Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Platyhelminthes (cacing pipih)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Platyhelminthes (cacing pipih)"— Transcript presentasi:

1 Platyhelminthes (cacing pipih)
Nama anggota : Ayu lestari Emil kontesa Epi rohaeti Milani indah k Siti cahya santini

2 Ciri-ciri platyhelminthes
Memiliki tubuh yang pipih, simetris bilateral, dan tidak bersegmen. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang (hermafrodit), secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi). Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain. Sangat sensitif terhadap cahaya. Lapisan tubuh tripoblastik. Alat eksresi berupa sel api. Tubuhnya acolemata.

3 Struktur tubuh platyhelminthes

4 Klasifikasi platyhelminthes
Turbellaria atau Cacing Rambut Getar Memiliki bulu getar yang berfungsi untuk bergerak. Contoh: Planaria 2. Trematoda atau Cacing Isap         Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala. Alat penghisap berfungsi untuk menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit. Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usu, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata. Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosoma. 3. Cestoda atau Cacing Pita         Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikianCestoda merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan proglotid.

5 STRUKTUR TUBUH DAN REPRODUKSI TURBELLARIA
Planaria sp.

6 STRUKTUR TUBUH DAN REPRODUKSI TREMATODA
Fasciola hepatica

7 Reproduksi Trematoda (fasciola hepatica)

8 STRUKTUR TUBUH DAN REPRODUKSI TREMATODA

9 Peranan platyhelminthes dalam kehidupan manusia
1.Gyrodactylus salaris (Salmon fluke), dari kelas Monogenea, menyerang ikan di kolam pembenihan. 2.Schistosoma mansoni (bloodflukes), menyebabkan skistosomiasis, yang menyebabkan terjadinya pendarahan pada saat mengeluar kan feses, menyebabkan kerusakan hati, gangguan jantung dan limpa, serta gangguan ginjal. Di Indonesia blood flukes dapat ditemukan di danau Lindu (Sulawesi Tengah), menyebabkan penyakit yang dikenal dengan “demam keong”, karena inang perantaranya keong Oncomelania hupensis lindoensis. 3.Cacing pita Taenia saginata, Taenia solium, dan Dibothriocephalus hidup parasit di usus manusia.


Download ppt "Platyhelminthes (cacing pipih)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google