Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
METODE PENELITIAN KUALITATIF
EKO MURDIYANTO, MSi
2
TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF
(Operasional Lapangan/Pragmentaris)
3
Tahap Pra Lapangan Tahap Lapangan Tahap Analisis Data
Menyusun Rancangan lapangan. Memilih Lapangan Penelitian Mengurus Perizinan Menjajaki dan Menilai Lapangan Memilih dan Memanfaatkan Informan Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Persoalan Etika Penelitian Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri Memasuki Lapangan Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data Reduksi Data Display Data Analisis Data Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, Meningkatkan Keabsahan Hasil Narasi Hasil Tahap Pra Lapangan Tahap Lapangan Tahap Analisis Data
4
TAHAP PRA LAPANGAN 1) Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. 2) Memilih lapangan Lokasi penelitian dipilih dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Alasan pemilihan yang ditetapkan ada rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan.
5
3) Mengurus perizinan Perizinan dari birokrasi yang bersangkutan dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. 4) Menjajagi dan menilai keadaan Proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan dilakukan karena peneliti yang menjadi alat utamanya maka penelitilah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat digali atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu.
6
5) Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika peneliti menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu dilakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua” yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan yang disebut informan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
7
6) Menyiapkan instrumen penelitian
Peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen), terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Ciri-ciri Peneliti (Sanafiah Faisal:1990): a. Harus peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian; b. Dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus; c. Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh; d. Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh pengetahuan semata-mata; e. Peneliti dapat segera menganalisis data yang diperoleh; f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang diperoleh; g. Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian yang seksama.
8
7) Persoalan etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.
9
TAHAP LAPANGAN Memahami latar penelitian;
Latar terbuka; dimana secara terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang. 2) Memasuki lapangan Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, beryindak netral dengan peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
10
3) Aktif dalam kegiatan pengumpulan data
bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Karakteristik data (Nasution, 1988) : Data diambil langsung dari setting alami; Penentuan sampel secara purposif; Peneliti sebagai instrumen pokok; Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat deskriptif analitik; Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan; Menggunakan makna dibalik data
11
TAHAP ANALISIS DATA Reduksi Data
Laporan berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data dipilah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. 2. Display Data Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola- pola hubungan satu data dengan data lainnya.
12
3. Analisis Data suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk: Menjelaskan, merinci atau memberikan deskripsi tentang segala sesuatu yang diamati. Melihat kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. Menguji hipotesis. Melakukan pembahasan hasi-hasill penelitian Mengidentifikasi temuan-temuan Mengambil keputusan Memberikan rekomendasi dan atau implikasi penelitian.
13
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA BERDASAR JENIS PENELITIAN
Afriani (2009)
14
Biografi Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu. riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.
15
2. Fenomenologi Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan. Membaca data keseluruhan dan membuat catatan pinggir data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden. Pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan. Pernyataan tersebut dikumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. mengembangkan uraian secara keseluruhan sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut, mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi). memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.
16
3. Grounded theory Mengorganisir data
Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari. Axial coding, mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki dan mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut. Selective coding, mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan di dalam model axial coding. peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.
17
4. Etnografi Mengorganisir file.
Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti. Menginterpretasi penemuan. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
18
5. Studi kasus Mengorganisir informasi.
Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. Menyajikan secara naratif.
19
4. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya,
Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan.
20
5. Meningkatkan Keabsahan Hasil
Kredibilitas (Validitas Internal) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui : Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan; Pengamatan secara terus menerus; Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data; Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses penelitian; Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll;
21
Triangulasi untuk Validasi Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandimg data tersebut.
22
4 macam teknik TriangulasiDenzim (1978) Patton (1987):
Triangulasi Data: dilakukan pengumpulan data (baru) untuk untuk menguji bagaimana peristiwa yang dialami oleh kelompok yang berbeda, pada waktu yang berbda, dan siruasi yang berbeda. Triangulasi Metoda : dilakukan dengan membandingkan data yang dikumpulkan dengan metoda yang berbeda terhadap kelompok subyek/informan yang sama.
23
3. Triangulasi Sumber (investigator) Triangulasi sumber, merupakan triangulasi yag dilakukan dengan mengecek balik menggunakan alat/metoda dan atau waktu yang berbeda, yaitu: Membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan Membandingkan yang disampaikan secara pribadi dan di muka umum Membandingkan apa yang terjadi pada saat penelitian dan yang berlangsung sepanjag waktu Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen atau rekaman suara yang tersedia
24
4. Triangulasi Teori : dilakukan dengan membandingkan fakta melalui sudut pandang (teori) yang berbeda; atau menggunakan beragam kerangka-kerja/perspektif teori
25
Kimchi, dkk (1991) menambah satu lagi menjadi lima, yaitu:
5. Triangulasi Analisis : dilakukan dengan menggunakan teknik analisis yang berbeda.
26
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
2) Transferabilitas Hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. 3) Dependabilitas dan Conformabilitas Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan.
27
Pendekatan dalam analisis Kualitatif:
Miles dan Huberman: Reduksi data Penyajian Data/ Analisis Data Setelah Pengumpulan Data Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi 2. Spreadley : Domain Komponensial Taksonomi Tema Kultural
28
6. Narasi Hasil Analisis Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu; bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data. Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya, dan. Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
29
MATUR NUWUN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.