Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiani Dewi Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
IRMA YUNAWATI, S.KM., M.P.H
2
Penulisan Karya Ilmiah
Mengacu pada: 1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 146/U/2004
3
Syarat Kebahasaan Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan; 2. Logis Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal; 3. Kuantitatif Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti;
4
4. Tepat Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda; 5. Denotatif Kata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif; 6. Ringkas Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan; Runtun Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam pragraf.
5
Penerapan Kaidah Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan, antar lambang- lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Jadi secara teknis, ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
6
Penulisan Ejaan Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya; Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serangkai; Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu; Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
7
5. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-); 6. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya; 7. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya; 8. Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya;
8
9. Partikel per yang berarti “tiap” dan mulai
9. Partikel per yang berarti “tiap” dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; 10. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (Perseroan Terbatas), SD (Sekolah Dasar).
9
11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah
11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik; Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik; Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik; 14. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
10
Penulisan Kata Serapan
Berdasarkan cara masuknya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 golongan: 1. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia 2. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
11
Tata Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam bahasa lisan, wujud kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras/lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam bahasa tertulis, wujud kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan salah satu tanda perhentian. Tanda-tanda perhentian itu ialah tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru(!). Tanda titik dipakai dalam tanda berita.
12
Paragraf Paragraf adalah seperangkat kalimat yang memuat sebuah gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua kalimat, mungkin juga lebih dari dua kalimat.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.