Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Urutan Prioritas Selector CSS (Cascading)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Urutan Prioritas Selector CSS (Cascading)"— Transcript presentasi:

1 Urutan Prioritas Selector CSS (Cascading)

2 Pengertian Cascading dari CSS
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, dimana cascade dalam bahasa inggris dapat berarti air terjun kecil yang berjatuhan dari atas ke bawah. Di dalam CSS, maksud dari cascading ini adalah style yang dapat ditimpa atau menimpa style lain sesuai urutannya, atau kita sebut saja sebagai prioritas CSS.

3 Efek Cascading berdasarkan sumber kode CSS
Misalkan kita memiliki sebuah tag header <h2>, lalu ingin membuat kode CSS menggunakan external style sheet untuk merubah tag header tersebut menjadi biru. Namun pada saat yang sama kita  juga membuat internel style sheet untuk mengubahnya menjadi warna merah, maka warna apakah yang akan tampil di browser?

4

5 Dari contoh sederhana, tag <h2> sebenarnya “dikenakan” atau “diubah” oleh 3 property CSS yang sama secara bersamaan, yakni ketiga selector tersebut ingin mengubah warna text dari tag <h2>, namun hanya ada satu kode yang akan “menang”.

6

7 Urutan Prioritas Selector CSS (Specificity)

8 Cara Menghitung ke-spesifik-an Selector CSS
CSS memiliki aturan tertentu tentang ke-spesifik-an selector, yaitu ketika sebuah property dari CSS, saling menimpa satu sama lain, selector yang paling spesifik lah yang akan menang. Aturan ke-spesifik-an CSS dihitung menggunakan formula 4 digit, contohnya: 0,1,0,0. Perhitungannya sama seperti hitung-hitungan kita sehari-hari, dimana 0,1,0,0 lebih besar dari 0,0,1,5, atau agar lebih mudah nilai 0,1,0,0 bisa ditulis menjadi 0100, dan nilai 0,0,1,5 menjadi 0015.

9 Berikut adalah nilai CSS Specificity untuk selector di dalam CSS:
Setiap element/tag selector bernilai 0,0,0,1 Setiap class selector, attribut selector bernilai 0,0,1,0 Setiap ID selector bernilai 0,1,0,0 Setiap inline style bernilai 1,0,0,0 Dengan menggunakan aturan tersebut, mari kita hitung angka ke-spesifik-an dalam contoh sebelumnya. Selector p, hanya terdiri dari 1 tag selector, maka nilainya: 0,0,0,1 Selector div p, terdiri dari 2 tag selector, maka nilainya: 0,0,0,2 Selector #aaa, terdiri dari 1 ID selector, maka nilainya: 0,1,0,0 Selector body div p, terdiri dari 3 tag selector, maka nilainya: 0,0,0,3 Selector div p.kalimat, terdiri dari 1 class selector dan 2 tag selector, maka nilainya: 0,0,1,2

10 Mengenal Sifat Penurunan Dalam CSS (Inheritance)
inheritance dalam CSS adalah sifat penurunan efek CSS dari sebuah tag HTML kepada tag HTML lainnya. Syarat untuk inheritance adalah: tag tersebut harus berada di dalam tag lainnya. Di dalam HTML, setiap tag umumnya akan berada di dalam tag lain. Untuk seluruh tag HTML, akan berada di dalam tag <html>, dan untuk seluruh tag yang tampil di web browser akan berada di dalam tag <body>.

11

12 Mengenal Nilai Property: inherit
Untuk ‘memaksa’ proses penurunan, CSS memiliki nilai property: inherit. Jika sebuah kode CSSmemiliki nilai property inherit, maka property tersebut akan mencopy nilai dari tag induk (parent). Sebagai contoh, karena property border secara default tidak diturunkan, maka kita akan mencoba nilai inherit pada property border.

13

14 Dalam contoh kode HTML diatas, saya menggunakan dua kalimat yang memiliki nama class yang berbeda, yakni class satu dan class dua. Pada class=”satu”, saya hanya membuat property border dan color pada tag div.satu. Karena prinsip inheritance dalam CSS, seluruh kalimat pada tag <div> yang memiliki class=”satu” akan berwarna biru (sesuai dengan sifat inheritance-nya), namun efek border tidak diturunkan kepada tag <p>. Pada class=”dua”, saya menambahkan nilai inherit untuk property border pada tag <p>. Hasil dari nilai inherit ini akan membuat tag <p> juga memiliki border yang sama dengan yang didefenisikan pada tag induknya. Sifat inheritance CSS ini akan memudahkan dalam desain web, karena jika kita ingin membuat seluruh tulisan menjadi warna dan ukuran tertentu, cukup dengan membuat style untuk tag induk, maka seluruh tag yang berada di dalamnya akan ikut berubah.

15 Penulisan Kode Warna pada CSS

16 Nilai property: Transparent
Pada kasus tertentu, kita ingin sebuah tag dalam CSS menjadi transparan, untuk keperluan ini CSS menyediakan keyword transparent sebagai nilai. Dengan memberikan nilai transparan, sebuah tag akan ‘melewatkan’ warna dari tag dibelakangnya.

17

18 Mengenal Satuan Nilai (Value) dalam CSS
Dalam merancang halaman web, kadang ada saatnya kita membutuhkan fleksibilitas dalam menentukan nilai atau value tertentu untuk suatu properti, seperti tinggi sebuah box, besar ukuran font maupun besar border dari tabel. Untuk keperluan ini, CSS menyediakan berbagai ukuran seperti pixel, em, point, in, pc, dan pt.

19 Nilai Absolut Nilai absolut adalah sebuah nilai di dalam CSS, dimana nilai tersebut tidak dipengaruhi kondisi tag induknya (parent), dan didasarkan pada ukuran sebenarnya di media printing. Di dalam CSS, nilai absolut ini adalah: milimeter (mm), centimeter (cm), inchi (in), point (pt), dan pica (pc). Kelima nilai absolut ini berasal dari media percetakan. Kita tentunya sudah familiar dengan ukuran seperti milimeter, dan centimeter. Sedangkan 1 inchi adalah sekitar 25,4 mm. Ukuran point (pt) sering digunakan dalam media cetak offline seperti Microsoft word dalam menentukan ukuran dari font. 1 inchi setara dengan 72pt, sehingga ukuran font normal sebesar 12pt setara dengan seperdelapan inchi. Contoh penggunaannya dalam CSS: p {font-size: 18pt;}sama dengan p {fontsize: 0.25in;}. Ukuran pica (pc) mungkin tidak terlalu familiar. 1pc setara dengan 12pt. contoh penulisannya dalam CSS adalah p {font-size: 1.5pc;}. Kelima nilai absolut tersebut, selain pt tidak terlalu sering digunakan, karena konversi dari ukuran dunia nyata ke dalam monitor dipengaruhi banyak hal, 1cm di satu monitor bisa jadi berbeda dengan 1cm pada monitor lainnya, sehinga agak menyulitkan dalam mendesain kode CSS yang “pas”.

20 Nilai Relatif Berbeda dengan nilai absolut, nilai relatif didalam CSS dipengaruhi oleh tag disekitarnya. CSS mendukung banyak nilai relatif, beberapa yang kita bahas adalah: pixel (px), Em-height (em), dan X-height (ex). Ukuran pixel (px), merupakan ukuran yang paling sering digunakan dalam CSS. Di dalam CSS, pixel termasuk nilai relatif karena ia tidak terikat dengan perbandingan media tertentu. Didalam spesifikasi CSS2. 1, 1 pixel disamakan dengan 0.26mm atau 1/96 inci, namun banyak browser yang mengabaikan spesifikasi ini dan menyamakan 1 pixel dengan 1 pixel sesungguhnya yang terdapat di monitor. 1 unit Em-height (em) sama dengan besar ukuran asal yang diturunkan tag tersebut. Ketika kita mendefenisikan sebuah paragraf sebesar 12pt, maka sebuah tag <em> yang berada di dalam paragraf tersebut disebut secara inheritance akan berukuran 1em. Jika kita merubahnya menjadi em {font-size: 1.2em;} maka tag <em> tersebut akan berukuran 1,2 kali lebih besar dari ukuran tag p. Ukuran relatif terakhir yaitu X-height (ex). ex berasal dari tinggi sebuah karakter “x” (huruf x kecil) dari sebuah font. Namun, banyak font yang tidak mendukung hal ini, sehingga browser kadang kala menyamakan 1ex dengan 0,5em.

21 Nilai Persentase Nilai persentasi adalah sebuah nilai per seratus (%) dari suatu property yang relatif terhadap induk (parent) dari tag tersebut. Misalkan kita membuat sebuah defenisi CSS sebagai p {font-size: 10pt;}, dan em {font-size: 120%;}. Maka jika terdapat tag <em> didalam tag <p>, maka ukuran font dari tag <em> akan menjadi 120% dari 10pt, atau sekitar 12pt.

22

23 Praktek


Download ppt "Urutan Prioritas Selector CSS (Cascading)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google