Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYanti Sri Yuwono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
مهارة الترجمة محمد أكمل الدين مقدمة لورشة عمل 1435 ه / 2013 م نادي والى سونجو فى اللغة العربية (نافلة) السبت واجي، 12 محرم هـ / 16 نوفمبر 2013 م مؤسسة جبل نور باندغان جفارا
2
KONSEP MENERJEMAH التعبير عن معنى كلام فى لغة بكلام أخر من لغة أخرى مع الوفاء بجميع معانيه ومقاصده “Mengungkapkan makna tuturan dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan memenuhi seluruh makna dan maksud tuturan itu” Contoh: وامرأته حمالة الحطب 4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar [1608]. [1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim.
3
METODE, PROSEDUR, DAN TEKNIK Tahapan Proses Penerjemahan: METODE, PROSEDUR, TEKNIK
4
PENGERTIAN Metode merupakan cara penerjemahan nas sumber secara keseluruhan. Prosedur merupakan cara penerjemahan kalimat yang merupakan bagian dari nas tersebut. Teknik merupakan cara penerjemahan kata atau frase yang merupakan bagian dari sebuah kalimat.
5
JENIS-JENIS PROSEDUR Literal Transfer dan Naturalisasi Modulasi Ekuivalensi Budaya
6
JENIS-JENIS TEKNIK PENERJEMAHAN Transfer Transmutasi Substitusi Sebagai Penjabaran Prosedur Transposisi Reduksi Ekspansi Teknik Korespondensi Eksplanasi Sebagai Penjabaran Prosedur Transposisi Teknik Deskripsi Teknik Integratif
7
TEKNIK PENERJEMAHAN SEBAGAI PROSEDUR TRANSPOSISI Transposisi merupakan proses penerjemahan yang berkenaan dengan perubahan aspek gramatikal dari bahasa sumber (BS) ke bahasa penerima (BP). Transposisi sebagai proses atau hasil perubahan fungsi atau kelas kata tanpa penambahan apa-apa. Transposisi merupakan bentuk-bentuk perubahan sintaksis dan kategori kata dari bahasa Arab (BS) ke bahasa Indonesia (BP).
8
TEKNIK TRANSMUTASI Cara penerjemahan dengan mengubah pola urutan fungsi dan kategori dengan memindahkan tempatnya, baik dengan mendahulukan maupun mengakhirkan salah satu unit gramatikal. Dalam penerjemahan BA ke BI, pemindahan urutan ini terjadi pada pola S-P menjadi P-S atau sebaliknya.
9
TEKNIK TRANSFER Cara penerjemahan dengan mengalihkan fungsi sintaksis, kategori, dan kata sarana dari BS ke BP. Sekaitan dengan penerjemahan BA ke BI, pengalihan itu dapat diterapkan terhadap pola S-P = P-S, P-S =P-S, KS+P = KS+P, N = N, FN = FN, V = V, Pro. =Pro., KS = KS, KS+KS = KS+KS, dan F = F.
10
TEKNIK REDUKSI Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan cara mengurangi atau membuang unsur gramatikal dengan cara mengurangi atau membuang unsur gramatikal BS di dalam BP. Dalam penerjemahan BA ke BI, teknik ini tampak pada pengurangan pola P-S menjadi P dan pola P-(S) menjadi P.
11
TEKNIK EKSPANSI Teknik penerjemahan yang ditandai dengan perluasan fungsi dan kategori yang disebabkan oleh deskripsi Makna BS di dalam BP. Dalam penerjemahan BA ke BI, penambahan terjadi dari P-S menjadi ke K-P-S, kategori A menjadi FA, dari N menjadi FN, dari V menjadi FV, dari V menjadi FN, dan KS (F) menjadi F.
12
TEKNIK EKSPLANASI Teknik penerjemahan yang ditandai dengan mengeksplisitkan unsur linguistik BS di dalam BP, sebagaimana terlihat dari pola perubahan P-(S) menjadi S-P.
13
TEKNIK SUBSTITUSI Teknik pengganti fungsi unsur kalimat BS dengan fungsi lain tatkala kalimat itu direstrukturisasi di dalam BP, sebagaimana terlihat dari pergantian P dengan K pada kalimat nomina BS yang berpola P- S.
14
TEKNIK PENERJEMAHAN SEBAGAI PENJABARAN PROSEDUR EKUIVALENSI Pertama, ekuivalensi merupakan tujuan atau produk dari proses penerjemahan. Dengan kata lain ekuivalensi adalah padanan yang paling wajar antara bahasa sumber dan bahasa penerima. Kedua, ekuivalensi merujuk pada salah satu prosedur penerjemahan sebagaimana yang dikemukakan Newmark (1988) bahwa prosedur ini digunakan untuk menerjemahkan kosa kata kebudayaan di dalam bahasa penerima dengan cara sedapat mungkin mendekati makna sebenarnya di dalam bahasa sumber.
15
TEKNIK KORESPONDENSI Teknik penyamaan konsep BS dengan BP melalui penerjemahan kata dengan kata dan frase dengan frase, yang berlandaskan asumsi bahwa ada kesamaan antara keduanya.
16
TEKNIK DESKRIPSI Teknik penerjemahan dengan menjelaskan makna kata BS di dalam BP seperti tampak pada perubahan kata menjadi frase atau frase yang sederhana menjadi frase yang kompleks.
17
TEKNIK INTEGRATIF Pemakaian dua teknik sekaligus dalam mereproduksi makna BS di dalam BP.
18
MASALAH PENERJEMAHAN DALAM BAHASA INDONESIA: MASALAH INTERFERENSI DALAM TERJEMAHAN
19
MASALAH TEORETIS Kompleksitas proses penerjemahan Keluasan wawasan penerjemah Pencarian padanan yang wajar Pemahaman budaya dua bahasa Masalah grafologis
20
MASALAH METAFORA Masalah metafora kata yang berhubungan dengan kebudayaan Contoh: والخيل والبغال والحمير لتركبوها وزينة ويخلق ما لا تعلمون 8. Dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal[820] dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. [820] Bagal Yaitu peranakan kuda dengan keledai.
21
Dua kelompok metode penerjemahan: 1
Dua kelompok metode penerjemahan: 1. Metode Yang Memberikan Penekanan Terhadap Bahasa Sumber 2. Metode Yang Memberikan Penekanan Terhadap Bahasa Sasaran.
22
Penerjemahan yang berorientasi pada Bahasa Sumber
23
PENERJEMAHAN KATA-PERKATA (WORD-FOR-WORD TRANSLATION) Umumnya metode ini digunakan sebagai tahapan pra penerjemahan. Hasil penerjemahan dengan metode ini mirip dengan terjemahan menggunakan mesin penerjemah. Contoh: يد الله فوق أيديهم “Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka”
24
PENERJEMAHAN HARFIAH Metode ini masih kental sekali mengikuti bahasa sumber, sehingga dihasilkan terjemahan yang membingungkan (tak bermakna). Contoh: أسرتي تتكون من أمي وأخي وأختي “Keluargaku terdiri dari ibuku dan saudara laki-lakiku dan saudara perempuanku”
25
PENERJEMAHAN SETIA (FAITHFUL TRANSLATION) Metode ini mencoba mengalihkan makna kontekstual bahasa sumber tapi masih dibatasi oleh struktur gramatikalnya. Penerjemahan ini berpegang teguh dengan maksud dan tujuan bahasa sumber, sehingga hasil terjemahan kadang-kadang terasa kaku. Contoh: "إنما الأعمال بالنيات" diterjemahkan menjadi "Sesungguhnya segala perbuatan itu dengan niatnya." Akan lebih terasa wajar, jika kalimat tersebut diterjemahkan menjadi "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung dengan niatnya."
26
PENERJEMAHAN SEMANTIS (SEMANTIC TRANSLATION) Metode ini menghasilkan terjemahan yang lebih fleksibel dan kreatif dibandingkan penerjemahan setia. Penerjemahan semantis memperhatikan unsur estetika bahasa sumber. Contoh: جاء أبو هريرة إلى بيتي “Datang penyayang kucing ke rumahku”
27
Penerjemahan berorientasi pada Bahasa Sasaran
28
ADAPTASI (TERMASUK SADURAN) Metode ini mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks bahasa sumber. Metode ini biasanya digunakan untuk penerjemahan drama atau puisi dengan mempertahankan tema, karakter dan alurnya; tetapi dialognya disadur dan disesuaikan.
29
TERJEMAHAN BEBAS (FREE TRANSLATION) Metode ini mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk (tata bahasa, gaya bahasa maupun organisasi gagasan dalam teks). Contoh: 100 ساعة من الفيديو يتم رفعها إلى يوتوب كل دقيقة “Dalam satu menit, Youtube berhasil mengunggah 100 jam video”
30
TERJEMAHAN IDIOMATIS (IDIOMATIC TRANSLATION) Metode ini menghasilkan terjemahan yang bentuk dan isinya mudah dipahami pembaca. Contoh: "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat" diterjemahkan menjadi " وأقيموا الصلاة وأتوا الزكاة." Bandingkan dengan terjemahan semantis: "صلوا وزكّوا."
31
TERJEMAHAN KOMUNIKATIF Metode ini menghasilkan terjemahan yang langsung dapat dimengerti baik aspek kebahasaan maupun isinya. Contoh dalam teks: ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين Jika ditujukan untuk kalangan ilmuwan tafsir, maka kata الكتاب dan المتقين diterjemahkan "al-Kitab” dan “orang-orang yang memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya." Tetapi jika ditujukan untuk orang awam, kata الكتاب dan المتقين diterjemahkan dengan "al-Qur’an” dan “orang-orang yang takut."
32
Skill Utama dalam Terjemah Reading Comprehension Research Analysis Composing
33
المهارات الرئيسية للترجمة من لغة أجنبية إلى اللغة الأم
1- الفهم في القراءة Reading Comprehension أن يقرأ بفهم ويتعرف على المعنى العام للنص، أن يفهم و يعي التفاصيل في النص. أن يحدد معاني الكلمات والتعبيرات الجديدة مستخدما أحد أو بعض التلميحات التركيبية من مثل البوادئ و اللواحق وجذور الكلمات والترتيب الكلمي وعلامات الترقيم ونوعية الجملة (تقريرية ، أمرية، استفهامية، تعجبية، ....) أن يحدد معاني الكلمات والتعبيرات الجديدة مستخدما أحد أو بعض التلميحات النصية السياقية من مثل المترادفات أو الأضداد أو الشروحات التي تصاحب المصطلحات ... أن يحدد أسلوب الكاتب: سواء كان أسلوبا أدبيا أو علميا أو اصطلاحيا وسواء كان تقريريا أو إقناعيا أو تحليليا أو وصفيا. أن يحدد مستوى اللغة المستخدم في النص؛ سواء كان مستوى الفصحى الرسمية أو العامية الدارجة أو الكلاسيكية الأدبية أو الدينية ... أن يحدد الإشارات الثقافية المتضمنة في اختيار المفردات.
34
المهارات الرئيسية للترجمة من لغة أجنبية إلى اللغة الأم
2- مهارات البحث Researching أن يستخدم القواميس ثنائية اللغة كي يبحث عن معاني الكلمات الجديدة أن يستخدم القواميس أحادية اللغة كي يراجع استخدامات الكلمة الجديدة في اللغة الأصلية واستخدامات معانيها في اللغة المترجم إليها أن يستخدم الموسوعات ودوائر المعارف ومسارد المصطلحات للبحث عن المصطلحات العلمية المتخصصة أن يستخدم القواميس الإلكترونية إن كانت متاحة له وإذا دعت الحاجة إليها أن يرجع إلى المجلات المتخصصة والدوريات العلمية كي يتعود على طبيعة النص و تعبيراته خاصة إذا كان نصا علميا تخصصيا
35
المهارات الرئيسية للترجمة من لغة أجنبية إلى اللغة الأم
3- مهارات التحليل Analysis أن يحدد بدايات و نهايات الأفكار الواردة في النص الأصلي والعلاقات التي تربط بين هذه الأفكار أن يحدد "أفضل" دلالات الكلمة والتي تصلح في السياق المحدد أن يحدد التركيب النحوي في اللغة الهدف (المترجم إليها) الذي يمثل الأصل بأنسب صورة ممكنة أن يحدد النقاط التي يحث عندها انتقال من فكرة إلى أخرى في النص الأصلي وأفضل أدوات الربط التي تستخدم في اللغة الهدف وتمثل الانتقالات بين الأفكار في النص الأصلي
36
المهارات الرئيسية للترجمة من لغة أجنبية إلى اللغة الأم
مهارات الإنشاء و الصياغة Composing ننصح المترجم المبتدئ وطلاب الترجمة في الجامعات باتباع الاستراتيجيات التالية عند الصياغة الأخيرة للنص: أن يستخدم ترتيبا كلميا صحيحا كما هو متبع في اللغة المترجم إليها أن يستخدم تركيبا نحويا سليما كما هو متبع في اللغة المترجم إليها أن ينقل أفكار النص الأصلي بوضوح يناسب قارئ اللغة المترجم إليها أن يعيد صياغة عبارات معينة في ضوء المعنى الإجمالي للنص المترجم أن يحث تغييرات للنص ككل ويضفي عليه روحا من الأصل دون تشويه لأفكار النص الأصلية أن يتبع أحد أو عددا من الاستراتيجيات التالية عند مواجهة مشكلة عدم القدرة على التعبير عن معنى أو تركيب الجملة في النص الأصلي:
37
المهارات الرئيسية للترجمة من لغة أجنبية إلى اللغة الأم
استراتيجيات نحوية تركيبية: تبديل ترتيب الكلمات (بالتقديم أو التأخير( تغيير البناء التركيبي للعبارة أو الجملة ( تحويل من البناء للمجهول إلى المعلوم أو العكس( إضافة أو حذف أحد أدوات الربط الكلمي التي لا تؤثر على المعنى استراتيجيات دلالية: استخدام مفردات أكثر عمومية من اللفظ الذي لا يوجد له مقابل في اللغة المترجم إليها. التغيير في مستوى التجريد في النص إعادة توزيع المعلومات على عناصر دلالية أكثر مما في النص الأصلي أو اقل منها دون إخلال بالمعنى العام. استراتيجيات تداولية: توضيح جوانب الإغراب أو إضفاء لمحات من الغرابة على المعنى سهل النوال بما يناسب جو النص الأصلي تغيير مستوى الوضوح في النص إضافة أو حذف معلومات تعين على فهم المعنى في النص الأصلي.
38
كيفية الترجمة قراءة قطعة الترجمة ككل جيدا لتفهم موضوع القطعة بشكل عام
اقرأ القطعة مرة اخري وقم بترجمة كل جملة ترجمة صحيحة وسليمة ايجاد ادوات الربط المناسبة لربط الجمل ببعضها حتي لا يكون النص مفككا اعادة قراءة النص بأكمله لمراجعة الاخطاء النحوية والاملائية والتأكد من المعنى
39
ملاحظات يجب تخمين الكلمات الصعبة من سياق المعني
يفضل استخدام الجملة الفعلية عند الترجمة للغة العربية والجملة الاسمية عند الترجمة للغة الأندونسية يجب ان تكتب الترجمة في مسودة اولا
40
ملاحظات قراءة الجملة المطلوب ترجمتها قراءة جيدة
غالبا تبدأ الجملة في اللغة الأندونسية بفاعل(اسم / ضمير) مراعاة زمن الجملة حسب المعني اذا لم تستطع معرفة المعني المباشر لأحدي الكلمات فيجب البحث عن اقرب معني مناسب لها بالتخمين استعمل المصطلحات المستخدمة فى كلا اللغتين
41
يهدي من يشاء إلى صراط مستقيم
42
والله ولي التوفيق
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.