Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM"— Transcript presentasi:

1 HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
PRODI MIK, FIKES

2 Hipotesis Sebelum proses pemecahan masalah tersebut dilakukan, seorang peneliti mempunyai berbagai alternatif-alternatif pemecahan yang bersifat dugaan atau ada unsur ketidakpastian. Dugaan-dugaan tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris dengan menggunakan metode ilmiah. Dugaan tersebut dikenal sebagai Hipotesis.

3 Hipotesis Hipotesis merupakan gabungan dari kata "hipo" yang artinya dibawah, dan "tesis" yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Arikunto, 2000). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harius uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.

4 Hipotesis Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat.

5 Syarat Hipotesis Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2000) ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu: Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih variabel. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu. Hipotesis harus dapat diuji Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.

6 Jenis Hipotesis Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel yang artinya selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel, mempunyai ciri: Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya Disebut juga Hypotesis Statistik Dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hypotesis nol tersebut Dalam Simbol H0: x = y

7 Jenis Hipotesis Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi hipotesis ini ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel dengan ciri-ciri: Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya Disebut Hypotesis penelitian Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang benar Dalam Simbol: Ha: x = > y

8 Bentuk Hipotesis Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk, yaitu: (Sugiyono,2009) HIPOTESIS DESKRIPTIF Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Contoh: H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil gelap. Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobilbukan warna gelap. 2. HIPOTESIS KOMPARATIF Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:

9 Bentuk Hipotesis 2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu: Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired) BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA. ILUSTRASI KELOMPOK DATA BERPASANGAN: Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari 2014 dan Bulan Februari Data Berat Badan mahasiswa pada Bulan Januari dapat dikatakan sebagai Satu kelompok data, kemudian Berat Badan mahasiswa pada Bulan Februari adalah sekelompok data lagi yang kedua. Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok data (yaitu berat badan mahasiswa pada Bulan Januari dan Berat Badan mahasiswa bulan Februari. Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama. Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan: H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester. Ha : Terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester

10 Bentuk Hipotesis b) Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired) Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal dari Individu/Subyek yang BERBEDA. ILUSTRASI KELOMPOK DATA TIDAK BERPASANGAN: Andaikan kita akan mengukur tekanan darah pada subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK DAERAH PEDESAAN dan KELOMPOK DAERAH URBAN. Nah, data tekanan darah pada KELOMPOK PEDESAAN adalah Satu Kelompok Data sedangkan data tekanan darah pada KELOMPOK URBAN adalah Kelompok Data Yang Lain. Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data yaitu Kelompok Data tentang Tekanan darah pada Responden daerah Pedesaan dan Kelompok Data tentang Tekanan Darah pada Responden di daerah Urban. Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda. Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan: H0 : Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan. Ha : Terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan.

11 Bentuk Hipotesis 3. HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis Asosiatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh: H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang Down Syndrome. Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang Down Syndrome.

12 METODE PENELITIAN

13 LOKASI & WAKTU PENELITIAN
Lokasi adalah tempat penelitian dilaksanakan yang ditulis secara jelas.Contoh, wilayah administrasi, laboratorium, dan seterusnya. Waktu penelitian adalah keseluruhan waktu yang digunakan sejak persiapan, penyusunan proposal, pengumpulan data, analisis data sampai tersusun laporan akhir.

14 JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
a) Jenis Penelitian Berisi tentang kategori penelitian yang akan dilaksanakan, berdasarkan kriteria tertentu. Contoh, berdasarkan tujuan penelitian, misal penelitian terbatas hanya mendeskripsikan suatu topik, maka penelitian disebut penelitian deskriptif.

15 Jika tujuannya tidak hanya mendeskripsikan, tetapi juga menganalisis keterkaitan antar variabel, maka penelitian tersebut dapat disebut penelitian deskriptif analitik. Selain itu, penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan metode penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

16 b) Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian berkaitan dengan cara pengumpulan data dan informasi hingga analisis data. Rancangan yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh, pada jenis penelitian observasional, rancangan penelitian dapat berupa rancangan cross sectional, case control, atau cohort. Contoh rancangan untuk penelitian eksperimental murni adalah randomized pretest-posttest control group design, treatment by subject design, factorial design.

17 Jenis penelitian Metode penelitian survei (Research Method)
Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh obyek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel) Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasinya

18 Jenis penelitian Penelitian survei, digolongkan lagi menjadi 2, yaitu penelitian survei yang bersifat deskriftif (descriptive) dan analitik (analytical) Dalam penelitian survei deskriptif, peneliti diarahkan untuk mendeskrifsikan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komonitas atau masyarakat. Mis; distribusi penyakit dalam suatu masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian deskriftif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study) dalam survey diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how)

19 Jenis penelitian Survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi mis; mengapa penyakit menyebar disuatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang. Mengapa masyarakat tidak menggunakan fasilitas yang telah tersediah, Mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga dan sebagainya . Survey analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why ?) oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study)

20 Jenis penelitian Penelitian survei yang bersifat analitik ini dibedakan lagi menjadi 3 macam , yaitu : Seksional Silang (Cross Sectional) Dalam penelitian sektional silang, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan) mis; penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan penyakit menular dsb. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel sebab (independent variabel) maupun variabel akibat (dependent variable) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus

21 Jenis penelitian Studi Restrospektif (Retrospective Study)
Penelitian ini adalah penelitia yang berusaha melihat kebelakang (bacward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian retrospektif ini berangkat dari dependen variabel, kemudian dicari indevendent variabelnya Mis; penelitian yang akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru, maka dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru, kemudian dari kasus tersebut dinyatakan tentang riwayat merokok pada waktu yang lampau sampai sekarang

22 Jenis penelitian Studi Prospektif (Prospective Study)
Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan (forward looking) artinya penelitian ini dimulai dari variabel penyebab atau Faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang Penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudia diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel. Mis; Penelitian tentang hubungan antara merokok dan kanker paru-paru, tersebut tidak dimulai dari kasus atau penderita , tetapi dari orang yang merokok dan bukan perokok.. Penelitian dimulai dari mengambil sampel dari perokok dan bukan perokok, dan diikuti mis sampai 15 tahun mendatang

23 Jenis penelitian Setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang tersebut diadakan peneriksaan kesehatan khususnya paru-paru. Dari analisis hasil atau proporsi orang-orang yang merokok dan menderita kanker paru-paru, dan bukan perokok juga menderita kanker paru-paru, serta orang yang merokok tidak menderita kanker paru-paru, dan orang yang tidak merokok tidak menderita paru-paru, dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru

24 Jenis penelitian Metode penelitian experimen
Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel Yang dimaksud dengan perlakukan atau percobaan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering disebut penelitian intervensi (intervention studies)

25 POPULASI DAN SAMPLE a) Populasi dan Sampel
Berisi tentang penjelasan mengenai keseluruhan subyek atau sasaran yang akan diteliti. Populasi harus ditetapkan dengan jelas, meliputi apa atau siapa subyek yang akan diteliti, kapan, dan dimana subyek atau sasaran tersebut berada. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Pada bagian sampel ini juga dijelaskan kriteria inklusi dan ekslusi sampel. Kriteria inklusi sampel mendeskripsikan kriteria-kriteria dari objek yang akan diteliti, yang dapat dijadikan sampel. Sedangkan kriteria ekslusi sampel mendeskripsikan kriteria-kriteria dari objek yang akan diteliti, tetapi tidak dapat atau terkendala dijadikan sampel.

26 b) Besar Sampel (Sampel Size)
Berisi tentang ukuran sampel atau jumlah subyek penelitian. Besar sampel yang dijelaskan sama dengan saat penjelasan pada proposal skripsi. Namun, selain menjelaskan perhitungan minimal sampel, pada skripsi ditambahkan jumlah sampel yang benar diambil pada saat pengambilan data.

27 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Bagian ini memuat uraian tentang cara dan proses pengumpulan data secara rinci, baik itu wawancara, pengisian angket, studi lietratur, dll. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin keabsahan data yang diperoleh.

28 INSTRUMEN PENELITIAN Salah satu instrumen pada penelitian kuantitatif adalah kuesioner. Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan petanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti kepada responden, dengan harapan responden memberika respon atas daftar pertanyaan atau pernyataan tersebut Dilakukan uji validitas dan realibilitas, jika sudah dilakukan maka hasil uji validitas dan realibilitas harus ditampilkan

29 TEKNIK SAMPLING

30 Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala : Kendala biaya Kendala waktu Kendala tenaga Polulasi yang tidak terdefinisikan

31 Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL. Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

32 Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (sampling error, e, tingkat kelonggaran, ) (misalnya 1%=0,01; 5%=0,05; 10%=0,1) Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%), mis: Tkt Keperrcayaan 95% (=0,05)

33 Slovin Kita akan meneliti pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai RS X. Di dalam RS tersebut terdapat 130 orang pegawai. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

34 Contoh Soal Slovin Contoh: Populasi 200, tingkat kepercayaan 90%, tentukan besaran sample Contoh: Populasi 200, tingkat kepercayaan 95%, tentukan besaran sample Contoh: Populasi 200, tingkat kepercayaan 99%, tentukan besaran sample

35 Krejcie dan Morgan (1970) Populasi (N) Sampel (n) 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297 20 19 240 148 1400 302 25 24 250 152 1500 306 30 28 260 155 1600 310 35 32 270 159 1700 313 40 36 280 162 1800 317 45 290 165 1900 320 50 44 300 169 2000 322 55 48 175 2200 327 60 52 340 181 2400 331 65 56 360 186 2600 335 70 59 380 191 2800 338 75 63 400 196 3000 341 80 66 420 201 3500 346 Krejcie dan Morgan (1970)

36 Krejcie dan Morgan (1970) Populasi (N) Sampel (n) 90 73 460 210 4500
354 95 76 480 214 5000 357 100 80 500 217 6000 361 110 86 550 226 7000 364 120 92 600 234 8000 367 130 97 650 242 9000 368 140 103 700 248 10000 370 150 108 750 254 15000 375 160 113 800 260 20000 377 170 118 850 265 30000 379 180 123 900 269 40000 380 190 127 950 274 50000 381 200 132 1000 278 75000 382 136 1100 285 384

37 RUMUS TARO YAMANE (jumlah populasi diketahui)
N.d2 + 1 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi yang ditetapkan

38 Soal Tentukan sampel populasi dalam penelitian jika seluruh karyawan RS. X yang berjumlah 800 orang dengan tingkat presisi: 5% 10& 15%

39 RUMUS SUGIYONO (sampel berstrata)
Ni ni = n N Ni = jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya

40 Contoh Ni ni = . n N Nilai Jumlah Siswa Hasil 0-30 7 Tidak pandai
31-60 15 Sedang 61-80 23 Lumayan 80-100 5 Pandai Total Siswa 50 Ni ni = n N Cari besaran sampel secara keseluruhan (Bisa menggukan rumus slovin: (misal dg tingkat kepercayaan 95%) Hitung sampel tiap stratifikasi!

41 Sampel Stratifikasi (ni)
Nilai Jumlah Siswa (Ni) Hasil Sampel Stratifikasi (ni) 0-30 7 Tidak pandai 6 31-60 15 Sedang 13 61-80 23 Lumayan 20 80-100 5 Pandai 4 Total Siswa (N) 50 Sampel (n) 44

42 Sampel Stratifikasi (ni)
Soal Kelas Rawat Inap Jumlah Paisen (Ni) Sampel Stratifikasi (ni) VIP 5 ? Kelas 1 15 Kelas 2 39 Kelas 3 72 Total Pasien (N) 131 Sampel (n) ??? Suatu penelitian tentang kepuasan pasien di RS X. Adapun total pasien pada Bulan Agustus 2017 adalah 131 pasien. Tentukan sampel di tiap kelas yang dibutuhkan dalam penelitian tsb!

43 TEKNIK SAMPLING Proses pemilihan jenis sampel dengan memperhitungkan besarnya sampel yang akan dijadikan sebagai subjek/objek penelitian. Pemilihan sampel harus bersifat representatif, artinya sampel yang dipilih mewakili populasi baik dari karakteristik maupun jumlahnya.

44 Sampling Purposif Sampling Kuota Sampling Aksidental Sampling Jenuh
Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Disproportionate Stratified Random Sampling Proportionate Stratified Random Sampling Cluster Sampling Non Probability Sampling Sampling Purposif Sampling Kuota Sampling Aksidental Sampling Jenuh Snowball Sampling

45 PROBABILITY DAN NONPROBABILITY SAMPLING
Setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel hasil penelitian dijadikan ukuran untuk mengestimasi populasi (melakukan generalisasi) Setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel hasil penelitian tidak untuk melakukan generalisasi

46 PROBABILITY SAMPLING

47 Probability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Representatif ini penting untuk generalisasi

48 SIMPLE RANDOM SAMPLING
Teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel Syarat: anggota populasi dianggap homogen Cara pengambilan sampel bisa melalui undian Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi Banyak digunakan dalam penelitian sains.

49 PROSEDUR SIMPLE RANDOM SAMPLING
Susun “sampling frame” Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil Tentukan alat pemilihan sampel Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi

50 SIMPLE RANDOM SAMPLING

51 SIMPLE RANDOM SAMPLING: UNDIAN
Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. Ada dua rancangan cara undian : Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang konstan

52 SIMPLE RANDOM SAMPLING: Tabel bilangan random
Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan. Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame) Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame. Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

53 Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random
Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor) Buka tabel bilangan random (acak) Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23) Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35) Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084) Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

54 Menggunakan Ms. Excel Kita memiliki populasi sebanyak 50 rekam medis, kemudia berikan kode msg2 rekam medis dari nomor urut 01 s.d 50 Tentukan jumlah besaran sampel dari populasi 50 rekam medis dengan tingkat kepercayaan 95%

55 Kemudian pada kolom 2 tuliskan di rumus =rand()
Menggunakan Ms. Excel Kemudian pada kolom 2 tuliskan di rumus =rand() Tarik rumus untuk mencopy pada baris berikutnya

56 Menggunakan Ms. Excel Buat kolom baru dengan nama sampel
Kemudian tuliskan rumus =INDEX($A$2:$A$51;RANK(B2;$B$2:$B$51))  (penggunaan ; tergantung format komputer jika tidak sesuai gunakan ,) Tarik rumus pada kolom C2 sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan, misal setelah perhitungan 44 rekam medis, maka tarik rumus sampai C45

57 Stratified Random Sampling
ØDigunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya. ØSampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll. ØKeadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.

58 : Populasi 900 orang Dibagi tiga Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV
300 orang orang orang Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang Note: Diperunakan jika populasi dari masing-masing stratifikasi sama

59 Cluster Sampling ØElemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas. ØSampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum

60 CLUSTER SAMPLING (Area Sampling/Gugus Sampling)
Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok-kelompok tertentu. Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya. Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara proporsional.

61 CLUSTER SAMPLING (Area Sampling)
A B C D E F A B C D

62 Sistematic Sampling ØSetiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad ØSyarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi ØSampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias

63 NONPROBABILITY SAMPLING

64 Nonprobability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi belum tentu mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Dalam hal ini waktu adalah yang utama

65 4 Macam Teknik Non Probability Sampling
Accidental (Kebetulan) Purposive sampling (Bertujuan) Quota sampling (Jatah) Snowball Sampling

66 SAMPLING KUOTA Teknik sampling dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang dinginkan tercapai berdasarkan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel dari 1000 dokter . Jika kuota sampel yang dibutuhkan adalah 100dokter, maka pengambilan sampel dapat dilakukan dengan memilih sampel secara bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan peneliti

67 Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.

68 SAMPLING AKSIDENTAL Teknik sampling berdasarkan faktor spontanitas. Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan sampel Peneliti ingin mengetahui minat mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk pengambilan sampel, peneliti memberikan angket kepada para pengunjung perpustakaan dan dijadikan sebagai sampel

69 SAMPLING PURPOSIF Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Biasanya teknik ini digunakan untuk studi kasus yang dimana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis Peneliti ingin mengetahui model pembelajaran aktif, maka sampel yang dipilih yaitu responden yang ahli dalam bidang pembelajaran aktif, misalnya : mahasiswa, wakil rektor urusan kurikulum dan lain-lain

70 Sampling Purposif: Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada

71 Contoh : Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

72 SAMPLING JENUH Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi kurang dari 30 Jika terdapat 28 orang yang terseleksi sebagai peserta pertukaran pelajar ke Swiss, maka dalam hal ini, jumlah responden kurang dari 30 orang sehingga semua populasi dapat dijadikan sampel

73 SNOWBALL SAMPLING Teknik sampling yang semula berjumlah sedikit kemudian anggota sampel (responden) menunjuk temannnya untuk menjadi sampel sehingga jumlahnya akan semakin banyak

74 SNOWBALL SAMPLING A G H I F E D C B K L J N M


Download ppt "HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google