Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’"— Transcript presentasi:

1 MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’
MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’ ? Dan memenej agar ‘MAU’ berubah menjadi MELAKUKAN materi pelengkap-1 untuk paket riset persiapan pembaruan manajemen pendidikan islamic boarding school kng mak-

2 PELAJAR BERBUDI PEKERTI
MENCETAK PELAJAR BERBUDI PEKERTI ATAU SANTRI BERAKHLAK KARIMAH

3 Membentuk perilaku bukanlah semudah memberi tahu : moto, semboyan, atau ajaran, atau ayat…

4 Bukan pula selesai dengan kalimat “
Bukan pula selesai dengan kalimat “..KALAU MAU MENGAMALKAN SEBETULNYA SEMUA MASALAH SELESAI….”

5 Bukan pula selesai dengan kalimat “
Bukan pula selesai dengan kalimat “..SEBETULNYA SEMUA SUDAH ADA DAN TINGGAL MAU MENGAMALKAN SAJA…”

6 SEBAB PERILAKU BUKAN HANYA SOAL MAU ATAU TIDAK MAU

7 ADA BANYAK ORANG MAU TAPI TETAP TIDAK MENGAMALKAN

8 ADA BANYAK ORANG TIDAK MAU TAPI TETAP MENGAMALKAN

9 BAGAIMANA CARANYA AGAR KEMAUAN BERBUDI PEKERTI ATAU BERAKHLAK KARIMAH BISA IMPLEMENTED ….?

10 MARI KITA TELUSURI 2 HAL :
HOW / KUMAHA MAU BISA MUNCUL ? HOW / KUMAHA KEMAUAN BISA MENJADI IMPLEMENTED SEBAGAI TINDAKAN DAN PERILAKU ?

11 ORANG MENJADI MAU (Mau melakukan akhlak karimah/budi pekerti mulia)
KARENA : (1) Pengetahuannya membenarkan, (2) Perasaannya senang, (3) Hitung untung rugi membuatnya percaya, dan (4) punya percaya diri untuk melakukan…..

12 Ceuk istilah arab na mah kudu :
A’LAM : ilmal yakin….(pengetahuan membenarkan) HUBB : waf’alul choiroh…. ( perasaan menyukai) MA AL CHOIR / AINAL CHOIR .? (hitung cost benefit menguntungkan) hal jaza ul Ihsan Illal Ihsan,, ainal manafiu’ wa ainal dhurru La tachofu, la tachzan, (percaya diri)

13 Pengetahuan /cognition
Mau melakukan / action tendency Pengetahuan Cuma salah satu faktor saja…

14 Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Faktor Orientasi / Orienter Factors Percaya Diri / Eficacy

15 Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Pengetahuan /cognition Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Faktor Orientasi / Orienter Factors Pengetahuan itu sendiri pun tidak bekerja secara otomatis……….. Percaya Diri / Eficacy

16 Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Pengetahuan /cognition Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll. Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Need, Cost, Benefit Faktor Orientasi / Orienter Factors Pada setiap Independen var Selalu ada korelasi yg melingkar, proximal hirarkis, direct, indirect, zero order, atau residual, Percaya Diri / Eficacy

17 Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Pengetahuan /cognition Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll. Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Need, Cost, Benefit Faktor Orientasi / Orienter Factors Kalau tanpa percaya diri, yg ada Cuma ‘hayang’, dan sering gk jadi melakukan‘

18 Mau melakukan / action tendency
Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Faktor Orientasi / Orienter Factor Kalo ada percaya diri tapi tanpa pengetahuan, yg ada adalah ‘ngarepotkeun ‘ Percaya Diri / Eficacy

19 Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Pengetahuan /cognition Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll. Perasaan / Affection Mau melakukan / action tendency Need, Cost, Benefit Faktor Orientasi / Orienter Factors YG BAGUS, ADALAH SEMUA ADA… Percaya Diri / Eficacy

20 BAGAIMANA MAU MELAKUKAN MENINGKAT MENJADI TINDAKAN / PERILAKU NYATA ?

21 BUTUH DIKONDISIKAN OLEH TIGA MENEJEMEN ?
Manajemen Psikologis Manajemen Sosiologis Manajemen Komunikasi

22 Manajemen Komunikasi PERILAKU NYATA MAU BERAKHLAK Manajemen Psikologis Manajemen Sosiologis

23 Manajemen psikologis Memenej kondisi psikologis santri melalui :
Menciptakan tambahan pengetahuan (cognitive) Menciptakan keberfihakan emosional (afective) Menciptakan orientasi pilihan tindakan (orientation) Menciptakan keyakinan melakukan (belief) Menciptakan rasa percaya diri untuk bertindak (eficacy)

24 Manajemen sosiologis Memenej ruang-ruang interaksi santri
Ruang interaksi formal dan terjadwal (kelas, ht, ekskul, bahasa, dll) Ruang interaksi tidak formal (ruang makan, lap olah raga, taman, kantin, asrama, dll) Memenej tingkat kedekatan ruang interaksi Interaksi mutu keluarga/peergroup Bentuk formalnya : Ht = usroh, Bentuk informalnya : teman akrab / grup belajar / grup penolong keadilan sosial atau baksos / grup hobi Interaksi umum dengan mode Merancang munculnya mode perilaku (misalnya secara umum mode perilaku HK adalah tadarus menghafal quran, maka akan terjadi semangat identifikasi diri dari setiap santri untuk mau tadarus dan menghafal tiap hari, jika tidak maka ia adalah out of mode)

25 Konstruksi baru pengetahuan
Manajemen Komunikasi Memenej komunikasi pembelajaran / pembinaan dari guru/pembina kepada santri Manajemen penggunaan media pesan lANGSUNG Informasi dari guru Konstruksi baru pengetahuan MEDIA

26 INFORMASI , RUANG IMAGINASI, BINGKAI PENAFSIRAN KOMUNIKASI lANGSUNG KOMUNIKASI VIA MEDIA video peraga Cahaya/suhu poster Link.Hdp

27 KONSTRUKSI MAU DAN RASA LAPANG UNTUK MENGAMALKAN BUDI PEKERTI / AKHLAK
INFORMASI , RUANG IMAGINASI, BINGKAI PENAFSIRAN

28 KESIMPULAN

29 KARENA HARUS ADA TIGA MANAJEMEN : PSIKO, SOSIO, KOM

30 MARILAH FOKUS PADA 3 MANAJEMEN ITU


Download ppt "MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google