Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Jayadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
PERTEMUAN 8 Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd PGSD - FKIP
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
1. Mendeskripsikan masalah dalam penelitian kualitatif. 2. Mendeskripsikan fokus penelitian. 3. Merumuskan masalah penelitian kualitatif. 4. Merancang judul penelitian kualitatif. 5.Menyusun masalah dalam penelitian kualitatif yang meliputi latar belakang, fokus penelitian, kegunaan dan tujuan penelitian serta definisi operasional .
3
KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF:
Masalah dalam Penelitian Kualitatif Setiap penelitian diawali dengan adanya masalah/kesenjangan. Masalah dalam penelitian kuantitatif harus jelas, spesifik dan dianggap tidak berubah. Masalah dalam penelitian kualitatif masih ebrsifat sementara, tentatif dan akan berkembang/berganti setelah peneliti berada di lapangan. 3 kemungkinan masalah dalam penelitian kualitatif adalah: ^ Masalah yang dibawa peneliti bersifat tetap dari awal hingga akhir. ^ Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang (memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan) ^ Masalah dalam penelitian berubah total ketika di lapangan sehingga judul dalam proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judul diganti. ^
4
MASALAH PENELITIAN KUALITATIF
Tetap TETAP Masalah Berkembang MASALAH PENELITIAN KUALITATIF BERKEMBANG Masalah Diganti DIGANTI
5
B. Fokus Penelitian Gejala dalam penelitian kuantitatif berasal dari suatu obyek yang sifatnya tunggal atau parsial dan selanjutnya ditentukan variabelnya. Dalam penelitian kualitatif gejala itu bersifat holistik/menyeluruh dan tidak dapat dipisahkan. Maka peneliti kualitatif tidak menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (aktor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Karena terlalu luas masalahanya, maka dalam penelitian kuantitatif dibatasi masalah menjadi BATASAN MASALAH. Dalam penelitian kualitatif disebut sebagai FOKUS , dan masih bersifat umum.
6
BB AA DD CC FF EE BB AA Masalah-masalah dalam Penelitian Kuantitatif Dibatasi menjadi 2 variabel, variabel AA dan BB
7
Masalah dalam penelitian kualitatif, dapat dianalisis melalui ANALISIS MASALAH.
Kriteria dalam menganalisis masalah adalah: Penting :bila tidak dipecahkan melalui penelitian maka akan menimbulkan masalah baru Urgen (mendesak) : bila tidak dipecahkan melalui penelitian maka akan kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasinya. Feasible : apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.
8
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif didasarkan pada :
Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan informan. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu (organizing domain) Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.
9
Fokus penelitian kualitatif.
10
C. Bentuk Rumusan Masalah dalam penelitian kualitatif
Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi sosial ekonomi abad 21 ini menjadi bagian dari kemiskinan struktural? Bagaimanakah gambaran rakyat prasejahtera dalam menanggapi permasalahan swasembada pangan? Bagaimanakah pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi ini tentang manajemen? Apakah kinerja organisasi ini akan berbeda dengan organisasi lain yang sejenis?
11
D. Judul Penelitian Kualitatif
Pengembangan Model Perencanaan dengan Tipe XYZ. Membangun Budaya Kerja Politik Simpatik. Strategi CLD Loops dalam Pengambilan Keputusan. Mengapa Para Guru Gagal Berkomunikasi Empatik.. Memahami Orang Dengan Keramahan Hati.. Makna Sakit Bagi Pasien. Penerapan Total Quality Manajemen. Bias Gender Dalam Sistem dan Interaksi Pendidikan.
12
E. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif 1. Latar Belakang 2
E. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif 1. Latar Belakang 2. Fokus Penelitian 3. Kegunaan Penelitian 4. Tujuan Penelitian 5. Definisi Operasional
13
Judul penelitian : IMPLEMENTASI SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI DI MTs
Judul penelitian : IMPLEMENTASI SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI DI MTs. Terpadu Al Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto. (Diunduh dari A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia lahir ke dunia, telah ada dan usaha yang dilakukan manusia untuk mendidik anak-anaknya. Usaha yang dilakukan yaitu usaha-usaha pendidikan kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, telah ada usahausaha dari lingkungan dan orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain untuk kepentingan kemajuan orang-orang yang bersangkutan itu. Seiring berkembang pesatnya dunia, segala sesuatu yang pada awalnya tidak bisa dikerjakan manusia, mendadak dikejutkan oleh orang lain yang bisa mengerjakan hal tersebut. hal itu dipengaruhi oleh pengetahuan manusia yang satu dengan yang lain memiliki sebuah perbedaan. Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dan tidak ditinggalkan oleh era yang berubah semakin cepat, maka bangsa kita haruslah sadar bahwa pendidikan itu sangatlah penting.
14
Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena 2 pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.1 Indonesia dewasa ini dihadapkan pada ragam persoalan yang ditimbulkan oleh berbagai macam perubahan dan perkembangan perekonomian, sosial, politik dan budaya. Pada ranah pendidikan pun demikian segala kerumitan menghiasi hampir setiap celah, sungguhpun perubahan dituntut dan menjadi kebutuhan. Hal itu dikarenakan sudah tidak mampu bertahan di tengah arus perkembangan dan tuntutan perbaikan nasib manusia. Oleh karena itu bangsa ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, berkompeten dan berkinerja baik agar tidak hanya jadi penonton dalam dinamika perubahan dan perkembangan di berbagai sektor kehidupan.2
15
Seperti yang tertuang dalam tujuan Pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka dalam memajukan pendidikan nasional, peranan orang tua sangat menentukan, khususnya pola pikir orang tua terhadap masa depan anaknya. Dalam hal ini, diperlukan pendidikan formal yang harus dijalani oleh anak-anak usia tujuh tahun dan remaja sampai delapan belas tahun. Dalam bukunya tentang Reorientasi Pendidikan Islam (1999), A. Malik Fajar mengatakan bahwa: "Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
16
Prihatin dengan hal itu, MTs
Prihatin dengan hal itu, MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto sebagai lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 1995 telah menerapkan program pendidikan inklusi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus agar mereka dapat belajar bersama-sama dengan anak normal lainnya dengan menggunakan kurikulum yang telah dikembangkan sendiri sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Dalam pengamatan penulis, proses pembelajaran yang ada di MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto yang diikuti oleh siswa dengan berbagai macam kelainan dan kebutuhan khusus tentulah akan sangat sulit 6 sekali untuk dilaksanakan pada prosesnya. Karena, untuk dapat menentukan bagaimana kurikulumnya? Bagaimana strategi pembelajaran yang akan digunakan? Serta sistem evaluasinya dan sebagainya, maka pendidik harus benarbenar mengetahui dan dapat mengidentifikasikan masing-masing kelainan tersebut pada diri siswa.
17
Memprihatinkan urgensi pendidikan inklusi baik untuk kepentingan peserta didik maupun kondisi pengembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini masih terabaikan, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul penelitian: "Implementasi Sistem Pendidikan Inklusi di MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto".
18
B. FOKUS PENELITIAN Bagaimana perencanaan sistem pendidikan inklusi di MTs. Terpadu AlRaudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto? 2. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan inklusi di MTs. Terpadu 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan inklusi di MTs. Terpadu AlRaudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto?
19
C. KEGUNAAN PENELITIAN Adapun kegunaan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya: a. Bagi Akademik skripsi ini bisa menjadi khazanah keilmuan dan bagi Fakultas Tarbiyah khususnya dapat digunakan sebagai bahan masukan dan kajian keilmuan untuk pengembangan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dalam hal ini berupa pembelajaran pendidikan inklusi.
20
C. KEGUNAAN PENELITIAN b. Bagi perpustakaan berguna sebagai input yang sangat penting untuk penemuan ilmiah dan dapat dijadikan referensi dan perbandingan. 2. Bagi sosial dan MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto skripsi ini berguna untuk sebagai bahan masukan tentang sangat pentingnya pembelajaran pendidikan inklusi dalam meningkatkan mutu peserta didik yang termasuk kategori inklusi. 3. Bagi individual penulis skripsi ini berguna sebagai syarat untuk mendapatkan Ijazah Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
21
D. TUJUAN PENELITIAN Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini agar memperoleh gambaran yang jelas dan tepat serta terhindar dari adanya interpretasi dan meluasnya masalah dalam memahami isi skripsi. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan sistem pendidikan inklusi di MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pendidikan inklusi di MTs. Terpadu Al-Raudlah Tuwiri Seduri Mojosari Mojokerto. 3. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan inklusi di
22
E. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengertian dalam judul skripsi ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yakni sebagai berikut: 1. Implementasi : Penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberi dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap. Dalam bahasa Inggris implementasi berasal dari kata implement yang berarti melaksanakan. Jadi, implementation dalam bahasa Indonesia menjadi implementasi yaitu pelaksanaan
23
2. Sistem : Yaitu metode; cara yang teratur (untuk melakukan sesuatu)
2. Sistem : Yaitu metode; cara yang teratur (untuk melakukan sesuatu). Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini serinG digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka
24
3. Pendidikan Inklusi : Menurut Staub dan Peck adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang dan berat secara penuh di kelas regular. Menurut Shapon-Shevin adalah sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani. .
25
Selesai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.