Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS. PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS. PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS."— Transcript presentasi:

1

2 PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS

3 A B C D

4 Arti penting pesisir Indonesia
Indonesia sbg negara kepulauan terbesar, pulau, panjang garis pantai km, luas laut sekitar 3.1 juta km2  megabiodiversity (± 30% hutan mangrove & 15% terumbu karang dunia ada di Indonesia, ± 85% SD ikan berasal dari perairan pesisir SD kelautan sebagai alternatif dan tumpuan dengan semakin menipisnya SD daratan

5 Dalam era industrialisasi, wil
Dalam era industrialisasi, wil. pesisir dan laut sbg prioritas utama utk pengembangan keg. Industri, agribisnis, agroindustri, pemukiman, transportasi dan pelabuhan, dan pariwisata Wil. pesisir dan laut  peran strategis dan potensi besar, tetapi juga ada permasalahan2 untuk kapasitas berkelanjutannya

6 Aktivitas manusia di wilayah pesisir dan laut memberikan ‘tekanan’ pada ekosistem pesisir dan laut. Kecenderungan ini semakin meningkat dari waktu ke waktu. Beberapa contoh overeksploitasi and degradasi di wilayah pesisir dan laut: 47% of global fisheries are fully utilized and 28% are over-utilized. Overall, 75% require urgent management to freeze or reduce capacity (FAO, 2000)

7

8 Dari 126 species of mammalia laut, 88 tercantum dalam IUCN Red List of Threatened Species (Marsh et al, 2001) Diperkirakan lebih dari 50% hutan mangrove di dunia telah hilang (WRI, 2001) 11% dari terumbu karang mengalami kerusakan selama 1998, 20 sampai 30% lainnya dalam kondisi terancam pada 10 tahun mendatang, dan diprediksikan kemungkinan kerusakan terumbu karang mencapai persen dalam kurun waktu 30 tahun (Wilkinson, 2001)

9 Defining the coastal zone
Daerah peralihan (interface area) antara ekosistem darat dan laut Kearah darat meliputi bagian daratan, yg kering maupun terendam air, yg masih dipengaruhi oleh sifat2 laut seperti pasut, angin laut dan intrusi Kearah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses2 alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar/run off, dan yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti pencemaran dan penggundulan hutan

10 (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001)
Konsep Dasar Apakah PESISIR itu ? Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001)

11 Konsep Dasar Apakah PESISIR itu ?
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota

12 Batas wilayah pesisir Naskah Akademik PWP  UU No. 27 tahun 2007, wilayah pesisir didefinisikan kedalam 3 pendekatan Pendekatan Ekologis Pendekatan Administratif wilayah yg secara administrasi mempunyai batas terluar sebelah hulu dari kecamatan atau kabupaten atau kota yang mempunyai laut dan ke arah laut sejauh 12 mil dari garis pantai untuk propinsi atau sepertiga untuk kabupaten/kota.

13 Pendekatan Perencanaan
bergantung pada permasalahan yang menjadi fokus pengelolaan wilayah pesisir. Contoh : a. Pencemaran dan sedimentasi: suatu kawasan darat dimana pencemaran dan sedimentasi yang ditimbulkan di sini berdampak pada kawasan pesisir b. Hutan mangrove: batas terluar sebelah hulu kawasan hutan mangrove

14 Batas wilayah pesisir

15 ZONASI LINGKUNGAN LAUT

16 PENGEMBANGAN KEGIATAN DI LAUT DAN PESISIR
KAWASAN PESISIR DI SURABAYA_data 2012 ZONA LOKASI LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA PENGEMBANGAN KEGIATAN DI LAUT DAN PESISIR I Teluk Lamong dan sekitarnya 2.500 Pengembangan Pelabuhan Konservasi Pulau Galang Pembangunan Pelabuhan Lamong Konservasi P. Galang Perumahan Pesisir Pelabuhan Pendaratan Ikan Pergudangan II Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya 2.600 Pelabuhan Militer Penyeberangan Pelabuhan Tanjung Perak Industri Kapal Pendidikan AL Pangkalan Militer TNI – AL Penyeberangan Surabaya – Madura Wisata Kelautan III Perairan Kenjeran dan sekitarnya 4.375 Pariwisata Niaga Wisata Pantai Kenjeran Kawasan niaga Kawasan Penangkapan dan Budidaya ikan Perumahan Pesisir kampong Nelayan IV Perairan dan Pantai Timur Surabaya 13.125 Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan Kawasan Konservasi Kawasan Penangkapan dan Budidaya Ikan

17 Contoh konsep INTEGRATED COASTAL MANAGEMENT di Australia

18 Wilayah perairan Indonesia
Laut TERRITORIAL Indonesia : jalur laut selebar 12 mil laut, diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia, Perairan KEPULAUAN : semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan jarak dari pantai, Perairan PEDALAMAN : semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk didalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat pada suatu garis penutup.

19 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara SOSIAL, wilayah pesisir dihuni tidak kurang dari 110 juta jiwa atau sekitar 60% dari total penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai. Kondisi inilah yang merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi Indonesia di masa yang akan datang.

20 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara ADMINISTRATIF, kurang lebih 42 daerah kota dan 181 daerah kabupaten berada di pesisir, dimana dengan konsep otonomi daerah, maka kewenangan kota dan kabupaten menjadi lebih luas dalam pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir.

21 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara FISIK, terdapat pusat sosial ekonomi yang tersebar Sabang-Merauke, dimana didalamnya terkandung berbagai aset sosial (Social Overhead Capital) dan ekonomi yang memiliki nilai finansial sangat besar.

22 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara EKONOMI, hasil sumberdaya pesisir memberikan kontribusi thdp pembentukan PDB nasional sebesar 24% pada tahun Selain itu,terdpt berbagai sumber daya masa depan (future resources) dg memperhatikan potensinya yg saat ini belum dikembangkan scr optimal, diantaranya perikanan yg masih 58,5 %.

23 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara BIOFISIK, wilayah pesisir Indonesia mrpkn pusat biodiversity laut tropis dunia, karena hampir 30% hutan mangrove dan terumbu karang dunia terdapat di Indonesia.

24 Makna strategis PESISIR dan LAUT Indonesia
Secara POLITIK & HANKAM, pesisir mrpkn wilayah perbatasan antara Negara maupun antar daerah yang sensitif dan memiliki implikasi thd pertahanan dan keamanan NKRI.

25 Karakteristik Ekosistem di Pesisir

26 Mangrove Terumbu Karang Padang Lamun

27 Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu
Suatu proses yang dinamis yang berjalan secara terus-menerus, dalam membuat keputusan-keputusan tentang pemanfaatan, pembangunan dan perlindungan wilayah dan sumberdaya pesisir dan lautan (Sain and Krecth) Bagian pentingnya adl perancangan proses kelembagaan untuk mencapai harmonisasi dalam acara yang dpt diterima secara politis.

28 Pengelolaan Pesisir Secara Berkelanjutan
Suatu kegiatan dikatakan berkelanjutan, apabila kegiatan pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan.

29 Berkelanjutan secara EKONOMI berarti bahwa suatu kegiatan pembangunan harus dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan capital (capital maintenance), dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien.

30 Berkelanjutan secara EKOLOGIS berarti mengandung arti, bahwa kegiatan dimaksud harus dapat mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi SDA termasuk keanekaragaman hayati (biodiversity), sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan.

31 Berkelanjutan secara SOSIAL POLITIK mensyaratkan bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil pembangunan, mobilitas sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat (dekratisasi), identitas sosial, dan pengembangan kelembagaan.

32 UU no 22/1999, tentang Otonomi Daerah
Sebenarnya sudah legal dalam mengatur, mengelola, atau memberdayakan daerahnya masing-masing, terkait dengan wilayah lautnya : - eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah laut tsb. Pengaturan kepentingan administratif. pengaturan ruang Penegakan hukum thd peraturan yg dikeluarkan oleh Daerah atau yg dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah, Bantuan penegakan keamanan dan kedaulatan Negara. Masalahnya, daerah pesisir di Indonesia yang kebanyakan ditempati nelayan, belum sepenuhnya digali potensinya, karena nelayan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar hidup dari SDA yang ada ; bahkan ketiadaan pengetahuan seringkali menjadi faktor negatif dalam pemanfaatan SDA tersebut.

33 Permasalahan dan Ancaman Potensi Wilayah Indonesia
Pemanfaatan pengelolaan daerah blm diatur dg peraturan perundangan yg jelas, shg daerah mengalami kesulitan dlm menetapkan kebijakan Pemanfaatan pengelolaan daerah pesisir cenderung bersifat sektoral, shg kadangkala melahirkan kebijakan tumpang tindih satu sama lain Konsep daerah pesisir sbg satu kesatuan ekosistem dibatasi oleh wilayah administratif, shg sering timbul konflik kepentingan daerah Kewenangan daerah dlm rangka otonomi daerah blm dipahami secara komprehensif oleh stakeholders, shg penafsiran setiap daerah bisa berbeda

34 Apakah definisi dari PULAU-PULAU KECIL?
Pengertian pulau kecil menurut Undang-Undang  27 Tahun 2007 adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan Km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.   UU no 27/2007 tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

35 Apakah definisi dari PULAU-PULAU KECIL?
Di samping kriteria utama tersebut, beberapa karakteristik  pulau-pulau kecil adalah - secara ekologis terpisah dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas, dan terpencil dari habitat pulau induk, mpy sejumlah besar jenis endemik dan keanekaragaman yg tipikal dan bernilai tinggi, tdk mampu mempengaruhi hidroklimat, memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil shg sebagian besar aliran air permukan dan sedimen masuk ke laut, serta dari segi sosial ekonomi dan budaya masy, pulau kecil bersifat khas dibanding dengan pulau induk.

36 Dan kriteria tambahan, hampir sama dengan definisi sebelumnya.
Sementara itu, menurut KepMen Kelautan dan Perikanan No 41/200 jo KepMen Kelautan dan Perikanan no 67/2002 Pulau kecil adalah pulau yang berukuran kurang atau sama dengan km2, dengan jumlah penduduk kurang atau sama dengan jiwa. Dan kriteria tambahan, hampir sama dengan definisi sebelumnya.

37 Tahukah anda, berapakah jumlah pulau kecil di Indonesia ?
pulau, yang terbentang dari Ujung Timur hingga Barat ; sebagian berpenduduk sebagian tidak ; dan 92 diantaranya mrpk pulau-pulau kecil terluar (PPKT)

38 Salah satu p2k di Jember, yaitu NUSA BARUNG, Jember

39 Mengapa p2k perlu direncanakan atau dikelola?
Karena memiliki “potensi” Sumberdaya hayati Sumberdaya nirhayati Jasa-jasa lingkungan Fungsi pertahanan dan keamanan Fungsi ekonomi Fungsi ekologi


Download ppt "PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS. PENGANTAR PESISIR PWK Ekologi-Biologi ITS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google