Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrwan Deddy Budiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Perencanaan Usaha Perikanan (Fisheries Business Plan)
Aspek Operasional
2
Aspek operasional kadang disebut juga sebagai aspek produksi, yang mencakup:
Pemilihan lokasi & lahan usaha, Bahan baku, Kegiatan produksi, Kegiatan ini akan terlaksana jika sebuah usaha sudah menentukan produk apa yang akan diproduksi setelah melalui riset pemasaran.
3
1. Lokasi dan Lahan Pabrik
Pada rencana bisnis, kita akan menyebutkan alamat tempat usaha. Selain tempat usaha utk proses jual-beli, ada yg membutuhkan pabrik atau gedung sebagai tpt produksi ataupun penyimpanan bahan baku. Kita perlu menyebutkan keunggulan tempat usaha tsb, seperti berada di tempat strategis, mudah di akses, & lain sebagainya. Selain lokasi, kita bisa menyertakan layout atau gambaran kasar ttg denah tempat usaha. Foto-foto yg mendukung-pun dpt digunakan utk lbh meyakinkan pihak pemilik modal ttg keseriusan usaha kita. Jika usaha memerlukan sebuah pabrik atau gudang, kita perlu menyebutkannya juga secara jelas.
4
2. Produk dan Produksi Setelah melakukan riset pasar & menentukan sebuah produk utk diproduksi, kita harus merencanakan kegiatan produksi produk tersebut, mulai dari penyediaan bahan baku sampai pengemasan/pengepakan. Selanjutnya, pelaksanaan proses produksi, bagaimana cara membuat produk tersebut! Contoh: cara untuk membudidayakan jamur tiram, maka kita harus menyusun langkah- langkah operasionalnya.
5
Berikut adalah Rician Kegiatan dalam Bagian Produk & Produksi.
Produk & pengembangan produk Jika sebuah produk sdh ditentukan, maka pengembangan produk tersebut juga perlu dipikirkan. Dlm dunia usaha, inovasi sangat diperlukan utk menarik konsumen. Contoh: saat kita membudidayakan jamur tiram, maka pengembangan produknya adalah mengolah jamur tiram menjadi makanan jadi, dpt berupa: botok jamur, sate jamur, bakso jamur, dan lain-lain. Sebuah produk yg memiliki kemampuan dikembangkan lbh lanjut, tentu prospeknya akan lebih baik. Pada kondisi ini, produsen hrs dpt melihat kelebihan produknya dan terus memikirkan inovasi agar berbeda dari produsen lain.
6
Proses Produksi Cara membuat produk juga dpt dijelaskan dalam rencana bisnis. Pemilik modal tentu ingin tahu bagaimana cara produk atau jasa tersebut dibuat. Contohnya: apakah sebuah produk perikanan sdh memenuhi standar sanitasi & higiene (kesehatan dan kebersihan). Produk dpt diproduksi menggunakan mesin atau tenaga manusia, maupun kombinasi keduanya. Sementara utk produk jasa, kita bisa menjelaskan standardisasi pelayanan jasa tersebut.
7
Teknologi dan Peralatan
Sebuah usaha modern tak bisa lepas dari teknologi. Teknologi dapat membantu proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien. Namun, penggunaan teknologi tdk perlu berlebihan jika usaha baru dimulai. Teknologi dimaksud dpt berupa mesin & peralatan komputer. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi juga dapat kita rinci penggunaannya.
8
Bahan Baku Ketersediaan bhn baku juga merupakan hal sangat penting yg harus diperhatikan. Bahan baku yg sulit ditemukan akan menghambat proses produksi sehingga jlh produk akan terpengaruh. Beberapa usaha memang memiliki bahan baku yg sulit sehingga bukan utk produksi massal. Hasil produksinya-pun memang tdk banyak, yg akhirnya berimbas pada harga produk. Kemudahan mendapatkan bhn baku akan mempermudah kontinuitas prs produksi. Disamping bahan baku, bahan penunjang-pun perlu diperhatikan ketersediannya sehingga prs produksi berlangsung kontinu.
9
Aspek Keahlian SDM/Produsen
10
Jika ingin menghasilkan suatu produk scr optimal, tentu membutuhkan keahlian dan pengetahuan SDM. Sama halnya dengan membangun sebuah bisnis atau usaha. Produsen harus memiliki keahlian utk menciptakan produk berkualitas. Keahlian tersebut dapat berasal dari pendidikan formal maupun informal, & pembelajaran secara otodidak. Contoh: pabrik ikan kelang, tentu memiliki pegawai yg ahli dalam pembuatan ikan kaleng, termasuk pemiliknya yang ahli. Rencana bisnis bisa juga menyebutkan masalah aspek keahlian produsen, yg dpt meyakinkan pemilik modal ttg usaha yg akan dijalankan. Keahlian dimaksud tidak hanya dlm pembuatan produk, tetapi juga dlm teknologi, formulasi dan konsistensi produk.
11
Rencana Produksi (ton)
a. Kapasitas Produksi Dalam merencanakan usaha, kita selalu merencanakan jumlah produk (kapasitas) yg diproduksi pada jangka waktu tertentu. Di dalam rencana bisnis, kapasitas produksi bisa ditulis dalam bentuk tabel yg berisi waktu dan jlh produksi. Waktu produksi dapat berupa hari, minggu, bulan, ataupun tahun, sesuai dengan rencana peasaran/penjualan. Tabel Kapasitas Produksi (business plan) Tahun Rencana Produksi (ton) 100,0 125,0 150,0
12
b. Sarana Penunjang Selain proses produksi, suatu usaha membutuhkan sarana penunjang yg tdk boleh dilupakan. Sarana penunjang biasanya tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, namun menunjang kegiatan produksi sehingga produksinya lancar, contohnya: listrik, air, telepon, & Internet. Saran penunjang tersebut malah biasanya harus terpasang terlebih dahulu sebelum proses produksi dimulai. Instalasi sarana penunjang tersebut juga memerlukan biaya yang nantinya akan masuk dalam aspek keuangan perusahaan
13
c. Penjadwalan Penjadwalan sendiri merupakan pengalokasian sumber daya utk melaksanakan tgsnya. Misalnya, pengalokasian pegawai tdp tugasnya, pengalokasian mesin tdp proses produksi, & lain-lain. Sistem penjadawlan yg efektif dpt membuat proses produksi menjadi efektif juga. Menurut Heizer dan Render (2005: 213), teknik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan, sifat alami operasi, dan kompleksitas pekerjaan keseluruhan, Demikian pula kepentingan yang ditempatkan pada setiap kriteria (4 kriteria) : Minimalisasi waktu penyelesaian. Kriteria ini dievaluasi dgn menentukan waktu penyelesaian rata-rata utk setiap pekerjaan. Maksimal utilitas. Kriteria ini dievaluasi dgn menghitung % waktu penggunakaan fasilitas. Minimalisasi persediaan barang setengah jadi. Minimalisasi waktu tunggu pelanggan.
14
Aspek Sumber Daya Manusia
15
a. Manajemen dan Organisasi
Aspek manajemen merupakan sistem manajemen baku yg digunakan dlm perusahaan. Jika sebuah perusahaan memiliki sistem manajemen yg baik, maka keberlangsungan perusahaan tersebut akan terjamin pula. Manajemen terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengawasan secara menyeluruh untuk mencapai tujuan perusahaan. Aspek organisasi & manajemen terdiri atas nama perusahaan, nama pemilik, struktur organisasi, & penggajian. Struktur organisasi berupa rincian susunan pegawai beserta kedudukannya.
16
Contoh struktur organisasi
Pemegang Modal + Manajer Kasir Penjualan & Promosi Koki Pramusaji Contoh struktur organisasi
17
b. Kebutuhan Tenaga Kerja (naker)
Kebutuhan tenaga kerja adalah jlh naker yg dibutuhkan dlm sebuah usaha. Naker tsb terdiri atas: nakerproduksi & administrasi. Kebutuhan tenaga kerja dapat dibuat dlm btk tabel beserta penggajiannya. Jabatan Tugas (A) Jumlah (B) Gaji/Bulan (C) Total (B x C) Direksi/Pimpinan Bag. Pemasaran Bag. Produksi Bag. Keuangan Total Gaji/Bulan Tabel kebutuhan tenaga kerja
18
c. Sumber Tenaga Kerja Sumber tenaga kerja, bisa dari luar perusahaan atau berdasarkan hasil rekrutmen. Ada juga perusahaan yg memperkerjakan pegawai dari keluarga ataupun tenaga kerja di sekitar lingkungan perusahaan. Hal tersebut bergantung pada kebijakan perusahaan.
19
d. Pelatihan Karyawan Sebelum mempekerjakan karyawan, biasanya dilakukan pelatihan, guna memberikan kejelasan tentang tugas, hak, dan wewenang karyawan. Pelatihan karyawan juga dpt dilakukan scr rutin utk memperbaiki kualitas karyawan tsb. Kebijakan atau program pelatihan karyawan juga perlu dituliskan dlm rencana bisnis. Hal tsb akan menunjukkan keseriusan dlm membina karyawan yang baik sehingga pelayanan & proses produksi dapat berjalan lancar.
20
e. Program Asuransi Mengikutsertakan karyawan pada program asuransi menjadi salah satu pilihan utk mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi saat kerja. Contoh: setiap pekerja yg tlh diikutkan pada program asuransi, maka kerugian atas setiap kecelakan akan ditanggung pihak asuransi. Perusahaan perlu memilih jenis asuransi yg cocok utk karyawannya. Perusahaan tentu memerlukan uang tambahan utk membayar premi asuransi, dengan pengaturannya akan disesuaikan dengan kebijakanperusahaan.
21
Aspek Keuangan
22
a. Total Investasi Total investasi adalah jlh modal yg dibutuhkan saat pendirian sebuah usaha, dapat berupa : Tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Infrastruktur Alat transportasi; & Biaya praoperasi. Sumber pendanaan utk modal/investasi tsb juga dpt disebutkan berasal dari mana saja !. Misalnya: dari investor yg akan bekerja sama dgn sistem bagi hasil atau dari hasil pinjaman bank.
23
b. Biaya Operasional Biaya operasional merupakan biaya-biaya yg dikeluarkan perusahaan dlm menghasilkan sejumlah produk atau jasa, antara lain : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya kemasan & Biaya listrik
24
Pendapatan = (Penjualan – Biaya Operasional)
c. Pendapatan Pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Pendapatan = (Penjualan – Biaya Operasional)
25
d. Periode Pengembalian Investasi
Periode pengembalian investasi dapat dihitung menggunakan rumus : Periode pengemb. investasi = (Total Investasi / Laba)
26
BEP ada 2 jenis, yaitu BEP operasional dan BEP investasi.
e. BEP BEP atau Break Even Point merupakan kondisi dimana suatu usaha atau perusahaan berada pada titik tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak mendapatkan kerugian (titik impas) BEP ada 2 jenis, yaitu BEP operasional dan BEP investasi. BEP Operasional = Biaya operasional / Margin BEP investasi = Total investasi / Margin Menghitung margin : Margin = {(Harga jual – harga pokok) / Harga Jual} x 100 %
27
f. ROI ROI atau Return of Investment adalah pengembalian investasi dalam satu waktu produksi. Rumus dari ROI, yaitu: ROI = (Keuntungan / Total Biaya) x 100%
28
g. Proyeksi Laba-Rugi Bagian-bagian dalam proyeksi laba-rugi, antara lain: Pendapatan Beban-beban (biaya) Laba
29
Contoh proyeksi laba-rugi
30
h. Proyeksi Neraca
31
i. Proyeksi Arus Kas Proyeksi arus kas terdiri atas: Penerimaan, Pengeluaran Selisih kas Saldo kas awal Saldo kas akhir
32
Contoh rencana arus kas
33
Aspek AMDAL dan Risiko Usaha
34
a. AMDAL Pengusaha yang membangun sebuah bisnis pastik akan mempengaruhi lingkungan sekitar tempat usahanya.dampak yang dihasilkan bisa baik maupun buruk. Tentunya kita menginginkan dampakyang baik-baik saja sehingga usaha dapat berjalan lancar. Dalam menciptakan dampak baik itu, kita perlu memperhatikan mengenai Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Amdal dilakukan saat perencanaan pembangunan usaha. Kajian mengenai lingkungan perlu dilakukan agar usaha yang direncanakan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya, usaha pabrik makanan yang tentunya akan menghasilkan jenis limbah tertentu. Perlu dipikirkan terlebih dahulu bagaimana cara mengolah lingkungan, baik alam maupun masyarakat. Pengelolaan lombah tentunya juga membutuhkan biaya. Saat ini, memang masih banyak usaha yang tidak mengolah limbahnya dengan baik. Namun, di kemudian hari, sikap tak acuh itu pasti akan berdampak buruk pada usaha tersebut baik cepat maupun lambat
35
Pemilik usaha yang sudah melakukan kajian tentang dampak usahanya terhadap lingkungan sekitar akan mencari solusi agar dampak buruk menjadi baik. Salah satunya, pengelolaan limbah. Mengelola limbah, selain baik untuk lingkungan ada yang bisa dimanfaatkan sebagai bisnis sampingan. Limbah tersebut ada yang bisa dimanfaatkan lagi sehingga bisa menjadi barang bisnis. Amdal tidak hanya mengkaji dampak terhadap aspek fisik dan kimia, tetapi menyangkutdampak terhadap sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Usaha yang memperhatikan masalah Amdal akan menjadi usaha yang disenangi masyarakat dan lingkungan. Usaha tersebut tidak melulu mencari keuntungan probadi, tetapi memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Pengkajian terhadap Amdal dapat dimasukkan ke dalam rencana bisnis. Misalnya, bagaimana perusahaan mengelola limbahnya. Hal tersebut tentu akan memberikan nilai lebih bagi perusahaan di mata calon investor.
36
b. Risiko Usaha Setiap usaha pasti memiliki risiko. Risiko tersebut bisa besar maupun kecil. sebelum usaha dimulai, pengusaha bisa mengira-ngira risiko apa yang mungkin terjadi. Risiko tersebut bisa dibuat daftarnya. Tidak hanya mendaftar risiko apa yangmungkin terjadi, tetapi mencari solusinya. Solusi tersebut mungkin tak semudah yang dibayangkan. Namun, setidaknya pengusaha sudah memiliki sebuah pandangan tentang apa yang harus dilakukan saat risiko itu terjadi. Beberapa contoh risiko usaha, yaitu sebagai berikut: Pasokan bahan baku yang terhenti. Pasar yang sedang lesu sehingga permintaan menurun. Krisis ekonomi. Persaingan yang tidak sehat. Gangguan dari internal perusahaan. Bencana alam. Kecelakaan kerja.
37
Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam mengatasi risiko tersebut adalah mengikuti program asuransi. Asuransi kecelakaan kerja misalnya, yang akan memberikan santunan pada pegawai saat terjadi kecelakaan kerja. Perusahaan tidak perlu kebingungan mencari dana santunan tersebut jika dari awal setiap pegawai sudah diikutkan dalam profram asuransi. Perusahaan asuransilah yang akan menanggung risiko-risiko terkait kecelakaan kerja.
38
Membuat Proposal Bisnis atau Business Plan
Software Business Plan
39
Di era digital ini, banyak sekali aplikasi yang dibuat untuk mempermudah berbagai pekerjaan. Bahkan, pembuatan proposal bisnis pun ternyata ada aplikasinya. Software business plan dapat mempermudah para pengusaha dalam membuat proposal bisnis profesional. Software yang bagus biasanya berbayar sesuai kualitasnya. Berikut ini beberapa software business plan. Business Plan Pro. BizPlan Builder. Business Plan Success. Business Plan Maker Profesional Deluxe. Jika ingin mencoba software yang tak berbayar, kita bisa membuat business plan secara online di
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.