Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Membangun keluarga harmonis menurut perspektif islam

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Membangun keluarga harmonis menurut perspektif islam"— Transcript presentasi:

1 Membangun keluarga harmonis menurut perspektif islam
Oleh : Ahmad Akbary Fitri Meilani Nurul Hanifah

2 PENGERTIAN KELUARGA HARMONIS MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
KELUARGA DAN TUJUANNYA DALAM ISLAM MEMBENTUK KELUARGA

3 MENGINGINKAN KELUARGA YANG HARMONIS
Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. KELUARGA MENGINGINKAN KELUARGA YANG HARMONIS Kehidupan yang di dalamnya terdapat kehangatan, keakraban, keceriaan, kasih sayang dan kebahagiaan

4 BAGAIMANA PENGERTIAN KELUARGA HARMONIS DI DALAM ISLAM?

5 Keluarga Harmonis Di Dalam Islam
Ketenangan, Kedamaian, Ketentraman di dalam hati SAKINAH MAWADDAH Cinta atau sebuah Harapan WARAHMAH Kasih Sayang

6 KELUARGA DAN TUJUANNYA DALAM ISLAM
PENTINGNYA KELUARGA TUJUAN KELUARGA DALAM ISLAM

7 PENTINGNYA KELUARGA Islam mendorong untuk membentuk keluarga. Islam mengajak manusia untuk hidup dalam naungan keluarga. Karena sesungguhnya fitrah kebutuhan manusia mengajak untuk menuju keluarga. Karena keluarga merupakan gambaran kecil dalam kehidupan stabil yang menjadi pemenuhan keinginan manusia, tanpa menghilangkan kebutuhannya.

8 TUJUAN KELUARGA DALAM ISLAM
1. Kemuliaan Keturunan 2. Menjaga Diri Dari Setan 3. Bekerja Sama dalam Menghadapi Kesulitan Hidup 4.Menghibur Jiwa dan Menenangkannya dengan Bersama-sama 5. Melaksanakan Hak-Hak Keluarga 6. Pemindahan Kewarisan

9 1. Kemuliaan Keturunan Berketurunan merupakan hal pokok. Oleh karena itu pernikahan dilakukan. Yang dimaksud ialah menjaga keturunan dan melestarikan jenis manusia di dunia. Sesungguhnya syahwat diciptakan sebagai alat pendorong Dengan perantaraan anak, akan mendekatkan seseorang pada empat macam. Keempat macam tersebut merupakan pokok yang diinginkan ketika merasa aman dari keburukan syahwat.

10 Pertama, mengikuti kecintaan Allah dengan berusaha memperoleh anak agar jenis manusia terpelihara.
Kedua, mengharap cinta Rasulullah dalam memperbanyak keturunan sebagai kebanggaan nabi. Ketiga, mengharap keberkahan, dengan doa anak sholeh setelah kematiannya. Keempat, mencari syafaat dengan meniggalnya anak kecil jika ia meninggal sebelumnya.

11 2. Menjaga Diri Dari Setan
Kemampuan seksual yang diciptakan pada manusia memiliki tujuan yang mulia yaitu berketurunan. Oleh karena itu, pernikahan menjadi sarana, keluarga menjadi wadah syar’i yang bersih, langgeng. Dan menghadapi kemampuan ini pada pelaksanaannya pada tempat yang benar dan mengarahkan pada jalan yang benar Pernikahan menjadi sebab penghalang keburukan syahwat

12 3. Bekerja Sama dalam Menghadapi Kesulitan Hidup
Ikatan pernikahan adalah ikatan untuk selamanya. Pernikahan juga bertujuan membentuk keluarga selamanya. Yang dimana tujuan keluarga adalah memperoleh keteguhan dan ketenangan.

13 Allah SWT berfirman : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.” [Ar-Rum 21] Nabi juga bersabda : “Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan ialah istri yang shalehah.”

14 ~Oleh karena itu, bekerja sama dalam menanggung berbagai beban hidup antara suami istri termasuk salah satu tujuan keluarga dalam Islam~

15 4. Menghibur Jiwa dan Menenangkannya dengan Bersama-sama
Sesungguhnya kenyamanan jiwa dan ketenangan dengan bersama- sama, memandang dan bermain-main, menyegarkan hati, dan menguatkannya untuk beribadah sebagai sesuatu yang diperintahkan. Jika nafsu dibebani secara terus-menerus dengan paksaan pada sesuatu yang berseberangan dengannya maka ia menjadi keras kepala dan kokoh. Jika nafsu disegarkan dengan kenikmatan pada waktu tertentu maka ia menjadi kuat dan bergairah.

16 Sayyidina Ali berkata : “Istirahatkanlah hati untuk sesaat,
karena jika hati itu membenci sesuatu maka ia menjadi buta.”

17 5. Melaksanakan Hak-Hak Keluarga
Melawan nafsu, melatihnya dengan tanggung jawab, sabar atas akhlak mereka, menampung keburukannya, berusaha memperbaikinya, menunjukkan mereka pada jalan agama, bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan yang halal, melaksanakan pendidikan baginya dan bagi anak-anaknya. Keluarga dan anak adalah yang harus dilindungi. Keutamaan perlindungan sangatlah besar. Seseorang yang berhati-hati dalam perlindungan adalah orang yang berhati-hati karena khawatir tidak mampu memenuhi hak-haknya.

18 6. Pemindahan Kewarisan Tidak mungkin ada konsep perpindahan kekayaan dari generasi ke generasi dengan tanpa adanya wadah yang memelihara nasab, kerabat, dan keturunan. Wadah ini adalah keluarga Hal tersebut tidak akan kokoh dengan sempurna tanpa adanya hubungan kekerabatan yang jelas dan batasan- batasan tertentu

19 Tanpa adanya aturan-aturan seperti ini menjadikan hilangnya kekayaan dengan wafatnya pemilik kekayaan. Pertentangan akan timbul antara orang- orang yang mengatakan memiliki hubungan dengan orang yang mewariskan secara benar ataupun batil setelah kematiannya

20 MEMBANGUN KELUARGA Memilih Istri Memilih Suami
Membangun Pilar Rumah Tangga

21 1. Memilih Istri Dari sini, tidak diperkenankan dalam memilih istri hanya terbatas dari segi fisik, dengan mengesampingkan sisi lainnya. Bahkan harus memelihara tujuan-tujuan secara keseluruhan dan menjamin pemenuhan atas tujuan tersebut Sunnah Nabi telah memberikan perhatian dalam memilih istri. Pada hadis nabi ini, Rasul membagi keinginan pernikahan dari segi tujuan pokok pernikahan pada empat bagian :

22 Hartanya Keturunannya Kecantikannya Agamanya
Agar ia tertolong dari kekayaannya, dengan itu ia terpenuhi segala kebutuhannya dan dapat membantu dan memecahkan kesulitan hidup yang bersifat materi. Hartanya Adanya manfaat dari nasab istri untuk kemuliaan serta ketinggian kedudukan dan sebagainya Keturunannya Bahwa dalam pernikahan mencakup kecantikan untuk bersenang-senang sehingga mendorong untuk menjaga diri dan tidak melihat perempuan-perempuan lain Kecantikannya Perempuan yang baik agamanya memiliki keutamaan yang lebih baik daripada kecantikan fisik. Ia dapat menyenangkan hati dan baik perilakunya. Agamanya

23 Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda : “Wanita dinikahi karena empat,
yaitu harta, nasab, kecantikan, dan agamanya, pilihlah wanita yang taat kepada agamanya, maka kamu akan berbahagia (beruntung).”

24 2. Memilih Suami Adab yang harus diperhatikan oleh seorang perempuan dalam memilih suami adalah sebagai berikut: Seorang perempuan hendaknya memilih calon suami yang shaleh Seorang perempuan hendaknya memilih laki-laki yang benar-benar mencintainya dan ia pun mencintainya Seorang perempuan hendaknya memilih calon suami yang cerdas, rajin bekerja, giat, memiliki pekerjaan dan penghasilan

25 Lanjutan .. Seorang perempuan hendaknya memilih laki-laki (calon suami) yang sehat jasmani dan rohaninya. Jangan hanya melihat laki-laki dari sisi ketampanan dan hartanya saja, tetapi bila dibalik ketampanannya itu ia pun beragama Islam dengan baik Tidak boleh seorang perempuan Muslim menikah dengan laki- laki non Muslim, maka pernikahannya itu batal (tidak sah) dan haram Jika si calon suami berasal dari keluarga yang baik, beragama dan berakhlak terpuji, maka hal itulah yang dianjurkan oleh agama dan lebih utama

26 Nabi telah mencontohkan untuk memiliki suami yang baik agama dan akhlaknya, Nabi bersabda :
“Jika seseorang yang kalian sukai agama dan akhlaknya mendatangi kalian, maka nikahkanlah padanya, jika engkau tidak melakukannya, maka akan terjadi fitnah (musibah) dan kerusakan yang besar. Mereka mengatakan, meski ia dalam keadaan seperti itu. Nabi menjawab, jika seseorang yang engkau sukai agamanya dan akhlaknya mendatangi kalian maka nikahkanlah padanya, sampai mengulang tiga kali.”

27 3. Membangun Pilar Rumah Tangga
Disini ada beberapa buah pilar yang sangat dibutuhkan demi membangun atau mempertahankan kekokohan sebuah rumah tangga, yaitu sebagai berikut : Latar Belakang Keluarga Kesetaraan Krakteristik Individu Cinta Kematangan dan Motivasi Partnership

28 Hak dan Kewajiban Suami Istri
Hak Suami dan Kewajiban Istri Hak Istri dan Kewajiban Suami kewajiban melayani suami secara biologis kewajiban taat pada suaminya dalam segala hal selain maksiat. Mahar Nafkah Menggaulinya dengan baik Berlaku adil jika istri lebih dari satu. Wajib selalu memberikan pengertian dan bimbingan agama kepada istrinya. Menjaga istrinya dengan baik

29 Mendidik Anak Pendidikan iman Pendidikan akhlak Pendidikan jasmani
Pendidkan psikis Pendidikan sosial Pendidikan seksual “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679).

30 Permasalahan Keluarga
Perceraian Keluarga yang tidak harmonis Masalah Ekonomi Masalah Komunikasi Masalah Sosial Masalah Privasi Masalah Prinsip

31 Penelitian Wawancara : kepada 2 (dua) nara sumber, ()
Angket : melakukan survey random melalui angket yang dibagikan kepada 35 orang Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan dan 2013 ()

32 KESIMPULAN Keluarga harmonis menurut perspektif islam
Tujuan membangun sebuah rumah tangga/keluarga menurut pandangan Islam Hal yang harus dilakukan Sebelum membangun rumah tangga Setelah berkeluarga suami dan istri memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Mendidik anak beberapa permasalahan dalam menjalani rumah tangga/berkeluarga solusi untuk mengatasi dan cara meghindari berbagai permasalahan dalam keluarga

33 TERIMAKASIH, JAZAA KUMULLAHU KHAIRAN KATSIERAN
ALHAMDULILLAH……. TERIMAKASIH, JAZAA KUMULLAHU KHAIRAN KATSIERAN KELOMPOK 7

34 Pertanyaan Widya Jika anak kecil meninggal akan mendapatkan syafaat. Asal usul hadits tersebut 2. Nurul Terkait pendidikan yang harus di berikan kepada anaknya. Adanya dokrin untuk menikah muda, jadi banyak anak usia sekolah yang menikah muda. Apakah ada yang salah dengan pendidikan psikologisnya ? 3. Indri Poligami dapat merusak keharmonisan keluarga. Tanggapan menurut pemateri ? Aspek apa saja yang memperbolehkan untuk poligami ?

35 Jawaban 1. Pertanyaan INDRI Poligami bukan masalah tapi pilihan. Dengan catatan harus ADIL. Jika ingin berpoligami harus ijin dulu kepada ISTRI. Tambahan dari WIDYA Poligami bukan suatu keharusan tapi KERINGANAN. 2. Pertanyaan NURUL Nikah muda dalam islam tidak SALAH. Yang salah itu pacaran karena MENDEKATI ZINA (MAKSIAT) Tetapi untuk di Indonesia hal tersebut menjadi Tambahan SYABAN Kalau di Indonesia di perbolehkan asal memdapat restu dari orang tua

36 Tambahan LINA Menikah itu bukan hanya keindahannya saja tetapi adanya juga konflik antara dua kepala. Dan ketika menikah di usia muda lebih baik di pertimbangkan dulu kedewasaannya. Adanya privasi di kalangan anak muda jaman sekarang, jadi orang tua harus lebih memantau anak-anaknya. Harus di perkuat iman serta ilmunya. Banyaknya anak muda yang menikah karena kecelakaan sehingga rawan dalam perceraian. Kalau sudah terlanjur bagaimana solusinya ? Menikah berlandaskan apa ? Kasih sayang atau karena kecelakaan. Ketika sudah menikah maka TAUBAT

37 Jawaban WIDYA ALLAH SWT berfirman “Wahai anak-anak masuklah kalian ke surga bersama orang tua kalian”

38 Terlepas dari masalah apapun di keluarga kita, kita harus bersyukur karena mereka masih dalam bingkai keluarga. Dan berdoa agar diberikan jodoh yang panjang. Kadang kita suka lupa dengan teori dalam menikah. Bohong kalua kita bilang kita sudah mengenal dengan pasangan kita. Jadikanlah kematian sebagai batas dalam pernikahan^^ Memang jalan ALLAH sudah begitu. Percayalah apa yang di takdirkan ALLAH adalah yang terbaik untukmu..

39 Bercerminlah pada kisah nabi Ibrahim keika Beliau begitu menanti kehadiran buah hati dan ketika memiliki anak kemudian ALLAH memisahkannya. “Anak hanyalah titipa dari ALLAH”


Download ppt "Membangun keluarga harmonis menurut perspektif islam"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google