Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kimia Anorganik dan Lingkungan
2
Disusun oleh : Ahmad Zubayri (0621 14 )
Diena Nurul Hakim ( ) Fatwa Rachmawati ( ) Farham Mubyan ( ) Fauz Asyrafi ( ) Izzudin Surya ( ) Latif Jati Prakoso ( ) Nur Aisyah Nibras ( ) Rosita Novianti ( ) Tsakiful P ( )
3
Peta Konsep Definisi Kimia Anorganik Sifat Senyawa Anorganik
Ruang Lingkup Kimia Anorganik Dan Kehidupan
4
Sifat Senyawa Anorganik
Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup) Tidak mudah terbakar Struktur sederhana Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon Dapat larut dalam pelarut air atau organik Contoh : NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb. Sifat Senyawa Anorganik
5
Ruang Lingkup Kimia Anorganik Dan Kehidupan
Katalis Bahan Bakar Sains Material Pencemaran Pertanian Surfaktan Pelapisan
6
Dalam Katalisis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Pengertian Katalis Katalis anorganik adalah katalis yang tersusun dari bahan anorganik atau bebas dari ikatan C-C dan C-H. Katalis anorganik berbasis logam adalah katalis anorganik yang mengandung unsur logam, baik logam golongan A maupun logam golongan transisi
7
Manfaat Katalis Anorganik
Pt-Rh-Pd/g-Al2O3 sebagai katalis converter gas buang pada kendaraan bermotor Pembuatan formaldehida. Katalis yang digunakan logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Pembuatan amoniak dengan proses Haber-Bosch menggunakan katalis serbuk besi. Pembuatan propilena digunakan katalis Ziegler-Natta. Katalis Ziegler-Natta adalah campuran antara senyawa-senyawa titanium seperti titanium(III) klorida atau titanium(IV) klorida dan senyawa-senyawa aluminium seperti aluminium trietil. Pembuatan mentega digunakan katalis Nikel Pembuatan asam sulfat (proses kontak) digunakan katalis Vanadium (V) oksida (V2O5).
8
Dalam Sains Material -Makro dalam Tanah-
Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein (Hanafiah 2005).Menurut Hardjowigeno (2003) Nitrogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik halus dan bahan organik kasar), pengikatan oleh mikroorganisme dari nitrogen udara, pupuk, dan air hujan. Posfor Unsur Fosfor (P) dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada pH sekitar 6-7 (Hardjowigeno 2003). Dalam siklus P terlihat bahwa kadar P-Larutan merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari pelapukan mineral-mineral P, pelarutan (solubilitas) P-terfiksasi dan mineralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh tanaman fiksasi dan pelindian (Menurut Leiwakabessy (1988) di dalam tanah terdapat dua jenis fosfor yaitu fosfor organik dan fosfor anorganik.
9
Dalam Sains Material -Makro dalam Tanah-
Kalium Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Hakim et al. (1986), menyatakan bahwa ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri. Kalsium Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim (RAM 2007).
10
Dalam Sains Material -Makro dalam Tanah-
Magnesium Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium (Hanafiah 2005). Belerang Belerang dari dalam tanah diasimilasi oleh tanaman sebagai ion sulfat SO4- . Di suatu daerah terjadi pencemaran SO2 d iatmosfer, maka belerang dapat diadsorpsi oleh daun daun tanaman sebagai sulfur oksida. Kandungan SO2 yangcukup tinggi di atmosfer dapat mematikan tanaman.
11
Dalam Sains Material -Mikro dalam Tanah-
Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B) dan Klor(Cl). Fe = Sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Mn = Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Zn = Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur. Cu = Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur.
12
Dalam Sains Material -Mikro dalam Tanah-
Mo = Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. B = lain berperan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Cl = berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting dan juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis.
13
Dalam Surfaktan Kandungan Anorganik pada zat aditif dalam detergen
Zeolit (Na2Ox.Al2O3y.SiO2z.pH2O). Zeolit berfungsi sebagai builder penukar ion. Zeolit yang banyak digunakan adalah zeolit tipe A. Ion natrium akan dilepaskan oleh kristal zeolit dan digantikan dengan ion kalsium dari air sadah. Hal ini akan menyebabkan penurunan kesadahan dari air pencuci. Clay. Clay, seperti kaolin, montmorilonit, dan bentonit juga dapat digunakan sebagai builder. Natrium bentonit, misalnya dapat melunakkan air akibat kemampuannya menyerap ion kalsium. Namun, clay dipertimbangkan sebagai bahan yang memiliki efektivitas pelunakkan air yang lebih rendah dibandingkan zeolit tipe A. Penggunaan clay sebagai builder juga memiliki nilai tambah lain. Clay montmorilonit, misalnya, dapat berfungsi sebagai komponen pelembut. Komponen ini akan diserap dan difilter ke dalam pakaian selama proses pencucian dan pembilasan
14
Dalam Surfaktan Kandungan Anorganik pada zat aditif dalam detergen
Nitrilotriacetic acid. Senyawa N(CH2COOH)3 atau biasa disebut NTA ini, merupakan salah satu builder yang kuat. Senyawa ini merupakan tipe builder organik. Namun, penggunaaannya memiliki efek samping pada kesehatan dan lingkungan. Garam netral. Natrium sulfat dan natrium klorida merupakan garam- garam netral yang dapat digunakan sebagai builder. Selain itu, senyawa- senyawa ini juga dipertimbangkan sebagai filler yang dapat mengatur berat jenis deterjen. Natrium sulfat juga dapat menurunkan Critical Micelle Concentration (CMC) dari surfaktan organik sehingga konsentrasi pencucian efektif dapat tercapai.
15
Dalam Pelapisan Pelapisan anorganik diantaranya adalah benda yang terbuat dari bahan besi dan baja layaknya mesin, pipa, dan berbagai peralatan lainnya. Pelapisan dengan portland cement. biasanya dipakai untuk melapisi beberapa benda-benda yang memiliki benda silindris, seperti pipa, khususnya untuk pelapisan bagian dalam pipa yang sering kali dialiri oleh fluida-fluida yang bisa saja merusak pipa tersebut karena sifat fluidanya, atau bahkan karena tingginya suhu dan tekanan fluida. Untuk sistem pelapisan ini pada area dalam pipa, dapat memakai sistem pelapisan dengan pengecoran sentrifugal. sementara itu sistem pelapisan lainnya pada bahan portland cement adalah dengan troweling dimana bahan coating ini dapat disemprotkan. Pelapisan dengan memakai bahan coating portland cement memiliki keunggulan yaitu harganya yang lebih murah, pemasangannya yang mudah, dan karena kemampuannya untuk diperbaiki dan dirawat dengan mudah.
16
Dalam Bahan Bakar Dalam Batu Bara
Batubara mengandung bahan anorganik (mineral) dan karbon yang kadarnya lebih tinggi dibanding bahan bakar cair (BBM) maupun gas. Proses pembakaran merupakan salah satu sumber emisi polutan yang tidak dikehendaki karena dapat mengganggu lingkungan, baik karena jumlahnya (kadarnya) maupun beragamnya jenis polutan. Dampak-dampak tersebut di atas dapat bersifat lokal, regional maupun global. Pada pembakaran batubara dihasilkan emisi dan limbah yang dapat mengganggu lingkungan.Beberapa polutan yang terbentuk pada pembakaran batubara diantaranya adalah abu, oksida belerang, oksida nitrogen, karbonmoksida, asap dan gas hidrokarbon, dan karbondioksida.
17
Dalam Pertanian - Dalam Unsur hara Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan yaitu unsur makro. Unsur makro adalah unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar, yaitu unsur C,H,O,N,S,P,K,Mg, dan Ca. adapun unsur mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit seperti unsur Cl,Fe,Mn,Cu,B, dan Mo. - Dalam pembuatan Pupuk Buatan Tunggal Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung 1 jenis unsur hara yang di perlukan tumbuhan - Dalam pembuatan Pupuk Majemuk Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 2 unsur hara, seperti pupuk NP,NK, dan NPK
18
Dalam Pertanian - Dalam pembuatan Insektisida Insektisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan hama serangga, seperti wereng, belalang, dan ulat - Dalam pembuatan Rodentisida Jenis pestisida ini digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan binatang pengerat(tikus) di lahan pertanian, rumah tangga atau gudang - Dalam pembuatan Herbisida Herbisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan tanamn pengganggu atau gulma, seperti alang-alang dan rerumputan. - Dalam pembuatan Fungisida Jenis pestisida ini di gunakan untuk mencegah dan membasmi serangan jamur. Contohnya natrium, dipromat, dan organemerkuri.
19
Dalam Pertanian - Bidang Geologi - Dalam kegunaan Radioisotop Radioisotop adalah sebuah isotop tidak stabil atau radioaktif dari sebuah unsur yang dapat berubah menjadi unsur lain dengan memberikan radiasi. Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan ilmu Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14.
20
Dalam Pencemaran Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah (daratan).
21
Bahan Kimia AnOrganik Asam, Basa, garam
logam berat (mercuri, timbal, cadmium, selenium &arsen) Effluent industrial, buangan perternakan, pembangkit listrik Kanker, merusak sistem syaraf World Resources Institute
22
Polutan-polutan Anorganik
Timbal dari pembakaran, pipa-pipa, solder , bensin Menyebabkan: - miscarriages - kehilangan kemampuan mendengar - kehilangan kemampuan belajar Arsen dari penambangan atau pengeringan tanah gurun Menyebabkan : - anemia - kanker - kematian Natrium Klorida : Salinasi Asam-asam: Senyawa-senyawa sulfur dan nitrogen dari batubara. penyebab: - perubahan pH yang berefek terhadap species - leaches aluminum
23
Daur pencemaran lingkungan
24
Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan
Secara teknis Mengubah proses. Secara nonteknis Mengganti sumber energi. Penyajian informasi lingkungan (PIL). Mengelola limbah. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Menambah alat bantu. Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi. Pengaturan dan pengawasan kegiatan. Penanaman perilaku disiplin.
25
DAFTAR PUSTAKA makalah.html
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.