Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Anis Sirlida Elin Kinasih Intan Mia Pertiwi Mariana Sumalia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Anis Sirlida Elin Kinasih Intan Mia Pertiwi Mariana Sumalia"— Transcript presentasi:

1 Anis Sirlida Elin Kinasih Intan Mia Pertiwi Mariana Sumalia
Kanker Tulang Anis Sirlida Elin Kinasih Intan Mia Pertiwi Mariana Sumalia Kel.10

2 Definisi Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oeh anak-anak hingga orang dewasa. Kanker tulang terbagi menjadi dua , yaitu : Kanker Tulang Primer Dinamakan Kanker Tulang Primer bilamana kanker tersebut muncul dan berkembang langsung didalam tulang. Kanker Tulang Sekunder Kanker tulang sekunder adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lain yang menjalar ke tulang

3 Etiologi Penyebab dari kanker tulang belum diketahui, namun kondisi ini diduga oleh adanya perubahan atau mutasi didalam struktur DNA yang mengendalikan pertumbuhan sel sehingga sel-sel tersebut terus tumbuh diluar kendali. Faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko kanker tulang: Paparan radiasi tinggi dari suatu pengobatan yang pernah dialami penderita (radiotrapi) Pernah memiliki suatu riwayat jenis kanker mata

4 Tahap perkembangan Ca Tulang
Stadium 1 : tahap ini kanker baru mengenai 1 bagian tulang dan belum menyebar kebagian lainnya. Stadium 2 : hampir sama seperti stadium 1, tapi pada tahap ini kanker masih berada disatu bagian tulang dan belum menyebar tatapi agresivitas kanker sudah mulai terlihat Stadium 3 : pada tahap ini kanker sudah mulai meyebar kelebih dari 1 area pada tulang yang sama. Stadium 4 : pada tahap ini, kanker yang menggrogoti tulang telah menyebar kebagian-bagian lainnya didalam tubuh, misalnya: paru-paru, hati, dan otak

5 Jenis-Jenis Kanker Tulang
Osteosarcoma : Berkembang didalam jaringan baru pada tulang yang sedang tumbuh, yang sering menyerang tulang paha dan tulang betis. Ewing’s sarcoma : Berkembang didalam jaringan saraf yang belum dewasa pada sumsum tulang paha, betis dan tulang panggul. Chondrosarcoma : Berkembang didalam tulang rawan, yang sering meyerang tulang paha, panggul, tulang rusuk, tulang belikat dan tulang lengan bagian atas

6 Patofisiologi Ca Tulang
, Patofisiologi Ca Tulang Faktor-faktor yg memungkinkan terjadinya tumor dan keganasan pd S. Muskuloskeletal Pertumbuhan baru sel-sel tulang dan jaringan lunak Berdiferensiasi mjd bbrp sel osteoklas, kondroblas,fibroblast,dan mieloblas Tindakan Operatif Bersifat Jinak (Epidemoid, sel besar) -Kohesif -Tumbuh lambat -Pola Teratur -Berkapsul Bersifat osteogenic, kondrogenik,atau mielogenik Bersifat ganas/ kanker (Sel kecil/ oat cell) Kurang kohesif Pertumbuhan cepat Pola tidak teratur Tidak berkapsul Asuhan keperawatan perioperatif Peningkatan proliferasi sel, neovaskularisasi, pertumbuhan jarinan, pembengkakan , dan kerapuhan tulang Ekspansi tumor yg cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau degenerasi Pembesaran jaringan Metabolisme Spasme otot & kekakuan tulang serta kerapuhan pada tulang Penekanan pd saraf tertentu Kebutuhan energi Penurunan sensasi 9. R.Fraktur patologis 7. Gg.citra diri 1. Ansietas Anemia Tindakan radioterapi dan kemoterapi 8.Gg neurologis 1. Nyeri 2. Hambatan mobilitas fisik 3.Risti k.n : krg dr kebutuhan tubuh Kelemahan dan perasaan mdh lelah Neovaskularisasi jaringan Penurunan kemampuan pergerakan 5. Defisit perawatan diri 2. Ketidak efektifan koping 10.Kebutuhan pengetahuan dan informasi Kerusakan pembuluh darah dan jaringan lunak 6.Kerusakan integritas kulit Terbentuknya ulkus

7 Tanda dan Gejala Pembengkakan Pelemahan Tulang Tubuh Terasa Lelah
Nyeri Pembengkakan Pelemahan Tulang Tubuh Terasa Lelah Penurunan BB Demam Berkeringat, terutama pada malam hari Tanda dan Gejala

8 Pencegahan Ca Tulang Pencegahan kanker tulang ada beberapa cara yang dapat dilakukan sejak dini,yakni : 1. Melakukan penguatan terhadap tulang dengan cara memanen vitamin D melalui berjemur sebelum pukul 10 pagi di bawah sinar matahari langsung. 2.Mengembangkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, empat sehat lima sempurna. Terutama makanan yang mengandung kalsium alami dengan jumlah yang cukup. 3.Olahraga yang teratur dapat menguatkan tulang karena banyak bergerak akan membuat komposisi tulang menjadi lebih padat. Lari dan senam adalah olahraga yang direkomendasikan baik untuk tulang. 4. Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik atau mengandung zat yang dapat menyebabkan kanker. 5. Tidak mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Sumber : kanker-tulang/

9 Faktor Resiko Penyakit Paget (masalah pada metabolisme tulang - bukan kanker). Paparan radiasi. Cedera tulang. Riwayat keluarga penderita kanker tulang.

10 Pemeriksaan penunjang
Tes darah Biopsi Sinar-X Pemindaian tulang MRI scan CT-Scan

11 ASKEP Ca Tulang

12 Provoking Incident : Hal yg menjadi faktor presipitasi nyeri adalah ekspansi tumor yg cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya , perdarahan , atau degenerasi. Quality of Pain : Nyeri yg dirasakan atau digambarkan klien. Region, Radiation , Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri terjadi di sendi dan tulang yg mengalami masalah. Severity (Scale) of Pain : Nyeri yang dirasakan klien secara subjektif antara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4 Time : Berapa lama nyeri berlangsung, kapan , apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

13 Riwayat Penyakit Dahulu
B. Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Sekarang Pengumpulan data dilakukan sejak keluhan muncul dan secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Riwayat Penyakit Dahulu Adanya riwayat fraktur terbuka yang meninggalkan bekas sikatriks dapat mendukung terjadinya suatu lesi pada jaringan lunak.

14 C. Pola aktivitas sehari-hari
Aktivitas/Istirahat - Kelemahan atau keletihan. - Perubahan pada pola tidur dan waktu tidur pada malam hari , adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti : nyeri , ansietas dan berkeringat malam. - Keterbatasan partisipasi dalam hobi dan latihan. - Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen , tingkat stress tinggi Sirkulasi - Palpitasi dan nyeri dada pada aktivitas fisik berlebih. - Perubahan pada TD Integritas Ego - Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress (misalnya merokok, minum alcohol,menunda mencari pengobatan , keyakinan religious/ spiritual). - Masalah tentang perubahan dan penampilan, misalnya : alopesia, lesi , cacat, pembedahan.

15 D. Eliminasi Perubahan pola defekasi, misalnya : darah pada feses , nyeri saat defekasi. Perubahan eliminasi urinarius misalnya : nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria , sering berkemih. E. Makanan/cairan Kebiasaan diet buruk (misalnya : rendah serat , tinggi lemak, aditif , dan bahan pengawet). Anoreksia, mual/muntah. Intoleransi makanan F. Neurosensori Tidak ada nyeri yg bervariasi , misalnya : kenyamanan ringan sampai nyeri berat ( dihubungkan dengan proses penyakit ). G. Pernafasan Merokok ( tembakau, mariyuana , hidup dengan seseorang yang merokok) , pemajanan abses. H. Keamanan Pemajanan pada kimia toksik , karsinogen. Pemajanan matahari lama/ berlebihan.

16 I. Seksualitas Masalah seksual , misalnya dampak pada hubungan , perubahan pada tingkat kepuasan. Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun. Multigravida , pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini, dan herpes genital. J. Interaksi sosial Ketidakadekuatan/kelemahan system pendukung Riwayat perkawinan ( berkenaan dengan kepuasan di rumah , dukungan atau bantuan ). Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran. K. Observasi dan pemeriksaan fisik Keadaan umum : baik , kurang , atau lemah. Tanda-tanda Vital (TD , suhu, nadi , pernafasan). Pemeriksaan fisik - Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena. - Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas. - Nyeri tekan/ nyeri local pada sisi yang sakit : Mungkin hebat atau dangkal, sering hilang dengan posisi flexi, anak berjalan pincang, keterbatasan dalam melakukan aktivitas, tidak mampu menahan objek berat. - Kaji status fungsional pada area yang sakit, tanda-tanda inflamasi, nodus limfe regional.

17 Diagnosa & Intervensi 1 Diagnosa Intervensi Rasional
Nyeri akut b.d agens cedera biologi 1.Kaji status nyeri (P, Q,R,S,T) 1.Memberikan data dasar untuk menentukan dan mengevaluasi intervensi yang diberikan 2.Berikan lingkungan yg nyaman dan aktivitas hiburan (misalya: musik, televisi) 2.Meningkatkan relaksasi klien 3.Ajarkan teknik manajemen nyeri seperti teknik relaksasi nafas dalam, visualisasi dan bimbingan imajinasi. 3.Meningkatkan relaksasi yang dapat menurunkan rasa nyeri klien. 4.Kolaborasi : Berikan analgesic sesuai kebutuhan untuk nyeri. 4.Mengurangi nyeri & spasme otot

18 Diagnosa & Intervensi 2 Diagnosa Intervensi Rasional
Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b.d status hipermetabolik : Berkenaan dengan kanker 1.Catat asupan makanan setiap hari 2.Ukur tinggi, berat badan , ketebalan otot trisep setiap hari 3.Berikan diet TKTP dan asupan cairan adekuat 4.Kolaborasi: Pantau hasil pemeriksaan lab.sesuai indikasi 1.Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi 2.Mengidentifikasi keadaan malnutrisi protein kalori khususnya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normal 3.Memenuhi kebutuhan metabolic jaringan asupan cairan adekuat untuk menghilangkan produk sisa 4.Membantu mengidentifikasi derajat malnutrisi.

19 Diagnosa & Intervensi 3 Diagnosa Intervensi Rasional
Koping tidak efektif b.d rasa takut tentang ketidaktahuan persepsi tentang proses penyakit dan sistem pendukung tidak adekuat 1.Motivasi klien dan keluarga untuk mengunkapkan perasaan 2.Berikan lingkungan yang nyaman dimana pasien dan keluarga merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk berbicara 3.Pertahankan kontak sering dengan pasien dan bicara dengan menyentuh pasien 4.Berikan informasi akurat,konsisten mengenai prognosis 1.Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut serta kesalahan konsep tentang diagnosis 2.Membina hubungan saling percaya dan mebantu pasien untuk merasa diterima dengan kondisi apa adanya. 3.Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak 4.Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan atau pilihan sesuai realita

20 Referensi Mutaqqin Arif (2005). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta : EGC diunduh pada hari minggu, 23 Oktober 2016 jam WIB diunduh pada hari minggu, 23 Oktober 2016 jam WIB

21


Download ppt "Anis Sirlida Elin Kinasih Intan Mia Pertiwi Mariana Sumalia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google