Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
S I S T E M R E P R O D U K S I
2
Perkembangbiakan Pada Tumbuhan
3
Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi perkembangbiakan secara alami dan buatan. Perkembangbiakan vegetatif banyak dimanfaatkan orang untuk: mendapatkan bibit unggul dengan lebih cepat dan hasilnya memiliki sifat yang sama dengan induknya. 1. Vegetatif Alami Perkembangbiakan vegetatif alami (sewajarnya/aseksual alamiah), antara lain terjadi pada: Pembelahan sel Pembentukan spora Fermentasi Pembentukan Tunas tunas adventif
4
rizoma, umbi lapis, umbi akar, umbi batang, geragih atau stolon
Pembelahan Sel Merupakan inti dari terjadinya perkembangbiakan makhluk hidup Umumnya terjadi pada golongan tumbuhan tingkat rendah yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel, seperti alga (ganggang) bersel satu Setiap sel induk akan membelah menjadi dua sel anakan yang identik
5
Pembentukan Spora Pembentukan spora dimulai dari pembelahan sel pada bagian tertentu dari tumbuhan Contoh: tumbuhan paku Sorus
6
Fragmentasi Reproduksi dengan fragmentasi berarti melepaskan sebagian dari tubuhnya untuk tumbuh menjadi individu baru Makhluk hidup yang dapat melakukan reproduksi dengan fragmentasi memiliki susunan tubuh yang sederhana, misalnya berupa kumpulan sel berbentuk pita, filamen, koloni atau berupa talus yang tidak memiliki akar, batang, daun sejati Tumbuhan yang dapat melakukan fragmentasi memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi Contoh: Nostoc, Oscillatoria, Volvox, Spirogyra Volvox Spirogyra
7
Pembentukan Tunas Pada tumbuhan tingkat tinggi, tunas dapat berupa tunas ketiak yang tumbuh pada ketiak daun Pada pohon pisang merupakan tunas ketiak, yang tumbuh pada buku batang di bagian bawah Pembentukan tunas pada dasarnya juga dimulai dari pembelahan sel pada bagian jaringan embrional atau meristematis
8
Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas yang muncul bukan dari ujung batang atau pada ketiak daun, melainkan dari daun atau bagian tubuh yang lainnya seperti akar . Contohnya cocor bebek, kersen, cemara, sukun dan kesemek. Cocor bebek membentuk tunas adventif pada daun. Gambar . Cocor Bebek
9
Rizoma (Rimpang) Rizoma adalah batang atau bagian batang yang tumbuh horizontal (mendatar) dan biasanya bercabang Rizoma berisi cadangan makanan. Pada rimpang seringkali tumbuh tunas yang dapat menjadi individu baru. Contoh lengkuas, temulawak dan kunyit. Gambar. Lengkuas, Temu lawak, Kunyit.
10
Contoh umbi bawang merah, bawang putih, bawang daun dan bakung.
Umbi Lapis Terdiri dai batang yang pendek dengan ruas-ruas yang sangat rapat, dikelilingi oleh daun yang berlapis-lapis, tebal, lunak dan berdaging Daun yang berlapis-lapis itu merupakan umbi yang menyimpan cadangan makanan. Batangnya merupakan bagian kecil pada bawah umbi lapis yang disebut cakram Contoh umbi bawang merah, bawang putih, bawang daun dan bakung. Umbi bawang merah dapat membentuk tunas dan menghasilkan umbi baru yang dinamakan siung bawang. Siung bawang inilah yang ditanam oleh para petani. Umbi bawang
11
Umbi akar adalah akar yang menggembung dan berisi cadangan makanan.
Contohnya tanaman bunga dahlia. Umbi akar dahlia adalah sisa batang sebagai tempat tumbuhnya tunas baru. Umbi Batang Umbi batang adalah batang yang menggembung dan berisi cadangan makanan. Contohnya kentang dan teki. Umbi kentang akan tumbuh tunas bila ditanam. Batang teki menjalar di dalam tanah, kemudian menggembung membentuk umbi yang dapat tumbuh membentuk tunas. Gambar. Umbi Kentang
12
Geragih memiliki ruas dan buku.
Geragih (stolon) adalah batang yang menjalar di atas tanah dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Geragih memiliki ruas dan buku. Melalui buku-buku ini akan tumbuh tunas batang dan akar. Tunastunas batang akan tumbuh menjalar menjadi tumbuhan baru. Contohnya adalah pegagan dan arbei. Gambar. Geragih pegagan
13
2. Vegetatif Buatan Vegetatif buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Contohnya: menyetek, mencangkok, merunduk, menempel, dan menyambung.
14
Menyetek Bagian tumbuhan yang dapat disetek adalah daun, tangkai daun, ranting, batang, akar, dan pucuk. Tanaman bunga piulces dapat distek melalui stek tangkai daun beserta helaiannya. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek batang adalah kamboja jepang, bugenvil, mawar, bunga sepatu, ketela pohon. Stek pucuk dapat dilakukan pada pucuk tanaman teh yang mempunyai cukup satu mata tunas saja
15
Caranya, kulit batang dikerat, hingga terpotong.
Mencangkok Mencangkok adalah mengupayakan tumbuhnya akar pada cabang atau ranting tanaman. Caranya, kulit batang dikerat, hingga terpotong. Bagian kayu tetap dipertahankan. Karena itu zat-zat mineral dan air dapat dialirkan dari akar ke daun. Akan tetapi zat-zat makanan tidak dapat diangkut dari daun ke bagian tubuh lainnya karena kulitnya terkerat/terpotong. Akibatnya bahan makanan itu menumpuk di tempat keratan, kemudian tumbuhlah akar tanaman.
16
Gambar. Mencangkok tanaman
17
Merunduk Merunduk adalah menyentuhkan ranting atau cabang tanaman ke tanah, kemudian ditimbun tanah. Dari bagian yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. Jika akar sudah kuat maka batang yang menghubungkan dengan induknya dapat dipotong. Contohnya anyelir dan selada air. Gambar. Selada air
18
Menempel Menempel (okulasi) adalah menambahkan bagian mata tunas tumbuhan ke tumbuhan lain. Okulasi dilakukan untuk menggabungkan dua sifat berbeda sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Tanaman induk yang ditempeli dinamakan onderstam. Biasanya onderstam adalah tanaman yang memiliki perakaran kuat. Misalnya pohon jeruk yang memiliki akar kuat tetapi buahnya kurang disukai, ditempeli dengan mata tunas tumbuhan yang menghasilkan buah manis. Dari mata tunas akan muncul tunas tanaman jeruk yang dapat menghasilkan buah manis. Syarat okulasi adalah kedua tanaman harus sama jenisnya.
19
Menyambung Menyambung bertujuan untuk menggabungkan dua sifat tanaman.
Misalnya ketela pohon mukibat yaitu persambungan anatara ketela pohon dan ketela biasa. Ketela pohon memiliki banyak daun sehingga memiliki laju fotosintesis yang tinggi untuk memproduksi bahan makanan. Bahan makanan yang terbentuk disimpan di akar ketela biasa. Tanaman yang memiliki kekerabatan dekat dapat disambungkan. Misalnya sambungan antara pokak dengan terung, jambu biji dengan jambu sukun.
20
Keuntungan dan Kerugian Perkembangbiakan vegetatif
Keuntungan perkembangbiakan vegetatif adalah: Lebih cepat berbuah daripada tanaman dari biji; Tanaman dapat dikembangbiakkan tanpa menunggu berbuah terlebih dahulu; Dapat menghasilkan tanaman baru yang seragam dan memiliki sifat sama dengan induknya; Dapat mengembangbiakkan dan melestarikan tumbuhan walaupun tidak menghasilkan buah/biji. Contohnya pisang dan nanas. Kerugian perkembangbiakan vegetatif adalah: Tumbuhan yang ditanam melalui cangkokan tidak sekuat tanaman asli; Dari satu induk hanya diperoleh keturunan baru yang jumlahnya terbatas. Tanaman induk akan menderita kalau terlalu banyak dahan yang dicangkok.
21
Perkembangbiakan Generatif
Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke mikropil (liang bakal biji). Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah bersatunya inti sperma dengan inti ovum. Pada tumbuhan gymnospermae terjadi pembuahan tunggal, sedangkan angiospermae terjadi pembuahan ganda. Alat perkembangbiakan generatif adalah bunga. Perkembangbiakan generatif didahului proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan pembuahan.
22
Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga
Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik Kepala sari merupakan bagian ujung benang sari. Di dalam kepala sari berisi 2 ruang sari (teka) Satu ruang sari biasanya terdiri dari dua kantung sari (lokulumentum, mikrosporangium) Serbuk sari terbentuk di dalam kantung sari dan berasal dari sel induk mikrospora (2n) Tumbuhan mengeluarkan serbuk sari dalam stadium 2 sel, yaitu satu sel vegetatif dan dua sel generatif.
23
Sel generatif nantinya bermitosis sekali menjadi 2 sel sperma.
Pembelahan sel generatif umumnya terjadi di dalam buluh serbuk sari. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji Bakal biji terdiri dari integumen (kulit bakal biji) dan nuselus (badan bakal biji). Pada tumbuhan berbiji, megasporangium disebut sebagai nuselus. Di dalam nuselus terdapat sel induk megaspora atau sel induk kantung lembaga yang diploid.
25
Alat perkembangbiakan pada gymnospermae berupa strobilus
Strobilus merupakan kumpulan sporofil, apabila kumpulan itu kompak dan membentuk seperti kerucut disebut konus Sporofil pada strobilus disebut sisik strobilus. Sporofil merupakan bagian daun yang berfungsi menghasilkan spora di samping juga sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis Ada 2 macam sporofil yaitu megasporofil untuk betina dan mikrosporofil untuk jantan Pada megasporofil terdapat bakal biji. Bakal biji ini tidak dilindungi oleh dinding bakal buah
26
Di dalam bakal biji terdapat megasporangium (nuselus).
Pada nuselus nantinya terdapat sel induk megaspora yang mengalami meiosis menjadi 4 megaspora dan hanya satu megaspora yang berkembang. Inti megaspora mengalami pembelahan berulang kali dan akan menjadi jaringan gametofit Sebagian dari sel-sel gametofit yang dekat dengan mikropil akan membentuk satu atau beberapa arkegonium. Pada mikrosporofil terdapat banyak mikrosporangium. Di dalam mikrosporangium banyak terdapat mikrospora dan nantinya berkembang menjadi banyak serbuk sari.
27
1. Penyerbukan Penyerbukan (persarian) = peristiwa menempelnya serbuk sari di kepala putik. Serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami dan buatan. Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantaraan: Angin (anemofili). Syaratnya: serbuk sari jumlahnya banyak, dan ringan; bunganya tidak berwarna warni; putiknya tidak tersembunyi, panjang, dan berbulu. Misalnya tumbuhan kelapa, dan jagung.
28
Penyerbukan dengan perantara hewan (zodiofili)
Air (Hidrofili) Terjadi pada tumbuhan yang hidup di air, baik di air tawar maupun air laut. Contoh: Hydrilla verticillata Penyerbukan dengan perantara hewan (zodiofili) Penyerbukan dengan perantara burung (ortinofili). Burung dapat menjadi perantara dalam penyerbukan. Contoh: kutilang, cucak, burung penghisap madu. Tumbuhan yang sering dikunjungi adalah pohon dadap dan pohon randu.
29
Serangga (entomofili). Syaratnya: serbuk sari berlendir dan lengket;
bunganya berwarna warni, berbau harum dan memiliki kelenjar madu untuk menarik serangga; putiknya tersembunyi dan berlendir. Serangga akan datang menghisap madu dan serbuk sari akan menempel di tubuhnya. Ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, penyerbukanpun terjadi. Gambar . Kupu-kupu hinggap di bunga menghisap madu.
30
Kelelawar (kiropterofili)
Hewan ini menjadi perantara penyerbukan untuk pohon yang bunganya mekar sore atau malam hari Siput (malakogami)
31
Penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
Penyerbukan sendiri (autogami) yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik dalam satu bunga. Contoh pada bunga turi atau anggota tumbuhan Fabaceae Penyerbukan Tetangga (geitonogami) yaitu serbuk sari menempel di kepala putik berasal dari bunga lain pada satu tanaman Penyerbukan silang (allogami, xenogami) yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.
32
Penyerbukan Bastar (Hibridogami)
Terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda Penyerbukan buatan, dilakukan dengan pertolongan manusia. Misalnya pada salak dan vanili. Hal ini disebabkan karena alat kelamin bunganya terpisah, ada bunga jantan saja dan ada bunga betina saja. Bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik kemudian ditempelkan di dekat bunga betina yang sudah masak agar terjadi penyerbukan.
33
Penyerbukan sendiri pada beberapa jenis tanaman gagal mengalami pembuahan disebabkan:
Dikogami, masaknya serbuk sari dan putik tidak bersamaan. Dioseus (berumah dua), jika alat kelamin jantan dan betina keduanya terpisah pada individu yang berbeda. Contoh salak Herkogami, bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tidak dapat jatuh pada kepala putik. Contohnya; anggrek dan vanili Heterostili, bunga mempunyai benang sari dan putik tidak sama panjang. Contoh: kopi, kina, kaca piring
34
2. Pembuahan Tunggal Pembuahan adalah peleburan sel sperma dengan ovum. Pembuahan berlangsung di dalam bakal buah. Pembuahan tunggal terjadi pada kelompok tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), yaitu: Cycas rumphii (pakis haji), Podocarpus polystachyus (kismis), Agathis dammara (damar), Gnetum gnemon (melinjo. Di dalam serbuk sari Cycas telah terbentuk tiga macam sel, yaitu sel protalium, sel generatif dan inti buluh. Sebelum pembuahan diawali dengan penyerbukan yaitu menempelnya serbuk sari pada mikropil Pada ujung mikropil terdapat cairan lengket (tetes penyerbukan) yang berasal dari jaringan bakal biji di sekitar mikropil. Fungsinya untuk mengikat serbuk sari yang menempel pada permukaan mikropil.
35
Apabila cairan tersebut mengering maka serbuk sari akan terserap ke dalam ruang serbuk sari.
Pada saat di ruang serbuk sari, serbuk sari membentuk buluh serbuk sari ke arah arkegonium. Di arkegonium, sel generatif tumbuhan Cycas membelah dua menjadi sel tangkai (sel dislokator) dan sel tubuh (spermatogen). Sel spermatogen membelah menjadi dua sel spermatozoid. Sesaat setelah sel vegetatif lenyap, sel spermatozoid melebur dengan ovum membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio atau lembaga. Sel-sel gametofit lainnya berkembang menjadi endosperma yang haploid (n).
36
3. Pembuahan Ganda Pembuahan pada tumbuhan berbiji tertutup terjadi dua kali (pembuahan ganda). Pembuahan pertama merupakan proses peleburan inti sperma pertama dengan inti ovum, menghasilkan lembaga atau calon individu baru. Pembuahan kedua merupakan proses peleburan inti sperma kedua dengan inti kandung lembaga sekunder, menghasilkan kotiledon atau keping biji.
37
Proses pembuahan ganda adalah sebagai berikut:
Serbuk sari menempel di kepala putik tumbuh membentuk buluh serbuk. Buluh serbuk tumbuh di dalam tangkai kepala putik membuat saluran menuju ke bakal buah yang di dalamnya terdapat bakal biji. Sepanjang perjalanan, inti serbuk sari membelah menjadi 2 inti generatif dan 1 inti vegetatif. Dua inti generatif disebut inti sperma pertama dan inti sperma kedua. Inti-inti tersebut berjalan beriringan di sepanjang buluh serbuk menuju ke dalam bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat inti sel telur dan inti kandung lembaga sekunder.
38
Inti sperma pertama memasuki mikropil dan melebur dengan inti ovum (pembuahan pertama).
Hasil pembuahan pertama berupa zigot yang akan tumbuh menjadi lembaga atau calon tumbuhan baru. Inti sperma kedua melebur dengan inti kandung lembaga sekunder (pembuahan kedua). Hasil pembuahan kedua akan membentuk putik lembaga (endosperm), yakni tempat cadangan makanan untuk lembaga. Cadangan makanan ini disebut juga kotiledon. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Setelah pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah. Biji dibungkus oleh daging buah.
39
Masuknya inti sperma ke dalam kandung lembaga ada beberapa cara:
Porogami, apabila masuknya spermatozoa melalui mikropil(liang bakal biji. Aporogami, apabila masuknya spermatozoa tidak melalui mikropil. Apabila masuknya spermatozoa melalui kalaza disebut kalazaogami Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terbentuk oleh beberapa sebab: Amfimiksis, apabila terjadinya embrio karena peleburan sperma dengan ovum Apomiksis, apabila terjadinya embriotidak melalui peleburan sperma dan ovum. Apomiksis ada beberapa cara: partenogenesis, terjadinya embrio dari sel telur yang tidak dibuahi; apogami, terjadinya embrio dari bagian lain kandung lembaga selain ovum (sel telur) misalnya sinergid atau antipoda, tanpa adanya pembuahan. Embrio adventif, terjadinya embrio dari sel nuselus yaitu bagian selain kandung lembaga
40
Pergantian Tahap Sporofit dan Gametofit dalam Siklus Hidup Tumbuhan
a. Metagenesis Tumbuhan Lumut Spora tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut disebut gametofit (2n) karena menghasilkan gamet. Tumbuhan lumut memiliki anteridium (kelamin jantan) dan arkegonium (kelamin betina). Anteridium menghasilkan sperma, dan arkegonium menghasilkan ovum. Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit (n) dan menghasilkan spora.
41
Metagenesis Tumbuhan Lumut
42
b. Metagenesis Tumbuhan Paku
Spora tumbuh menjadi protalium. Protalium tumbuh menjadi gametofit yang menghasilkan anteridium dan arkegonium. Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku bersifat sporofit yang mengasilkan spora.
43
c. Metegenesis Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji adalah generasi sporofit. Generasi gametofit betina berkembang di dalam bakal biji yang masih berhubungan dengan tumbuhan induknya. Gametofit jantan dimulai saat tebentuknya mikrospora, setelah itu dilanjutkan pada saat setelah penyerbukan. Generasi gametofit tumbuhan biji waktunya singkat, perkembangannya terlindung, dan hidupnya tergantung tumbuhan induknya. Mikrospora yang keluar dari kotak spora berkembang menjadi serbuk sari. Setelah penyerbukan, serbuk sari berkembang menjadi buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari membentuk sel sperma.
44
Buluh serbuk sari disebut sebagai generasi mikrogametofit.
Sedangkan generasi megagametofitnya (makrogametofit) adalah kantung lembaga (kantung embrio). Setelah terjadi peleburan sel sperma dan ovum, maka terbentuklah zigot. Zigot berkembang menjadi embrio (lembaga) di dalam biji. Biji tumbuh menjadi kecambah, dan akhirnya menjadi tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa menghasilkan bunga dan seterusnya.
46
Pemencaran Tumbuhan Pemencaran Tumbuhan Tanpa Bantuan Faktor Luar
Tidak memungkinkan terjadinya penyebaran secara luas. Cara reproduksi yang memungkinkan pemencaran yaitu dengan stolon, rizoma, umbi lapis, umbi batang. Pemencaran tumbuhan dapat disebabkan oleh gerak higroskopis. Gerak higroskopis merupakan gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air. Contoh: pada buah anggrek, petai cina, karet, pacar air.
47
Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar Anemokori
Pemencaran tumbuhan dengan bantuan angin. Beberapa ciri tumbuhan anemokari adalah: Biji kecil dan ringan, contoh tanaman anggrek Buah dan biji bersayap. Sayap merupakan perluasan dari kulit buah atau kulit biji. Contoh: biji mahoni, biji pinus, biji kelor dan buah acer Buah dan biji berbulu. Bulu pada buah dan biji merupakan perluasan dari kulit buah atau biji
48
Hidrokori Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan air.
Contoh: enceng gondok (Eichornia), yaitu dengan tunas yang memisahkan diri dari induknya. Tumbuhan yang memiliki struktur buah sedemikian rupa dan berat jenisnya kurang dari satu sehingga mengapung di dalam air Mempunyai buah yang kulit buahnya tersusun oleh tiga lapisan, yaitu: Lapisan Eksokarp, yaitu lapisan terluar yang tipis, namun kuat dan mengkilat Lapisan Mesokarp, yaitu lapisan tengah yang paling tebal Lapisan endokarp, yaitu lapisan paling dalam yang kuat dan keras Contoh: kelapa (Cocos nucifera) dan nyamplung (Callophylum sp.)
49
Zookori Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan hewan.
Umumnya mempunyai kulit biji yang amat keras dan tidak dapat dicerna di dalam sistem pencernaan hewan. Zookori dibedakan menjadi: Entomokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan serangga, contoh: tumbuhan tembakau. Ornitokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan burung, contoh: tumbuhan beringin dan benalu. Kiropterokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan kelelawar, contoh: tumbuhan jambu biji. Mamokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan mamalia, contoh: tumbuhan kopi, trembesi, aren.
50
Antropokori Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan manusia.
Bantuan ini dapat terjadi secara sengaja (eksozoik) maupun tidak disengaja (endozoik) Secara sengaja dikarenakan tumbuhan mendatangkan keuntungan atau nilai ekonomi bagi manusia, contoh: kopi, karet, cengkeh, kelapa, kedelai, gadung dan lain-lainnya. Tidak sengaja terjadi karena tumbuhan tersebut memiliki alat perekat pada buah atau biji yang mudah menempel pada pakaian. Contoh: rumput jarum
51
Perkembangbiakan pada Hewan
52
Hewan berkembang biak secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual).
Perkembangbiakan generatif ditandai dengan proses pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) = bersatunya sel sperma dan ovum. Perkembangbiakan vegetatif biasanya dilakukan oleh hewan tingkat rendah, yaitu hewan avertebrata. Perkembangbiakan dilakukan untuk menjaga kelestarian jenis.
53
Perkembangbiakan pada Hewan Avertebrata
A. Perkembangbiakan Aseksual Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa melalui peleburan sel sperma dan ovum. 1. Pembelahan Sel Pembelahan sel dilakukan oleh hewan bersel satu, misalnya Amoeba dan Paramecium. Sel membelah dari satu sel menjadi dua, empat, delapan, enam belas, dst. Melalui pembelahan, sel semakin bertambah banyak. 2. Pembentukan Spora Pembentukan spora dilakukan oleh Plasmodium dengan membentuk spora ketika menginfeksi penderita. Amoeba
54
3. Pembentukan Kuncup Contohnya Hydra yang pada bagian kakinya tumbuh kuncup. Semakin lama, kuncup itu semakin membesar dan menjadi individu baru. Gambar . Hydra membentuk kuncup 4. Fragmentasi Fragmentasi adalah pemutusan tubuh. Contohnya Planaria. Setiap potongan tubuh dapat tumbuh menjadi individu baru.
55
Partenogenesis Partenogenesis yaitu terbentuknya individu baru tanpa terjadinya fertilisasi. Contoh partenogenesis yaitu telur belalang jambu yang dapat menetas meskipun tidak mengalami fertilisasi. Jadi, meskipun hanya seekor betina yang dipelihara, tetapi telur yang dihasilkan tetap dapat menetas. Sel telur dapat berkembang menjadi individu baru walaupun tanpa fertilisasi
56
B. Perkembangbiakan Seksual
Konjugasi Hewan tingkat rendah misalnya Paramaecium berkembang biak secara generatif melalui konjugasi. Caranya, dua sel saling mendekat pada bagian mulut selnya, kemudian terjadi tukar menukar inti sel. Gambar. Konjugasi Paramaecium
57
Fertilisasi Hewan tingkat rendah lain misalnya
cacing dan bekicot bersifat hermaprodit. Hermaprodit yaitu satu individu menghasilkan sel sperma dan ovum. Meskipun hermaprodit, cacing dan bekicot tetap memerlukan hewan lain untuk melakukan perkawinan.
58
Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Vertebrata
Vertebrata yang hidup di air (hewan akuatik) umumnya fertilisasinya terjadi di dalam air atau disebut fertilisasi eksternal Vertebrata yang hidup di darat (hewan terestrial) fertilisasinya terjadi di dalam tubuh betina atau disebut fertilisasi internal Pada fertilisasi internal harus didahului dengan kopulasi, yakni pemasukan organ kelamin jantan (penis) ke dalam liang reproduksi wanita (vagina)
59
Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal, ada tiga macam perkembangan embrio dan kelahirannya, yakni: Ovipar atau bertelur Setelah terjadi pembuahan, embrio berkembang di dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Telur dikeluarkan dari tubuh induk, dierami atau didiamkan, kemudian menetas menjadi anak hewan yang langsung siap di alam terbuka. Contoh: Aves (burung) dan sebagian reptil
60
Vivipar atau beranak Setelah terjadi pembuahan, embrio yang terbentuk tetap tumbuh dan dipelihara di dalam rahim (uterus) induk betinanya. Embrio dilindungi oleh berbagai lapisan pelindung dan cairan untuk keamanan. Makanan disediakan induknya melalui tali pusar. Apabila janin sudah siap dilahirkan, maka akan dikeluarkan dari tubuh betina melalui vagina. Contoh: mamalia, kecuali Platypus Kucing Platypus
61
Ovovivipar atau bertelur dan beranak
Setelah terjadi pembuahan, embrio yang terbentuk berkembang di dalam telur, namun telur tersebut tetap tersimpan (diinkubasi) di dalam tubuh induk betinanya. Makanan embrio berasal dari cadangan makanan di dalam telur. Setelah cukup dewasa maka telur akan pecah dan lahirlah anak melalui vagina induk betina Contoh pada beberapa jenis ikan hiu, kadal, ular boa
62
Reproduksi pada Manusia
63
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak.
Berkembangbiak adalah upaya makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya. Sistem reproduksi pada manusia terdiri atas organ reproduksi pria dan wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas penis, testis, dan uretra. Organ reproduksi wanita terdiri atas ovarium, uterus, dan vagina.
64
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
1. Alat Reproduksi Pada Pria penis, testis, uretra, dan vesikula seminalis. Organ-organ reproduksi pria mulai berkembang saat usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya di usia 20 tahun. a. Penis tersusun dari: jaringan otot Jaringan spons yang lembut, pembuluh darah, jaringan saraf. Gambar penis.
65
b. Testis Tempat memproduksi sperma dan hormon reproduksi. Terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang berfungsi mengatur temperature testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. Testis kiri sering tergantung lebih rendah dari yang kanan. Memiliki banyak tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel induk sperma yang disebut spermatogonium. Diantara spermatogonium terdapat: 1. Sel sertoli berfungsi memberi makan sperma, 2. Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
66
Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyaknya hormon, antara lain:
Hormon gonadotrophin, dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. FSH (Folicle Stimulating Hormon), berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang berfungsi memacu pembentukan sperma. LH (Luteinizing Hormon), berfungsi merangsang sel-sel Leydig agar mensekresikan hormon testosteron. Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis, berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mempengaruhi proses spermatogenesis.
67
c. Vesikula seminalis Vesikula seminalis adalah kantung penyimpan sperma. Selama penyimpanan, sperma mengalami pematangan karena mendapatkan nutrisi dan kekebalan (viabilitas) dari kelenjar Cowpery dan prostat. d. Uretra Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
68
Struktur sperma terdiri dari kepala, badan, dan ekor (flagel).
Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. Pada bagian badan, terdapat mitokondria sebagai tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi agar dapat bergerak aktif. Bagian ekor berupa flagel yang merupakan alat gerak sperma. Gambar Bentuk dan struktur sperma
69
Proses pembentukan sperma
Proses pembentukan sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi ketika menginjak usia belasan tahun. Mula-mula sel-sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis beberapa kali menghasilkan banyak spermatogonium. Sebagian dari sel spermatogonium terus membelah mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa (sperma).
70
Gambar skema spermatogenesis
71
2. Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita terdiri atas: Ovarium, yaitu organ penghasil sel telur (ovum). Wanita memiliki dua ovarium di kedua sisi rahim yang berukuran seperti buah anggur. Saluran telur (tuba falopi), merupakan saluran yang dilalui telur dari ovarium menuju rahim. Uterus (rahim), merupakan rongga yang luas tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina, merupakan lubang tempat keluarnya janin pada proses kelahiran dan tempat keluarnya darah menstruasi. Gambar Susunan organ reproduksi wanita
72
1. Ovum Proses pembentukan ovum di dalam ovarium dinamakan oogenesis.
Di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar sel induk telur (oogonium). Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis, membentuk ±7 juta oosit primer. Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer berada dalam tahap meiosis I (khususnya berada pada tahap profase I). Setelah masuk masa pubertas, dan perempuan sudah mengalami menstruasi (haid), saat itu kelenjar hipofisis menghasilkan FSH yang merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan.
73
Oosit primer membelah menjadi dua sel yang ukurannya tidak sama.
Sel yang berukuran kecil disebut badan polar pertama. Sedangkan sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder. Badan polar membelah meiosis (II) mengasilkan dua badan polar. Oosit sekunder membelah meiosis (II) menghasilkan satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel badan polar. Sel ootid berkembang menjadi sel telur (ovum).
74
Gambar oogenesis
75
Proses dan Siklus Terjadinya Mestruasi Pada Wanita
Secara periodik, ovum yang matang akan dikeluarkan dari ovarium. Ovum bergerak menuju rahim. Rahim secara periodik mengalami penebalan dinding (edometrium) sebagai persiapan menerima zigot hasil fertilisasi. Jika fertilisasi tidak terjadi maka ovum dan dinding rahim akan luruh keluar dari rahim sebagai menstruasi (haid). Siklus menstruasi rata-rata 28 hari (tidak semua orang siklusnya sama). Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon reproduksi. Saat menjelang dan sesudah menstruasi, sebagian remaja perempuan diliputi suasana yang tidak menentu, perasaan yang kurang nyaman, cepat marah, tersinggung dan terasa sakit di sekitar rahim.
76
Gambar Siklus menstruasi disertai dengan perubahan kadar hormon-hormonnya
77
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin.
Gonadotropin merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (follicle stimulating hormone). Pada awal siklus hari pertama sampai ke-14, folikel (tempat oosit) melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH. Terbentuklah folikel yang masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen berfungsi: merangsang pembelahan sel-sel dinding rahim, bertanggung jawab terhadap ciri-ciri sekunder anak perempuan,
78
menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis dan
merangsang hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing hormone). LH berperanan merangsang pemasakan folikel de Graaf untuk melakukan ovulasi (umumnya pada hari ke-14 dari siklus menstruasi). Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum yang telah masak. Biasanya, setiap ovulasi dihasilkan satu ovum. Progesteron menyebabkan endometrium menebal dan terdapat banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi kadar progesteron dalam darah tinggi, guna mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan.
79
Uterus pada tahap ini siap untuk menerima dan memberi makan sel telur yang telah dibuahi (zigot).
Progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Bila fertilisasi tak terjadi, produksi progesteron menurun pada hari ke-26. Dinding rahim luruh pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan dan dinamakan menstruasi. Biasanya menstruasi berlangsung selama seminggu. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesteron yang dibentuk, maka FSH dibentuk kembali dan siklus dimulai lagi. Masa subur wanita diawali sejak mengalami menstruasi (sekitar umur tahun) sampai masa menopause (sekitar umur tahun). Pada saat menopause, wanita tidak dapat melakukan ovulasi karena semua oosit primernya telah mengalami degradasi.
80
Pembuahan dan Perkembangan Embrio
81
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
Fertilisasi dan Kehamilan Fertilisasi atau pembuahan yaitu peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sperma yang terjadi di tuba fallopi (oviduk). Saat fertilisasi, kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Fertilisasi menghasilkan zigot. Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang, separuh dari ayah dan separuh dari ibu. Ovum Ekor Sperma Kepala Sperma Gambar: Sperma membuahi ovum
82
Dari tuba falopi, zigot bergerak menuju ke uterus (rahim) sambil membelah secara mitosis berkali-kali. Sel zigot membelah diri menjadi 2 sel, kemudian 4 sel, 8 sel, 16 sel, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan (cleavage). Jika jumlah sel zigot telah 32 sel, zigot tampak seperti buah arbei disebut morula. Kira-kira 4 hari setelah fertilisasi, morula sampai di rongga rahim (uterus). Bagian tengah morula membentuk rongga yang berisi cairan. Morula yang berongga disebut blastula. Gambar: Proses pembuahan dan Pembelahan sel zigot Gambar: Tahap pembelahan sampai blastula
83
Pada hari ke-6, blastula melakukan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Blastula yang telah menempel di dinding uterus disebut embrio. Hingga usia kehamilan 2 bulan, terjadi proses embriogenesis. Hormon korionik gonadotropin melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga menstruasi tidak dapat berlangsung. Sel-sel bagian dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-sel bagian luar blastula membentuk trofoblas.
84
Pada hari ke-12, embrioblas membentuk dua lapisan yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Tropoblas terbenam lebih di dalam uterus dan membentuk plasenta. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke embrio. Pada minggu ke-3 terjadi proses gastrulasi yaitu, pelekukan (invaginasi) ke dalam dari permukaan lapisan ektoderm membentuk lapisan mesoderm.
86
Pada minggu ke-4 terjadi organogenesis yaitu terbentuknya jaringan, organ, dan sistem organ.
Ektoderm akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, dan kelenjar-kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, pembuluh getah bening, ginjal, kelenjar kelamin dan limfa. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok dan anak gondok, hati, pankreas, dan epitel yang membatasi uretra, kandung kemih, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan.
87
Setelah usia 2 bulan kehamilan, embrio menjadi janin hingga sesaat sebelum lahir.
Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Janin berada di dalam cairan amnion yang berguna untuk melindungi janin dari tekanan dan benturan. Cairan amnion kurang lebih 800 ml. Pada saat akan lahir, amnion pecah dan cairan di dalamnya keluar berupa air ketuban.
88
Secara garis besar, perkembangan janin dibagi menjadi tiga tahapan besar, yaitu:
Triwulan I, yaitu waktu dari zigot hingga janin berusia 3 bulan. Perkembangan terpusat pada fungsi-fungsi organ seperti otak, jantung, dan paru-paru. Triwulan II (bulan ke-4 hingga ke-6) pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh seperti kaki, tangan, dan jemari.
89
Triwulan III (bulan ke-7 hingga ke-9) dapat dikatakan bahwa pertumbuhan janin sebagian besar telah lengkap. Sehingga jika janin dilahirkan dapat hidup. Masa kehamilan dihitung sejak fertilisasi sampai dengan kelahiran, lamanya hari/38 minggu/9 bulan 10 hari. Ketika bayi akan lahir berat normalnya + 3 kg, panjangnya +45 cm, lingkaran kepala bayi sama dengan lingkar bahu atau pangkal pahanya.
90
Kontrasepsi Kontrasepsi berarti mencegah pembuahan sel telur oleh sel spermatozoa sehingga tidak terjadi hamil. Kontrasepsi dibedakan atas dua metode: Kontrasepsi permanen Pada wanita dikenal dengan tubektomi permanen, yaitu pemotongan saluran tuba fallopi (oviduk). mengikat oviduk agar sperma dan ovum tidak dapat bertemu. Tujuan tubektomi adalah agar ovum yang sudah diovulasikan tidak dapat melalui saluran telur (oviduk) sehingga tidak dapat bertemu dengan sperma.
91
Kontrasepsi non-permanen
Pada Pria dikenal dengan vasektomi, yaitu pemotongan saluran vas deferns atau mengikat vas deferns sehingga sperma tidak sampai ke uretra atau tidak keluar Sperma yang dihasilkan testis diserap kembali (reabsorpsi) Kontrasepsi non-permanen Yaitu suatu metode kontrasepsi dimana kemampuan hamil dapat dikembalikan Metode ini dilakukan dengan tanpa alat bantu, obat dan dengan menggunakan alat bantu
92
Metode tanpa menggunakan alat bantu, dapat dilakukan dengan:
Memperpanjang masa menyusui. Pantang berkala atau sistem kalender. Senggama terputus atau coitus interruptus. Metode dengan menggunakan alat bantu, antara lain: Mempunyai tujuan untuk menghalangi terjadinya ovulasi dengan pemakaian hormon. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron. Susuk diletakkan di bawah kulit lengan dan dikeluarkannya hormon yang mencegah terjadinya ovulasi.
93
Suntikan dilakukan dengan pemberian hormon setiap 3 bulan untuk mencegah terjadinya ovulasi.
Bertujuan menghalangi fertilisasi sperma dan ovum atau menghalangi implantasi embrio. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral, berupa spiral yang dipasang di dalam uterus (rahim) wanita. Jeli, tablet busa dan spons mengandung spermatisida (pembunuh sperma) yang dimasukkan ke dalam vagina. Diafragma digunakan untuk menutupi uterus sehingga mencegah sperma memasuki uterus. Kondom, dipasang dipenis sehingga sperma tertahan dikondom dan tidak bisa membuahi ovum.
94
SEKIAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.