas membran Aliran darah organ yang mengabsorsi

11 Distribusi Apabila obat mencapai pembuluh darah, obat akan di transfor lebih lanjut brsamaan aliran darah dalam sistem sirkulasi. Faktor-faktor penting dalam distribusi yaitu: 1. Ruang distribusi Berdasarkan fungsinya organisme dapat dibagi dalam ruang distribusi yang berbeda (kompartemen) Ruang intrasel Dalam ruang intrasel (sekitar 75% dari bobot badan) termasuk cairan intrasel dan komponen sel yang padat.

12 2.Ruang ekstrasel Dalam ruang ekstrasel (sekitar 22% dari bobot badan) dibagi lagi atas: a.Air plasma (sekitar 4% dari bobot badan) b.Ruang usus (sekitar 16-20% dari bobot badan) c.Cairan transel (sekitar 1,5% dari bobot badan) Ikatan Protein faktor penting lain untuk distribusi obat ialah ikatan pada protein terutama protein plasma, protein jaringan dan sel darah merah

13 Bahan obat dibagi atas 3 jenis berdasarkan sifat fisikokimia obat yaitu: 1. Obat yang hanya terdistribusi dalam plasma. 2. Obat yang terdistribusi dalam plasma dan ruang ekstrasel sisa. 3. Obat yang terdistribusi dalam ruang ekstrasel dan juga dalam ruang intra sel. Ruang intrasel di pisahkan oleh membran sel lifofil menjadi ruang usus dfan ryang plasma.karena itu juga hanya zat yang lipofil dapat menembus sel dan organelnya,dengan kekecualian bahan yang di transpor secara aktif.

14 Faktor yang mempengaruhi distribusi Pengaruh sifat kelarutan bahan obat terhadap distribusi menunjukkan antara lain bahwa senyawa yang larut baik dalam lemak terkonsentrasi dalam jaringan yang mengandung banyak lemak,sedangkan sebaliknya zat hidrofil hampir tidak diambil oleh jaringan lemak dan karena itu ditemukan terutama pada ekstrasel. Sebelum mencapai kesetimbangan distribusi,distribusi sebagian besar ditentukan oleh pasokan darah dari organ dan jaringan.

15 Proses distribusi khusus yang harus dipertimbangkan ialah saluran cerna, senyawa yang diekresi dengan empedu kedalam usus dua belas jari sebagian atau seluruhnya dapat direabsorpsi dalam bagian usus yang lebih dalam, telah dibuktikan penetrasi senyawa basa dari darah ke dalam lambung dan juga bahan ini sebagian direabsorpsi dalam usus halus.

16 METABOLISME merupakan pengeluaran obat dari tubuh secara irreversibel melalui semua cara eliminasi atau proses perubahan obat dalam tubuh secara kimia atau perubahan senyawa dalam tubuh menjadi metabolit. Metabolisme obat terutama terjadi di hati,yakni di membran endoplasmic reticulum (mikrosom)dan di cytosol.

17 Tempat metabolisme yang lain yaitu pada
- Dinding usus - Ginjal - Paru-paru - Darah - Otak - Kulit

18 Tujuan metabolisme obat yaitu Mengubah obat yang non polar (larut lemak)menjadi polar (larut air)agar dapat diekresi melalui ginjal atau empedu.dengan perubahan iniobat aktif umumnya diubah menjadi inaktif,tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif,kurang aktif,atau menjadi toksik.

19 Reaksi metabolisme di bagi atas 2 fase yaitu
- Reaksi fase 1 Terdiri dari oksidasi,reduksi,dan hidrolisis,yang mengubah obat menjadi lebih polar,dengan akibat menjadi inaktif,lebih aktif,dan kurang aktif. - Reaksi fase 2 Merupakan reaksi konjugasi dengan substrat endogen terdiri dari asam glokoronat,asam sulfat,asam asetat,asam amino.dan hasilnya menjadi sangat polar.dengan demikian hampir selalu tidak aktif.

20 Obat dapat mengalami reaksi fase 1 saja atau fase 2 saja,atau reaksi fase 1 yang di ikuti reaksi fase 2.pada reaksi fase 1 obat dibubuhi gugus polar,seperti gugus hidroksil,gugus amino,karboksil,sulfahidril, untuk dapat bereaksi dengan substrat endogen pada reaksi fase 2. Hasil reaksi fase 1 dapat juga sudah cukup polar untuk langsung diekresi lewat ginjal tanpa harus melalui reaksi fase 2 terlebih dahulu. Reaksi metabolisme yang terpenting adalah oksidasi oleh enzim oleh cytochrome P450(CYP),yang disebut juga enzim mono-oksigenase.

21 Reaksi Biotransformasi: 1. Obat aktif menjadi metabolit tidak aktif
Reaksi Biotransformasi: 1. Obat aktif menjadi metabolit tidak aktif. cth:amfetamin menjadi metil aseton 2. Obat aktif menjadi metabolit aktif tertentu saja. cth:kodein menjadi morfin 3. Obat inaktif menjadi metabolit aktif. cth:hetacilin menjadi ampicilin

22 EKSKRESI Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal. Obat diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk utuh maupun dalam bentuk metabolitnya. Ekskresi dalam bentuk utuh atau dalam bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalui ginjal.

23 Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses yaitu: 1
Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses yaitu: 1.Foltrasi glomerolus menghasilkan ultra filtrat,yakni plasma minus protein jadi semua obat bebas akan keluar dalam ultra filtrat sedangkan yang terikat protein akan tinggal dalam darah. 2.Sekresi aktif dari dalam darah ke lumen tubulus proksimal terjadi melalui transporter membran P-glikoprotein(P-gp)dan MRP yang terdapat di membran sel epitel dengan selektifitas berbeda,yakni MRP untuk anion organik dan konjugat ,dan P-gp untuk kation organik dan zat netral. 3.Reabsopsi pasif terjadi di sepanjang tubulus untuk non ion obat yang larut lemak.

24 Ekskresi melalui ginjal akan berkurang jika terdapat gangguan fungsi ginjal, lain halnya degan pengurangan fungsi hati yang tidak dapat dihitung, pengurangan fungsi hati dapat dihitung berdasarkan pengurangan klirens kreatinin. Dengan demikian, pemgurangan dosis obat pada gangguan fungsi ginjal dapat dihitung. Ekskresi melalui empedu dan usus, yang diekskresikan melalui empedu terutama senyawa-senyawa yang mempunyai bobot molekul lebih dari 500 dan juga senyawa yang diperoleh melalui metabolisme. Sebaliknya bahan-bahan dengan bobot molekul dibawah 300 tampak lebih baik dalam urin.

25 Ekskresi melalui paru-paru, pengeluaran gas melalui paru-paru, khususnya setelah pembiusan, dan pengeluaran senyawa-senyawa yang menguap terjadi sebanding dengan landai konsentransi dan landaian tekanan antara darah dan udara pernapasan. Disini terjadi difusi murni, degan penurunan kelarutan dsalam darah, ekskresi melalui paru-paru meningkat, ekskresi dapat ditingkatkan melalui volume kenaikan volume pernapasan serta volume jantung per satuan waktu.

26 TERIMA KASIH


Download ppt "Tinjauan farmakokinetika"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google