Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kepuasan Kerja dan Konflik
Evien Akbar Faizal Trihabsoro Fajar Allan Nuari Fikri Suhariadi
2
Kepuasan Kerja Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. #TaufikNurHidayat
3
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Pekerjaan itu sendiri (Work It self) Atasan(Supervision) Teman sekerja (Workers) Promosi(Promotion) Gaji/Upah(Pay)
4
Work It Self Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
5
Supervision Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
6
Workers Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
7
Promotion Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
8
Pay Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
9
Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja
Kerja yang secara mental menantang Ganjaran yang pantas Kondisi kerja yang mendukung Rekan kerja yang mendukung Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
10
Kerja yang Secara Mental Menantang
Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
11
Ganjaran yang Pantas Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.
12
Kondisi Kerja yang Menantang
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).
13
Rekan Kerja yang Mendukung
Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
14
Kesesuaian Kepribadian dengan Pekerjaan
Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
15
Konflik Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. Konflik akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika tidak dapat diselesaikan.
16
PENYEBAB KONFLIK Tujuan
Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan dan konflik diantara individu atau kelompok karyawan. Ego Manusia Ego manusia yg selalu ingin lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan atau konflik. Kebutuhan Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menimbulkan persaingaan dan konflik.
17
Perbedaan Pendapat Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Jika perbedaan pendapat tidak terselesaikan, akan timbul persaingan atau konflik yang kadang- kadang menyebabkan perpecahan. Salah Paham Salah paham dpt menyebabkan persaingan/konflik karyawan. Perasaan Dirugikan Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian dari perbuatan orang lain, sehingga harus dicegah agar tidak menimbulkan konflik.
18
Perasaan Sensitif Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan menimbulkan konflik. Perilaku atau sikap seseorang dpt menyinggung perasaan orang dan menimbulkan konflik. Konflik terjadi karena harga dirinya tersinggung.
19
KEBURUKAN KONFLIK Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara karyawan. Merangsang sikap2 emosional karyawan Menimbulkan sikap apriori. Meningkatkan absen dan turn over karyawan Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat.
20
Cara untuk mengatasi konflik
Menghadapi masalah Segera hadapi orang yang memiliki masalah dengan Anda, karena membiarkan masalah hingga berlarut-larut tidak baik dilakukan dan semakin susah untuk menyelesaikannya. Berbicara dengan baik Ketika menghadapi rekan kerja yang bermasalah dengan Anda, berbicaralah dengan nada tenang, sopan, dan rasional. Tetap fokus pada situasi dan kenyataan yang ada dan hindari gosip maupun menyerang lawan bicara. Bersikap tenang Hati-hati dengan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan juga nada bicara yang digunakan. Anda sebaiknya tegas namun tidak menyerang orang yang bermasalah dengan Anda.
21
Menghargai pendapat Setelah mendengar pendapat dari lawan bicara, berikan kesan bahwa Anda tertarik dengan apa yang ia katakan. Kemudian sampaikan pemikiran Anda senetral mungkin untuk menghindari konflik yang lebih lanjut. Mengajak berdamai Anda dan lawan bicara sudah sama-sama menyampaikan pendapat, kini saatnya untuk mengajaknya berdamai. Tetap fleksibel jika rekan kerja Anda menginginkan beberapa syarat tertentu. Meminta bantuan Apabila cara tersebut di atas kurang berhasil, Anda bisa mulai meminta bantuan kepada atasan. Sampaikan permasalahan secara apa adanya dan jangan sampai merengek pada bos.
22
Meskipun pada akhirnya Anda mampu mengatasi konflik di tempat kerja, namun ada baiknya jika Anda bisa menghindari masalah dengan rekan kerja dan selalu menjaga hubungan baik dengan mereka untuk menciptakan suasana bekerja yang menyenangkan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.