Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATA KULIAH PANCASILA 2 SKS DOSEN PENGAMPU: DRS. M. IDRIS SYUKUR, M

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATA KULIAH PANCASILA 2 SKS DOSEN PENGAMPU: DRS. M. IDRIS SYUKUR, M"— Transcript presentasi:

1 MATA KULIAH PANCASILA 2 SKS DOSEN PENGAMPU: DRS. M. IDRIS SYUKUR, M
MATA KULIAH PANCASILA 2 SKS DOSEN PENGAMPU: DRS. M. IDRIS SYUKUR, M.Pd I

2

3 PENGERTIAN PANCASILA

4 PENGERTIAN PANCASILA UNTUK MEMAHAMI PANCASILA SECARA KRONOLOGIS MENYANGKUT RUMUSAN MAUPUN PERISTILAHANNYA, DAPAT DILIHAT 3 ASPEK : 1. ETIMOLOGIS 2. HISTORIS 3. TERMINALOGIS

5 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
PANCASILA berasal dari bahasa Sansekerta dari India (Bahasa kasta Brahmana), adapun bahasa rakyat biasa yaitu Bahasa Prakerta Menurut Muhammad Yamin: PANCASILA mempunyai 2 macam arti leksikal: 1. Panca artinya lima 2. Syila (vokal i Pendek) artinya batu alas, sendi atau dasar Syiila (vokal i Panjang) artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting, atau yang senonoh.

6 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Secara Etimologis PANCASILA dengan leksikal: PANCASYILA bermakna berbatu sendi lima, atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur PANCASYIILA bermakna lima aturan tingkah laku yang penting

7 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Perkataan PANCASILA terdapat pada kepustakaan Budha di India yang bersumber pada kitab suci TRI PITAKA, yang terdiri dari 3 buku besar: 1. Suttha Pitaka 2. Abhidama Pitaka 3. Vinaya Pitaka

8 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Ajaran PANCASYIILA (Five Moral Principles), terdiri dari: 1. Panatipada veramani sikhapadam samadiyani (Jangan mencabut nyawa makhluk hidup atau larangan membunuh) 2. Dinna dana veramani shikapadam samadiyani (Jangan mengambil barang yang tidak diberikan atau larangan mencuri) 3. Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani (Jangan berhubungan kelamin atau larangan zina) 4. Musawada veramani shikapadam samadiyani (Jangan berkata palsu atau berdusta) 5. Sura Meraya masjja pamada tikana veramani (Jangan meminum minuman yg menghilangkan pikiran)

9 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Istilah PANCASILA masuk ke Indonesia, mulai dikenal pada zaman kerajaan Majapahit abad XIV pada masa Raja Hayam Wuruk dan Patih Gadjah Mada, ditemukan dalam buku: 1. Nagarakertagama karangan Mpu Prapanca (selesai ditulis tahun 1365, dalam sarga 53 bait kedua) Di dalamnya ada istilah PANCASILA 2. Sutasoma karangan Mpu Tantular di ada slogan BHINEKA TUNGGAL IKA

10 PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Runtuhnya Majapahit & Islam mulai tersebar di Nusantara, ajaran moral Budha (PANCASYIILA) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang disebut “ 5 larangan” atau “ 5 Pantangan “ moralitas yang dalam bahasa Jawa “ Ma lima “ (M 5) : 1. Mateni (Membunuh) 2. Maling (Mencuri) 3. Madon (Berzinah) 4. Mabok (Minuman keras & candu) 5. Main (Berjudi)

11 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Perumusan PANCASILA sebagai Dasar Negara tidak terlepas dari adanya janji Jepang di Tokyo diucapkan oleh Perdana Menteri KOISO di depan parlemen Jepang tanggal 7 September 1944 yaitu memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia sebagai hadiah dari Pemerintahan Jepang

12 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Atas desakan Pemimpin pergerakan bangsa Indonesia, Jepang membentuk Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Indonesia (BPUPKI ), realisasi pembentukannya bertepatan dengan hari ulang tahun kaisar Jepang TENNO HAIKA tanggal 29 APRIL 1945

13 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
BPUPKI Peresmian pelantikannnya pada tanggal 28 Mei 1945 dilakukan oleh GUNSEIKAN di Jakarta Ketua dr. KRT Radjiman Wediodiningrat Wakil RP Soeraso (merangkap Kepala kantor/Sekretariat) Yoshio Ichibangase Anggota sebanyak 64 orang

14 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Proses PERUMUSAN PANCASILA dimulai sehari setelah BPUPKI dilantik diawal sidangnya dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, mengemukan masalah rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Proses persidangan BPUPKI dalam 2 masa persidangan: * Sidang I Tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945 * Sidang II Tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945 * Tempat di gedung Tyuoo Sangi-in (Gedung Pejambon) Jakarta

15 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
SIDANG I BPUPKI Masa sidang selama 4 hari Pembahasan ttg landasan filosofi yakni dasar negara Indonesia Dalam periode sidang I, berdasarkan dokumen yang ditemukan yang berbicara yaitu: Prof. Dr. Soepomo & Ir. Soekarno Dalam buku yg disiarkan dengan dibubuhi catatan Prof. Mr. H.M. Yamin sebagai pembicara: Tgl 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin Tgl 30 Mei 1945 Prof. Dr. Soepomo Tgl 01 Juni 1945 Ir. Soekarno

16 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Ir. SOEKARNO dalam pidato secara lisan tanggal 1 Juni menyampaikan rumusan dasar negara & mengusulkan “PANCASILA” sebagai calon dasar Negara Rumusan lima prinsif sebagai dasar negara Indonesia yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 disahkan sejalan dengan disahkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945

17 IR. SOEKARNO - PANCASILA
1 JUNI BPUPKI 22 JUNI 1945 – PANITIA KECIL 18 AGUSTUS PPKI Rumusan Awal pancasila Ir. Soekarno sebagai Anggota BPUPKI Sebagai jawaban atas pertanyaa ketua sidang Pleno BPUPKI, tgl 1 Juni 1945 Pancasila digunakan juga sebagai rumusan istilah Tri-sila & Eka-sila Panitia kecil dibentuk atas prakarsa 39 anggota BPUPKI dengan tugas mencari & merumuskan formula yang disepakati oleh dua golongan yang ada dalam BPUPKI yaitu gol. Nasional & gol. Islam Ketua Pan-Kecil: Ir. Soekarno Formula yang ditemukan dikenal dengan PIAGAM JAKARTA PPKI dibentuk sebagai pengganti BPUPKI, diketua oleh Ir. SOEKARNO Pada tgl 18 Agustus 1945 menetapkan pembukaan UUD 1945 dengan mengambil naskah Piagam Jakarta sebagai dasarnya, Pembukaan UUD 1945 disahkan tanpa 7 kata dari Piagam Jakarta “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

18 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
TERMINALOGI HISTORIS PERUMUSAN PANCASILA Mr. MUHAMMAD YAMIN PIDATO TGL 29 MEI 1945 PENYAMPAI SECARA TERTULIS Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat Ketuhanan yang Maha Esa Kebangsaan persatuan Indonesia Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi

19 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
TERMINALOGI HISTORIS PERUMUSAN PANCASILA IR. SOEKARNO PANCASILA TRI-SILA EKA-SILA Kebangsaan – Nasionalisme Peri Kemanusiaan-Internasionalisme Mufakat-Democratie Keadilan sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Socio-Nasionalisme Socio-Democratie 1. Gotong Royong

20 PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
TERMINALOGI HISTORIS PERUMUSAN PANCASILA PIAGAM JAKARTA (22 JUNI 1945) PANITIA SEMBILAN DIKETUAI OLEH IR. SOEKARNO Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

21 PENGERTIAN PANCASILA SECARA TERMINALOGIS
Proklamasi 17 Agustus 1945, melahirkan negara Republik Indonesia Tgl 18 Agustus 1945 , UUD 1945 di sahkan Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tercantum rumusan PANCASILA, yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Indonesia, diperkuat dengan TAP MPR No. XX/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968

22 PENGUCAPAN, PENULISAN & RUMUSAN PANCASILA YANG SAH & BENAR
Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

23 RUMUSAN PANCASILA Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan
KONSTITUSI RIS TGL 29 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan Kerakyatan Keadilan sosial

24 RUMUSAN PANCASILA Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan
UUD SEMENTARA 1950 TGL 17 Agustus 1950 – 5 JULI 1959 Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan Kerakyatan Keadilan sosial

25 RUMUSAN PANCASILA Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan
DIKALANGAN MASYARAKAT Ketuhanan Yang Maha Esa Peri Kemanusiaan Kebangsaan Kedaulatan rakyat Keadilan sosial

26 TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA

27 TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA
MENGERTI PANCASILA YANG BENAR MENGHAYATI & MENGAMALKAN PANCASILA MENGAMANKAN PANCASILA

28 MENGERTI PANCASILA YANG BENAR
Dapat dipertanggungjawabkan : YURIDIS - KONSTITUSIONAL OBYEKTIF - ILMIAH PANCASILA dasar negara yang dipergunakan sebaga i dasar mengatur –menyelenggarakan pemerintahan negara Tidak boleh setiap orang memberikan tafsiran menurut pendapatnya sendiri Pancasila paham filsafat (Philosophical System), sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat. Sistem (satu kesatuan yg utuh), lazimnya memiliki ciri-ciri: Satu kesatuan bagian-bagian Bagian-bagian tsb punya fungsi sendiri-sendiri Saling berhubungan Kesemuanya untuk mencapai tujuan bersama (tujuan sistem) Terjadi dalam suatu lingkungan yg komplek

29 MENGAMALKAN & MENGAMANKAN PANCASILA
PANCASILA, dasar negara Indonesia: Mengamalkan & mengamankannya bersifat Imperatif/Memaksa (setiap warga negara Indonesia harus tunduk- taat kepadanya

30 FILOSOFI BURUNG GARUDA

31 BURUNG GARUDA BURUNG GARUDA merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya dapat ditemui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya: Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

32 BURUNG GARUDA GARUDA sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana. Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan.

33 FILOSOFI BURUNG GARUDA
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8 Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19 Jumlah bulu di leher berjumlah 45

34 FILOSOFI BURUNG GARUDA
PERISAI Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.

35 BINTANG TUNGGAL Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.

36 RANTAI EMAS Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
RANTAI EMAS Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.

37 POHON BERINGIN Sila ke-3: Persatuan Indonesia
POHON BERINGIN Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.

38 KEPALA BANTENG Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.

39 PADI KAPAS Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PADI KAPAS Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.

40 Motto Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.


Download ppt "MATA KULIAH PANCASILA 2 SKS DOSEN PENGAMPU: DRS. M. IDRIS SYUKUR, M"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google