Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Grow After Balance (Bagian 1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Grow After Balance (Bagian 1)"— Transcript presentasi:

1 Grow After Balance (Bagian 1)
Rapat Ikwam Kelas 3 Ayub Sabtu 12, Maret 2016 Lutfi Syarifudin Co founder forum pendidik “Edupreneur”

2 Sebuah perspektif...

3 Sebuah perspektif... Semua orang tua menginginkan anak-anaknya untuk bisa tumbuh berkembang dengan baik.

4 Sebuah perspektif... Semua orang tua menginginkan anak-anaknya untuk bisa tumbuh berkembang dengan baik. Tapi…

5 Sebuah perspektif... Semua orang tua menginginkan anak-anaknya untuk bisa tumbuh berkembang dengan baik. Tapi… Sebagian mereka lupa, bahwa untuk tumbuh (Grow),

6 Sebuah perspektif... Semua orang tua menginginkan anak-anaknya untuk bisa tumbuh berkembang dengan baik. Tapi… Sebagian mereka lupa, bahwa untuk tumbuh (Grow), Kita harus seimbangkan dulu semua komponen2nya (Balance).

7 Mari diskusikan ini:

8 Mari diskusikan ini: Ada 3 anak.

9 Mari diskusikan ini: Ada 3 anak. 1. Joko

10 Mari diskusikan ini: Ada 3 anak. 1. Joko 2. Jono

11 Mari diskusikan ini: Ada 3 anak. 1. Joko 2. Jono 3. Jarwo

12 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.

13 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.
Jono berada di tengah sawah basah.

14 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.
Jono berada di tengah sawah basah. kakinya memijak lumpur

15 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.
Jono berada di tengah sawah basah. kakinya memijak lumpur Joko berada di kolam renang.

16 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.
Jono berada di tengah sawah basah. kakinya memijak lumpur Joko berada di kolam renang. kakinya mengayun-ayun di air

17 Mereka ingin melompat bersama, tapi di tempat yang berbeda2.
Jono berada di tengah sawah basah. kakinya memijak lumpur Joko berada di kolam renang. kakinya mengayun-ayun di air Jarwo berada diatas batu.

18 Pertanyaannya…

19 Pertanyaannya… Dengan energi yang sama,

20 Pertanyaannya… Dengan energi yang sama,
Siapakah yang menghasilkan loncatan paling tinggi?

21 Faktayang harus kita sepakati: Kondisi tiap anak berbeda-beda.

22 Faktayang harus kita sepakati: Kondisi tiap anak berbeda-beda.
Dalam 1 kelas yang sama, banyak hal yang membedakan masing-masing siswa, diantaranya:

23 Faktayang harus kita sepakati: Kondisi tiap anak berbeda-beda.
Dalam 1 kelas yang sama, banyak hal yang membedakan masing-masing siswa, diantaranya: 1. Tingkat IQ, Intelligence Quotient : Daya tangkap belajar, menghafal,menghitung, dsb..

24 Faktayang harus kita sepakati: Kondisi tiap anak berbeda-beda.
Dalam 1 kelas yang sama, banyak hal yang membedakan masing-masing siswa, diantaranya: 1. Tingkat IQ, Intelligence Quotient : Daya tangkap belajar, menghafal,menghitung, dsb.. 2. Tingkat EQ, Emosional Quotient kedewasaan, cara merespon situasi, dsb..

25 Faktayang harus kita sepakati: Kondisi tiap anak berbeda-beda.
Dalam 1 kelas yang sama, banyak hal yang membedakan masing-masing siswa, diantaranya: 1. Tingkat IQ, Intelligence Quotient : Daya tangkap belajar, menghafal,menghitung, dsb.. 2. Tingkat EQ, Emosional Quotient kedewasaan, cara merespon situasi, dsb.. 3.Tingkat SQ, Spiritual Quotient  Ketaqwaan, akhlak, takut dosa, dsb..

26 Faktor Pembeda yang lain :

27 Faktor Pembeda yang lain :
Tipe pembelajaran dan tipe komunikasi otak: Audio, Visual, Motorik.

28 Faktor Pembeda yang lain :
Tipe pembelajaran dan tipe komunikasi otak: Audio, Visual, Motorik.  Tipe kepribadian: Introvert (tertutup), Sanguinis (banyak bicara), Perfecksionis (Selalu rapi dan detail)

29 Faktor Pembeda yang lain :
Tipe pembelajaran dan tipe komunikasi otak: Audio, Visual, Motorik.  Tipe kepribadian: Introvert (tertutup), Sanguinis (banyak bicara), Perfecksionis (Selalu rapi dan detail) Bakat, minat, passion.

30 Faktor Pembeda yang lain :
Tipe pembelajaran dan tipe komunikasi otak: Audio, Visual, Motorik.  Tipe kepribadian: Introvert (tertutup), Sanguinis (banyak bicara), Perfecksionis (Selalu rapi dan detail) Bakat, minat, passion.  Anti skill : yang tidak mungkin dia bisa

31 Contoh

32 Contoh Jarwo tidak bakat menggambar.
Bisa jadi dia bakat di bidang seni lain, hafalan, public spekaing

33 Contoh Jarwo tidak bakat menggambar.
Bisa jadi dia bakat di bidang seni lain, hafalan, public spekaing Julia tidak bakat menyanyi. Bisa jadi dia bakat menulis, Programming IT, dsb..

34 Contoh Jarwo tidak bakat menggambar.
Bisa jadi dia bakat di bidang seni lain, hafalan, public spekaing Julia tidak bakat menyanyi. Bisa jadi dia bakat menulis, Programming IT, dsb.. Maka, kita harus fair, termasuk tidak menilai anak dari prestasi akademik saja.

35 Maka, Standar penilaian akademik (raport sekolah)
Bukan satu2nya sarana untuk menilai seberapa unggul/rendah potensi kemampuan anak2 kita. Masih banyak sekali, hal2 luar biasa yang dimiliki anak2 kita, untuk apresiasi. Kita harus peka, dan serius menggali, tanpa terjebak pada penilaian yg tidak tepat

36 Rio Haryanto

37 Rio Haryanto Sebelum resmi dapat berlaga di kompetisi F1,

38 Rio Haryanto Sebelum resmi dapat berlaga di kompetisi F1,
Di usia 9 tahun sudah juara nasional gokart

39 Rio Haryanto Sebelum resmi dapat berlaga di kompetisi F1,
Di usia 9 tahun sudah juara nasional gokart Apa dia sibuk cari x & y?

40 Rio Haryanto Sebelum resmi dapat berlaga di kompetisi F1,
Di usia 9 tahun sudah juara nasional gokart Apa dia sibuk cari x & y? Apa dia sibuk les vokal?

41 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)

42 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun

43 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun

44 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun Yang diajarkan oleh orang tuanya:

45 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun Yang diajarkan oleh orang tuanya:  Belajar bahasa asing

46 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun Yang diajarkan oleh orang tuanya:  Belajar bahasa asing Belajar ilmu akidah, tauhid

47 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun Yang diajarkan oleh orang tuanya:  Belajar bahasa asing Belajar ilmu akidah, tauhid Belajar Ilmu tatanegara, dan politik

48 Muhammad al fatih (Penakluk Konstantinopel)
Menjadi raja umur 19 tahun Menaklukkan konstantinopel umur 21 tahun Yang diajarkan oleh orang tuanya:  Belajar bahasa asing Belajar ilmu akidah, tauhid Belajar Ilmu tatanegara, dan politik Belajar Seni perang

49 Semoga bisa kita sambung lagi
Sekian dulu… Semoga bisa kita sambung lagi di lain kesempatan.. Jazzakumullah khairan… Lutfi Syarifudin Co founder forum pendidik “Edupreneur”


Download ppt "Grow After Balance (Bagian 1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google