Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI MANAJEMEN: PENENTUAN HARGA JUAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI MANAJEMEN: PENENTUAN HARGA JUAL"— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI MANAJEMEN: PENENTUAN HARGA JUAL
Disajikan Oleh: Drs. Herman Legowo, M.Si., Ak. DIPLOMA EKONOMIKA DAN BISNIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

2 Pendahuluan ● Menetapkan harga jual atas produksi yang dihasil- kan  merupakan pekerjaan yang tidak boleh di- abaikan  karena kesalahan di dalam menetapkan harga jual akan berdampak langsung terhadap ke- berhasilan usaha. ● Di dalam perusahaan kecil  penetapan harga jual seringkali dilakukan oleh manajemen atas  se- metara pada perusahaan besar harga jual biasa- nya dilakukan oleh manajer divisi dengan memper- hatikan berbagai faktor  diantaranya faktor per- saingan, perilaku konsumen, sifat barang yang di jual, dll.

3 MANFAAT BIAYA PENUH Biaya Penuh

4 Hal-hal yang Mempengaruhi Harga Jual :
1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa (da- pat diramalkan) BIAYA penuh di sini  informasi batas bawah pe- nentuan harga jual Artinya: Bila biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak menghasilkan “KERU- GIAN.” 2. Aspek di luar biaya: Selera konsumen. Demand dan suplai. Jumlah pesaing yang memasuki pasar. Harga jual produk pesaing. SULIT DIRAMAL

5 Manfaat Biaya Penuh : 1. Mengurangi ketidak-pastian dalam peng- ambilan keputusan. 2. Mengambil keputusan untuk memasuki pasar:  Jika biaya penuh > harga jual di pasar  produk tidak bisa masuk pasar.  Jika biaya penuh < harga jual di pasar  produk bisa masuk pasar. 3. Memberi perlindungan dari kerugian. 4. Memberi informasi tindakan pesaing.

6 METODE PENENTUAN HARGA JUAL
METODE PENENTUAN HARGA JUAL Harga Jual

7 METODE PENENTUAN HARGA JUAL
Harga Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa). Cost plus pricing. Time and material pricing. Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah.

8 Metoda HARGA JUAL NORMAL
Metoda HARGA JUAL NORMAL Harga Jual Normal

9 HARGA JUAL NORMAL Secara NORMAL :
Harga jual HARUS dapat menutupi biaya penuh + menghasilkan laba Laba yang sepadan dengan investasi yang ditanam untuk hasilkan produk/jasa FORMULA : Harga Jual = Tafsiran Biaya penuh + Laba yang diharapkan Pendekatan Full Costing Pedekatan Variabel Costing Mempertimbangkan : Cost of Capital Resiko Bisnis Capital Employed

10 HARGA JUAL NORMAL (Lanjutan . . . . . )
Cost of Capital  Biaya yang dikeluarkan untuk investasi. Misal: Butuh dana untuk menjalankan usaha dengan kredit bank, yang bunganya 24% p.a dan tax dari laba yang diha- silkan 25% Maka Cost of Capital = (100% - 25%) x 0.24 = 18% Semakin besar biaya modalnya  semakin besar pula laba yang diharapkan dapat diterima oleh perusahaan. Resiko Bisnis Jika resiko bisnis besar  semakin besar persentase yang ditambahkan pada cost of capital dalam memperhitungkan laba yang diharapkan.

11 HARGA JUAL NORMAL (Lanjutan . . . . . )
Capital Employed / Jumlah investasi Semakin besar capital employed yg di- gunakan dalam memproduksi produk  semakin besar pula laba yang diharapkan dalam perhitungan harga jual. Besarnya capital employed yang digunakan dalam memproduksi barang  Di lihat dari total aktiva dalm neraca awal thn anggaran.

12 Metoda Cost Plus Pricing
Metoda Cost Plus Pricing Amorti-sasi

13 Metoda Cost Plus Pricing
Pengertian Cost Plus  adalah nilai biaya tertentu ditambah dgn kenaikan (mark-up) yg ditentukan. Di dalam konsep perhitungan harga pokok dike- nal dua pendekatan yaitu: a) Perhitungan harga pokok penuh (Full costing). b) Perhitungan harga pokok variable (Variable costing).

14 Formula Harga Jual Per-unit dengan Pendekatan Cost Plus Pricing
Harga Jual /unit = BIAYA * + % Mark-up Persentase Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA** * Biaya  Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (per-unit) ** Biaya  Biaya yang tdk bhub langsung oleh volume produk (non produksi) ROI x AKTIVA

15 TABEL PERBEDAAN Pendekatan UNSUR BIAYA UNSUR MARK UP
FULL Costing(Absorption Approach) Biaya produksi Ekspektasi Laba + Biaya non Produksi VARIABLE Costing(Contribution Approach) Biaya produksi dan non Produksi yang bersifat variabel Ekspektasi Laba + Biaya produksi + non produksi yang bersifat tetap TOTAL Costing Biaya Produksi + Biaya Non Produksi Ekspektasi Laba

16 Contoh Soal : Manajer Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk ASTREX untuk tahun anggaran yg akan datang. Menurut anggaran, perusahaan direnca- nakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak kg dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggar- an yang akan datang sbb :

17 Contoh Soal (Lanjutan . . . . .)
Biaya Variabel : Biaya produksi variable Rp Biaya adm & umum variable Rp Biaya pemasaran variable Rp Total biaya variable Rp Biaya Tetap : Biaya produksi tetap Rp Biaya adm. & umum tetap Rp BIaya pemasaran tetap Rp Total biaya tetap Rp Total biaya penuh Rp Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp dan laba yang diharapkan dinyatakan dalam tariff kembalian investasi (ROI) 25%.

18 PENDEKATAN FULL COSTING
Unsur biaya : Biaya produksi variabel Rp Biaya produksi tetap Rp Rp Unsur mark-up : Biaya non produksi variabel Rp Biaya non produksi tetap Rp Ekspektasi laba 25% x Rp Rp TOTAL Unsur Mark-up Rp Rp Persentase Mark-up = x 100% = 50%

19 Lanjutan . . . . . . Perhitungan Harga Jualnya :
Biaya produksi Rp Mar-up 50% x Rp Rp Total harga jual Rp Volume produksi kg : Harga jual produk /kg Rp ,- Bisakah membuat dengan pendekatan : 1. Variabel Costing ? 2. Total Costing ?

20 Time and Material Pricing
Metoda Time and Material Pricing Metode TMP

21 Dalam perusahaan jasa:
Penetapan Harga per satuan Waktu dan Harga bahan (“Time and Material Pricing”) Digunakan perusahan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan-perusahaan penjual jasa repa- rasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa. Dalam perusahaan jasa: Volumenya dihitung berdasarkan waktu yang di- butuhkan untuk melayani konsumen  bukan harga jual/unit  tetapi harga jual per satuan waktu yang dinikmati konsumen.

22 Lanjutan . . . . . Harga Jual = Biaya penuh + Ekspektasi Laba
Dalam sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil MAKA:  Biaya yang berhubungan dgn produk  biaya tenaga mekanik dan ahli listrik.  Biaya yang tak berhubungan dengan produk  biaya TK tak langsung, listrik, depresiasi, asuransi, dll.

23 Contoh Soal PT. GLORIA berusaha di usaha bengkel mobil. Manajer pe-masaran PT GLORIA sedang mempertimbangkan penetuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran y.a.d. Perusa-haan memiliki 2 departemen: BENGKEL dan TOKO SUKU CADANG. Perusahaan mempekerjakan 6 orang tenaga meka-nik dan 4 orang ahli listrik dalam departemen BENGKEL. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak jam kerja/hari. Aktiva yg dipakai di departemen BENGKEL sebesar Rp60 juta. Aktiva yg ditanam dalam departemen TOKO SUKU CADANG sebesar Rp28 juta. Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah sebesar 25%

24 Lanjutan Tafsiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yad sbb : Upah tenaga kerja langsung : Rp perjam Rp Biaya kesejahteraan tenga kerja langsung : Tunjangan kesehatan 10 org x 12 bln x Rp Rp Tunjangan kesejahteraaan 10 org x 12 bln x Rp Rp Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hr jam : Biaya tenaga kerja langsung perjam Rp

25 Lanjutan . . . . . Biaya tidak langsung bengkel dianggarakan sbb :
Gaji pengawas & TK tidak langsung lain Rp Biaya depresiasi aktiva tetap Rp Biaya asuransi Rp Biaya listrik Rp Biaya air Rp Biaya depresiasi aktiva tetap Rp Biaya umum Rp Jumlah biaya tidak langsung Rp

26 Perhitungan Mark-up Dept. BENGKEL :
Biaya tidak langsung dept. BENGKEL Rp Expectasi laba 25% x Rp. 60 juta Rp Jumlah Rp Biaya tenaga kerja langsung Rp : Persentase mark-up dari BTKL %

27 Perhitungan Mark-up Dept. TOKO SUKU CADANG
Biaya tidak langsung toko suku cadang : Gaji tenaga kerja toko Rp Biaya listrik Rp Biaya kantor Rp Jumlah BTK tidak langsung dept. TOKO Rp Ekspektasi Laba 25% x 28 juta Rp Jumlah Rp Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp : Persentase mark-up dari harga bahan & suku cadang %

28 Menentukan HARGA JUAL Dept. BENGKEL
Dimisal : Untuk sevice mesin terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin yang memerlukan 2 orang tenaga mekanik dan 1 orang tenaga ahli listrik, yang masing-masing bekerja sbb : Mekanik 1 jam orang Ahli listrik 1,5 jam orang Sehingga perhitungan harga jual dept. BENGKEL : Biaya tenaga kerja langsung 2,5 jam Rp Mark-up : 78% x Rp Rp Harga jual jasa service mesin Rp

29 Lanjutan Dimisal : Untuk sevice mesin terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin yang memerlukan 2 orang tenaga mekanik dan 1 orang tenaga ahli listrik, yang masing-masing bekerja sbb : Mekanik 1 jam orang Ahli listrik 1,5 jam orang Sehingga perhitungan harga jual dept. BENGKEL : Biaya tenaga kerja langsung 2,5 jam Rp Mark-up : 78% x Rp Rp Harga jual jasa service mesin Rp

30 Menentukan HARGA JUAL Dept. TOKO BAHAN dan SUKU CADANG
Dimisal : Seorang pelanggan memerlukan jasa service mesin dan memelukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp dan saringan oki (oli filter) yang harga fakturnya Rp Sehingga perhitungan harga jual dept. TOKO BAHAN : Harga jual jasa service mesin Rp Harga bahan dan suku cadang Rp Mark-up dari harga bahan & suku cadang Rp Harga jual bahan dan suku cadang Rp Jumlah hasil penjualan jasa service + bahan Rp

31 Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan
Metoda Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah Metode Harga Jual

32 HARGA JUAL PRODUK PERUSAHAAN YANG DIATUR PERATURAN PEMERINTAH
Perusahaan yg mengatur hajat hidup orang banyak, SEHINGGA dalam penetapan harga jual produk dibutuhkan pedoman: 1. Unsur-unsur biaya produksi dan non produksi. 2. Cara pengukurannya.  Dengan adanya pedoman tsb  diharapkan di- dapatkan harga yang wajar.  Tiap kenaikan harga diatur peraturan pemerintah yg harus dapat dipertanggungjawabkan (dilihat dari bi- aya penuh yg digunakan sebagai dasar dan kewa- jaran labanya)

33 Lanjutan . . . . . Pendekatan Full Costing  diterima oleh PSAK
Harga Jual = Tafsiran Biaya penuh masa yad + Expectasi Laba Pendekatan Full Costing  diterima oleh PSAK

34 Contoh Misalnya untuk menghasilkan listrik diperlukan investasi Rp untuk pembelian mesin dan ekupment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi lis- trik pada volume produksi kwh per tahun adalah sbb: Biaya bahan baku Rp Biaya TK langsung Rp BOP (variable + tetap) Rp Jumlah taksiran biaya produksi Rp Taksiran biaya non produksi setahun terdiri dari : Biaya pemasaran Rp Biaya administrasi & umum Rp Jumlah taksiraan biaya nonproduksi Rp Diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik : 25% dari investasi

35 Menghitung HARGA JUAL LISTRIK per kwh :
Diket : Taksiran biaya penuh : Biaya produksi Rp Biaya non produksi Rp Taksiran aktiva penuh yang digunakan Rp Hitung Mark-up Ekspektasi laba 25% x Rp Rp Jumlah biaya tidak langsung (non prod) Rp Jumlah biaya langsung (produksi) Rp : Persentase mark-up dari biaya produksi %

36 Perhitungan harga jual per kwh :
Tafsiran biaya produksi Rp Mark-up 20% x Rp Rp Total harga jual Rp Volume produk (dalam kwh) Rp : Harga jual listrik per kwh Rp ♫♪…SELESAI…♫♪

37 THE END

38 --- @HeLo: Selamat menikmati ---
Pekerjaan Rumah ● Sehubungan dengan produk baru yang akan di pasarkan pada per- tengahan tahun, manajemen telah mengumpulkan data sbb: Biaya Variabel Biaya Tetap - Biaya Produksi Rp Rp - Biaya Penjualan & Adm Rp Rp Target penjualan adalah unit. Biasanya perusahaan mengguna- kan mark-up 60% dari Harga pokok variabel. Diminta: a. Tentukan target harga jual dengan pendekatan harga pokok variabel! b. Perusahaan tidak akan menambah LINI PRODUK, jika ROI tidak men- capai 20 %. Investasi untuk Lini produk adalah Rp , tentukan mark-up yang diperlukan agar perusahaan memenuhi syarat untuk membuka lini produk yang baru! Selamat menikmati ---

39 Terima Kasih 


Download ppt "AKUNTANSI MANAJEMEN: PENENTUAN HARGA JUAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google