Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROGRAM REHABILITASI PADA KECELAKAAN KERJA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROGRAM REHABILITASI PADA KECELAKAAN KERJA"— Transcript presentasi:

1 PROGRAM REHABILITASI PADA KECELAKAAN KERJA Kecelakaan kerja : suatu kejadian yang tidak diharapkan/ tidak direncanakan, dapat menimbulkan cedera ringan (bisa sembuh),maupun cedera berat yang dapat menimbulkan kecacatan (sementara/ menetap) ataupun kematian yang terjadi pada saat jam kerja.

2 Penyebab kecelakaan kerja :
faktor internal : manusianya sendiri faktor eksternal : faktor dari alat kerja, lingkungan kerja Faktor manusia : kecenderungan untuk celaka pendidikan dan pengalaman kurang keterampilan dan keselamatan sikap terhadap keselamatan Faktor alat kerja : alat tidak memenuhi standard kerja, kurang ergonomics. Faktor lingkungan : cahaya, bising, suhu, vibrasi.

3 Contoh cedera akibat kecelakaan kerja :
Soft tissue : sprain, strain, LBP Tulang (upper extremity, lower extremity, trunk, neck) : fissure, fraktur Amputee Luka bakar paling sering : soft tissueinjury & cedera pada tulang (fraktur)

4  meliputi : fisik, psikik & sosial
Definisi Rehabilitasi menurut WHO (1981) : semua tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak disabilitas/ handicap, agar memungkinkan penyandang cacat berinteraksi dengan masyarakat.  meliputi : fisik, psikik & sosial

5 - latihan kerja (vocational training)
Ada 3 macam rehabilitasi : Rehabilitasi Medik : proses pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fungsi fisik dan psikik individu dan bila perlu mengembangkan mekanisme kompensasinya agar individu dapat berdikari Rehabilitasi Sosial : bagian dari proses rehabilitasi yang bertujuan agar penyandang cacat dapat berintegrasi atau reintegrasi kedalam masyarakat dengan membantunya menyesuaikan diri pada keluarga, masyarakat dan pekerjaannya. Rehabilitasi Kerja (vocational rehabilitation) : pemberian/ pengadaan pelayanan kekaryaan seperti : - bimbingan kekaryaan (vocational guidance) - latihan kerja (vocational training) - penempatan kerja (vocational placement)

6 Suatu program rehabilitasi komprehensif baru dikatakan berhasil baik  program mengandung 4 unsur yaitu : 1. Pemulihan kondisi fisik 2. Pemulihan kondisi psikologik 3. Latihan prevokasional dan pengalaman kerja singkat guna membantu penderita mengembalikan kepercayaan diri 4. Resosialisasi

7 Tim Rehabilitasi - Dokter - Ortotis – Prostetis
- Fisioterapis - Terapis Wicara - Terapis Okupasional - Psikolog Petugas Sosial Medis - Perawat Rehabilitasi Evaluasi keadaan fungsionil & potensi fungsionil  dilakukan bersama oleh tim & dipimpin oleh ketua tim pada umumnya  dokter

8 konsep pencegahan keadaan cacat hospital stay ↓
Tujuan Rehabilitasi Meniadakan keadaan cacat bila mungkin Mengurangi keadaan cacat sebanyak mungkin Melatih orang dengan sisa keadaan cacat badan untuk dapat hidup dan bekerja dengan apa yang tinggal padanya/ kondisinya saat itu. konsep pencegahan keadaan cacat hospital stay ↓

9 Pencegahan Keadaan Cacat
Pencegahan tingkat pertama Pencegahan tingkat kedua Pencegahan tingkat ketiga Fraktur supracondyler femur disuse atrofi, stiffnes hambatan sosialisasi kontraktur (impairment) (disabilitas) (Handicap) Yg terpenting : pencegahan tingkat I : education  penyuluhan2 Pekerja Ouner perusahaan/ mewakili Pencegahan tk. I alat kerja ergonomis good savety lingkungan baik education Pencegahan tk. II perawatan luka mobilisasi segera posisioning anti kontraktur, anti decubitus Pencegahan tk. III - ADL - vocasional terapi - avocasional terapi - alih pekerjaan

10 KOMPLIKASI AKIBAT TERLAMBAT PROGRAM REHAB
KELEMAHAN & ATROFI OTOT KONTRAKTUR SENDI ULCUS DECUBITUS GANGGUAN METABOLIK GANGGUAN FUNGSI KARDIOVASKULER & PULMONAL DETERIORASI PSIKOLOGIS : INTELEKTUAL & EMOSI

11 A. KELEMAHAN & ATROFI OTOT
TANPA AKTIVITAS PENUH DARI OTOT KEKUATAN OTOT  5% / HARI & 50% SETELAH 2 MG LEMAH KARENA TIDAK DIGUNAKAN (DISUSE) AMBULASI TERGANGGU  WHY ? ATROFI OTOT (DISUSE ATROPHY) SERAT-SERAT OTOT TIDAK BERKONTRAKSI

12 B. KONTRAKTUR SENDI = LIMITATION OF MOTION
 PEMENDEKAN STRUKTUR JARINGAN LUNAK SEKITAR SENDI  SENDI LEBIH BANYAK BERADA DALAM SATU POSISI TERTENTU  TIDAK SELALU BERGERAK MELALUI SELURUH LUAS GERAKNYA ( ROM )  NYERI SENDI / NYERI STRUKTUR PERIARTIKULAR SAAT DIGERAKKAN  PERADANGAN

13 C. ULCUS DECUBITUS PATOMEKANISMENYA :
PRESSURE MELEBIHI TEKANAN NORMAL DLM KAPILER ( ARTERIOLE : 32 mmHg, VENA : 15 mmHg )  KOMPRESI VASKULAR  OBSTRUKSI VASKULAR  ISKEMIK  NEKROSIS JARINGAN ( PRESSURE SORES )

14 D. GANGGUAN METABOLIK NITROGEN (N) BALANCE : POSITIVE  NEGATIVE
 MEMPERLAMBAT PENYEMBUHAN CALCIUM (Ca) BALANCE :  OSTEOPOROSIS  HIPERCALCIURIA

15 E. GANGGUAN FUNGSI KARDIOVASKULAR & PULMONAL
 HIPOTENSI ORTOSTATIK :  TEKANAN DARAH DG CEPAT SEWAKTU PASIEN BERUBAH POSISI DARI BARING KE TEGAK  THROMBOEMBOLISM : GERAKAN EKSTREMITAS KURANG & POSISI YANG TIDAK BERUBAH  THROMBOPHLEBITIS / TROMBOSIS VENA  EMBOLI PARU-PARU  HIPOSTATIK PNEUMONIA : KONGESTI PARU-PARU & INFEKSI (PNEUMONIA)

16 F. DETERIORASI PSIKOLOGIS : INTELEKTUAL & EMOSI
PEMBATASAN AKTIVITAS AKAN MERUBAH INPUT SENSORIS DARI SEMUA TIPE :  KEMAMPUAN INTELEKTUAL & AKTIVITAS MOTORIK  HOSPITALITIES  HILANGNYA NAFSU MAKAN  KEMAMPUAN KOMUNIKASI  INKONTINENSIA  MENOLAK TERAPI YANG TIDAK DISENANGI

17 PROGRAM UMUM REHABILITASI
EDUCATION : Mempercepat proses penyembuhan Mencegah komplikasi  kecacatan POSITIONING MODALITAS (K/P) EXERCISE AMBULASI/ GAIT TRAINING

18 1. EDUCATION  OLEH DOKTER MENJAGA KEBERSIHAN KULIT
NUTRISI : TINGGI KALORI & PROTEIN SUPLEMEN : KALSIUM & VITAMIN EFEK INAKTIVITAS / PENYAKIT

19 TUGAS FISIOTERAPIS 1. POSITIONING AKUT: ELEVASI
LANJUTAN: BERBARING SECARA ANTI KONTRAKTUR & ANTI ULKUS

20 2. MODALITAS AKUT: JAM  DINGIN LANJUTAN: PANAS

21 3. EXERCISE ( LATIHAN ) ROM EXERCISE STRENGTHENING EXERCISE
ENDURANCE EXERCISE BREATHING EXERCISE ANGGOTA GERAK : ATAS BAWAH TRUNKUS : ABDOMINAL EXERCISE TRUNK EXERCISE

22 HATI-HATI : HIPERTENSI : >180/120  TIDAK BOLEH DM : > 250 mg/dl  TIDAK BOLEH JANTUNG : TANDA ANGINA PECTORIS

23 ROM EXERCISE PASSIVE EXERCISE ACTIVE ASSISTED EXERCISE ACTIVE EXERCISE
(Muscle Strength : Zero) ACTIVE ASSISTED EXERCISE (Muscle Strength : Trace - Poor) ACTIVE EXERCISE (Muscle Strength : Fair) RESISTIVE EXERCISE (Muscle Strength : Good - Normal)

24 STRENGTHENING EXERCISE
ADA 3 JENIS : ISOMETRIC EXERCISE ISOTONIC EXERCISE ISOKINETIC EXERCISE

25 4. AMBULASI / GAIT TRAINING
TERGANTUNG: JENIS LOKASI CEDERA JENIS PENANGANAN CEDERA PERLU TIDAKNYA PEMBATASAN WB (NWB / PWB / FWB) JENIS IMOBILISASI (LONG LEG GIPS / HINGED CAST BRACE) KEADAAN PASIEN (UMUR, STATUS AMBULASI SEBELUM CEDERA, PROBLEM MEDIK YANG BERKAITAN)

26 HIDROTERAPI whirpool : Bermanfaat bagi anggota gerak  pemanasan
& massage Prinsip kerja hidroterapi berdasarkan gaya berat di dalam air >ringan daripada di luar  adanya tekanan air secara konstan Perendaman pada : lengan / tungkai  1100 F (43,30C) setengah badan  1040 F (400C) seluruh badan  1000 F(380C) Pemanasan  - me(-) nyeri & memperbaiki aliran darah - memberikan efek pemijatan pada jaringan di sekelilingnya - membantu memperbaiki aliran darah.

27 TUGAS OKUPASI TERAPIS Merancang aktivitas untuk membantu penderita menghasilkan gerakan yg mempunyai maksud tertentu mis : - menggunakan obeng untuk memperoleh gerakan supinasi dan ↑ kekuatan otot-otot supinator - aktivitas menenun dengan alat-alat tenun dari kayu:  koordinasi penglihatan & pikiran, gerak jari-jari, gerak sendi bahu, pergelangan kaki, lutut dan panggul dari kedua tungkai Upaya mengalihkan perhatian untuk menghilangkan kejenuhan di rumah sakit Melatih penderita untuk dapat beradaptasi pada saat kembali ke rumah  tenaga OT harus melakukan evaluasi ADL, menilai potensi-potensi kerja yang dimiliki penderita Mempunyai pengetahuan kinesiologi, psikologi, pekerjaan-pekerjaan yang beraneka ragam dan perlu memiliki daya kreasi.

28 TUGAS ORTOTIK-PROSTETIK
Elastic Ace wraps : diberikan pada waktu dilakukan pemanasan dan massage, dalam upaya menghilangkan brawny edema dan menghilangkan perlekatan fibrin. Sepatu koreksi :gait tdk seimbang  diskrepansi panjang tungkai  perlu diberikan overshoe Pada fraktur femur yang diberikan cast-brace dapat diberikan sepatu koreksi lain pada kaki kontralateral untuk mencegah varus  utk mencegah terjadinya ayunan langkah yang berputar (rotasi eksterna) pada panggul dan mengupayakan gait heel-and-toe yang normal Alat Bantu ambulasi Brace Splint

29 TUGAS PSIKOLOGI Berperan dalam memberikan motivasi penderita, agar mebantu melaksanakan program rehabilitasi medik yang telah direncanakan. Selain itu bertugas: membantu mempersiapkan mental penderita dalam menjalani tindakan medis (misalnya: pembedahan) dan selama dalam proses penyembuhan membantu memecahkan problem-problem emosional yang timbul membantu mengembalikan kepercayaan diri sendiri membantu mempersiapkan lingkungan social penderita

30 TUGAS PSM Pekerja sosial medik berperan dalam:
membantu memecahkan persoalan pribadi sebagai penghubung antara rumah sakit dengan penderita / keluarga membantu penyesuaian antara penderita dan masyarakat membantu penderita dalam alih pekerjaan membantu mengusahakan dana bagi penderita yang tak mampu

31 PRINSIP UMUM REHABILITASI
MOBILISASIKAN SEMUA SENDI YANG TIDAK PERLU IMOBILISASI LATIHAN AMBULASI UNTUK MENCEGAH SINDOMA TIRAH BARING LAMA MOBILISASI DAERAH FRAKTUR BILA SUDAH TERCAPAI STABILITAS FRAKTUR YANG ADEKUAT ( GENTLE ) MODALITAS LOKAL UNTUK MENGURANGI NYERI & SPASME OTOT (DINGIN / PANAS) STRENGTHENING EXERCISE PADA DAERAH YANG TERKENA DILAKUKAN APABILA SUDAH TERCAPAI STABILITAS FRAKTUR AWALI DENGAN LATIHAN ISOMETRIK DAN SECARA BERTAHAP DIALIHKAN KE LATIHAN ISOTONIK RESISTIF EXERCISE DIBERIKAN APABILA SUDAH TERCAPAI PEMULIHAN ROM SENDI, PENYEMBUHAN DAN STABILITAS FRAKTUR

32

33 Posisi Bangun dari Duduk

34 Posisi Duduk SALAH BENAR

35 Posisi Jika Batuk BENAR SALAH

36 Posisi Jongkok BENAR SALAH

37 Posisi Tidur BENAR SALAH

38 Posisi Angkat Benda SALAH BENAR

39 Posisi Angkat Benda BENAR SALAH

40 TERIMA KASIH


Download ppt "PROGRAM REHABILITASI PADA KECELAKAAN KERJA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google