Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENYAKIT BAKTERI TUMBUHAN
PENGENDALIAN PENYAKIT BAKTERI TUMBUHAN Oleh: Irda Safni
2
Sertifikasi Benih Program sertifikasi benih bertujuan untuk menciptakan benih yang bebas patogen Contoh: - Penyakit busuk hitam pada kubis (Xanthomonas campestris pv. campestris) penyakit tular benih secara internal. - Penyakit hawar bakteri pada buncis (Xanthomonas phaseoli) penyakit tular benih dan tular tanah
3
Pemusnahan tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi
Pemangkasan dan Pembakaran Contoh: Kanker pada jeruk (Xanthomonas axonopodis pv. citri) Hawar daun apel (Erwinia amylovora)
4
Pemotongan harus dilakukan kira-kira 30 cm dari bawah titik infeksi yang terlihat.
Peralatan harus didesinfeksi (direndam di dalam 10% sodium hypochlorite atau dibakar atau dengan 0,1% KMNO4. Desinfeksi potongan besar Contoh: Kanker karat (Cronartium ribicola) pada cabang cemara putih.
5
Pemusnahan inang alternatif, inang liar
dan gulma Tingkat inokulum dapat berkurang. Contoh: Busuk coklat pada kentang (Ralstonia solanacearum). Menghindari inang alternatif (jagung, sorgum) untuk penyakit gummosis pada tebu (Xanthomonas axonopodis pv. vascularum)
6
Pembersihan Benih Pengendapan garam Penyaringan
Pengambangan dengan air.
7
Rotasi Tanaman Prinsip:
Tanaman yang ditanam di antara tanaman inang yang rentan harus tahan atau imun terehadap patogen. Tanaman harus merupakan bukan tanaman inang dan eksudat akarnya tidak disukai patogen secara langsung dan tidak langsung.
8
Tanaman padi – penyakit layu tembakau (Ralstonia solanacearum)
Sorgum – Layu Moko pada pisang (R. solanacearum) – hidrogen sianida (HCN) Ketika tembakau ditanaman dirotasi dengan jagung, terjadi pengurangan kejadian penyakit layu bakteri (R. solanacearum)
9
Sanitasi Mengurangi inokulum di lapangan – memusnahkan dan membakar tanaman, cabang atau sisa tanaman. Mengurangi penyebaran bakteri – dekontaminasi peralatan dan tangan. Sisa-sisa tanaman dibakar atau dicangkul dalam-dalam ke dalam tanah dengan menyiram hingga dekomposisi bagi patogen yang tidak dapat hidup secara saprofit di dalam tanah.
10
Contoh: Hawar bakteri pada kentang (Xanthomonas campestris pv. campestris) Penyakit daun bergaris bakteri pada kapas (Xanthomonas campestris pv. malvacearum)
11
Pengendalian Vektor Bakteri layu pada Cucurbitaceae – kumbang mentimun
Penyakit jeruk CVPD (citrus vein phloem disorder) (Candidatus libirobacter) – ditransmisikan oleh pyllid Papaya bunchy top (fastidious vascular phloem inhibiting bacteria) – ditransmisikan oleh belalang.
12
Pembalikan Tanah Dapat mempercepat perpindahan patogen tertentu pada residu tanaman dengan mikroorganisme antagonis yang tinggal di dalam tanah. Beberapa patogen yang rentan terhadap suhu akan hancur dan mati karena suhu tinggi pada musim panas.
13
Sterilisasi Tanah Perlakuan tanah (uap, biosida atau solarisasi) yang dapat menekan atau menghilangkan patogen tetapi bukan saprofit yang berada di dalam tanah. Contoh: Copper atau streptomycin (penyakit layu bakteri, kanker pada tomat (Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis) Pemberian tepung pemutih (CaOCl) 15 kg/ha di dalam tanah sebelum tanaman ditransplantasi dapat mengendalikan penyakit layu bakteri pada tomat
14
Penggunaan Varietas Tahan
Pemuliaan tanaman: gen yang tahan dengan sumber yang berbeda
15
Penyakit Bacterial leaf blight (BLB)/Hawar daun/Kresek pada padi yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae varietas IR 20, IR 36, IR 50, dan IR 54. Penyakit Bacterial leaf streak disease (X. Oryzae pv oryzicola) varietas IR 20, TKM 6. Penyakit Bacterial blight pada kapas (Xanthomonas campestris pv. malvacearum) varietas Sujatha, 1412, CRH 71.
16
Penggunaan Pupuk yang Berimbang
Menstimulasi aktivitas mikroba antagonis yang tinggal di dalam tanah: menyeimbangkan kompos dan bahan organik. Penjarangan jarak tanam dan pemberian Potasium dapat mengendalikan penyakit hawar bakteri pada kapas (X. campestris pv. malvacearum) Dosis N yang rendah dapat mengurangi intensitas penyakit hawar daun/Kresek pada padi (X. campestris pv. oryzae)
17
Menghindari penjenuhan tanah oleh air (waterlogging)
Pada persemaian/nursery Penyakit Kresek pada padi
18
Menghindari Penggenangan atau Irigasi yang Berlebihan
Di lapangan Penyakit busuk lunak
19
Menghindari Irigasi yang dimajukan
Dapat membantu penyebaran patogen Contoh: Penyakit watermelon fruit blotch (Acidovorax avenae subsp. citrulli)
20
Perlakuan Benih Delinting (perendaman benih kapas dengan asam sulfat pekat) dapat menghindari penyakit hawar daun kapas. Soaking (perendaman benih). Contoh perendaman benih padi dengan larutan Streptocyclic 0,025% dapat mengendalikan penyakit daun bergaris padi.
21
Jika patogen berada pada permukaan benih, dapat didesinfeksi dengan sodium hypochlorit (NaOCl) atau larutan HCl. Perendaman selama beberapa hari dalam larutan Asam Asetat dengan konsentrasi rendah. Jika benih dibiarkan selama 2-3 hari di dalam jus atau buah yang difermentasi, di mana dia berasal, patogen bakteri dapat dimusnahkan.
22
Perlakuan Air Panas Jika patogen berada di dalam lapisan benih dan di dalam embrio, perlakuan di atas tidak efektif. Biasanya tidak mengendalikan penyakit bakteri karena tingginya suhu mematikan bakteri, tetapi dengan perlakuan pada suhu 52 °C selama 20 menit dapat mengurangi jumlah benih yang terinfeksi. Benih kapas yang direndam pada suhu 56 °C selama 10 menit dapat mengendalikan penyakit hawar bakteri pada kapas. Perlakuan panas pada suhu 53 ° C selama 12 jam dapat mengurangi penyakit Kresek pada padi.
24
Cauterization Cauterization adalah proses pembakaran bagian tanamann yang terinfeksi) Contoh: Penyakit kanker pada batang pohon dan cabang yang besar dibakar dengan propana Pembakaran berguna pada bagian yang ada gejala kanker dan khususnya bagian pinggirnya selama 5-20 detik sampai bagian bawah jaringan mulai mengelupas. Perlakuan ini dilakukan pada awal musim semi dan jika diperlukan dapat diulang 2-3 minggu kemudian.
25
Pemberian Mulsa
26
Pengendalian Hayati
27
Kompetisi : Kompetisi untuk ruang, nutrisi dan oksigen. Contoh:
Penyakit kudis pada kentang (Streptomyces scabies) dapat dikendalikan dengan aplikasi strain Streptomyces yang non-patogenik.
28
Antibiosis : Patogen busuk basah pada kentang (Erwinia carotovora subsp. atroseptica) dikendalikan dengan Pseudomonas fluorescens migula F113-DAPG Agrobacterium radiobacter strain K84 menghasilkan agrocin 84 (PAGk84). Inokulasi A. radiobacter strain K84 dengan perendaman di dalam suspensi bakteri dapat mengendalikan bakteri Agrobacterium tumefaciens (penyakit akar gada)
29
Siderophore : Bakteri Pseudomonas fluorescens migula F113 dapat mengendalikan patogen busuk basah di bawah kondisi keterbatasan zat besi.
30
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.