Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengelolaan Limbah Peternakan 2018"— Transcript presentasi:

1 Pengelolaan Limbah Peternakan 2018
Tim Asisten Praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

2 Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif
Tim Asisten Praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

3 Table of Contents Pendahuluan Proses pembentukan biogas
Pengertian biogas, prinsip kerja, komposisi biogas Proses pembentukan biogas Skema pembentukan biogas, syarat pembentukan biogas Faktor Pengaruh Pembuatan Biogas Suhu, pH, Total Volatile Solids, rasio C/N, anaerobik, kandungan zat toksik Unsur Pembentukan Biogas Jumlah ternak, topografi, digester, estimasi penggunaan energi Instalasi Biogas Skema Reaktor Biogas, jenis reaktor biogas Tujuan dan Manfaat Tujuan penggunaan biogas, manfaat yang dihasilkan dari biogas Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

4 1 Pendahuluan

5 BIOGAS Merupakan suatu jenis gas yang dapat dibakar melalui proses fermentasi anaerobik bahan bakar organik seperti kotoran ternak dan manusia, biomassa, limbah pertanian atau campuran keduanya, didalam digester. Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

6 Pendahuluan Prinsip kerja:
Pembuatan kotoran dalam bentuk lumpur pada lingkungan anaerobik akan meningkatkan bakteri metanogenik penghasil gas metan yang dapat berfungsi sebagai energi alternatif. Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

7 Komposisi Biogas 0,1 - 0,5% 1 - 5% 25 - 45% 0 - 3% 0 - 0,3% 55 - 75 %
Oksigen Hidrogen (H2) Karbon dioksida (CO2) Hidrogen sulfida (H2S) Nitrogen (N2) 0 - 3% Metana (CH4) 0 - 0,3% % Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

8 Proses Pembentukan Biogas
2 Proses Pembentukan Biogas

9 Proses Pembentukan Biogas
Pemecahan dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. HIDROLISIS Mengubah monomer menjadi asam organik rantai pendek, asam butirat, asam propionat, asam asetat, asam asetic, alkhohol, hidrogen dan karbon dioksida FERMENTASI Bakteri Methanococcus, Methanobacillus, Methanobacterium, dan Methanosarcina menghasilkan gas metana sebagai komponen utama biogas METANOGENESIS Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

10 Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

11 Syarat Awal Pembentukan Gas Methan
1 3 5 C/N Limbah Temperature Kandungan BK Idealnya C/N = 25-30 berkisar 27 drj C-28 drj C. Bahan isian dalam pembuatan biogas harus berupa bubur dengan perbandingan 1 : 1 Lama Fermentasi pH Berlangsung hari 6,5 – 7 2 4 Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

12 Faktor Pengaruh Pembuatan Biogas
3 Faktor Pengaruh Pembuatan Biogas

13 Faktor Pengaruh Pembuatan Biogas
Suhu pH Total Volatile Solids Suhu optimal untuk bakteri pembentuk asam yaitu C (mesophilik) dan C (thermophilik) Bakteri pembentuk metana hidup pada pH optimum 6,7 – 7,5. Semakin banyak bahan organik, semakin tinggi VFA yang diproduksi, VFA yang terlalu tinggi akan menyebabkan gangguan pada nilai pH. Rasio C/N Anaerobik zat toksik Substrat dengan rasio C/N yang terlalu rendah akan mengakibatkan peningkatan kadar ammonia yang dapat menghambat produksi metana, jika rasio C/N terlalu tinggi membawa dampak buruk pada pembentukan protein yang diperlukan mikroba untuk tumbuh. Mikroba anaerob dapat hidup dengan baik, terdapat kelompok bakteri pembentuk asam dan gas metana Produksi gas bio akan turun Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

14 Unsur Pembentukan Biogas
4 Unsur Pembentukan Biogas

15 Unsur Pembentuk Biogas
1 Jumlah Ternak 2 Topografi 3 Kelancaran Saluran 4 Estimasi Pemakaian Energi Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

16 Instalasi Biogas

17 Skema Reaktor Biogas

18 menghubungkan ke digester 3. Digester ruang pencernaan anaerob 4.
No. 1. Inlet tangki pencampur 2. Pipa inlet menghubungkan ke digester 3. Digester ruang pencernaan anaerob 4. Kubah penampung gas 5. Manhole mengalirkan bahan organik ketempat penampungan dan ruang periksa kebocoran kubah 6. Outlet dan overflow ruang pemisah dan jalan keluarnya slurry 7. Pipa gas utama dan turret sistem pengangkut gas 8. Katup gas utama keran gas 9. Saluran pipa 10. Waterdrain menampung air hasil penguapan atau kondensasi 11. Pengkur tekanan 12. Keran gas 13. Kompor gas 14. Lampu 15. Lubang bio-slurry Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

19 Alur Produksi Biogas Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

20 Fixed Dome Biaya murah Perawatan lebih mudah
Sering terjadi kehilangan gas Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

21 Floating Drum Dapat melihat volume gas yang tersimpan pada drum
Biaya material lebih mahal Mudah korosi Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

22 Fixed Dome Floating Drum
Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

23 Tujuan dan manfaat Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

24 Tujuan Daur Ulang Ramah Lingkungan Efisien
Memanfaatkan hasil samping dari limbah organik untuk energi alternatif terbarukan Ramah Lingkungan Membantu mengatasi pencemaran udara, tanah dan air Efisien Pemanfaatan hasil samping proses pembentukan biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dalam bentuk padat berupa sludge dan slurry Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

25 meningkatkan daya guna limbah ternak
Manfaat Meningkatkan kualitas hidup masyarakat meningkatkan daya guna limbah ternak Tim Asisten praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan 2018

26 Thank you for watching Any question


Download ppt "Pengelolaan Limbah Peternakan 2018"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google