Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SISTEM KOMUNIKASI ANALOG Kuliah 1
Disusun oleh : Bambang Sugiarto
2
Sistem Komunikasi Analog
Sistem: kumpulan elemen yang dihubungkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan Komunikasi : suatu proses untuk memindahkan /transfer informasi Analog : sistem frekuensi dan waktu yang diolah secara berkesinambungan Sistem Komunikasi : kumpulan elemen yang dihubungkan satu sama lain untuk memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan cara pemrosesan sinyal secara berurutan
3
Model Sistem Komunikasi
Blok-blok fungsional Siskom dapat dilihat pada gambar disamping Keseluruhan maksud dari sistem ini adalah untuk menyalurkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain yang disebut tujuan Pada umumnya message yang dihasilkan oleh sumber informasi tidak berupa sinyal elektrik, sehingga diperlukan tranducer untuk mengubah message menjadi besaran elektrik yang bervariasi terhadap waktu yang disebut “sinyal” Di tujuan, tranducer mengubah gelombang elektrik menjadi message kembali
4
Model Sistem Komunikasi (lanjutan)
Sumber informasi dan tujuan umumnya terpisah, suatu kanal komunikasi menghubungkan secara elektrik antara sumber informasi dan tujuan Kanal komunikasi dapat berupa gelombang radio, kabel serat optik, multipair kabel tembaga dan lain lain Tanpa melihat apa jenisnya, kanal komunikasi mengurangi kualitas sinyal yang dikirim karena berbagai sebab Penurunan kualitas sinyal disebabkan adanya distorsi sinyal karena respon yang tidak sempurna dari kanal Noise dan interferensi adalah contoh-contoh yang sering terjadi pada hubungan Siskom
5
Model Sistem Komunikasi (lanjutan)
Pemancar dan penerima dirancang secara hati-hati untuk menghindari distorsi sinyal dan meminimumkan noise pada penerima sehingga memungkinkan dapat memproduksi kembali dengan tepat message yang dikirimkan Pada tingkat pemancar diperlukan sistem modulasi untuk menyesuaikan karakteristik sinyal informasi dengan karakteristik kanal sebagai media penyaluran informasi Di tingkat penerima diperlukan sistem demodulasi yang mempunyai sifat kebalikan dari sistem modulasi
6
Katagori Siskom Siskom analog, dirancang untuk mengirimkan informasi analog dengan menggunakan metoda modulasi analog Siskom digital, dirancang untuk mengirimkan informasi digital menggunakan metode modulasi digital Siskom hybrid, menggunakan modulasi digital untuk mengirimkan harga cuplikan dan kuantisasi sinyal berita analog
7
Sinyal Sinyal merupakan fungsi waktu dari suatu besaran listrik
Harga sinyal pada suatu saat mungkin rill atau komplek, yang dapat kita amati secara fisik (dengan menggunakan alat ukur, misalnya voltmeter,amperemeter,oscilloscope)
8
Klasifikasi Sinyal Berdasarkan “permodelannya”, secara garis besar ada dua macam sinyal yaitu, sinyal deterministic dan sinyal random Sinyal deterministic, yaitu sinyal yang dapat dibuat model matematisnya secara eksplisit, misalnya: S(t) = 10 cos 60 t Sinyal random adalah sinyal yang terdapat ketidak pastian sebelum terjadi, misalnya sinyal pada keluaran penerima radio yang diatur pada frekuensi yang tidak ada pemancarnya (penerima menerima noise dari atmosfir dan sirkit di dalamnya)
9
Klasifikasi Sinyal (lanjutan)
Berdasarkan “periodenya”, sinyal dapat juga dibagi menjadi dua yaitu, sinyal periodik dan sinyal non periodik Sinyal periodik adalah sinyal yang mempunyai konstanta T>0 sedemikian sehingga: S(t)= S(t+T), harga T terkecil disebut perioda sinyal Sinyal non periodik adalah sinyal yang tidak mempunyai harga T yang memenuhi persamaan tersebut
10
Klasifikasi Sistem Berdasarkan hubungan “fungsional”, antara masukan X(t) dan keluaran Y(t) suatu sistem secara matematis terdapat hubungan fungsional Hubungan masukan dan keluaran sebagai berikut: Y(t0)=f[x(t),-∞<t< ∞]; -∞<t0< ∞ Berdasarkan hubungan fungsional tersebut sistem dapat digolongkan menjadi sistem linier dan sistem non linier Sistem dikatakan linier bila terjadi superposisi, misal jika diketahui: y1(t) = f[x1(t)] dan y2(t) = f[x2(t)], maka sistem dikatakan linier jika: f[a1x1 (t) + a2x2 (t)] = a1y1 (t) + a2y2 (t) Sistem yang tidak terjadi superposisi disebut sistem non linier
11
Diketahui sistem y(t) = 5 x(t), apakah sistem tersebut linier ?
Jawab : y(t) = 5 x(t) y1(t) = 5 x1(t) a1y1(t) = 5 a1x1(t) --> y2(t) = 5 x2(t) a2y2(t) = 5 a2x2(t) f[a1x1(t) + a2x2(t)] = 5 [a1x1(t) + a2x2(t)] = a1 5x1(t) + a2 5x2(t) = a1y1(t) + a2y2(t) Jadi sistem tersebut linier
12
Klasifikasi Sistem (lanjutan)
Klasifikasi sistem dapat dikatagorikan berdasarkan hubungan sebab-akibat, berdasarkan hubungan ini sistem dapat dibagi menjadi sistem kausal dan sistem non kausal Sistem kausal adalah suatu sistem yang tidak memberikan tanggapan sebelum ada masukan yang diberikannya, sehingga pada sistem ini keluaran pada t = t0 tergantung hanya pada harga masukan x(t) untuk t≤ t0, jadi y(t0)=f[x(t); t ≤ t0] Sistem non kausal adalah sistem yang tidak memenuhi kondisi diatas
13
Klasifikasi Sistem (lanjutan)
Klasifikasi sistem dapat juga dikatagorikan berdasarkan variasi waktu Sistem “tidak bervariasi waktu” jika pergeseran waktu pada masukan mengasilkan keluaran yang waktunya bergeser sesuai dengan pergeseran waktu masukan Misal: y(t)=f[x(t)], maka y(t-t0)=f[x(t-t0)] contoh: y(t)=5t+2; y(t-5)=5(t-5)+2=5t-23 Sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan diatas disebut sistem bervariasi waktu
14
Selamat belajar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.