Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI ILMU KIMIA PANGAN
Oleh I KETUT SUTER JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR 2016
2
II. AIR DALAM BAHAN PANGAN
Pengertian kimia air dalam bahan pangan Air dalam bahan pangan Kadar air vs Aktifitas air Prinsip dan metode analisis kadar air Sumber kesalahan dalam analisis kadar air
3
1. Pengertian Kimia Air
4
STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT AIR
Struktur kimia H-O-H Molekul air H2O Titik beku Titik didih O H 105o H H-O-H Fig.1. Molecular geometry H O - H Fig.2. Hydrogen bond
7
PERANAN AIR DALAM BAHAN PANGAN
Pembawa zat-zat makanan dan sisa metabolisme (sebagai medium). Komponen utama yang mempengaruhi rupa, tekstur, citarasa dan zat gizi. Menentukan acceptability, kesegaran dan daya simpan.
8
Kandungan air beberapa bahan pangan.
Tomat, 94 % Semangka, 93 % Kol, 92 % Nenas, 85 % Kacang hijau, 90 % Susu sapi, 88 % Ikan teri kering, 38 % Daging sapi, 66 % Roti, 36 % Buah kering 28 % Susu bubuk, 14 % Terigu, 12 %
9
2. JENIS AIR DALAM BAHAN PANGAN (AIR TERIKAT/BOUND WATER)
Ada 4 tipe air : Tipe 1. Air berikatan dengan mol. lainnya. Tipe 2. Air yang membentuk ikatan H dengan mol.air lainnya. Tipe 3. Air terikat secara fisik dengan membran, kapiler, dll. (air bebas). Tipe 4. Air tidak terikat (air murni).
10
3. Kadar air vs Aktifitas air
13
Menentukan Aktivitas Air
Equilibrium Relative Humidity (ERH) adalah persentase dari rasio P dan Po Apabila bahan pangan disimpan dalam desikator berisi larutan garam jenuh, maka kadar air dan Aw-nya akan berubah sehingga mencapai kondisi kesetimbangan. Bila Aw produk > ERH, air akan dilepaskan ke udara (kadar air menurun) Bila Aw produk < ERH, air dari udara akan masuk ke bahan pangan (kadar air meningkat)
14
Aw pangan akan membentuk kesetimbangan dengan RH lingkungannya
K2Cr2O7 0.97 K2CrO4 NaCl 0.86 0.75 NaI LiCl 0.11 MgCl2 0.33 0.38 Bahan pangan yang disimpan pada larutan garam jenuh yang berbeda akan memiliki kadar air dan Aw yang berbeda Aw pangan akan membentuk kesetimbangan dengan RH lingkungannya Kondisi kesetimbangan tercapai apabila kadar air bahan tidak berubah lagi (tidak ada perpindahan air lagi), sehingga tercapai Aw=ERH/100
15
Nilai Aktivitas Air pada Beberapa Bahan Pangan
Aw Daging, ikan, buah 1.00 – 0.95 Sirup buah, skm 0.87 – 0.80 Selai buah 0.80 – 0.75 Susu bubuk 0.2 Roti 0.72 Ready-to-eat cereal 0.30 Dried fuit 0.62
16
Kadar Air dan Aktivitas Air pada Beberapa Bahan Pangan
Aw Es pada 0oC 100 1.00 Daging segar 70 0.985 Roti 40 0.96 Tepung 14.5 0.72 Makaroni 10 0.45 Potato chips 1.5 0.08
18
Hubungan Aw dengan Kadar Air
Peningkatan Aw selalu diikuti peningkatan kadar air, tetapi tidak linear. Hubungan antara aktifitas air dan kadar air digambarkan dengan Moisture Sorption Isotherm (MSI). Kurva ini dibuat secara eksperimental. Kurva MSI umumnya berbentuk sigmoidal. Kurva MSI spesifik untuk setiap produk pangan dan dipengaruhi oleh suhu. Untuk produk pangan yang sangat higroskopis (seperti permen), kurva MSI tidak berbentuk sigmoid pada Aw tinggi, karena akan terus menyerap air dan larut (tidak mencapai kadar air kesetimbangan
19
Zone III Zone II Zone I
20
ISOTERM SORPSI LEMBAB (ISL)
Kurva ISL menunjukkan hubungan kadar air dengan Aw. → huruf S terbalik (1 – Aw) = e -kTM n Aw = Aktivitas air k, n = konstanta T = suhu absolut M = kadar air seimbang
21
Tipe Kurva Sorpsi Isotermis Air
Moisture Content Water Activity 1 2 3 Zone I Zone II Zone III 1 - Highly hygroscopic 2 - Medium hygroscopic 3 - Low hygroscopic, sensitive to high air humidity
22
4. Prinsip dan Metode Analisis Kadar Air
23
METODE PENETAPAN KADAR AIR
Metode langsung : Gravimetri/pengeringan, cara kimia, destilasi, ekstraksi (khromatografi gas). Metode Tak Langsung: Electric (konduktivitas), spektroskopi (infra red).
24
A. METODE OVEN/PENGERINGAN
Digunakan untuk semua bahan makanan/produk kecuali : Produk mengandung senyawa mudah menguap Mengalami dekomposisi pada suhu 100 oC Prinsip : sampel dikeringkan dalam oven oC sampai diperoleh berat tetap.Selisih berat = berat air sampel
25
Bahan Penyerap Air Kapur aktif H2SO4
Silika gel (jenuh- merah, tidak jenuh-biru) Aluminium oksida KCl K2SO4 Barium oksida
26
Perhitungan Kadar Air W1 = berat sampel awal (g)
W2 = berat sampel setelah dikeringkan/berat tetap (g) W3 = kehilangan berat (g) = jumlah air KA (% d.b.) = W3/W2 x 100% KA (% w.b.) = W3/W1 x 100% Total padatan (%) = W2/W1 x 100 %
28
Kelemahan Zat lain ikut menguap (alkohol, dll.nya)*
Terjadi reaksi selama pemanasan Air yang terikat kuat pada bahan sulit lepas. * Asumsi : Selisih berat sampel dengan berat tetap dianggap berat air saja.
29
METODE OVEN VAKUM Digunakan untuk bahan makanan/produk yang terdekomposisi pada suhu 100oC Prinsip : sampel dikeringkan pada suhu <100oC (70oC) pada tekanan < 25 mmHg sampai berat konstan. Selisih berat = berat air sampel
30
B. METODE DESTILASI Prinsip : menguapkan air dengan “cairan kimia pembawa” yang mempunyai titik didih > dari air, tidak bercampur dengan air dan BJ < dari air. Misal : toluen, xylen dan xylol. Metode ini baik untuk b.m. dengan KA rendah, waktu singkat ( 1 jam), oksidasi lemak dan dekomposisi gula dapat dihindari.
31
Peralatan Destilasi Sterling-Bidwell Brown-Duvel
32
C. METODE KIMIA Cara Kalsium Karbid.
Prinsip : Kalsium karbid + air → asetilin CaC2 + H2O → CaO + C2H2 Asetilen diukur dengan : menimbang, mengukur volume, tekanan, ditangkap dengan larutan tembaga.
33
Kegunaan Metode Kimia Penetapan kadar air : Tepung Biji panili Mentega
Air buah
34
D. METODE FISIS Air penghantar listrik yang baik.
Kadar air tinggi mudah menghantar listrik atau resistensi rendah. Misal gandum KA 13 % resistensinya 7 x lebih besar dari gandum dengan KA 14 %.
35
Perlu dibuat hubungan antara KA dengan resistensi.
Misal KA = X, Resistensi = Y , maka Y = - aX + b Perhitungan KA : 1. Grafik Persamaan Regresi
36
Tabel 1. Hub.KA dan Resistensi
R ( 1 satuan) 10 25 12 19 14 13 16 18 9 20 7 22 5
37
Tabel 2. KA bahan pangan Bahan Pangan KA (%) Tomat Semangka Kol Nenas
Kacanghijau Susu sapi Daging sapi 94 93 92 85 90 88 66
38
Tugas 1. Masing-masing mahasiswa membuat : (1) grafik dan (2) persamaan regresi. Gunakan data Tabel 1. Misal jagung setelah dikeringkan diukur resistensinya diperoleh angka 12 (satuan Resistensi). Berapa KA jagung ?.
39
5. Sumber Kesalahan Dalam Analisis Kadar Air.
40
Sumber kesalahan bisa dari :
Asumsi bahwa kehilangan berat bahan saat dikeringkan hanya berasal dari air. Padahal yang ikut menguap tidak hanya air, tetapi juga komponen kimia lainnya yang berkontribusi menurunkan berat bahan. Peralatan, ketrampilan menganalisis dan akurasi saat penimbangan bahan.
41
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.