Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN USAHA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN USAHA"— Transcript presentasi:

1 RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN USAHA

2 PENGANTAR Restrukturisasi Perusahaan (corporate restructuring) adalah perubahan struktur organisasi sebagai akibat ekspansi dan kontraksi usaha. Restrukturisasi akan diikuti pula dengan perubahan pada neraca perusahaan , baik sisi aktiva maupun sisi pasiva. Restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni merger dan akuisisi, beli utang dan divestasi.

3 PENGANTAR Pada kenyataannya perusahaan tidak selamanya berhasil tumbuh dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan yang mengalami kegagalan usaha (business failurei), baik akibat pengaruh internal maupun eksternal, pada akhirnya harus melakukan langkah-langkah penyelamatan atau reorganisasi (reorganization), bahkan pembubaran usaha atau likuidasi (liquidation).

4 MERGER, KONSOLIDASI, AKUISISI DAN PERUSAHAAN INDUK
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang masih mempertahankan salah satu indentitas perusahaan yang bergabung. Konsolidasi adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang menghasilkan identitas yang sepenuhnya baru. Akuisisi = Bisa dengan akuisisi saham dan akuisisi aktiva Perusahaan Induk (holding company) adalah gabungan beberapa perusahaan anak (subsidiaries) yang perusahaan induknya mempunyai pengendalian suara (voting control) atas perusahaan anak.

5 MOTIF MERGER Pertumbuhan atau diversifikasi
Sinergi (beban overhead semakin berkurang maka laba meningkat) Pencarian Dana Peningkatan keterampilan manajerial dan teknologi Pertimbangan pajak Peningkatan likuiditas kepemilikan Bertahan dari pengambilalihan paksa

6 JENIS MERGER Merger Horizontal (horizontal merger) Merger antara perusahaan yang sama lini bisnisnya. Misal, merger antara sesama sesama pabrik peralatan mesin. Merger jenis itu mampu meningkatkan operasi perusahaan, sekalligus mengurangi pesaing. Merger Vertical (vertical merger) Merger antara perusahaan yang mempunyai hubungan pemasok pelanggan. Contohnya merger antara pabrik peralatan mesin dan pemasok cetakan peralatan mesin. Merger jenis itu dapat meningkatkan pengendalian atas bahan baku atau distribusi barang jadi.

7 JENIS MERGER Merger kongenerik (congeneric merger) Merger antara perusahaan yang berbeda lini bisnis dan tidak memiliki hubungan pemasok pelanggan, tetapi masih dalam satu industri yang sama. Misalnya, merger antara pabrik peralatan mesin dengan pabrik sistem peralatan pembawa barang (conveyor). Keuntungan merger jenis itu adalah penggunaan saluran distribusi secara bersama untuk mengoptimalkan jumlah pelanggan dari kedua perusahaan.

8 JENIS MERGER Merger Konglomerat (conglomerate merger) Merger antara perusahaan yang berbeda jenis bisnisnya. Contoh, merger antara pabrik peralatan mesin dengan perusahaan makanan siap saji. Merger jenis itu dimaksudkan untuk diversifikasi usaha (mengurangi risiko) akibat perbedaan musim atau pola pendapatan kedua bisnis.

9 AKUISISI SAHAM Akuisisi saham (pengambilalihan saham) adalah dengan membeli hak suara saham secara tunai, penyertaan saham atau surat berharga lainnya. Proses ini sering memulainya sebagai suatu penawaran tersendiri dari manajemen suatu perusahaan kepada perusahaan lainnya. Ini dapat dicapai dengan penawaran tender. Tender ini dilakukan oleh sebuah perusahaan secara langsung kepada para pemegang saham perusahaan lainnya.

10 AKUISISI AKTIVA Suatu perusahaan dapat secara efektif memperoleh perusahaan lain dengan membeli banyak atau semua aktiva-akivanya. Pencapaian ini sama halnya dengan membeli perusahaan. Oleh karena itu, dalam hal ini perusahaan target tidak perlu ada hingga ia akan menjual aktivanya. Nama dan bentuk usahanya akan tetap ada hingga para pemegang sahamnya memilih untuk melepasnya. Oleh karena itu, akuisisi aktiva mungkin melibatkan pemindahan kepemilikan terhadap aktiva-aktiva individu. Proses hukum pemindahan aktiva dapat menjadi sangat mahal.

11 KLASIFIKASI AKUISISI Analisis finansial secara khusus mengelompokkan akuisisi ke dalam tiga bentuk : Akuisisi Horisontal, merupakan akuisisi suatu perusahaan didalam industri yang sama sebagai penawar. Akuisisi Vertikal, suatu akuisisi yg melibatkan perusahaan yg ada keterkaitan prosesnya dalam proses produksi atau operasional. Akuisisi Konglomerasi, bila antara perusahaan penawar dan perusahaan target tidak ada hubungannya satu sama lain.

12 BELI UTANG (LEVERAGED BUYOUT / LBO)
LBO digolongkan ke dalam merger finansial karena bertujuan meningkatkan arus kas dan harga saham melalui penggunaan leverage keuangan (utang) yang tinggi. . LBO adalah teknik akuisisi yang didanai oleh utang yang besar untuk membeli perushaan target. Harapan dari pihak yang mengakuisisi adalah memperoleh arus kas yang besar sehingga dapat melunasi utangnya dan meraup keuntungan.

13 BELI UTANG (LEVERAGED BUYOUT / LBO)
Tiga syarat agar suatu perusahaan menarik dijadikan target akuisisi melalui LBO : 1. Perusahaan mempunyai posisi unggul dalam industrinya, dengan ciri pertumbuhan laba yg sangat baik dalam industrinya. 2. Perusahaan relatif memiliki proporsi utang yang rendah dan mempunyai aktiva yang dapat dijadikan jaminan bank. 3. Arus kas perusahaan stabil dan dapat diprediksikan sehingga mampu memenuhi pembayaran pokok utang serta bunganya dan modal kerja.

14 DIVESTASI Pada kasus lain perusahaan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi yang bersifat kontraktif , yakni divestasi, penjualan aktiva untuk tujuan strategis. Dalam likuidasi, perusahaan menjual aktivanya karena membutuhkan uang tunai untuk melunasi kewajibannya. Divestasi justru dimaksudkan untuk tujuan yang positif, seperti menghasilkan kas untuk membiayai ekspansi dalam lini produk baru, mengatasi kinerja unit operasi yang buruk, merampingkan perusahaan, atau menyesuaikan kembali arah perusahaan sesuai dengan sasaran strategis.

15 METODE ANALISIS MERGER
Metode-metode untuk menganalisi merger adalah : Penilaian arus kas dari aktiva yg dihasilkan perusahaan target Pertukaran Saham Adapun proses negosiasi dalam merger meliputi : Negosiasi Manajemen Penawaran terbuka Perlawanan terhadap pengambilalihan paksa

16 KEGAGALAN USAHA Tiga situasi kegagalan usaha :
Imbal hasil rendah atau negatif Perusahaan yang terus menerus merugi akan mengalami penurunan harga saham. Lebih lanjut, imbal hasil perusahaan menjadi lebih rendah dari biaya modal. Insolvensi teknis Perusahaan tidak dapat membayar kewajibannya, tetapi jumlah aktiva masih melebihi jumlah utangnya. Dalam situasi itu, perusahaan dapat dikatakan sudah masukke tahap krisis likuiditas. Kepailitan Perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dan jumlah aktiva kurang dari jumlah utang. Artinya, sekalipun semua aktiva telah dicairkan menjadi kas, masih ada sebagian utang yg belum terbayar. Inilah situasi yg paling parah perusahaan sudah terancam pembubaran usaha.

17 LIKUIDASI Bilamana perusahaan sudah memasuki kegagalan jenis ketiga dan pihak kreditor menilai perusahaan tidak mungkin lagi melakukan perbaikan,, langkah likuidasi menjadi pilihan terakhir. Beberapa langkah likuidasi ialah: pelunasan utang upah dan gaji, pembayaran pajak, penjualan aktiva tetap yang menjadi jaminan dan pelaksanaan semua kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak utang.

18 CASE STUDY 1 PT Kuning bermaksud melakukan merger dengan PT Merah. Sesuai dengan kesepakatan di antara kedua perusahaan. PT kuning Setuju untuk membeli saham PT Merah dengan harga Rp per lembar. Berikut ini adalah informasi penting lainnya terkait dengan akuisisi yang akan dilakukan :

19 CASE STUDY 1 No. Keterangan PT Kuning (Rp) PT Merah (Rp) 1
Laba bersih untuk pemegang saham (juta rupiah) 10.000 2.000 2 Jumlah saham biasa yang beredar (ribu lembar) 2.500 400 3 Harga saham per lembar 16.000 15.000

20 CASE STUDY 1 Diminta : Hitung EPS dan PER tiap-tiap perusahaan sebelum terjadinya merger. Hitung rasio pertukaran saham. Hitung EPS dan harga saham PT Kuning setelah merger apabila PER tetap. Hitung EPS dan harga saham PT Merah setelah merger apabila PER tetap. Apa yang dapat anda katakan untuk kedua perusahaan tersebut

21 CASE STUDY 2 Jika untuk merger di soal sebelumnya PT Kuning setuju untuk menukarkan setiap lembar PT Merah dengan dua lembar PT Kuning. Hitung EPS dan harga saham PT Kuning setelah merger apabila PER tidak berubah. Hitung EPS dan harga saham PT Merah setelah merger apabila PER tidak berubah


Download ppt "RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN USAHA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google