Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Ekskresi pada manusia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Ekskresi pada manusia"— Transcript presentasi:

1 Sistem Ekskresi pada manusia
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelompok Ohm Disusun oleh : Asep Nurohman Bagus Wijaya Indri Sri R. Sindy Rosdiana S. Sinta Rosma D. IX.4

2 Bab 1 : Kulit Bab 2 : Hati Bagian-bagian Kulit Gangguan Pada Hati
Sistem ekskresi manusia merupakan pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh manusia. Bab 1 : Kulit Bagian-bagian Kulit Gangguan pada Kulit Bab 2 : Hati Gangguan Pada Hati Back Next

3 Fungsi kulit adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Kulit Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.  Fungsi kulit adalah sebagai berikut:  Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi. Mengatur suhu badan. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Tempat menyimpan kelebihan lemak. Sebagai indra peraba. Back Home Next

4 Bagian-bagian Kulit Home
Pada manusia,kulit memiliki tiga bagian yaitu : 1. Epidermis(lapisan kulit ari)  Pada lapisan paling atas, terdapat lapisan tanduk yang sering mengalami pengelupasan karena sel-sel kulit yang sudah mati. Kulit adalah organ yang paling cepat regenerasinya. Di bawah lapisan tanduk terdapat lapisan yang mengandung pigmen dan berfungsi untuk memberi warna pada kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terjadi pembelahan sel untuk membentuk sel-sel kulit baru. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:  a) Lapisan tanduk/stratum korneum  Terdiri atas lapisan sel-sel mati Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati. Mudah terkelupas. Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas. Back Next Home

5 2. Dermis(lapisan kulit jangat)
B) Lapisan malpighi : Tersusun dari sel-sel hidup. Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari. Terdapat jaringan syaraf. Terdapat pembuluh darah Terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Kulit ari pada telapak tangan dan kaki terdiri atas empat lapis, yaitu : Stratum korneum, Stratum granulosum, Stratum lusidum, dan Stratum germinalis. 2. Dermis(lapisan kulit jangat) lapisan ini terdapat di bawah lapisan epidermis. Kerja kulit sebagai organ ekskresi sangat bergantung pada lapisan ini. Pengeluaran zat sisa dalam tubuh melalui kulit sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Jika suhu lingkungan tinggi akan mengakibatkan pengeluaran keringat dan minyak yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu tubuh supaya tetap stabil. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis.Dermis mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah gemuk,dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus. Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:  Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut. Kelenjar keringat (Glandula sudorifera) menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Back Next Home

6 Faktor-faktor pemicu keringat: Peningkatan aktifitas tubuh
Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin). Kelenjar minyak (Glandula Sebassea). Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering. Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut. Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit. 3. Jaringan ikat bawah kulit(subkutaneus) Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh,cadangan makanan serta melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. Jaringan ikat bawah kulit berada dibawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis,sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. Faktor-faktor pemicu keringat:  Peningkatan aktifitas tubuh peningkatan suhu lingkungan guncangan emosi syaraf Back Home Next

7 Home Back Next Gangguan pada kulit: 1.) Jerawat
Jerawat akan muncul karna adanya perubahan hormon dan penumpukan lemak di jaringan kulit yang menjadi pemicu munculnya jerawat. Tumpukan sel kulit mati dan peroduksi minyak yang belebihan akan membuat pori-pori kulit tersumbat. Akibatnya, kulit akan meradang sehinga bengkak dan memerah, Serta terkadang timbul benjolan yang berisi nanah di dalamnya. Biasanya muncul pada wajah, Dada, punggung dan lengan. Cara mengatasi jerawat : Biasakan anak mencuci muka (cukup dengan sabun pembersih muka untuk kulit anak-anak). Cuci muka adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kebersihan muka. Mencuci muka akan membantu membersihkan kelebihan minyak dan sel kulit mati yang akan menyumbat pori-pori kulit. Usahakan rambut tidak menutupi bagian wajah, kebiasaan memiliki pono pada anak-anak harus disiasati agar jerawat tidak tambah banak. Jangan biasakan memencet jerawat karna beresiko meninggalkan bekas (jaringan parut). makan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan kulit. 2.) Scabies atau kudis Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabies varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan S. scabei jantan setengah dari ukuran betina. Kutu betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit disana ia bertelor sekitar butir telor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar. Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang maka penyakit ini mudah menular. Penularan scabies bisa terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit dan hubungan suami istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur yang dipakai bersama- sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan mengenai orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama, pondok pesantren, dan satu sekolah. Back Next Home

8 Home Back Next Pencegahan kudis :
Bersihkan rumah secara total, mulai dari lantai, karpet, lemari dan lain-lain. Anda bisa gunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan untuk lebih bagusnya. Hilangkan semua debu di kaca atau di mana saja di rumah. Gantilah pakaian anda sekali sehari atau jika sudah berkeringat langsung ganti jangan pakai pakaian yang lembab dan campur keringat. Jadikan suasana  lingkungan tempat tinggal tetap bersih. 3.) Eksim Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma. Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini : Jaga kelembaban kulit. Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan. Kurangi Stress. Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya. Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lain lain. Hati hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi. Back Next Home

9 4.) Gangren Gangren mengacu pada kematian jaringan tubuh karena kurangnya aliran darah atau infeksi bakteri. Gangren paling sering mempengaruhi ekstremitas, termasuk jari-jari tangan dan kaki dan juga dapat terjadi pada otot dan organ internal. Anda berisiko mengembangkan gangren lebih tinggi jika Anda dalam kondisi yang dapat merusak pembuluh darah dan mempengaruhi aliran darah, seperti diabetes atau aterosklerosis. Ketika gangren mulai menyerang kulit Anda, tanda dan gejala yang mungkin terjadi termasuk: Perubahan warna kulit. Warna kulit menjadi berubah mulai dari pucat menjadi biru, ungu, hitam, perunggu atau merah, tergantung pada jenis gangren yang Anda miliki. Terbentuk sebuah garis yang jelas antara kulit yang sehat dan rusak. Nyeri berat diikuti dengan perasaan mati rasa. Timbul bau busuk dari bagian yang sakit. Gangren dapat terjadi karena salah satu atau kedua hal berikut: Kurangnya pasokan darah. Darah Anda menyediakan oksigen, nutrisi untuk memberi makan sel-sel Anda, dan komponen sistem kekebalan tubuh seperti antibodi untuk menangkal infeksi. Tanpa suplai darah yang tepat, sel-sel tidak dapat bertahan hidup, dan jaringan Anda akan mati. Infeksi. Bakteri menimbulkan infeksi yang dapat menyebabkan jaringan tubuh Anda untuk mati dan menyebabkan gangren. Back Next Home

10 Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu anda mengurangi resiko terkena gangren:
• Perawatan untuk diabetes. Jika anda memiliki diabetes, pastikan anda memeriksa tangan dan kaki setiap hari untuk kemungkinan luka dan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak. Mintalah dokter anda untuk melakukan pemeriksaan tangan anda dan kaki anda setidaknya sekali setahun. • Menurunkan berat badan. Kelebihan berat badan tidak hanya menempatkan anda pada risiko diabetes, tetapi juga menempatkan tekanan berlebih pada arteri, konstriksi aliran darah, menempatkan anda pada risiko infeksi dan penyembuhan luka yang cenderung lambat. • Jangan mengonsumsi tembakau/rokok. Penggunaan produk tembakau dalam jumlah yang berlebihan dapat merusak pembuluh darah. Back Home Next

11 Home Back Next Gambar (b) Gambar (a) Keterangan Pada Gambar :
Gambar (a) merupakan penyakit kulit yang bernama jerawat. Gambar (b) merupakan penyakit eksim Gambar (c) merupakan penyakit Scabies atau kudis Gambar (d) merupakan penyakit Gangren Gambar (c) Gambar (d) Back Home Next

12 Bab 2 : Hati Home Back Next
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.Hati terletak di dalam rongga perut, dibawah rongga sekat, rongga dada sebelah kanan. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan juga organ hati. Hati merupakan salah satu organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan urea dan membentuk empedu. Hati terdiri dari dua gelambir, terletak di rongga perut atas sebelah kanan. Eritrosit yang umurnya lebih dari 120 hari dirombak di hati. Dari proses tersebut dihasilkan cairan empedu. berwarna hijau kebiruan. Cairan empedu disekresikan di duodenum dan mengalami oksidasi di usus sehingga terjadi perubahan warna menjadi kekuningan. Zat warna empedu yang teroksidasi inilah yang memberikan warna pada urine dan feses.Hati mengeluarkan cairan empedu yang berjumlah kurang lebih 0,5 liter. Cairan empedu mengandung zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin yang rasanya pahit, pHantara 7-7-6, mengandung kolesterol,garam mineral dan garam empedu. Cairan empedu yang dihasilkan disimpan dalam kantong empedu (Vesika felea) dan dikeluarkan ke usus halus untuk membantu pencernaan,seperti pencernaan lemak,mengaktifkan lipase dan mengubah zat tidak larut dalam air menjadi larut dalam air. Zat warna bilirubin dan biliverdin yang terdapat pada cairan empedu diperoleh dari proses perombakan sel darah merah yang rusak oleh sel sel khusus yaitu,histiosit pada hati.Hemoglobin sel darah akan dipecah menjadi xat besi, globin dan hemin. Back Home Next

13 Zat besi akan disimpan dalam hati dan dikeluarkan ke sumsum tulang, globin digunakan untuk metabolisme protein atau pembentukan Hb baru,sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu akan diekresikan keluar melalui usus 12 jari dan dioksida menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat sebagai pewarna urin dan fases.jika pembuluh empedu tersumbat misalnya karena batu empedu, maka warna fases akan menjadi coklat abu-abu, sedangkan darah akan bewarna kekuningan karena empedu masuk ke peredaran darah(Penyakit kuning). Dalam proses pencernaan, cairan empedu berperan untuk melarutkan lemak. Selain mengeluarkan cairan empedu, hati juga berperan dalam menetralkan racun yang masuk dalam tubuh dan pembentukan vitamin A dan provitamin A, serta menyimpan karbohidrat dalarn bentuk glikogen. Fungsi hati:  Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin Menetralkan racun. Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah). Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A. Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah). Tempat pembakaran eritrosit yang sudah rusak atau mati. Mengatur kadar gula dalam darah. Back Home Next

14 Home Back Next Penyakit wilson
Gangguan pada hati:  Penyakit wilson Penyakit Wilson adalah kelainan bawaan yang menyebabkan penumpukan tembaga yang terlalu banyak pada organ hati, otak dan organ vital lainnya. Istilah lain untuk penyakit Wilson adalah degenerasi hepatolenticular. Tembaga memainkan peran kunci dalam perkembangan kesehatan saraf, tulang, kolagen dan melanin pigmen kulit. Biasanya, tembaga diserap dari makanan, dan setiap kelebihan akan diekskresikan melalui empedu – yakni zat yang diproduksi pada hati. Namun pada orang dengan penyakit Wilson, tembaga tidak dihilangkan secara benar dan malah menumpuk, mungkin hingga ke tingkat yang dapat mengancam jiwa. Jika tidak diobati, penyakit Wilson bisa berakibat fatal. Jika berhasi didiagnosis sedini mungkin, penyakit Wilson dapat diobati, dan banyak orang dengan gangguan ini dapat hidup normal. Tanda dan gejala penyakit Wilson meliputi: • Kecanggungan • Depresi • Kesulitan berbicara • Kesulitan menelan •Kesulitan berjalan Biasanya dokter akan memberikan pilihan pengobatan seperti: Obat-obatan Dokter akan memberikan resep obat, seperti penicillamine, dan trientine, untuk mengurangi jumlah tembaga dalam tubuh. Apabila jumlah tembaga sudah normal, obat-obatan ditujukan untuk mencegah perkembangan kadar zat tembaga. Setelah Anda mengkonsumsi obat tersebut, zat tembaga akan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda. Kemudian, zat tembaga tersebut akan disaring oleh organ ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Namun, jenis obat tertentu memiliki efek samping, seperti sakit perut, penekanan sumsum tulang dan masalah pada kulit. Back Home Next

15 - Transplantasi hati Apabila organ hati Anda sudah rusak parah, transplantasi hati menjadi salah satu pilihan yang tepat. Dokter akan menganti organ hati Anda dengan organ hati orang lain yang lebih sehat. Dengan begtu, rasa sakit pada organ hati Anda akan hilang. 2. Hemokromatosis Hemokromatosis adalah kondisi turunan yang menyebabkan tubuh Anda menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang Anda makan. Zat besi yang berlebihan tersimpan di organ-organ Anda seperti hati, jantung, dan pankreas. Zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan racun bagi organ-organ ini, dan mengancam hidup karena dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, aritmia jantung, dan sirosis. Penyebab terjadinya Hemokromatosis ialah karena adanya gangguan atau kesalahan dalam gen tertentu, yang dikenal sebagai HFE pada kromosom 6., dimana gen tersebut diwariskan oleh orang tua. Gen yang rusak ini memungkinkan tubuh penderita untuk menyerap kelebihan jumlah zat besi dari makanan. Apa saja tanda-tanda dan gejala Hemokromatosis Gejala dapat berupa hal-hal berikut : Sakit pada bagian perut Letih Warna kulit berubah menjadi merah tua Sakit di persendian Kurang energi Bulu tubuh rontok Hilangnya gairah seksual Back Home Next

16 Ada beberapa makanan yang harus diperhatikan bagi penderita Hemokromatosis. Dengan menghindari atau mengurangi beberapa makanan tersebut akan membantu dalam mengurangngi Hemokromatosis. Beberapa makanan tersebut meliputi suplemen vitamin atau tonik yang mengandung zat besi dan vitamin C karena dapat meningkatkan jumlah zat besi dalam tubuh. Secara lebih spesifik anda mungkin perlu menghindari makanan seperti hati, daging merah, teh, susu, dan minuman beralkohol, semua jenis makanan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan zat besi. Tumor atau kanker Hati Kanker hati adalah kanker yang bermula dari organ hati atau liver. Ada dua klasifikasi kanker hati berdasarkan lokasi pertumbuhan atau penyebarannya (metastasis), yaitu kanker hati primer dan sekunder. Kanker hati primer adalah kanker yang berawal di organ hati dan termasuk jenis kanker yang berpotensi fatal. Kanker hati sekunder bermula dari bagian tubuh lain kemudian menyebar dan tumbuh di organ hati. Salah satu jenis kanker hati yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma (HCC)/hepatoma yang merupakan kanker hati primer yang berkembang dari sel hati utama yang bernama hepatosit. HCC terjadi sekitar 75% dari keseluruhan kanker hati primer. Kanker ini dapat merupakan komplikasi dari penyakit hepatitis (peradangan pada organ hati) dan kondisi sirosis (jaringan hati normal digantikan oleh jaringan parut). Gejala kanker hati meliputi: Kelelahan Penurunan berat badan tanpa sebab Mual-mual Muntah Sakit kuning(kulit dan bagian putih mata yang menguning akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh manusia) Back Home Next

17 Home Mencegah Kanker Hati dengan Hidup Sehat :
Risiko kanker hati dapat dikurangi dengan menghindari risiko terinfeksi hepatitis B dan C dengan mendapatkan vaksinasi dan melakukan hubungan seksual secara aman. Tidak kalah penting, terapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dan olahraga teratur agar tubuh terhindar dari obesitas. Selain itu, hindari konsumsi minuman keras berlebihan dan rokok. Jika Anda ingin menindik atau menato tubuh, pastikan untuk melakukannya di tempat yang memiliki tingkat kesterilan yang terjamin. 4. Penyakit Kuning Penyakit kuning terjadi akibat adanya penumpukan zat berwarna kuning yang disebut bilirubin di dalam darah dan jaringan tubuh.Bilirubin merupakan zat sisa yang dihasilkan ketika sel darah merah terurai. Sebelum dibuang oleh tubuh, bilirubin dibawa terlebih dahulu menuju hati melalui aliran darah. Di dalam hati, bilirubin dicampur dengan cairan empedu. Kedua zat ini kemudian melewati sistem pencernaan untuk dibuang. Sebagian besar bilirubin dibuang dari tubuh dalam bentuk kotoran dan sebagian kecil dibuang dalam bentuk urin. Ini yang membuat urin kita berwarna kuning dan tinja berwarna cokelat. Ketika hati tidak bisa menangani bilirubin yang diproduksi oleh tubuh, bilirubin pun menumpuk dan menyebabkan gejala-gejala penyakit kuning. Penyakit kuning membuat kulit, mata, serta lapisan lendir yang terdapat pada hidung dan mulut penderita menjadi berwarna kuning. Selain itu, jika bilirubin tidak terbuang dengan baik melalui sistem pencernaan, kotoran berubah warna menjadi kuning terang. Urin berubah menjadi lebih gelap karena terdapat gangguan pada sistem pembuangan bilirubin melalui tinja. Back Next Home

18 Pencegahan penyakit kuning :
Berdasarkan penyebabnya, penyakit kuning terbagi menjadi tiga jenis yaitu penyakit kuning pre-hepatic, intra-hepatic, dan post- hepatic. ‘Hepatic’ berarti organ hati. Dengan kata lain, penyebab penyakit kuning bisa terjadi akibat gangguan sebelum bilirubin dibawa oleh darah memasuki hati, di dalam hati atau setelah melewati hati. Pencegahan penyakit kuning : Banyak kondisi atau faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kuning, salah satunya adalah hepatitis. Upaya pencegahan yang bisa kita lakukan adalah dengan meminimalisasi risiko terkena kondisi tersebut. Selain itu, berolahraga secara teratur, mengontrol konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan juga penting untuk diterapkan sebagai upaya mencegah penyakit kuning. Back Home Next

19 Home Back Next Ket. Pada gambar :
Pada Gambar (e) merupakan penyakit Wilson Pada Gambar (f) merupakan penyakin Tumor atau kanker pada hati. Pada Gambar (g) merupakan penyakit kuning pada hati dan dampaknya pada organ lainnya. Pada Gambar (h) merupakan penyakit Hemkromatosis Gambar (e) Gambar (f) Gambar (g) Gambar (h) Back Home Next

20 Terima kasih Atas perhatiannya.  Semoga bermanfaat. Back Home


Download ppt "Sistem Ekskresi pada manusia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google