Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PSIKOLOGI KECEMASAN
2
Pengertian Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam. DepKes RI (1990).
3
Lanjutan.. Kecemasan dapat didefinisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
4
Teori Kecemasaan a. Teori Psikodinamik b. Teori Perilaku
c. Teori Interpersonal d Teori Keluarga e. Teori Biologik
5
Klasifikasi Tingkat Kecemasaan
1. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi
6
Lanjutan.. 2. Kecemasan sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit,
7
Lanjutan.. 3. Kecemasan berat Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain.
8
Lanjutan.. 4. Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan.
9
Gejala Kecemasan a. Fase 1 b. Fase 2 (dua) c. Fase 3
10
Respon Terhadap Kecemasan
Respon Fisiologis terhadap Kecemasan ; Kardio vaskuler Respirasi Kulit Gastro intestinal Neuromuskuler
11
Respon Psikologis Terhadap Kecemasan
Perilaku; Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar. Kognitif; Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan lain-lain. Afektif; Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain.
12
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
1) Pengalaman Pada cemas ringan individu dapat menginterpresasikan pengalaman masa lalu, saat in dan masa datang. Pada cemas sedang memandang pengalaman saat ini dengan arti masa datang. Pada cemas berat memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu. Pada tingkat panik, individu tidak mampu mengintergrasikan pengalaman, dapat berfokus hanya pada hal saat ini (Carpenito, 1995)
13
Lanjutan.. 2) Pendidikan Pendidikan mempengaruhi status kesehatan mental seseorang. Individu dengan tingkat pendidikan rendah memiliki faktor resiko terjadi gangguan menyal dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi (Stuart & Sundeen, 1991).
14
Lanjutan.. 3) Pendapatan yang rendah memiliki kecenderungan timbul gejala paskiatri yang lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki pendapatan yang lebih besar (Stuart & Sundeen, 1991).
15
Lanjutan.. 4) Jenis kelamin
Jenis kelamin berpengaruh terhadap terjadinya gangguan mental seseorang, karena antara laki-laki dan perempuan mempunyai cara penyelesaian masalah yang berbeda-beda (Stuart & Sundeen, 1991).
16
Lanjutan.. 5) Suku Kebudayaan mempengaruhi terhadap gangguan psikis seseorang. Karena setiap suku memiliki metode penyelesaian masalah yang berbeda (Stuart & Sundeen, 1991).
17
Lanjutan.. 6) Umur Dibandingkan dengan kelompok umut yang lebih muda, orang yang lebih tua lebih cepat mengatasi problem kejiwaan dan dapat mengantisipasi bila masalah yang dihadapi timbul kembali (Stuart & Sundeen, 1991).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.