Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Haidh, Nifas dan Istihadhah Menstruation, Childbirth and Vaginal Bleeding.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Haidh, Nifas dan Istihadhah Menstruation, Childbirth and Vaginal Bleeding."— Transcript presentasi:

1 Haidh, Nifas dan Istihadhah Menstruation, Childbirth and Vaginal Bleeding

2

3 Dari Aisyah ra: Bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi Saw, “Sesungguhnya aku mengalami istihadhah (darah yang keluar seperti haidh), apakah aku harus meninggalkan shalat?” Rasulullah Saw bersabda, “Tidak. Sesungguhnya itu penyakit. Tetapi, tinggalkanlah shalat di hari-hari kamu sedang haidh, kemudian mandi dan shalatlah.” Dalam riwayat yang lain, “Itu bukan haidh. Jika datang haidh, tinggalkanlah shalat. Jika selesai haidh, maka mandilah dan shalatlah.” From Aisyah ra, that Fathimah binti Abi Hubaisy asked the Prophet Saw, “I bleed (like bleeding in menstruation), should I leave prayer?” The Prophet Saw said, “No. Verily, that is an illness. However, leave prayer during the period of menstruation, then do major shower and prayer.” In another narration, “That is not menstruation. If menstruation comes, leave prayer. If it ceases, then do major shower and prayer.”

4 Haidh dan istihadhah Menstruation and vaginal bleeding
Haidh : darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan sehat dan bukan karena melahirkan atau pecahnya selaput dara. Menstruation: blood that comes out from vagina in healthy condition, not because of childbirth or rupture of hymen. Haidh memiliki periode tertentu. Menstruation has specific period. Paling sedikit 1 hari 1 malam; umumnya tujuh hari; paling lama 15 hari (kecuali mazhab Hanafy: maksimal 10 hari) At least 1 day 1 night; commonly seven days, at most 15 days (except Mazhab hanafy: maximal period of 10 days).

5 Dianggap haidh bila… Considered as menstruation if …
Telah mencapai usia 9 tahun – Aged minimal 9 years old. Bukan wanita menopause – Not menopause Darahnya berwarna hitam, merah, kuning, atau antara putih dan hitam (bercak keruh) The blood color is black, red, yellow, or between white and black (cludy patches) Telah melewati masa minimal suci : 15 hari (kecuali mazhab Hanbaly: 13 hari) Passing minimal period of purity: 15 days (except mazhab Hanbaly: 13 days) Tidak sedang hamil – not in pregnancy. Syafi’i : tetap dianggap haidh meskipun ketika hamil Syafi’i: considered as menstruation although in pregnancy Sesuai periode minimal dan maksimal haidh In accordance with the interval period of menstruation

6 Yang dilarang ketika Haidh That is forbidden during menstruation
Semua yang tidak diperbolehkan ketika berhadats besar Everything that is forbidden during having major hadats Puasa – Fasting Perempuan haidh menqodho puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan Women who menstruate have to substitute fasting left in Ramadhan Jika tetap berpuasa, puasanya tidak sah dan tetap harus diulang. Meskipun sudah mendekati maghrib. If they continue fasting (when menstruate), their fasting are not valid and they have to subtitute the fasting, although the menstruation starts at nearly maghrib.

7 Muadzah berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah ra, “Mengapa wanita haidh harus mengganti puasa dan tidak mengganti shalatnya?” Aisyah menjawab, “Hal itu pernah kami tanyakan kepada Rasulullah Saw, maka kami diperintahkan untuk mengganti puasa dan tidak diperintahkan mengganti shalat.” Muadzah said that she asked Aisyah ra, “Why women who menstruate have to substitute their obliged fasting, while not their prayer?” Aisyah answered, “That issue was ever questioned to the Prophet Saw, then we were ordered to substitute our obliged fasting, but not our prayers.”

8 Qadha shalat Substituting prayer
Sudah masuk waktu zuhur, seorang perempuan belum shalat suhur. Tetapi, menjelang ashar dia haidh. Perlukah qadha shalat setelah selesai haidh? A woman find zuhr prayer time but she has not done the zuhr prayer. Close to ashr prayer time, she memstruates. Should she substitute the prayer after the menstruation period is over? Ikhtilaf ulama – Different opinions among scholars

9 Pendapat pertama First opinion
Syafi’i dan Hanbaly : wajib qadha – have to substitute it. Dianggap seperti lupa atau ketiduran Treated as leaving prayer because of forgotten or slept. من نسي صلاة فليصلها إذا ذكرها لا كفارة لها إلا ذلك  (رواه البخاري، 597 ومسلم، رقم 684) Syaikh Abdul Aziz Bin Baz: jika sengaja menunda-nunda shalat, maka ia wajib men-qadha. Jika belum melaksanakannya dalam batas normal (bukan karena menunda-nunda atau meremehkan), ia tidak wajib meng-qadha. Tapi jika ingin meng-qadha, diperbolehkan. Syaikh Abdul Aziz Bin Baz: if she deliberately delays the prayer, the she is obliged to substitute the prayer. If she has not done in normal situation (not because of delaying or underrating the prayer), she is not obliged to substitute it. But, if she want to substitute it, she can do it.

10 Pendapat kedua Second opinion
Hanafy, Maliky, dan Zhahiry : tidak wajib qadha – not obliged to substitute. Sa’id bin Al-Mughirah menceritakan kepada kami, Ibnu Al-Mubarak berkata, Ya’qub menceritakan kepada kami, dari Abu Yusuf, dari Sa’id bin Jubair yang berkata, “Apabila seorang wanita terkena haidh di waktu shalat maka dia tidak perlu mengqadha shalat tersebut.” Sa’id bin Al-Mughirah said to us, Ibnu al Mubarak said, Ya’qub narrated to us from Abu Yusuf, from Said bin Jubair, he said, “If a woman menstruates in one prayer time, she does not need to substitute the prayer.” -Sunan ad Darimi-

11 Shalat setelah haid selesai Prayer after menstruation ceases
Seorang wanita selesai haidh di akhir shalat zuhur, apakah perlu shalat zuhur? A woman find her menstruation ceases at the end of zuhr prayer time, should she do zuhr prayer? Ikhtilaf ulama – Different opinions among scholars Hanafy : Tidak secara jelas menyebutkan hukumnya. Jika tidak sempat shalat zuhur, maka tidak ada kewajiban zuhur dan cukup ashar. Hanafy : not clearly explain this issue. If she has no time to do zuhr prayer, the she is not obliged to do zuhr prayer and just do ashr prayer.

12 (At Tafri’ fil Fiqhil Imam Malik bin Anas)
Maliky : jika sekiranya masih cukup untuk shalat seukuran 5 rakaat, maka wajib atasnya shalat zuhur. Jika tidak, maka tidak perlu shalat zuhur. Maliky : if she has time of size 5 rakaat of prayer, she is obliged to do zuhr prayer. If not, she is not obliged to do zuhr prayer. وليس على الحائض قضاء ما فات وقته من الصلوات، وعليها أن تصلي ما أدركت وقته من الصلوات. فإن أدركت أول الوقت وجب عليها الأداء، وإن أدركت آخره فكذلك أيضًا، وذلك إذا تطهرت من حيضتها، وقد بقي عليها من النهار قدر خمس ركعات، فيجب عليها أن تصلي الظهر والعصر لإدراكها آخر وقتها. وإن كان الذي بقي عليها من النهار قدر أربع ركعات أو ما دونهن إلى ركعة واحدة، صلت العصر لإدراكها آخر وقتها، وسقط الظهر عنها لفوات وقتها. (At Tafri’ fil Fiqhil Imam Malik bin Anas)

13 ثم يتفق انقطاعُ الحيض في آخر النهار، فيجب قضاءُ الظهر مع العصر
Syafi’i : jika suci dari haid dan masih ada waktu sore (secara mutlak, tidak membatasi sisa waktunya) maka wajib baginya mengganti shalat dhuhur dan melaksanakan shalat ashar. Syafi’i : if the mestruation ceases and she has time for ashr prayer (in absolute term without any restrictions), then she is obliged to substitute the zuhr prayer and do ashr prayer. ثم يتفق انقطاعُ الحيض في آخر النهار، فيجب قضاءُ الظهر مع العصر Kemudian mereka (ulama madzhab Syafi'i) sepakat jika darah haid sudah berhenti di akhir siang hari, maka wajib baginya qadha’ shalat Dhuhur dan Ashar (Nihayatul Mathlab fi Diraayatil Mazhab )

14 (Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa)
Hanbaly : jelas wajib bagi seorang wanita mengganti shalat dhuhur dan melaksanakan ashar’ walaupun waktu yang tersisa dari waktu shalat tersebut hanya sebentar. Berlaku untuk shalat yang dapat di-jama’, termasuk maghrib dan isya. Hanbaly : clearly explain that a woman has to substitute zuhr prayer then do ashr prayer although the remaining time is very limited. It is also applied for prayer that can be merged including maghrib and isya. وَلِهَذَا قَالَ الصَّحَابَةُ كَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَغَيْرِهِ: إنَّ الْمَرْأَةَ الْحَائِضَ إذَا طَهُرَتْ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ صَلَّتْ الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ. وَإِذَا طَهُرَتْ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ صَلَّتْ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ Seorang wanita yang haidh ketika sudah suci sebelum fajar (akhir waktu isya', sebelum masuk shubuh), maka ia wajib shalat maghrib dan isya. Dan apabila ia suci sebelum terbenamnya matahari (akhir waktu ashar sebelum masuk maghrib), maka wajib baginya shalat Zuhur dan Ashar. (Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa)

15 Bersetubuh – Sexual intercourse
Dan janganlah kamu mendekati (menyetubuhi) mereka sampai mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka datangilah mereka dari arah yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri. “And do not approach them until they are pure. And when they have purified themselves, then come to them from where Allah has ordained for you. Indeed, Allah loves those who are constantly repentant and loves those who purify themselves.” (Al Baqarah 222)

16 Aisyah ra. berkata, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah Saw dari satu wadah bersama karena kami berdua junub. Beliau juga pernah menyuruhku memakai kain, kemudian beliau mencumbuku padahal aku haidh. Ia juga pernah mengeluarkan kepala kepadaku ketika ia sedang i’tikaf. Maka aku membasuhnya, meskipun aku sedang haidh.” Aisyah said, “I ever did major shower together with the Prophet Saw (with water) from one container because of junub. He asked me to wear sheath and he approached me while I menstruated. He pulled his head out to me when he stayed at mosque (I’tikaf), then I washed him while I menstruated.

17 Tiga pesan utama hadits tersebut Three main messages from the hadits
Boleh mandi besar bersama dengan pasangan dari satu wadah. Namun, tidak boleh mandi besar menggunakan air yang sudah dipakai pasangannya sebelumnya It is allowed to do major shower together with spouse using water from one container. However, it is forbidden to do the shower using water that is already used by the spouse previously. Syariat Islam : Boleh berdekat-dekatan dengan istri yang sedang haidh. Dulu, orang Yahudi menjauhi istrinya yang haidh karena dianggap kotor. Mereka tidak makan bersama dan tidak menyetubuhinya Rules in Islam : It is allowed to close together to wife who menstuates. In the past, Jews stay away from their wives who menstruated because of impurity. They did not dine together and did not approach their wives.

18 Wanita yang haidh tidak boleh masuk masjid
Wanita yang haidh tidak boleh masuk masjid. Tetapi, tetap boleh berdekat-dekatan dengan suaminya. Women who menstruate can not enter mosque, but they are allowed to close with their husband.

19 Kapan boleh bersetubuh? When are we allowed to approach?
Sampai ia suci  artinya, setelah ia mandi besar Until she is in purity  it means: after the wife do major shower.

20 Dari Aisyah ra. Ia berkata, “Rasulullah Saw datang ke kamarku sedangkan aku sedang haidh, maka ia pun membaca Al Qur’an.” Aisyah ra said, “The Prophet Saw came to my room while I menstuated, then he read Qur’an.”

21 Boleh membaca Al Quran di dekat perempuan yang haidh karena badan wanita yang haidh tetap suci
It is allowed to read Al Qur’an close to woman who menstruates because her body is clean. Perempuan yang haidh tidak boleh membaca Al Qur’an, tetapi boleh mendengarnya. Woman who menstruates is forbidden to read Al Qur’an, but she can listen to it.

22 Nifas Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita sehabis melahirkan Nifas is blood that comes from vagina after childbirth Lama nifas – Period of nifas Paling sedikit sekejap mata (setetes) At least, a drop of blood Syafi’i: maksimal 60 hari. Hanbaly : maksimal 40 hari. Syafi’I : max. 60 days; Hanbaly : max. 40 days كَانَتِ النُّفَسَاءُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَقْعُدُ بَعْدَ نِفَاسِهَا أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً “Dahulu di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, wanita menunggu masa nifasnya selesai hingga 40 hari atau 40 malam.”

23 Apakah darah keguguran juga nifas?
Is bleeding after miscarriage also nifas? Jika keguguran terjadi sebelum 80 hari kehamilan (fase nutfah dan alaqah), ulama sepakat: BUKAN NIFAS. TETAP SHALAT, DLL If the miscarriage happens before 40 days of pregnancy (ovulation and blood phase), ulama agree: NOT NIFAS. HAVE TO DO PRAYER, ETC.

24 Jika keguguran terjadi di fase mudhgah ( hari kehamilan), dilihat apakah sudah berbentuk atau belum. Jika sudah berbentuk seperti manusia (punya tangan dan kaki), maka NIFAS. Jika belum, BUKAN NIFAS. If the miscarriage happens in body phase (41-81 days of pregnancy), then look if the body is alrady formed or not. If the body is already formed like a human (with hand and feet), the it is NIFAS. If not yet, NOT NIFAS. Jika keguguran terjadi setelah ditiupkannya ruh (120 hari kehamilan), ulama sepakat: NIFAS. If the miscarriage happens after ruh (spirit) enters the body (120 days of pregnancy), ulama agree: NIFAS.

25 Istihadhah Disebut istihadhah bila… Considered as istihadhah if ….
Lama waktu haidhnya telah diketahui sebelumnya Period of menstruation has been already known before. Pay attention to the period of menstruation, and during the period then leave prayer. (after the period), then do major shower and do prayer.

26 Darahnya keluar terus menerus dan dia tidak tahu lamanya ia telah mengeluarkan darah. Melebihi waktu maksimal haidh. The blood comes out continuously and she doesn’t know how many days it comes out. Exceeding the maximal period od menstruation. Haidhnya tidak teratur, tetapi dia dapat membedakan antara darah ahidh dan bukan haidh. She has irregular period of menstruation, but she can distinguish between blood of menstruation and not menstruation.


Download ppt "Haidh, Nifas dan Istihadhah Menstruation, Childbirth and Vaginal Bleeding."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google