Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

VITAMIN LARUT AIR.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "VITAMIN LARUT AIR."— Transcript presentasi:

1 VITAMIN LARUT AIR

2 VITAMIN LARUT AIR Sebagian besar merupakan komponen sistem enzim yg banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi Tidak disimpan dalam tubuh, dikeluarkan via urine, perlu dikonsumsi tiap hari terdiri dari: vitamin C & vitamin B – kompleks (B 1/tiamin, B2 /riboflavin, Niasin, Biotin, Asam Pantotenat, B6, Folat, B 12) VITAMIN C Scurvy : penyakit pelaut, dengan makanan yg dikeringkan & biskuit. Gejala : pucat, lelah berkepanjangan, perdarahan : gusi, dibawah kulit, edema, tukak kematian Lind (1750) : scurvy dicegah dengan makan jeruk Szent- Gyorgyi & C Glenn King (1932) : isolasi zat anti skorbut dari jaringan adrenal, jeruk, kol dinamakan vit C

3 Haworth & Hirst (1933) : disintesis, sebagai asam askorbat
SIFAT : kristal putih yg mudah larut dalam air kering: stabil ; larut: mudah rusak (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dgn kehadiran Cu & Fe tidak stabil dalam larutan alkali, stabil dalam larutan asam Vitamin C adalah vitamin yang paling labil SUSUNAN KIMIA : TURUNAN Heksosa disintesis dari D – glukosa & D – galaktosa dialam L – asam askorbat (btk terreduksi) yg paling aktif L – asam dehidro askorbat (btk ter oksidasi)

4 ASAM ASKORBAT & ASAM DEHIDROASKORBAT

5 METABOLISME : Mudah diabsorpsi secara aktif pd bagian atas usus halus, masuk ke peredaran darah melalui vena porta rata-rata absorpsi = 90 % untuk konsumsi 20 –120 mg/hari, konsumsi tinggi (12 gram) hanya diabsorpsi 16 % vitamin C dibawa ke jaringan, konsentrasi tertinggi pd jaringan adrenal, pituitari & retina bila konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan, dikeluarkan via urine dalam bentuk asam oksalat konsumsi > 100 mg/hari, kelebihan dikeluarkan sbg asam askorbat atau CO2 via pernafasan. makin tinggi seng atau pektin akan mengurangi absorpsi, zat-zat dalam ekstrak jeruk meningkatkan absorpsi tanda dini kekurangan, bila kadar vit C darah < 0,20 mg/dl

6 FUNGSI : Sebagai koenzim atau kofaktor kuat kemampuan reduksinya, sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi turunan vit C (asam eritrobik & askorbik palmitat) sbg antioksidan untuk mencegah tengik, perubahan warna (browning), pengawetan daging SINTESIS KOLAGEN : Diperlukan untuk hidroksilasi prolin & lisin menjadi hidroksiprolin (bahan penting pembentuk kolagen) kolagen merupakan senyawa protein yg mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat (tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, tendon) vit C berperan dlm penyembuhan luka, patah tulang, .....

7 .... perdarahan dibawah kulit dan perdarahan gusi.
SINTESIS KARNITIN, NORADRENALIN, SEROTONIN : Karnitin berperan dalam mengangkut asam lemak rantai panjang ke dalam mitokondria untuk dioksidasi perubahan dopamin menjadi noradrenalin perubahan triptofan menjadi 5 – hidroksitriptofan pembawa saraf serotonin hidroksilasi berbagai steroid di dalam jaringan adrenal keadaan stres emosional, psikologis atau fisik : eksresi vit C via urine meningkat untuk oksidasi fenilalanin & tirosin perubahan folasin tetrahidrofolat

8 ABSORPSI & METABOLISME BESI :
usus halus : mereduksi besi feri fero, sehingga mudah diabsorpsi menghambat pembentukan hemosiderin yg sukar dimobilisasi absorpsi besi (non hem) meningkat 4 x lipat bila ada vit C berperan memindahkan besi dari transferin (plasma) ke feritin (hati) ABSORPSI KALSIUM : Membantu absorpsi Ca dgn menjaga agar Ca berada dalam bentuk larutan MENCEGAH INFEKSI : Meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, karena pemeliharaan membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.

9 MENCEGAH CANCER & PENYAKIT JANTUNG :
Cancer : mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik & sebagai antioksidan (mempengaruhi pembentukan sel-sel tumor) Penyakit jantung : menurunkan trigliserida serum, berperan untuk terjadinya penyakit jantung. BATU GINJAL : konsumsi pd tingkat tinggi (> 500 mg) : dimetabolisme menjadi asam oksalat batu ginjal SUMBER : Umumnya terdapat pd pangan nabati (sayuran & buah), terutama yg asam. KEHILANGAN DALAM PENGOLAHAN : bila lama disimpan pada suhu panas

10 membiarkan lama terbuka pada udara (oksidasi)
pencucian perendaman memasak dengan suhu tinggi untuk waktu lama memasak dengan panci besi atau tembaga membiarkan lama sesudah dimasak pada suhu kamar / suhu panas, sebelum dimakan. AKIBAT KEKURANGAN : Gejala skorbut terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum < 0,20 mg / dl Tanda awal : lelah; lemah; nafas pendek; kejang-kejang otot, tulang, otot & persendian sakit; kurang nafsu makan Selanjutnya : kulit kering, kasar & gatal; warna merah kebiruan dibawah kulit; perdarahan gusi; kedudukan gigi longgar;

11 mulut & mata kering; rambut rontok; luka sukar sembuh; anemia; jumlah sel darah putih menurun; depresi & timbul gangguan saraf (histeria, depresi, gangguan psikomotor) VITAMIN B - KOMPLEKS Vitamin B 1 (tiamin) Vitamin B 2 (riboflavin) Niasin (asam nikotinat) Biotin Asam Pantotenat Vitamin B 6 (Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin) Folat (asam folat, folasin, pteroil monoglutamat) Vitamin B 12 (kobalamin) Mirip Vitamin ( Kolin, Mio-Inositol)

12 VITAMIN B 1 ( TIAMIN ) tiamin dalam bentuk tiaminpirofosfat (TPP) atau triposfat, berperan esensial dlm transformasi energi, konduksi membran & saraf serta sintesis pentosa & bentuk koenzim ter reduksi dari niasin Takaki (1906): penyakit beri-beri pd pelaut jepang dikurangi dgn menggantikan sebagian nasi putih dengan roti gandum Eyckman (1897): ayam yg makan sisa-sisa nasi putih dari penjara mengalami kelemahan berat Funk (1911): mengisolasi faktor anti beri-beri dari dedak beras vitamine

13 Williams & Clue (1936): struktur kimia & sintesis tiamin SIFAT KIMIA
Jansen & Donat ( 1926) : mengisolasi bentuk kristal tiamin & uji coba pada burung-burung Williams & Clue (1936): struktur kimia & sintesis tiamin SIFAT KIMIA tiamin: tio (mengandung S); amine (mengandung N) molekul tiamin terdiri atas cincin pirimidin yg terikat dengan cincin tiasol kristal putih kekuningan yang larut air kering: stabil; larut: mudah rusak oleh panas atau oksidasi; tahan panas dalam keadaan asam kehilangan pd pemasakan : lama, pH, suhu, jumlah air. tahan pada suhu beku sintetis : tiamin hidroklorida nama lain : aneurin atau faktor aneuritik

14 TIAMIN & TIAMIN PIROFOSFAT

15 ABSORPSI, SINTESIS & PENYIMPANAN :
diabsorpsi di duodenum bagian atas yg bersuasana asam, dgn bantuan adenin trifosfatase (ATP ase) yg bergantung pada natrium disimpan sebagai tiamin pirofosfat (TPP) dalam jantung, otak, hati & jaringan otot dapat disintesis mikro organisme dalam saluran cerna FUNGSI : dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP) sebagai koenzim berbagai metabolisme energi. mekanisme siklus krebs metabolisme karbohidrat juga metabolisme lemak, protein, asam nukleat. SUMBER : utama ( serealea tumbuk/setengah giling atau yg difortifikasi dengan tiamin

16 Sumber lain: kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, kuning telur, unggas, ikan. Pada serealea didalam sekam (lapisan aleuron) KEHILANGAN : Larut dalam air perebusan, pencucian beras penambahan soda kue pada sayur, merusak tiamin AKIBAT KEKURANGAN : terjadi karena: konsumsi kurang; gangguan absorpsi; ketidakmampuan tubuh menggunakan tiamin; meningkatnya kebutuhan; penyakit kronis; anoreksia; alkoholik kronis gejala : menyangkut sistem saraf & jantung keadaan berat : beri-beri beri-beri basah & kering beri-beri basah : sesak nafas, edema, lelah berkepanjangan , kegagalan jantung

17 Beri-beri kering : kelemahan otot; degenerasi saraf perifer kelumpuhan kaki, kekurangan energi otot jantung gagal jantung. VITAMIN B 2 ( RIBOFLAVIN ) Sbgi komponen koenzim flavin adenin dinukleotida (FAD) & flavin adenin mononukleotida (FMN) terlibat dalam reaksi redoks berbagai jalur metabolisme energi dan respirasi sel 1879 : sebagai pigmen kuning kehijauan yg fluoresen dalam susu 1932 : fungsi biologiknya baru diketahui 1935 : dapat disintesis, dinamakan riboflavin SIFAT KIMIA : Struktur: terdiri atas cincin isoaloksazin dengan rantai samping ribitil. Dalam bentuk murni : kristal kuning

18 RIBOFLAVIN

19 larut air; tahan panas; oksidasi dan asam; tidak tahan alkali dan cahaya (UV)
dalam pemasakan tidak banyak yang rusak ABSORPSI, TRANSPORTASI & EKSKRESI lambung (suasana asam) riboflavin dibebaskan dari ikatan protein menjadi FAD & FMN usus halus : FAD, FMN dihidrolisis menjadi riboflavin bebas riboflavin bebas diabsorpsi pada bagian atas usus halus, terjadi fosforilasi FMN didalam mukosa usus halus riboflavin dan FMN dalam aliran darah terikat albumin, sebagian kecil pada imunoglobulin G disimpan di hati, jantung, ginjal 70-90 % disimpan dalam bentuk FAD

20 FUNGSI : riboflavin ikat asam fosfat jenis koenzim : FMN & FAD FMN & FAD berperan dalam reaksi redoks dalam sel sebagai pembawa Hidrogen dalam distribusi transport elektron dalam mitokondria sebagai koenzim dehidrogenase yg mengkatalisis langkah pertama dalam oksidasi berbagai tahap metabolisme glukosa & asam lemak FMN untuk mengubah piridoksin (vitamin B 6) menjadi koenzim fungsional FAD untuk mengubah triptofan menjadi niasin SUMBER : Terdapat luas dalam makanan hewani & nabati (susu, keju, hati, daging, sayuran hijau).

21 NIASIN ( Asam Nikotinat )
KEHILANGAN : larut air, rusak bila kena cahaya AKIBAT KEKURANGAN : terjadi bersamaan dengan kekurangan vitamin larut air lain tanda awal: mata panas & gatal; tidak tahan cahaya; kehilangan ketajaman mata; bibir, mulut & lidah sakit & panas gejala selanjutnya : Cheilosis (bibir meradang); stomatis angular (sudut mulut pecah); glossitis (lidah licin & berwarna keunguan); pembesaran kapiler darah di sekeliling kornea mata; bayi lahir sumbing & gangguan pertumbuhan NIASIN ( Asam Nikotinat ) berkaitan dengan penyebab & pengobatan pelagra awal abad 20 : pelagra ditemukan di negara-negara bagian selatan USA yg makanan pokoknya jagung

22 Elvehjem (1937) : pelagra pd anjing, disebabkan o/niasin
Goldberger (1918) : sembuh dengan makan protein tinggi Elvehjem (1937) : pelagra pd anjing, disebabkan o/niasin Niasin sebagai nikotinamid nikotinamid adenin dinukleotida fosfat (NADP) & nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) triptofan adalah prekursor niasin Goldsmith (1961): 60 mg triptofan = 1 mg niasin. 60 mg triptofan dan 1 mg niasin disetarakan dengan niasin ekivalen triptofan adalah asam amino pembatas dari jagung SIFAT KIMIA & STABILITAS niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alaminya: nikotinamida (niasin amida) niasin sebagai komponen NAD & NADP di dalam makanan : terikat dengan protein pada koenzim

23 NIASIN

24 tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali & oksidasi
Kristal putih yg lebih stabil dari tiamin & riboflavin tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali & oksidasi tidak rusak oleh pengolahan & pemasakan normal niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida ABSORPSI & SIMPANAN dalam usus halus : niasin dihidrolisis & diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida & nikotinamida mononukleotida (NMN); kelebihan dibuang melalui urine FUNGSI sebagai bagian koenzim NAD & NADP koenzim ini diperlukan dalam reaksi redoks pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernafasan sel & detoksifikasi. Berperan: melepas & menerima atom H

25 B I O T I N NAD berfungsi dalam sintesis glikogen
SUMBER : hati, ginjal, ikan, daging, ayam, kacang tanah susu & telur mengandung sedikit niasin tetapi hanya triptofan AKIBAT KEKURANGAN : Tanda awal : lemah otot, anoreksia, gangguan pencernaan & kulit memerah Kekurangan berat : pelagra dengan karakteristik 3 D (dermatitis, demensia, diare) dan death (4D) B I O T I N Tikus & ayam percobaan diberi putih telur mentah jumlah banyak eksema kulit & bulu disekitar mata rontok. Gejala tersebut hilang bila diberi kuning telur. Faktor dalam kuning telur vitamin H. Faktor pertumbuhan pada bakteri dan …..

26 dan khamir/ragi koenzim R biotin
du vigneand (1942) : struktur kimia. Haris (1943): sintesisnya SIFAT KIMIA & KESTABILAN Biotin adalah asam monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yg bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai asam valerat imidasol penting sebagai tempat mengikat avidin merupakan kofaktor berbagai enzim karboksilase dalam sintesis & metabolisme asam lemak, glukoneogenesis & asam amino berantai cabang tahan panas, larut air & alkohol, mudah dioksidasi ABSORPSI, TRANSPORTASI, EKSRESI bagian atas usus halus: vitamin yg terikat pd protein di hidrolisis biositin, yg diabsorpsi bersama biotin bebas

27 BIOTIN

28 biositin di hidrolisis menjadi biotin didalam plasma
diabsorpsi dalam duodenum & ileum bagian atas diubah menjadi biotinil –5-adenilat & disimpan dalam hati, otot & ginjal biositin di hidrolisis menjadi biotin didalam plasma biotin & metabolitnya dikeluarkan melalui urin FUNGSI : koenzim pada reaksi-reaksi penambahan / pengeluaran CO2 kepada / dari senyawa aktif koenzim pada sintesis & oksidasi asam lemak & deaminasi (pengeluaran NH2) dari asam-asam amino tertentu pembentuk DNA & RNA secara metabolit, erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat & vitamin B12

29 SUMBER : Dalam banyak jenis makanan, dalam tubuh disintesis oleh bakteri saluran cerna sumber yg baik: hati, kuning telur, serealea, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran, buah-buahan putih telur mentah: biotin diikat kuat oleh avidin, dimasak lepas AKIBAT KEKURANGAN : Jarang terjadi pada manusia Gejala: lelah, kurang nafsu makan, nek & muntah-muntah, otot sakit, kulit kering & bersisik, alopesia (kebotakan setempat) & kesemutan.

30 ASAM PANTOTENAT Derivatif dimetil dari asam butirat yg berkaitan dengan beta-alanin mengikat fosfat & membentuk 4-fosfopantotein & koenzim A yaitu bentuk aktif asam pantotenat kristal putih yg larut air, rasa pahit, larut lebih stabil, terurai oleh asam, alkali & panas kering, dlm larutan netral tahan thdp panas basah ABSORPSI, METABOLISME & EKSRESI dikonsumsi sebagai bagian dari Ko A yg oleh enzim fosfatase dalam saluran cerna, dihidrolisis menjadi 4- fosfopantotein & asam pantotenat yg kemudian diabsorpsi. Ko A disintesis kembali didalam sel-sel hati dikeluarkan via urine, sebagai hasil metabolisme koenzim A

31 Bagian koenzim A yg diperlukan dlm berbagai reaksi metabolisme sel
nilai darah normal > 100 ug/dl; eksresi via urine sebanyak 1 – 15 mg/hari FUNGSI : Bagian koenzim A yg diperlukan dlm berbagai reaksi metabolisme sel bagian dari asetil koenzim A; metabolisme karbohidrat & lipida; siklus asam sitrat & glukoneogenesis dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipida & porfirin untuk pembentukan hemoglobin. SUMBER : Terdapat didalam semua jaringan hewan & tumbuh-tumbuhan sumber paling baik : hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serealea utuh & kacang-kacangan 33% Asam pantotenat hilang dalam proses pemasakan

32 VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN, PIRIDOKSAL,PIRIDOKSAMIN
50% hilang pada proses penggilingan beras AKIBAT KEKURANGAN : Jarang terjadi, karena terdapat luas didalam bahan makanan Gejala : rasa tidak enak pd saluran cerna, kesemutan, rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare, lelah & susah tidur. VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN, PIRIDOKSAL,PIRIDOKSAMIN dialam : 3 bentuk (piridoksin, piridoksal, piridoksamin) bentuk sintetik untuk obat : piridoksin hidroklorida koenzim piridoksal fosfat (PLP) piridoksamin fosfat (PMP) Untuk reaksi transaminasi

33 Vitamin B 6

34 menyembuhkan dermatitis bersisik pada tikus percobaan
Gyorgy (1934) : identifikasi & pisahkan vitamin B menyembuhkan dermatitis bersisik pada tikus percobaan 1939 : struktur kimia & sintesis 1942 : piridoksamin & bentuk aktifnya SIFAT KIMIA & STABILITAS Kristal putih; tidak berbau; larut air & alkohol; dalam keadaan asam tahan panas; tidak begitu stabil dalam larutan alkali & tidak tahan cahaya ABSORPSI, TRANSPORTASI & EKSRESI usus halus : vit B6 (dalam makanan) dalam bentuk fosforilasi dihidrolisis oleh enzim fosfatase diabsorpsi Didalam hati, ginjal & otak. Vit B6 difosforilasi kembali, diubah dalam bentuk PLP oleh enzim oksidase; pada darah: PLP terikat pada hemoglobin; 50% disimpan dalam otot

35 PLP dalam hati diikat oleh apoenzim dan beredar dalam darah terikat dengan albumin
PLP yg tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh enzim oksidase dalam hati & ginjal Urine. FUNGSI : dalam bentuk fosforilasi : PLP & PMP sebagai koenzim dalam transaminasi, dekarboksilasi metabolisme protein pembentuk epinefrin, norepinefrin & serotonin pembentuk asam alfa-amino levulinat, prekursor hem dalam hemoglobin PLP untuk perubahan triptofan niasin membantu pelepasan glikogen dari hati & otot sebagai glukosa-1-fosfat membantu perubahan asam linoleat asam arakidonat

36 mengatur sintesis pengatur saraf asam gama-amino butirat
pembentukan sfingolipida untuk pembentuk lapisan mielin (sarang sel-sel saraf) mengatur sintesis pengatur saraf asam gama-amino butirat piridoksin dalam otak dalam konsentrasi tinggi SUMBER : paling banyak dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealea tumbuk, kacang-kacangan, kentang & pisang susu, telur, sayur & buah mengandung sedikit vitamin B6 hewani lebih mudah diabsorpsi AKIBAT KEKURANGAN bersamaan dengan kekurangan jenis vitamin B kompleks lainnya obat-obatan tertentu, alkoholik, kelainan kongenital, ……

37 obat-obatan penghambat :
penyakit kronik tertentu, gangguan absorpsi, alkohol & penyakit hati ( disebabkan alkohol) berkaitan dengan gangguan metabolisme protein (lemah, mudah tersinggung, sukar tidur). Lebih lanjut : gangguan pertumbuhan; fungsi motorik; kejang; anemia; penurunan pembentukan antibodi; peradangan lidah; luka pada bibir, sudut mulut dan kulit; kerusakan sistem saraf pusat obat-obatan penghambat : Isoniazide (asam isonikotenat hidroksida/INH) untuk pengobatan penyakit paru-paru antagonis vit B6 Penisillamin untuk artritis reumatoid antagonis vit B6 obat-obatan kontraseptif : gangguan metabolisme triptofan kekurangan vitamin B6 AKIBAT KELEBIHAN : konsumsi vit B6 dlm jumlah berlebihan

38 FOLAT (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
…. berbulan-bulan : kerusakan saraf yg tidak dapat diperbaiki FOLAT (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat) nama generik sekelompok ikatan yg secara kimiawi & gizi sama dengan asam folat sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam amino & sintesis asam nukleat bentuk koenzim: tetrahidrofolat (THF) atau asam tetrahidrofolat (THFA) L Wills (inggris, 1930): penyebab anemia makrositik, sembuh dengan folat 1946 : disintesis SIFAT KIMIA & FISIKA bentuk aktif folat terdiri atas cincin ptreridin, terikat dengan

39 p-asam amino benzoat (PABA), membentuk asam pteroat & asam glutamat.
asam folat : pteroil glutamat (Pte Glu) bentuk vit yg bersirkulasi didalam tubuh : metil tetra hidrofolat asam folat atau folasin & asam pteroil glutamat : kristal kuning dalam kelompok senyawa pterin folat terdapat dalam 150 bentuk berbeda 50-95% hilang karena pemasakan & pengolahan banyak hilang bila sayur disimpan pada suhu kamar ABSORPSI, METABOLISME & SIMPANAN mukosa usus halus, poliglutamat dihidrolisis monoglutamat monoglutamat diikat oleh reseptor folat khusus pd mikrovili dinding usus halus

40 ASAM FOLAT

41 perubahan N-metil nikotinamida menjadi tirosin
dalam sel diubah: 5-metil-tetrahidrofolat, dibawa ke hati via sirkulasi darah portal untuk disimpan dalam hati diubah menjadi asam tertrahidrofolat (THFA), bereaksi dengan enzim poliglutamat sintetase untuk membentuk kembali poliglutamil folat yg berikatan dengan berbagai enzim FUNGSI THFA : memindahkan atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil atau metil dalam reaksi metabolisme asam amino & sintesis asam nukleat dalam sintesis purin; purin guanin & adenin; pirimidin timin, untuk pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) & RNA berperan dalam saling mengubah antara serin & glisin, oksidasi glisin, metilasi hemosistein menjadi metionin & metilasi prekursor etanolanin menjadi vitamin kolin perubahan N-metil nikotinamida menjadi tirosin

42 pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem
perubahan histidin menjadi asam glutamat pembentukan sel darah merah & sel darah putih dalam sumsum tulang untuk pendewasaannya pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem menyembuhkan anemia pernisiosa SUMBER terdapat luas dalam bahan makanan (poliglutamat) sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, serealea utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, jeruk mudah rusak pada pemanasan 50% folat dari makanan dapat diabsorpsi disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus

43 AKIBAT KEKURANGAN : gangguan metabolisme DNA perubahan morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat membelah (sel darah merah, sel darah putih, sel epitel) menghambat pertumbuhan, anemia megaloblastik, peradangan lidah (glositis), gangguan saluran cerna. alkohol mengganggu absorpsi atau meningkatkan eksresi folat penyebab kekurangan : kurang konsumsi, absorpsi terganggu, metabolisme meningkat, pembelahan sel yg cepat, obat-obatan & alkohol obat : anti kanker, aspirin, antasid, pil anti hamil, rokok AKIBAT KELEBIHAN keracunan karena berlebihan jarang terjadi konsumsi melebihi 2 ½ kali AKG pada bumil dihindari

44 VITAMIN B 12 (KOBALAMIN) Thomas Addison (1855, USA) : anemia pernisiosa pada manula Murot & Murphy (1926) : anemia pernisiosa adalah penyakit gangguan gizi yg disembuhkan dengan hati sapi Rickes dkk (1948, USA) & Smith dan Parker (1948, inggris) : vit B 12 diisolasi dari hati faktor eksternal Castle: peranan sentral lambung dlm absorpsi vitamin B12 faktor intrinsik Grasbeck dkk (1966) : isolasi faktor intrinsik: glikoprotein yg dikeluarkan sel-sel mukosa lambung SIFAT KIMIA & KESTABILAN Vit B12 (kobalamin) terdiri atas cincin mirip porfirin seperti hem yg mengandung kobalt & terikat pd ribosa & asam fosfat

45 SIANOKOBALAMIN (B12)

46 kristal merah yg larut air merah karena kobalt
Vitamin B 12 dalam makanan 5-deoksiadenosilkobalamin; metilkobalamin; hidroksokobalamin kristal merah yg larut air merah karena kobalt Vit B 12 rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi Sianokobalamin bentuk paling stabil, diproduksi komersial dari fermentasi bakteri ABSORPSI, TRANSPORTASI & PENYIMPANAN 70% vit B12 dapat diabsorpsi, menurun 10% bila konsumsi melebihi 5 x AKG Lambung: kobalamin dibebaskan dari ikatan protein oleh cairan lambung dan pepsin, kemudian segera diikat oleh protein-protein khusus (faktor R : rapid electrophoretic mobility)

47 duodenum (suasana alkali) : vit B12 dilepas dari faktor R utk segera diikat oleh faktor intrinsik (IF). Kompleks vit B12 – IF kemudian diikat oleh reseptor khusus pada membran mikrovili ileum usus halus dan di absorpsi sel mukosa usus halus : vit B12 dilepas dan dipindahkan ke protein lain (transkobalamin II atau TC-2) untuk dibawa ke hati. absorpsi 8 – 12 jam, TC-2 dibawa kejaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus dalam sel, 95% vitamin B12 terikat pada enzim metionin sintetase yg ada dalam sitoplasma sel atau pada enzim metilmalonil-Ko A mutase dalam mitokondria sel persediaan B12 dalam tubuh : 2 – 3 mg; 1,2 – 1,3 ug/hari dieksresi melalui feses dan urine Vitamin B12 terdapat dalam cairan empedu & sekresi saluran cerna disalurkan kembali via sirkulasi enterohepatik

48 FUNGSI : mengubah folat menjadi bentuk aktif untuk metabolisme semua sel terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang & jaringan saraf Vitamin B12 sebagai kofaktor enzim: metionin sintetase & metil malonil – KoA mutase sintesis DNA dan aktifitas saraf SUMBER : alami sbgi hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang sumber utama : protein hewani dari hasil sintesis bakteri dalam usus (hati, ginjal), susu, telur, ikan, keju & daging sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena sintesis terjadi didalam kolon

49 Bentuk vitamin B 12 dalam makanan sebagai 5-deoksiadenosil dan hidroksi kobalamin
AKIBAT KEKURANGAN jarang terjadi karena kekurangan dalam makanan sebagian besar akibat penyakit saluran cerna atau gangguan absorpsi dan transportasi untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, sehingga def vit B12 : anemia karena kekurangan folat anemia pernisiosa terjadi pada atrofi lambung berkurangnya sekresi faktor intrinsik. Karena keturunan dan proses penuaan gangguan sintesis DNA : 1. gangguan perkembangbiakan pada sel-sel yg cepat membelah sehingga sel-sel membesar (megaloblastosis) pd prekursor sel darah merah & sel …….

50 Sel penyerap permukaan usus
megaloblastik anemia megaloblastik; glositis; gangguan saluran cerna (absorpsi & rasa lemah) 2. gangguan saraf degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang & saraf perifer. Tanda : mati rasa, semutan, kaki panas, kaku & rasa lelah pada kaki BAHAN-BAHAN MIRIP VITAMIN beberapa faktor makanan berkarakteristik vitamin, namun tidak diklasifikasikan sebagai vitamin. KOLIN komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin & asetil kolin. Lesitin & sfingomielin merupakan bagian membran sel. Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar saraf.

51 kebutuhan kolin tinggi pada pertumbuhan
Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% kolin merupakan fosfatidilkolin) kebutuhan kolin tinggi pada pertumbuhan USA : formula bayi = 7 mg/100 kkal = ASI SUMBER : Kolin bebas terdapat dalam hati, kacang kedelai, havermout, kembang kol & kol Sumber fosfotidilkolin : telur, hati, kacang kedelai, kacang tanah MIO – INOSITOL inositol : buah-buahan, serealea, sayuran, kacang-kacangan, hati & jantung

52 Asam fitat mengganggu absorpsi Ca, Fe & Zn FUNGSI :
dalam susunan makanan rata-rata dalam bentuk fosfolipida inositol & sebagai asam fitat (inositol heksafosfat) Asam fitat mengganggu absorpsi Ca, Fe & Zn FUNGSI : merupakan senyawa siklik dengan 6 karbon & 6 gugus hidroksil dengan struktur menyerupai glukosa dalam jaringan hewan sebagai komponen fosfolipida (otak, cairan serebrospinal, otot, jantung) inositol bebas terdapat dalam alat reproduksi laki-laki (semen) sebagai fosfatidilinositol yg berfungsi sebagai fosfolipida dalam membran sel : mengatur respon sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf & pengaturan aktivitas enzim berperan dalam sintesis fosfolipida yg mengatur fungsi lipoprotein, mempunyai aktivitas lipotropika.

53 metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan, jumlah dan tingkat kejenuhan lemak makanan & komposisi asam lemak. KERJASAMA VITAMIN B DALAM METABOLISME ENERGI Koenzim yang berperan memerlukan vitamin sebagai berikut : NAD & NADP : niasin TPP : tiamin KoA : asam pantotenat B 12 : vitamin B 12 FMN & FAD : riboflavin THF : folat PLP : vitamin B 6 Biotin


Download ppt "VITAMIN LARUT AIR."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google