Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM EKSKRESI KELOMPOK 5: ARIF MUHAMMAD Z FARIDA HANIM RAHMAT NASUTION SITI NUR ROHMAH DOSEN PEMBIMBING NURKHAIRO HIDAYATI, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2015
2
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Sistem ekskresi Beberapa fungsisistem ekskresi adalah Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi) Homeostasis
3
ginjal Paru-paru Organ ekskresi Hati Kulit
4
Struktur ginjal
5
Ginjal Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvis renalis. Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla. Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.
6
Gambar 2.korteks,medulla,pelvis renalis
Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter. Ginjal terdiri dari beberapa lapisan yaitu : Korteks (bagian luar/kulit ginjal) Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. Medulla (sumsum ginjal) Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsula Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Pelvis renalis (rongga ginjal / piala ginjal) Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh Gambar 2.korteks,medulla,pelvis renalis
7
Proses pembentukan urine
8
Proses pembentukan urin
filtrasi reabsorpsi augmentasi Filtrasi Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Pada badan malpighi ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada di glomerulus Reabsorbsi Urin primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urin primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung Henle, sisanya akan membentuk urin sekunder. Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi. Augmentasi Urin sekunder yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke dalam tubulus distal. Di sini terjadi proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan penambahan zat-zat seperti ion H+ , K+ , kreatinin dan urea dalam urin sehingga urin hanya berisi zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi.
9
Fungsi ginjal Ginjal berfungis sebagai : Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh, Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal, Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia, dan Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang. Kelainan/gangguan pada Ginjal: Batu ginjal Diabetes insipidus Albuminaria Diabetes mellitus Gagal ginjal
10
Kelainan / penyakit pada ginjal :
Gagal ginjal Batu ginjal Diabetes insipidus Albuminaria Diabetes mellitus
11
Paru-paru Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dalam proses pernapasan. Pada prinsipnya CO diangkut dengan 2 cara yaitu melalui plasma darah ( 15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- ( 30 %) melalui proses berantaiyang disebut pertukaran klorida Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-paru mengikat O dan mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan darah mengikat CO untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air. yang bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO keluar dari sel darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO digantikan oleh ion Cl (clorida) dari plasma darah.
12
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang. Pada dasarnya fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan, namun peranan tersebut juga erat hubungannya dengan sistem ekskresi. karena CO2 dan air yang merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baik karena dibuang dengan difusi di alveolus.
13
Gambar 5 Paru -paru
14
Kelainan pada paru – paru :
Asma atau sesak nafas Kanker paru-paru Emphysema
15
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma Hati Hati berfungsi untuk Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula Membentuk protein tertentu dan merombaknya Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah
16
lanjutan Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu.Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktipkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
17
Gambar 6. hati
18
Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu (vasica velen) dan dikeluarkan keusus halus untuk membantu system pencernaan, misalnya : Mencernakan lemak Mengaktifkan lipase Mengubah zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air Membantu daya absorbsi lemak pada dinding usus. Gangguan pada hati Hepatitis atau penyakit kuning, tubuh penderita penyakit ini menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
19
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. Susunan kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis kulit Gambar 7. struktur kulit
20
1. Epidermis Lapisan epidermis terdiri atas : Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk Stratum granulosum, mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar 2. Dermis Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).
21
lanjut 3. Hipodermis Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh. Fungsi kulit Mengeluarkan keringat Pelindung tubuh Menyimpan kelebihan lemak Mengatur suhu tubuh, dan Tempat pembuatan vitamin d dari pro vitamin d dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
22
Proses pembentukan keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
23
Sistem pengaturan Homeostatis Pengaturan homeostatis pada kulit
Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Faktor yang mempengaruhi : Ph suhu
24
Pengaturan homeostatis pada ginjal Pengaturan homeostatis pada hati
Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot. Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH yang bersifat antidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air
25
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat,
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun Vasodilitasi Berkeringat Penurunan pembentukan panas Vasokontriksi kuliat di seluruh tubuh Piloereksi Peningkatan pembentukan panas
26
Kecepatan metabolisme basal Rangsangan saraf simpatis Hormon
Factor yang mempengaruhi suhu tubuh, yaitu: Kecepatan metabolisme basal Rangsangan saraf simpatis Hormon Demam / peradangan Status gizi Gangguan organ
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.