Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Argentometri (Mohr, Fajans, Volhard)
SMK-SMAK Bogor By DuoS
2
ARGENTOMETRI Masuk dalam metoda apa? Prinsip dasar dan analisa?
Parameter apa saja yang dapat ditetapkan kadarnya secara argentometri? Cara menghitung Bst? Reaksi dan TA?
3
ARGENTOMETRI Pereaksi apa saja yang digunakan?
Sifat dan pembuatan pereaksi? Peralatan yang digunakan? Jelaskan! BBP apa saja yang dapat dipakai untuk menentukan kenormalan penitar?
4
ARGENTOMETRI Metoda Volumetri dengan menggunakan lar. AgNO3 sbg pereaksi utama, dengan dasar reaksi pembentukan endapan (presipitimetri)
5
Syarat-syarat Argentometri:
Ksp endapan harus kecil shg mudah terbentuk dan mantap Reaksi pembentukan endapan harus cepat Hasil titrasi tidak menyimpang akibat adsorbsi/kopresipitimetri TA harus teramati dan tajam
6
Hubungan Ksp dgn Pembentukan Endapan
Reaksi argentometri: NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq) Ksp s s S = solubility/kelarutan endapan dlm pelarut murni Ksp = Konstanta Solubility Product/ hasil kali kelarutan
7
Soal! Hitung kelarutan endapan AgCl dalam pelarut murni! Ksp AgCl = 1 x 10-10
8
Hubungan Ksp dgn Pembentukan Endapan
Jadi endapan AgCl: mengion sebanyak s = 1 x 10-5 dlm air murni, dan mulai mengendap pada: [ Ag+ ] = s = 1 x 10-5 [ Cl- ] = s = 1 x 10-5
9
Note: [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl belum ↓ [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl mulai ↓ [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl sudah ↓
10
1. Hitung kelarutan AgCl(s) dalam:
Larutan AgNO3 0,1 N Larutan NaCl 0,1 N Ksp AgCl = 1 x 10-10 2. Hitung pada pH berapa ion Ag+ mulai terhidrolisis. [Ag+] = 0,001M Ksp AgOH = 2 x 10-8
11
Contoh parameter:
12
Larutan AgNO3 Mudah larut dalam air Oksidator kuat, reaksi:
Ag+ + e- Ag(s) Eo = + 0,80 V Mudah rusak oleh zat2 organik, tereduksi menjadi cermin perak Mudah terurai oleh cahaya Umumnya dipakai pada pH netral
13
Argentometri berdasarkan indikator (TA)
Cara Mohr : indikator K2CrO4 (endapan berwarna merah bata) Cara Fajans: indikator adsorpsi (endapan merah jambu) Cara Volhard : indikator Fe3+ (pembentukan senyawa kompleks berwarna)
14
4 Cara Mohr Menggunakan larutan K2CrO4 sebagai indikator yang akan membentuk endapan berwarna merah coklat dengan kelebihan AgNO3. Reaksi: NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 putih,Ksp=1 x 10-10 K2CrO4(aq) + 2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s) + 2KNO3 merah bata,Ksp=2 x 10-12
15
Hitung kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni.
Bandingkan dengan kelarutan endapan AgCl. Maka dapat disimpulkan endapan …. Lebih dahulu terbentuk daripada …
16
Note (modul halaman 24): Cara Mohr hanya boleh dilakukan untuk larutan netral atau dapat dinetralkan Bila larutan bereaksi dengan asam, dapat dinetralkan dengan boraks, MgO, atau NaHCO3 Saat penitaran hindarkan perak nitrat dari cahaya langsung NaCl p.a. dapat digunakan sebagai BBP
17
Cara Fajans Menggunakan indikator adsorpsi, yang berupa asam/basa organik lemah, yang muatannya berlawanan dengan ion titran, dan menghasilkan warna yang tajam pada TA. Co: fluoresin, diklorofluoresin, eosin.
18
Contoh dengan indikator fluoresin:
Reaksi: NaCl + AgNO3 AgCl(s) + NaNO3 Putih Fl AgNO3 AgFl(s) + NO3- Merah jambu TA: dari larutan kuning kehijauan, terbentuk endapan pink yang menggumpal.
19
Awal titrasi Fl- Ion fluoresin Cl- Cl- Cl- AgCl(s) AgCl(s) Cl- Cl- Cl-
Jumlah ion Cl- masih berlimpah, teradsorbsi pada permukaan inti2 AgCl(s) membentuk lapisan primer bermuatan negatif. Endapan terdispersi berupa koloid
20
TA + Ag+ Fl- Ion fluoresin Ag+ AgCl(s) AgCl(s) Ag+ Ag+
AgFl(s) Ag+ + Fl- Ion fluoresin AgCl(s) Ag+ Ag+ Ag+ Ion Cl- habis, inti2 AgCl(s) mulai menyatu dan menggumpal. Kelebihan ion Ag+ teradsorb ke permukaan endapan, lalu menarik ion Fl- yg lemah, menghasilkan AgFl(s) merah jambu di permukaan AgCl(s).
21
Note (modul halaman 22): pH larutan harus dikontrol jangan sampai terlalu rendah karena akan mengurangi jumlah Fl- . HFl denga Ka= dilakukan dalam keadaan netral (pH ± 7). Diklorofluoresein dititar pada pH ± 4. Eosin dapat dipakai sebagai indikator pada peitaran Br-, I-, dan CNS- dengan pH 2 Saat penitaran jangan sampai endapan terkena sinar matahari langsung karena sebagian AgCl ada yang pecah sehingga sebelum TA berubah warna jadi violet sampai abu – abu.
22
Cara Volhard Memakai indikator Fe3+ untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat Reaksi : I. NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 + AgNO3 berlebih terukur putih,Ksp=1 x sisa II. AgNO3(aq) + KCNS AgCNS(s) + KNO3 sisa putih,Ksp= 1 x 10-12 II. 2Fe KCNS Fe [ Fe(CNS)6 ] + 6K+ Kuning larutan merah
23
Cara Volhard + Cl- AgCl(s) Ag+ AgCl(s) AgCl + CNS- AgCNS(s)
AgFl AgCl(s) NITROBENZENE AgCl(s) Ag+ + Cl- AgCl + CNS- AgCNS(s) Ksp dan s AgCl(s) > Ksp dan s AgCNS(S) Endapan AgCl yg sudah terbentuk dpt dipengaruhi oleh ion penitar KCNS Ditambahkan nitrobenzene untuk menyelimuti/melindungi AgCl(s)
24
Note (modul halaman 27) Harus dilakukan pengocokan untuk menghindari diabsorbsinya ion Ag+ oleh endapan. Reaksi : Untuk menghindari pembentukan AgSCN, endapan harus dipisahkan dulu dengan cara mengentuskan AgCl atau melindunginya dengan nitrobenze (1ml). AgCl + CNS- AgCNS(s)
25
Pengaruh pH dalam Argentometri
Jika pH terlalu basa Akan terjadi hidrolisis pada pereaksi, terutama ion Ag+ Jika pH terlalu asam: Indikator2 yag berupa asam lemah akan terhidrolisis, menjadi spesies yg berbeda dan kehilangan fungsinya sebagai indikator. Co: fluoresin pada fajans: HFl H+ + Fl-
26
PR untuk minggu depan: BBP apa selain NaCl yang dapat digunakan untuk menentukan normalitas AgNO3 ? Sebutkan sifat fisika dan kimia dari AgNO3 dan cara pembuatan AgNO3 ? Sebutkan rumus molekul, sifat – sifat dari nitrobenzene? Adakah zat lain yang dapat menggantikan fungsi nitrobenzene?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.