Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ACTIVITY-BASED COST SYSTEM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ACTIVITY-BASED COST SYSTEM"— Transcript presentasi:

1 ACTIVITY-BASED COST SYSTEM
Mulyadi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, Mei. 2015

2 BUTIR PENTING Opening remark Konsep ABC system
Falsafah yang melandasi ABC system Rerangka pengolahan data dalam ABC system Activity-based process costing Activity-based object costing Closing remark

3 Butir Penting Ke-1 OPENING REMARK

4 OPENING REMARK Cost reduction is never an accident; it is always the result of intelligent efforts. (Unknown)

5 Butir Penting Ke-2 KONSEP ABC SYSTEM

6 KONSEP ABC SYSTEM ABC system merupakan sistem informasi biaya yang didesain sebagai penyedia informasi lengkap tentang aktivitas untuk memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas.

7 ACTIVITY AS A FOCAL POINT OF MANAGING
Activity’s customer Value- and non-value-added activities Cycle effectiveness (CE) Resource driver Activity driver Driver quantity Resource capacity Budget type Fixed type Variable type Step type

8 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM SYSTEM
ABC system merupakan sistem pencatatan,penggolongan, peringkasan, penyajian, dan penginterpretasian informasi biaya. ABC system merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan personel dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional. ABC system merupakan sistem akuntansi dengan perusahan manufaktur sebagai modelnya. ABC system merupakan sistem informasi biaya yang dapat diterapkan dalam semua jenis organisasi—perusahaan (manufaktur, jasa, dan dagang), organisasi nirlaba, organisasi publik ABC system berfokus ke biaya produksi ABC system mencakup seluruh biaya. Dalam perusahaan manufaktur, ABC system mencakup biaya desain dan pengembangan, biaya produksi, biaya dukungan intern, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya layanan purna jual.

9 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system berfokus ke perhitungan kos produk dan cost control. ABC system berfokus ke long-term strategic cost reduction ABC system menghasilkan informasi bagi manajemen puncak ABC system menyediakan informasi bagi seluruh personel organisasi (manajer dan karyawan) ABC system dapat diselenggarakan secara manual ABC system hanya akan optimum hasilnya jika diselenggarakan dengan teknologi informasi ABC system merupakan tanggung jawab fungsi akuntansi ABC system mengubah cara menjalankan bisnis, oleh karena itu ABC system menjadi tanggung jawab semua personel, terutama operating personnel.

10 ABC System adalah Sistem Analisis Biaya

11 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system merupakan sistem pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyajian, dan penginterpretasian informasi biaya ABC system merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan personel dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional.

12

13 ABC System adalah Sistem Informasi Biaya untuk Segala Macam Organisasi

14 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system merupakan sistem akuntansi dengan perusahaan manufaktur sebagai modelnya. ABC system merupakan sistem informasi biaya yang dapat diterapkan dalam semua jenis organisasi: perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang serta organisasi nirlaba dan organisasi sektor publik

15 KLASIFIKASI AKTIVITAS DAN BIAYA SECARA GENERIK

16

17

18

19

20 UPSIDE-DOWN ORGANIZATION: FORT RELEY, KANSAS, U.S.A.

21 ABC System Mencakup Seluruh Biaya

22 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system mencakup seluruh biaya. Dalam perusahaan manufaktur, ABC system mencakup biaya desain dan pengembangan, biaya produksi, biaya dukungan intern, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya layanan purna jual. ABC system berfokus ke biaya produksi

23 ABC System Berfokus ke Pengurangan Biaya

24 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system berfokus ke perhitungan kos produk dan cost control ABC system berfokus ke long-term strategic cost reduction

25 ABC System Menyediakan Informasi Bagi Seluruh Personel Organisasi

26 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system menghasilkan informasi bagi manajemen puncak ABC system menyediakan informasi bagi seluruh personel organisasi (manajer dan karyawan)

27 Information is closely guarded
TEKNOLOGI MANUAL MEMBATASI PEMANFAATAN INFORMASI AKUNTANSI HANYA UNTUK MANAJEMEN PUNCAK Command and Control Information is closely guarded

28 TEKNOLOGI INFORMASI MEMBERDAYAKAN KARYAWAN
Shared Database Relay doubles the noise and cuts the message in half Information is shared Direct Access Karyawan

29 ABC System adalah Sistem Informasi Biaya di Era Teknologi Informasi

30 MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM
ABC system hanya akan optimum hasilnya jika diselenggarakan dengan teknologi informasi ABC system mengubah cara menjalankan bisnis, oleh karena itu menjadi tanggung jawab semua personel, terutama operating personnel. ABC system dapat diselenggarakan secara manual ABC system merupakan tanggung jawab fungsi akuntansi

31 KARAKTERISTIK ABC SYSTEM
Data biaya dan operasi dicatat dalam akun multidimensi. Paling tidak ada empat dimensi yang dicakup dalam catatan: entitas, budget center, aktivitas, jenis biaya, dan produk/jasa. Data biaya dan data operasi disediakan dalam shared database yang dapat diakses oleh karyawan dan manajer. Informasi yang dihasilkan tidak terbatas pada informasi keuangan, namun mencakup pula informasi operasi. Informasi biaya yang dihasilkan bersifat multidimensi.

32

33 SEJARAH SINGKAT ABC SYSTEM
Butir Penting Ke-3 SEJARAH SINGKAT ABC SYSTEM

34 SEJARAH ABC SYSTEM Awal eksperimen (1990-an) Activity-based costing
Perkembangan selanjutnya Activity-based cost system Perkembangan terkini Activity-based information system

35 ACTIVITY-BASED COSTING
Titik berat untuk accurate product costing Hanya mencakup biaya overhead pabrik Hanya diterapkan dalam perusahaan manufaktur

36 ACTIVITY-BASED COST SYSTEM
Diterapkan ke semua jenis organisasi: perusahaan (manufaktur, jasa, dan dagang) dan organisasi nirlaba, serta organisasi sektor publik Mencakup semua biaya Terdiri dari tahap penyediaan informasi biaya: Activity-based process costing Activity-based object costing

37 ACTIVITY-BASED INFORMATION SYSTEM
Tidak hanya terbatas informasi biaya, namun mencakup pula informasi tentang penyebab terjadinya biaya—yaitu aktivitas Contoh informasi tentang aktivitas adalah: cycle effectiveness, value- and non-value added activities, resource driver, activity driver, budget type (fixed, variable, step variable)

38 FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM
Butir Penting Ke-4 FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM

39 FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM

40 KONSEKUENSI KEYAKINAN DASAR
Aktivitas menjadi titik pusat pengelolaan Pengelolaan harus ditujukan untuk improvement berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan customer Aktivitas diklasifikasikan menjadi dua golongan: value-added activities dan non-value-added activities Pengelolaan terhadap aktivitas difokuskan ke pengurangan dan penghilangan non-value-added activities Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan informasi rinci tentang aktivitas

41 Managing the Causes of Cost (Activity-Based Management)
Value-Added Activities Activity Selection Activity Sharing Emphasis of ABM Non-Value-Added Activities Activity Reduction Activity Elimination

42 Abundant Information on Activity Enables Personnel to Manage the Causes of Cost
Customer Value- and non-value-added activities Cycle effectiveness (CE) Resource driver Resource driver quantity Resource driver rate Activity driver quantity Activity driver Resource capacity Budget type Fixed type Variable type Step type

43 Cycle Time Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan keseluruhan proses.

44 Activity-Based Management

45 RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM
Butir Penting Ke-5 RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM

46 RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM

47 CONTOH RESULT PRODUCING ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE
Customer care Service development and operation processes Network data management

48 RESULT CONTRIBUTING ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE
Network planning and development Network provision Network inventory management Network maintenance and restoration

49 SUPPORT ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE
Financial Human resource

50 OLTP DAN OLAP

51 ACTIVITY-BASED PROCESS COSTING
Butir Penting Ke-7 ACTIVITY-BASED PROCESS COSTING

52 ABPC Tahap pertama pengolahan data dalam ABC system disebut activity-based process costing. Pada tahap ini biaya perlu digolongkan ke dalam dua kelompok besar: Biaya langsung produk/jasa—biaya yang dapat dibebankan secara langsung ke produk/jasa. Biaya ini dibebankan sebagai kos produk/jasa melalui aktivitas yang menghasilkan produk/jasa yang bersangkutan. Biaya tidak langsung produk/jasa—biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk/jasa. Biaya ini dikelompokkan menjadi dua golongan berikut ini: Biaya langsung aktivitas—biaya yang dapat dibebankan secara langsung ke aktivitas melalui direct tracing. Biaya tidak langsung aktivitas—biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke aktivitas. Biaya ini dibebankan ke aktivitas melalui salah satu dari dua cara berikut ini: driver tracing—dibebankan ke aktivitas melalui resource driver, yaitu basis yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara konsumsi sumber daya dengan aktivit allocation—dibebankan ke aktivitas melalui basis yang bersifat sembarang.

53 PANDUAN PENCATATAN ABPC (1)
Pencatatan biaya langsung produk/jasa. Biaya langsung produk/jasa dicatat dalam dua tahap: Dicatat ke dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya. Pencatatan tahap pertama ini dimaksudkan agar ABC system dapat menghasilkan informasi biaya aktivitas. Dicatat ke dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya—Produk. Pencatatan biaya tidak langsung produk/jasa. Biaya ini dibagi menjadi dua golongan: Biaya langsung aktivitas—biaya yang dapat secara langsung dibebankan ke aktivitas melalui direct tracing. Jurnal untuk mencatat biaya langsung aktivitas adalah: Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya Upah Rpxx Aktiva atau Kewajiban Rpxx

54 PANDUAN PENCATATAN ABPC (2)
Biaya tidak langsung aktivitas—biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan ke aktivitas. Biaya ini dicatat melalui dua tahap: Dicatat dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Biaya Dibebankan ke akun Pusat Pertanggungjawaban— Aktivitas—Biaya dengan salah satu basis berikut ini: resource driver allocation Perhitungan total biaya per aktivitas. Perhitungan kos produk/jasa.

55 CONTOH 1 PT KXT mengolah dua macam produknya melalui satu bagian produksi. Struktur organisasi perusahaan tersebut beserta aktivitas yang terdapat di dalamnya dilukiskan pada slide berikut ini.

56 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

57 JENIS BIAYA Biaya Bahan Biaya Personel Biaya Perjalanan Biaya Asuransi
Biaya Depresiasi Biaya Listrik Biaya Reparasi Biaya Komunikasi

58 RERANGKA PENGOLAHAN DATA BIAYA BERBASIS AKTIVITAS DI PT KXT

59 Pencatatan Pemakaian Sumber Daya

60 Pencatatan Pemakaian Bahan
Bahan baku dikonsumsi oleh Bagian Perakitan dan Pengecatan. Bahan penolong, seperti minyak pelumas, digunakan oleh Bagian Teknik. Berdasarkan bill of material, biaya bahan dapat ditelusuri konsumsinya secara langsung ke berbagai aktivitas berikut ini

61 Konsumsi Bahan oleh Produk
Berdasarkan data dalam bill of material, bahan baku yang dipakai di Bagian Produksi digunakan untuk memproduksi produk-produk berikut ini:

62 Jurnal untuk Mencatat Pemakaian Bahan di Bagian Teknik dan Produksi
Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Bahan Rp Bagian Teknik—Pemeliharaan—Biaya Bahan Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Bahan Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan Sediaan Bahan Rp

63 Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan untuk produk A dan Produk B
B. Produksi—Perakitan—Biaya Bahan—Produk A Rp B. Produksi—Perakitan—Biaya Bahan—Produk B Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Bahan Rp B. Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan—Produk A Rp B. Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan—Produk B Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan Rp

64 Pencatatan Biaya Personel
Berdasarkan data dalam daftar gaji dan upah, biaya personel yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 didistribusikan sebagai berikut: Direktur Rp Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Produksi Karyawan di Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana Pengelolaan SDM Pengelolaan Kantor Karyawan Bagian Teknik Pereparasian Pemeliharaan Karyawan Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Karyawan Bagian Pemasaran Pemerolehan Order Pemenuhan Order Total Rp

65 Distribusi Biaya Personel (1)
Biaya Personel untuk aktivitas perakitan di Bagian Produksi Biaya personel untuk merakit Produk A Rp Biaya personel untuk merakit Produk B Biaya personel tidak langsung produk Total biaya personel untuk merakit Rp Biaya Personel untuk aktivitas pengecatan di Bagian Produksi: Biaya personel untuk mengecat Produk A Rp Biaya personel untuk mengecat Produk B Biaya personel tidak langsung produk Total biaya personel untuk merakit Rp

66 Distribusi Biaya Personel (2)
Biaya Personel untuk aktivitas pemerolehan order di Bagian Pemasaran: Biaya personel untuk memperoleh order Produk A Rp Biaya personel untuk memperoleh order Produk B Biaya personel tidak langsung produk Total biaya personel untuk merakit Rp Biaya Personel untuk aktivitas pemenuhan order di Bagian Pemasaran: Biaya personel untuk memenuhi order Produk A Rp Biaya personel untuk memenuhi order Produk B Biaya personel tidak langsung produk Total biaya personel untuk merakit Rp

67 Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel
Direktur—Biaya Personel Rp Kepala Bagian Teknik—Biaya Personel Kepala Bagian Produksi—Biaya Personel Kepala Bagian Keuangan—Biaya Personel Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Personel B. Teknik—Pereparasian—Biaya Personel B. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Personel B. Produksi—Perakitan—Biaya Personel B. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel Gaji dan Upah Rp

68 Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel yang Dibebankan ke Produk A
B. Prodksi—Perakitan—Biaya Personel—Prod. A Rp B. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel—Prod. A B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel—Prod. A B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel—Prod. A Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel Rp Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel

69 Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel yang Dibebankan ke Produk A
Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel—Produk B Rp Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel—Produk B Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel—Prod. B Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel—Prod. B Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel Rp Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel

70 Pencatatan Biaya Perjalanan
Berdasarkan cash voucher untuk perjalanan yang dikeluarkan dalam bulan April 20X7, biaya perjalanan dibebankan sebagai berikut: Direktur Rp Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Pemasaran Karyawan di Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana Pengelolaan SDM Pengelolaan Kantor Karyawan Bagian Teknik Pereparasian Pemeliharaan Karyawan Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Karyawan Bagian Pemasaran Pemerolehan Order Pemenuhan Order Total Rp

71 JURNAL UNTUK MENCATAT BIAYA PERJALANAN
Direktur—Biaya Perjalanan Rp Kepala Bagian Teknik—Biaya Perjalanan Kepala Bagian Produksi—Biaya Perjalanan Kepala Bagian Keuangan—Biaya Perjalanan Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Perjalanan B. Keuangan & Umum—Pengelolaan Dana—Biaya Perjalanan B. Keuangan & Umum—Pengelolaan SDM—Biaya Perjalanan B Keuangan & Umum—Pengelolaan Kantor—Biaya Perjalanan B. Teknik—Pereparasian—Biaya Perjalanan B. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Perjalanan B. Produksi—Perakitan—Biaya Perjalanan B. Produksi—Pengecatan—Biaya Perjalanan B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Perjalanan B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Perjalanan Kas Rp

72 PREMI ASURANSI Premi asuransi dibayarkan untuk pertanggungan kebakaran atas aktiva tetap yang digunakan dalam aktivitas pengelolaan kantor, pereparasian, perakitan dan pengecatan. Bagian Keuangan dan Umum Pengelolaan kantor Rp Bagian Teknik Pereparasian Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Total Rp

73 JURNAL BIAYA ASURANSI Persekot Asuransi Rp7.900.000
Bag. Keu—Pengelolaan Kantor—Biaya Asuransi Rp Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Asuransi Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Asuransi Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Asuransi Persekot Asuransi Rp

74 BIAYA DEPRESIASI Aktiva tetap yang didepresiasi telah dikelompokkan menurut aktivitas yang memanfaatkan. Bagian Keuangan dan Umum Pengelolaan kantor Rp Bagian Teknik Pereparasian Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Total Rp

75 JURNAL BIAYA DEPRESIASI
Bag. Keuangan—Pengelolaan Kantor—Biaya Depresiasi Rp Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Depresiasi Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Depresiasi Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Depresiasi Depresiasi Akumulasian Rp

76 BIAYA LISTRIK Biaya listrik dibebankan ke aktivitas melalui dua cara: (1) biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan dibebankan ke aktivitas berdasarkan volume ruang dan (2) biaya listrik untuk menjalankan mesin dibebankan berdasarkan kwh. Biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 sejumlah Rp Biaya listrik untuk tenaga yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 sejumlah Rp

77 RESOURCE DRIVER QUANTITY UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN
Direktur 250 m3 Bagian Teknik Kepala Bagian 100 m3 Pereparasian 100 m3 Pemeliharaan 100 m3 Subtotal 300 m3 Bagian Produksi Kepala Bagian 150 m3 Perakitan 150 m3 Pengecatan 160 m3 Subtotal 460 m3 Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana 150 m3 Pengelolaan SDM 200 m3 Pengelolaan Kantor 160 m3 Subtotal 610 m3 Bagian Pemasaran Memperoleh order 200 m3 Pemenuhan order 140 m3 Subtotal 440 m3 Total m3

78 RESOURCE DRIVER RATE BIAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN
Resource driver rate biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Rp2.000 (Rp ÷ m3)

79 RESOURCE DRIVER QUANTITY LISTRIK UNTUK TENAGA
Resource driver quantity biaya listrik untuk tenaga yang dikonsumsi oleh: Bagian Teknik: Pereparasian 500 kwh Bagian Produksi Perakitan kwh Pengecatan kwh Subtotal kwh Total kwh Resource driver rate biaya listrik untuk tenaga Rp (Rp ÷ kwh)

80 JURNAL PENCATATAN BIAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN
Direktur—Biaya Listrik Rp Bagian Teknik—Biaya Listrik Bagian Produksi—Biaya Listrik Bagian Keuangan—Biaya Listrik Bagian Pemasaran—Biaya Listrik Kas Rp

81 Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Teknik ke aktivitas Kepala Bagian Teknik Rp Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Listrik Bagian Teknik—Pemeliharaan—Biaya Listrik Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp

82 Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Produksi ke aktivitas Kepala Bagian Produksi—Biaya Listrik Rp Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Listrik Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Listrik Bagian Produksi—Biaya Listrik Rp

83 Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Keuangan ke aktivitas Kepala Bagian Keuangan—Listrik Rp Bagian Keuangan—Pengelolaan Dana—Biaya Listrik Bagian Keuangan—Pengelolaan SDM—Biaya Listrik Bagian Keuangan—Pengelolaan Kantor—Biaya Listrik Bagian Keuangan—Biaya Listrik Rp

84 Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Pemasaran ke aktivitas Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Listrik Rp Bagian Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Listrik Bagian Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Listrik Bagian Pemasaran—Biaya Listrik Rp

85 Jurnal untuk Mencatat Pembayaran Biaya Listrik
Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp Bagian Produksi—Biaya Listrik Kas Rp

86 Jurnal untuk Mencatat Pembebanan Biaya Listrik untuk Tenaga Di Bagian Teknik Ke Aktivitas dengan Kwh Sebagai Resource Driver Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Listrik Rp Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp

87 BIAYA KOMUNIKASI Direktur Rp1.200.000 Kepala Bagian Keuangan 500.000
Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Produksi Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana Pengelolaan SDM Pengelolaan Kantor Bagian Teknik Pereparasian Pemeliharaan Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Bagian Pemasaran Pemerolehan Order Pemenuhan Order Total Rp

88 JURNAL BIAYA KOMUNIKASI
Direktur—Biaya Komunikasi Rp Kepala Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi Kepala Bagian Teknik—Biaya Komunikasi Kepala Bagian Produksi—Biaya Komunikasi Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Komunikasi Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi Bag. Teknik—Biaya Komunikasi Bag. Produksi—Biaya Komunikasi Bag. Pemasaran—Biaya Komunikasi Kas Rp

89 JURNAL BIAYA KOMUNIKASI
Bagian Keu & Umum—Pengelolaan Dana—Biaya Komunikasi Bagian Keu & Umum—Pengelolaan SDM—Biaya Komunikasi Bagian Keu & Umum—Pengelolaan Kantor—Biaya Komunikasi Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Komunikasi Bag. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Komunikasi Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Komunikasi Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Komunikasi Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Komunikasi Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Komunikasi Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi Rp Bag. Teknik—Biaya Komunikasi Bag. Produksi—Biaya Komunikasi Bag. Pemasaran—Biaya Komunikasi

90 Proses Pengolahan Data untuk Penyusunan Laporan Biaya Aktivitas

91 Proses Pengolahan Data untuk Penyusunan Laporan Biaya Aktivitas
Setelah transaksi biaya dicatat di dalam akun sebagaimana yang telah diuraikan di atas, tahap berikutnya dalam activity-based process costing adalah penyusunan laporan biaya aktivitas. Untuk menguji apakah semua sumber daya telah dibebankan atau dialokasikan ke aktivitas, dari akun biaya dalam general ledger disusun worksheet sebagaimana dilukiskan pada slide berikut ini. Dari worksheet tersebut dapat dihitung total setiap jenis biaya (resources) dan total biaya setiap pusat pertanggungjawaban dan aktivitas. Data dalam worksheet diambilkan dari sebelah debit akun Pusat Pertanggungjawaban—Biaya dan Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya.

92 Worksheet Biaya Menurut Pusat Pertanggungjawaban dan Aktivitas

93 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

94 Laporan Biaya Aktivitas

95 Laporan Biaya Aktivitas Berdasarkan Contoh 1
Berdasarkan data dalam Contoh 1, PT KXT memiliki sembilan aktivitas berikut ini: Aktivitas di Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Aktivitas di Bagian Teknik Pereparasian Pemeliharaan Aktivitas di Bagian Keuangan: Pengelolaan dana Pengelolaan SDM Pengelolaan kantor Aktivitas di Bagian Pemasaran: Pemerolehan order Pemenuhan order

96 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

97 Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Produksi

98 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

99 LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN PRODUKSI
Laporan biaya aktivitas di Bagian Produksi terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh dua aktivitas yang berada di Bagian Produksi (aktivitas perakitan dan aktivitas pengecatan) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Produksi. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Produksi berisi ringkasan biaya aktivitas perakitan dan aktivitas pengecatan serta ringkasan biaya Kepala Bagian Produksi. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Produksi disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Perakitan Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengecatan Laporan Biaya—Kepala Bagian Produksi

100 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Perakitan

101 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengecatan

102 Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Produksi

103 Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Produksi

104 Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Teknik

105 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

106 LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN TEKNIK
Laporan biaya aktivitas di Bagian Teknik terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh dua aktivitas yang berada di Bagian Teknik (aktivitas pereparasian dan aktivitas pemeliharaan) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Teknik. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Teknik berisi ringkasan biaya aktivitas pereparasian dan aktivitas pemeliharaan serta ringkasan biaya Kepala Bagian Teknik. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Teknik disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pereparasian Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemeliharaan Laporan Biaya—Kepala Bagian Teknik

107 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pereparasian

108 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemeliharaan

109 Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Teknik

110 Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Teknik

111 Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Keuangan

112 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

113 LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN KEUANGAN
Laporan biaya aktivitas di Bagian Keuangan terdiri dari dua tipe: laporan rincian biaya aktivitas dan laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh tiga aktivitas yang berada di Bagian Keuangan (aktivitas pengelolaan dana, aktivitas pengelolaan SDM, dan aktivitas pengelolaan kantor) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Keuangan. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Keuangan berisi ringkasan biaya aktivitas pengelolaan dana, aktivitas pengelolaan SDM dan aktivitas pengelolaan kantor serta ringkasan biaya Kepala Bagian Keuangan. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Keuangan disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Dana Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan SDM Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Kantor Laporan Biaya—Kepala Bagian Keuangan

114 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Dana

115 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan SDM

116 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Kantor

117 Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Keuangan

118 Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Keuangan

119 Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Pemasaran

120 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

121 LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN PEMASARAN
Laporan biaya aktivitas di Bagian Pemasaran terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh tiga aktivitas yang berada di Bagian Pemasaran (aktivitas pemerolehan order dan aktivitas pemenuhan order) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Pemasaran. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Pemasaran berisi ringkasan biaya aktivitas pemerolehan order dan aktivitas pemenuhan order serta ringkasan biaya Kepala Bagian Pemasaran. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Pemasaran disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemerolehan Order Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemenuhan Order Laporan Biaya—Kepala Bagian Pemasaran

122 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemerolehan Order

123 Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemenuhan Order

124 Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Pemasaran

125 Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Pemasaran

126 Laporan Biaya di Direktorat

127 LAPORAN BIAYA DI DIREKTORAT
Laporan biaya aktivitas di Direktorat terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh Direktur. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Direktorat berisi ringkasan biaya aktivitas Bagian Produksi, Bagian Teknik, Bagian Keuangan, Bagian Pemasaran, dan Direktorat Laporan rincian biaya aktivitas di Direktorat disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Direktur Laporan Biaya Aktivitas—Direktorat

128 Laporan Biaya Aktivitas—Direktur

129 Laporan Biaya Aktivitas—Direktorat

130 ACTIVITY-BASED OBJECT COSTING
Butir Penting ke-7 ACTIVITY-BASED OBJECT COSTING

131 PROSES ABOC ABOC terdiri dari tiga kegiatan penting:
Penentuan activity cost pool Pembebanan biaya antaraktivitas Pembebanan biaya result-producing activities ke cost object.

132 PEMBENTUKAN ACTIVITY COST POOL
Activity cost pool adalah akun yang digunakan untuk menggabungkan biaya dua atau lebih aktivitas yang memiliki activity driver yang sama untuk dapat dibebankan secara bersama-sama ke produk/jasa dengan menggunakan hanya satu activity driver. PT KXT memiliki empat result-producing activities:(1) pemerolehan order, (2) pemenuhan order, (3) perakitan, dan (4) pengecatan. Dari keempat activity cost pool ini biaya aktivitas dibebankan ke cost object dengan menggunakan activity driver. Oleh karena result-producing activities dalam Contoh 1 ini tidak ada yang memiliki activity driver yang sama, maka tidak dibentuk activity cost pool.

133 PEMBEBANAN BIAYA ANTARAKTIVITAS
Ada tiga tahap pembebanan biaya antaraktivitas: Pembebanan biaya Direktur ke Bagian-bagian yang berada di bawah wewenang Direktur Pembebanan Biaya Kepala Bagian ke aktivitas yang berada di bawah wewenang Kepala Bagian yang bersangkutan Pembebanan biaya support activities ke result- contributing activities dan result-producing activities

134 STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA

135 PEMBEBANAN BIAYA AKTIVITAS DIREKTUR KE PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

136 Pembebanan Biaya Kepala Bagian Keuangan ke Aktivitas-aktivitas Di Bawahnya

137 Pembebanan Biaya Kepala Bagian Teknik ke Aktivitas-aktivitas di Dalamnya

138 Pembebanan Biaya Kepala Bagian Produksi ke Aktivitas-aktivitas yang Berada Di Dalamnya

139 Pembebanan Biaya Kepala Bagian Pemasaran ke Aktivitas-Aktivitas yang Ada Di Dalamnya

140 Biaya Aktivitas Setelah Menerima Beban dari Kepala Bagian

141 Activity Driver dan Activity Driver Quantity Support Activities

142 Pembebanan Biaya Support Activity ke Result-Contributing dan Result-Producing Activities

143 Perhitungan Laba-Rugi ABC System

144 Pembebanan Biaya Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Perhitungan Biaya per Unit Activity Driver

145 INFORMASI KONSUMSI AKTIVITAS OLEH SETIAP PRODUK

146 PERHITUNGAN KOS PRODUK
Perhitungan kos produk Produk A Biaya langsung produk Biaya bahan baku—Perakitan Rp Biaya bahan baku—Pengecatan Subtotal Rp Biaya tidak langsung yang dibebankan dengan basis activity driver Aktivitas pemerolehan order 20 x Rp Rp Aktivitas pemenuhan order 40 x Rp Aktivitas Perakitan x Rp Aktivitas Pengecatan 50 x Rp Subtotal kos produk A Total kos produk A Rp

147 PERHITUNGAN KOS PRODUK
Produk B Biaya langsung produk Biaya bahan baku—Perakitan Rp Biaya bahan baku—Pengecatan Subtotal Rp Biaya tidak langsung yang dibebankan dengan basis activity driver Aktivitas pemerolehan order 30 x Rp Rp Aktivitas pemenuhan order 50 x Rp Aktivitas Perakitan 300 x Rp Aktivitas Pengecatan 100 x Rp Subtotal kos produk A Rp Total kos produk B Rp

148 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM
Produk A Produk B Total Hasil penjualan Rp Rp Rp Biaya langsung produk: Bahan baku—Perakitan Rp Rp Rp Bahan baku—Pengecatan Sub to Rp Rp Rp Biaya tidak langsung produk: Aktivitas Pemerolehan Order Rp Rp Aktivitas Pemenuhan Order Aktivitas Perakitan Aktivitas Pengecatan Sub total Rp Rp Total biaya Rp Laba bersih usaha Rp

149 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM
Butir Penting Ke-7 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM

150 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM
Misalnya dari Contoh 1 semua produk A dan produk B yang diproduksi laku terjual dalam bulan April 20X7 dengan harga Rp untuk produk A dan Rp untuk produk B, maka perhitungan laba- rugi menurut ABC system bulan tersebut disajikan pada slide berikut ini:

151 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM

152 Butir Penting Ke-7 PERHITUNGAN KOS PRODUK UNTUK PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN KEPADA PIHAK LUAR PERUSAHAAN

153 PERHITUNGAN LABA-RUGI MENURUT PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (1)
Perhitungan laba-rugi untuk pihak luar perusahaan dilakukan dengan menggunakan basis prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles). Menurut prinsip akuntansi ini, biaya yang boleh diperhitungkan ke dalam kos produk hanya mencakup biaya produksi—yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi pada tahap produksi. Biaya produksi diperhitungkan ke dalam kos produk yang dijual, sedangkan biaya yang dikeluarkan atau terjadi di luar tahap produksi diperlakukan sebagai biaya usaha dan disajikan terpisah dari kos produk yang dijual dalam laporan laba-rugi.

154 PERHITUNGAN LABA-RUGI MENURUT PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (2)
Berdasarkan data dalam Contoh 1, biaya yang diperhitungkan ke dalam kos produk adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi di Bagian-Bagian berikut ini: Bagian Teknik: Aktivitas pereparasian Aktivitas pemeliharaan Bagian Produksi: Aktivitas perakitan Aktivitas pengecatan Pembebanan biaya result-contributing activities ke result- producing activities disajikan pada gambar di slide berikut ini:

155 Pembebanan Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Per Unit Activity Driver

156 Pembebanan Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Per Unit Activity Driver

157 PERHITUNGAN KOS PRODUK

158 Perhitungan Laba-Rugi Menurut Prinsip Akuntansi Berterima Umum

159 APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM?
Butir Penting Ke-10 APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM?

160 APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM?
Menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer, Menyediakan fasilitas untuk menyusun dengan cepat anggaran berbasis aktivitas (activity-based budget), Menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan biaya, dan Menyediakan secara akurat dan multidimensi kos produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

161 Butir Penting ke-10 CLOSING REMARK

162 CLOSING REMARK Perubahan tidak menjamin tercapainya perbaikan, tetapi tidak ada perbaikan yang bisa dicapai tanpa perubahan. Maka bersikap ramahlah kepada perubahan. 
Mario Teguh



Download ppt "ACTIVITY-BASED COST SYSTEM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google