Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFER SRIF Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pembahasan Dalam hati, berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Saat ini di Indonesia masih terjadi kecenderungan meningkatnya kurang vitamin A (KVA) pada ibu dan balita di daerah miskin perkotaan. Hasil kajian beberapa studi menyatakan bahwa vitamin A merupakan zat gizi yang sangat esensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan konsumsi makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus di penuhi dariluar. Pada anak balita KVA akan meningkatkan kesakitan dan kematian, mudah terkena penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia, dan akhirnya kematian. Akibat lain yang berdampak sangat serius dari KVA adalah buta senja dan manifestasi lain dari xeropthalmia termasuk kerusakan kornea (keratomalasia) dan kebutaan Ibu nifas yang cukup mendapat vitamin A akan meningkatkan kandungan vitamin A dalam asi, sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap penyakit dan kesehatan ibu lebih cepat pulih. Upaya perbaikan satus vitamin A harus dimulai sedini mungkin pada masa kanak-kanak terutama anak yang menderita KVA. Manfaat vitamin A Vitamin A bermanfaat untuk: 1.Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare. Membantu proses penglihatan dalam adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang gelap. Mencegah terjadinya proses metaplasia sel-sel epitel, sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata disebut xerosis konjungtiva. Mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi bercak bitot (bitot’s spot) bahkan kebutaan. Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan. 2. 3. 4. 5.
2
Sumber vitamin A Bahan makanan sumber vitamin A diantaranya: 1. 2. 3. Air susu ibu (ASI) Bahan makanan hewani seperti hati, ikan, daging, ayam, dan bebek. Buah buahan yang berwarna kuning dan jingga seperti papaya, manga masak, avokad, jambu biji merah, pisang. Sayuran berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti daun bayam, daun singkong, kangkung, daun katuk, daun mangkokan, daun kelor, daun beluntas, kecipir, labu kuning, daun ubi jalar, tomat, wortel. Bahan makanan yang di fortivikasi dengan vitamin A seperti margarin susu, dan beberapa mi instan. 4. 5. Kurang vitamin A Gizi dalam angka Menurut data departemen kesehatan tahun 1992 menunjukkan hamper 10 juta balita menderita KVA subklinis (serum retinol < 20 µg/ dl), 60 diantaranya disertai dengan gejala bercak bitot yang terancam buta. Selain itu pada beberapa provinsi di Indonesia telah di temukan kasus kasus baru KVA yang terjadi pada anak penderita gizi buruk, sehingga KVA merupakan masalah gizi utama di Indonesia hingga saat ini. Penyebab KVA Kurang vitamin A bisa disebabkan oleh 2 faktor, yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung Penyebab langsung adalah konsumsi vitamin A dalam makanan sehari hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh dalam jangka waktu lama. Kurangnya konsumsi vitamin A dalam makanan yang diperlukan tubuh untuk mempertahankan keadaan gizi yang normal. Kekurangan vitamin A ini umumnya terjadi sejak balita karena kurangnya sumber vitamin A. kondisi ini sering sekali lebih buruk bila disertai oleh kekurangan zat gizi lain dalam makanan. Misalnya tidak cukup konsumsi lemak. Penyebab tidak langsung 1. Penyakit infeksi dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, percepatan dalam peningkatan penggunaan vitamin A dalam tubuh dan konsekuensi persediaan zat gizi tidak mencukupi.
3
2. Proses penyerapan makanan dalam tubuh terganggu karena infeksi cacing, diare. 3. Adanya penyakit ISPA, campak dan diare. Epidemiologi KVA Kelompok usia bayi 9 tahun Pada tahun 1960 diketahui bahwa 82% dari semua pasien buta adalah bayi, dan semua adalah kekurangan vitamin A. di samping itu, beberapa hasih penelitian juga menunjukkan bahwa tingginya angka kematian akibat kurang vitamin A, dimana tingkat kematian ada anak anak yang menderita kurang vitamin A lebih tinggi 30 - 40%. Fisiologis Karoten dalam diet manusia harus diserap dan diubah menjadi vitamin A. oleh sebab baik pencernaan tersedianya provitamin A maupun vitamin A terlarut dalam lemak, maka untuk dan resorpsi diperlukan dalam lemak yang cukup dalam dietnya, garam empedu sebagai emulgator dan lipase sebagai enzim yang diperlukan untuk mencernanya. Etiologi KVA Deplesi vitamin A dalam tubuh merupakan proses yang berlangsung lama, di mulai dengan habisnya persediaan vitamin A dalam hati, kemudian menurunnya kadar vitamin A plasma, dan kemudian timbul disfungsi retina, disusul dengan perubahan jaringan epitel. Gejala kekurangan vitamin A akan timbul bila mana: 1.Diet untuk jangka waktu lama tidak mengandung cukup vitamin A atau provitamin A Terdapat gangguan resorpsi vitamin A atau provitamin A, seperti pada penyakit-penyakit pancreas, diare kronik, KEP, dan coeliac diseases. Terdapat gangguan pada proses konversi provitamin A menjadi vitamin A, seperti pada gangguan fungsi kelenjar tiroid. Kerusakan hati seperti pada kwashiorkhor, hepatitis kronik Kurang terbentuknya RBP (retinol binding protein) dan preal bumin pada kwasiorkhor, penyakit hati, dan lain-lain. 2. 3. 4. 5. Klasifikasi KVA Kurang vitamin A akan menyebabkan beberapa penyakit. Beberapa istilah yang berkaitan dengan vitamin A adalah:
4
1. Buta senja (XN) Rabun senja yang di derita para anak sekolah pada saat ini adalah khas defisiensi vitamin A. buta senja merupakan gejala awal manifestasi defisiensi vitamin A. defisiensi vitamin A sangat mengganggu produksi rhodopsin yang akan mengganggu fungsi batang dan menimbulkan buta senja. Rabun senja berespon sangat cepat terhadap vitamin A, biasanya pada waktu sekitar 24-28 jam buta senja dapat bereaksi baik terhadap vitamin A. 2. X1A (konjungtiva mengering) Yaitu terdapatnya satu atau lebih bintik-bintik konjungtiva yang kering dan tidak dapat dibasahi. Keadaan ini bisa dijelaskan sebagai munculnya segundukan pasir pada air pasang yang kembali surut. Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin A Akibat kekurangan vitamin A antara lain: 1.Buta senjaButa senja Yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang kecahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang. Kemampuan melihat dalam keadaan samar-samar, dihubungkan dengan ujung-ujung saraf (rod dan cone) yang terdapat dalam retina. Cone terutama berperan dalam cahaya siang dan membedakan warna, sedangkan rod mengontrol penglihatan pada malam hari. 2.Perubahan pada mata Gejala-gejala ini terjadi dalam bentuk ringan dinamakan xerosis konjungtiva, dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea, tahap akhir adalah keratomalasia, istilah xeropthalmia meliputi semua aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin A. Akibat kelebihan vitamin A Kelebihan vitamin A hanya akan terjadi bila memakan vitaminA suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16.000 RE untuk jangka waktulama atau 40.000-55.000 RE/hari. Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rambut rontok, kulit mongering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang. Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran kepala, hidrosifalus, dan mudah tersinggung, yang dapatterjadi pada
5
konsumsi 8.000 RE/hari.selama 30 hari. Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila di makan dalam bentuk vitamin A. karoten tidak dapat menimbulkan gejala yang berlebihan, karena absorpsi karoten menurun bila konsumsi tinggi. Vitamin A Vitamin A adalah suatu Kristal alcohol yang berwarna kuning, larut dalam lemak, dan merupakan vitamin yang pertama kali di temukan. Vitamin A dalam makanan biasa berbentuk ester retinil, yang dapat di temukan terikat pada asam lemak rantai panjang. Vitamin A dalam tubuh berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu: retinol (bentuk alcohol), retinal (bentuk aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam). Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Penutup Kesimpulan: KVA merupakan suatu kondisi dimana mulai timbul gejala kekurangan konsumsi vitamin A. Defisiensi vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi. KVA dapat pula disebut kekurangan sekunder apabila disebabkan oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh, kebutuhan meningkat, atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.